Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH

STRUKTUR MAKROSKOPIS ENAMEL

SEMESTER GENAP

BLOK STRUKTUR STOMATOGNASI

TAHUN AKADEMIK GENAP 2017-2018

Dosen Pembimbing :
Drg. IzzataBarid., M. Kes
NIP:196805171997022001

Disusun Oleh :
Clarissa Astiasari
NIM : 171610101116

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JEMBER
2017

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ilmiah berjudul “STRUKTUR MAKROSKOPIS
ENAMEL”.

Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu saya menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu, saya
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya.

Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata
saya berharap semoga makalah ilmiah berjudul “STRUKTUR MAKROSKOPIS
ENAMEL” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

27 Februari 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………i

DAFTAR ISI ………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………..1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………1

1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………….1

BAB II KAJIAN TEORI ……………………………………………….2

2.1 Enamel…………………………………………………………2

2.2 Bagian Bagian Gigi …………………………………………3

2.3 Pembagian Gigi menjadi Bagian Bagian…………………… 3

BAB III PEMBAHASAN ……………………………………………5

3.1 Gambaran Makroskopis Enamel ……………………………5

BAB IV PENUTUP ……………………..……………………………14

4.1 Kesimpulan……………………………………………….14

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Gigi merupakan jaringan tubuh keras yang memiliki fungsi untuk mengunyah,
berbicara, dan memperindah wajah (Suryawati, 2010). Struktur gigi berlapis-lapis mulai
dari email yang sangat keras, dentin (tulang gigi) yang berada di dalamnya, pulpa yang
berisi pembuluh darah, pembuluh saraf, dan bagian lain yang memperkokoh gigi. Jika
tidak dilakukan perawatan dengan baik, gigi akan mudah sekali mengalami kerusakan
(Kusumawardani, 2011). Bagian gigi yang tampak di dalam rongga mulut disebut
mahkota klinis, sedangkan bagian yang tertanam dalam alveolus disebut akar gigi. Daerah
diantara mahkota dan akar disebut serviks (leher) gigi. Seluruh gigi terdiri atas tiga bahan
bermineral. Bahan bermineral pada gigi adalah enamel, dentin, dan saluran akar.
Enamel adalah bahan terkeras dalam tubuh kita. enamel tampak jernih dan
warnanya tergantung warna dentin dibawahnya. Struktur enamel gigi dapat dilihat dari
segi mikroskopis dan makroskopis. Pada makalah ini, akan dibahas mengenai gambaran
makroskopis enamel gigi .

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana struktur makroskopis enamel gigi?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Mahasiswa mampu mengkaji dan memahami konsep struktur makroskopis
enamel gigi.

1
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Enamel
Enamel adalah bahan terkeras dalam tubuh. Email tampak jernih dan
warnanya tergantung warna dentin di bawahnya. Email terdiri atas 96 %
kalsium hidroksiapatit dan 4% bahan organik dan air. Bagian terkalsifikasi
pada email terdiri atas kristal besar yang dilapisi selapisan tipis matriks
organik. Bahan organik pada email adalah hidroksiapatit berberat molekul
besar yang mirip keratin, yaitu enamelin kaya-tirosin, dan protein terkaitnya,
yaitu tuftleins.
Email dihasilkan oleh ameloblas, yang dalam sehari membentuk email
berupa segmen 4-8 µm yang disebut segmen batang. Segmen batang yang
berurutan saling melekat membentuk batang (prisma) email berbentuk lubang
kunci, yang meluas keseluruh ketebalan email, mulai dari batas dentin-email
sampai ke permukaan email. Dalam batang email, orientasi kristal kalsium
hidroksiapatit bervariasi. Hal ini menyebabkan subdivisi batang email menjadi
kepala silindris yang melekat pada ekor (email antar-batang) berbentuk
segiempat padat. Email adalah bahan nonvital ; karena ameloblas mati
sebelum gigi bererupsi ke rongga mulut. Tubuh tidak dapat memperbaiki
email bila rusak. Selama pembentukannya email dibentuk bertahap berupa
segmen harian ; karena itu, kualitas email yang terbentuk beragam tergantung
kesehatan ibu selama masa pra natal dan kesehatan anak sesudah lahir.
Dengan demikian, batang email menunjukkan status metabolik seseorang
selama masa pembentukan email, yang hasil akhirnya dapat berupa segmen
batang berurutan yang mengalami hipokalsifikasi, diikuti oleh email yang
normal derajat kalsifikasinya. Urutan derajat kalsifikasi yang berselang seling
ini terlihat secara histologi dan disebut striae retzius, yang analog dengan
lingkaran pertumbuhan pada batang pohon.
Permukaan bebas gigi yang baru ber erupsi dilapisi oleh bahan serupa
lamina basal yaitu kutikula email primer, yang dibentuk oleh ameloblas.
Kutikula ini segera terlepas saat gigi muncul di rongga mulut.

