(031) 3958599
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN / TATAKELOLA PANITIA PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM DENISA GRESIK
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Oleh karenaitu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang
rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi
baik karena perawatan atau datang berkunjung ke rumah sakit Untuk meminimalkan risiko
terjadinya infeksi di rumah sakit danfasilitas pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan
pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta monitoring dan evaluasi. Pencegahan
dan pengendalian infeksi di rumah sakit (PPIRS) sangat penting karena menggambarkan mutu
pelayanan rumah sakit. Apalagi akhir-akhir ini muncul berbagai penyakit infeksi baru
Wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit infeksi sulit diperkirakan
pengendaliannya perlu terus ditingkatkan. Selain itu infeksi yang terjadi di rumah sakit tidak saja
dapat dikendalikan tetapi juga dapat dicegah dengan melakukan langkah-langkah yang sesuai
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI bersama World
Health Organization (WHO) ke rumah sakit - rumah sakit di Propinsi / Kabupaten / Kota
disimpulkan bahwa Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit (KPPIRS)
selama ini belum berfungsi optimal sebagaimana yang diharapkan. Penelitian juga menunjukkan
bahwa anggota Komite belum memahami dengan baik tugas, kewenangan, serta tanggung jawab
yang harus dilaksanakan dalam lingkup pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit.
BAB II
Rumah Sakit Umum Denisa Gresik berdiri di atas tanah seluas 1.125 m2 di jalan. dr. Wahidin
Sudirohusodo 736, Dahanrejo, Kebomas Gresik. Lokasi mudah diakses,serta dekat dengan
Visi : “Menjadi rumah sakit yang profesional dan unggul dalam pelayanan serta
terjangkau oleh masyarakat