2
2.2 Bagian – bagian Gigi
Dilihat secara Makroskopis
Menurut letak dari email dan sementum, bagian-bagian gigi adalah :
1. Mahkota/korona, bagian gigi yang dilapisi jaringan email dan normalnya
terletak di luar jaringan gusi atau gingiva. Korona terbagi atas :
a. Mahkota klinis, bagian dari mahkota yang sudah tidak diliputi epitel
lagi dan menonjol dalam rongga mulut (tidak tetap)
b. Mahkota anatomis, bagian darin gigi yang diliputi jaringan email.
2. Akar, bagian gigi yang dilapisi jaringan sementum dan ditompang oleh
tulang alveolar dari maksila dan mandibula.
a. Akar klinis, bagian dari akar gigi yang masih diliputi oleh jaringan
periodontium (tidak tetap). Baik mahkota klinis maupun akar klinis,
besar dan panjangnya bergantung pada usia penderita dan tidak tetap.
b. Akar anatomis, bagian dari gigi yang diliputi jaringan sementum. Baik
mahkora maupun akar anatomis, besar maupun panjangnya tetap.
c. Akar tunggal, dengan satu aspek
d. Akar ganda, dengan bifurkasi yaitu tempat 2 akar bertemu dan
trifurkasi yaitu tempat 3 akar bertemu.
3. Garis servikal/ pertemuan semento-email, batas antara jaringan sementum
dan email yang merupakan pertemuan antara mahkota dan akar gigi.
4. Ujung akar/ apeks, titik yang terujung dari suatu benda yang runcing atau
yang berbentuk kerucut seperti akar gigi.
5. Tepi insisal (insisal edge), suatu tonjoloan kecil dan panjang pada bagian
mahkota gigi insisif dan yang digunakan untuk memotong atau mengiris
makanan.
6. Tojolan (cusp), tonjolan bagian mahkota gigi kaninus dan gigi posterior,
yang merupakan sebagian dari permukaan oklusal.

2.3Pembagian dari gigi menjadi bagian-bagian


1. Sudut garis (line angle), adalah pertemuan antara dua permukaan dan
disebut menurut kombinasi dari kedua permukaan tersebut.

3
2. Sudut titik (point angle), pertemuan antara tiga permukaan dan disebut
menurut kombinasi dari ketiga permukaan yang membentuknya
3. Titik kontak, adalah tempat permukaan proksimal dari suatu gigi mengenai
permukaan proksimal gigi sebelahnya dalam satu lengung rahang.
4. Titik puncak (crest point), adalah titik terluar dari garis luar (outline)
labial/bukal atau palayal/lingual dari suatu gigi
5. Singulum, adalah suatu tonjolan kecil pada bagian sepertiga servikal dari
permukaan palatal/lingual dar suatu gigi yang merupakan lobus
palatal/lingual dari gigi gigi anterior .
6. Lingir/tepi, adalah suatu tonjolan kecil dan panjang pada permukaan suatu
gigi dan dinamakan menurut letak dan bentuknya.
7. Fosa, suatu lekukan yang bundar, dangkal, lebar, dan tidak rata, yang
terdapat pada permukaan gigi.
8. Alur (groove), suatu lekukan/cekungan yang dangkal, sempit, dan panjang,
yang terdapat pada suatu permukaan gigi.
9. Ceruk (pit), adalah cekungan yang kecil, biasanya seujang jarum, yang
terdapat pada permukaan oklusal dari gigi molar, tempat alur
perkembangan bertemu dan saling melintang.
10. Fisura, suatu celah yang dalam dan memanjang pada permukaan gigi,
biasanya terdapat pada permukaan oklusal atau fasial/proksimal dan
merupakan dasar dari alur perkembangan
11. Tuberkel, tonjolan kecil pada beberapa bagian mahkota gigi yang
dihasilkan dari pembentukan email yang berlebihan.
12. Lobus, adalah bagian yang menonjol dan merupakan bagian permulaan
dari pembentukan gigi pada pertumbuhan mahkota gigi.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.2Struktur makroskopis enamel

Email Gigi (Enamel) adalah bagian gigi yang merupakan lapisan pelapis
mahkota gigi. Email Gigi (Enamel) berfungsi untuk melindungi gigi karena
terbentuk dari zat yang sangat keras. Ketebalan email bervariasi, email paling
tebal pada bagian atas mahkota gigi (korona) kemudian semakin menipis pada
dasar mahkota dan hilang saat mencapai akar gigi.

Dentin

Enamel
Pulpa

Pada saat email gigi (enamel) baru erupsi, terdapat membran tipis atau
lapisan tipis dibagian luar enamel yang disebut dengan cuticula dentis. Pada gigi
permanen dewasa, cuticula dentis ini hanya ditemukan di bagian aproksimal
dikarenakan aus karena pemakaian yang terus menerus.

Secara makroskopis terlihat bahwa enamel menutupi seluruh bagian


mahkota pada gigi. Sehingga gambaran makroskopis enamel dapat dilihat melalui
bentukan bentukan dari mahkota/korona pada gigi. Setiap gigi memiliki bentuk

5
mahkota yang bervariasi dari bentuk tojolan maupun cekungannya. Gigi sulung
memiliki struktur enamel pada mahkota yang berbeda pula dengan gigi permanen.
Salah satu perbedaannya yaitu gigi susu memiliki enamel yang lebih tipis
daripada gigi permanen.

Gambaran makroskopis enamel pada gigi permanen adalah sebagai


berikut:
a) Insisif Pertama Atas
Berbentuk seperti sekop ; persegi/lancip/ovoid. Lebar mesiodistal pada serviksnya
dan pada titik kontak lebih besar sehingga permukaan labialnya lebih luas
daripada gigi depan lainnya.

b) Insisif kedua atas


Dibandingkan dengan insisiv pertama atas, dimensi koronanya lebih kecil dalam
semua jurusan dan bentuknya lebih bulat.

c) Insisif pertama bawah

6
Pada umumnya, gigi ini adalah gigi yang paling kecil dalam lengkung gigi. Lebar
koronanya sedikit lebih besar dari setengah ukuran mesiodistal insisif pertama
atas, tetapi lebar labiolingualnya hanya lebih kecil 1mm.

d) Insisif kedua bawah


Oleh karena gigi ini membantu insisif pertama dalam tugasnya, memiliki bentuk
fungsional yang sama.

e) Kaninus atas
Koronanya adalah korona yang terpanjang di dalam mulut dan berbentuk baik
sekali untuk mendapatkan kekuatan terhadap tekanan dan pemakaian maupun
kebersihan. Singulum, lingir marginal, dan lingir transversal/palatal mengecil ke
ujung tonjol. Ukuran korona labiopalatal yang lebih lebar.

7
f) Kaninus bawah
Koronanya lebih panjang serviko-insisal dan lebih sempit mesiodistal daripada
caninus atas. Singulumnya tidak begitu nyata. Pada permukaan mesial dan distal,
bagian sepertiga servikal tidak begitu tebal. Permukaan lingual lebih rata daripada
permukaan lingual dari caninus atas, dan hampir sama dengan gigi geligi depan
bawahnya.

g) Premolar pertama atas


Gigi ini memiliki dua tonjol, satu di bukal dan satu di palatal sehingga diberi
istikah bikuspid. Garis servikal tidak begitu melengkung.

8
h) Premolar kedua atas

Perbedaan premolar pertama dan kedua:


1. Gigi premolar kedua lebih bulat sudut sudutnya
2. Sulkus dangkal, sehingga tonjol tonjolnya kelihatan lebih pendek dalam
hubungan terhadap sulkus tersebut.
3. Panjang tonjol palatal premolar kedua hampir sama dengan tonjol bukal.
4. Pada permukaan oklusal premolar kedua terdapat lebih banyak alur
tambahan.

5.
i) Molar pertama atas
Bentuk korona jajar jenjeang, rhombus, belah ketupat.

9
j) Molar kedua atas
Koronanya lebih pendek serviko-oklusal dan lebih sempit mesiodistal. Tonjol
distobukal lebih kecil, sehingga lingir marginal distal dan sebagian tonjol
distopalatal dapat terlihat.

k) Molar ketiga atas


Koronanya lebih pendek serviko-oklusal dan lebih sempit mesiodistal.
Bifurkasinya terletak pada bagian 1/3 apikal.hanya terdapat 3 tonjol.

10
Warna email gigi (enamel) ini tidak putih mutlak, banyak ditemukan
menunjukkan warna sedikit abu – abu. Warna ini dipengaruhi oleh warna dentin
di bawah email juga ketebalan Email tersebut. Pada gigi sulung, warna enamel
gigi putih sedangkan pada gigi permanen dewasa warna enamel berubah menjadi
sedikit keabuan atau transparan. Jaringan-jaringan gigi dibentuk dalam dua tahap,
mula-mula diendapkan matriks organik dan kemudian mineralisasi terjadi.
Gangguan pada salah satu dari tahap-tahap ini dapat menyebabkan kelainan-
kelainan pada struktur gigi yang penting, khususnya email.
Gangguan pengendapan matriks menyebabkan hipoplasia, ditandai oleh adanya
email yang tidak teratur ketebalannya atau strukturnya tidak sempurna.
Gangguan pada tahap kedua perkembangan menyebabkan hipomineralisasi,
walaupun email mempunyai ketebalan normal, setidak-tidaknya sebagian dari
padanya mempunyai mineralisasi yang buruk.

11
Enamel normal

12
Hipoplasia

13
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

1. Enamel adalah bahan terkeras dalam tubuh.


2. Ketebalan email bervariasi, email paling tebal pada bagian atas mahkota gigi
(korona) kemudian semakin menipis pada dasar mahkota dan hilang saat
mencapai akar gigi.
3. Secara makroskopis terlihat bahwa enamel menutupi / melapisi mahkota pada
gigi.
4. Warna email gigi (enamel) ini tidak putih mutlak, banyak ditemukan
menunjukkan warna sedikit abu – abu.
5. Jaringan-jaringan gigi dibentuk dalam dua tahap, mula-mula diendapkan
matriks organik dan kemudian mineralisasi terjadi. Gangguan pada salah satu
dari tahap-tahap ini dapat menyebabkan kelainan-kelainan pada struktur gigi
yang penting, khususnya email.
Gangguan pengendapan matriks menyebabkan hipoplasia.Gangguan pada
tahap kedua perkembangan menyebabkan hipomineralisasi

14
DAFTAR PUSTAKA

Wangidjaja,drg.Itjingningsih. 2014. Anatomi Gigi Edisi 2. Jakarta:


PenerbitBukuKedokteran EGC

Gartner,Leslie P. 2014. Buku Ajar Berwarna Histologi Edis i3. Singapura:


Saunders Elsevier

15

Anda mungkin juga menyukai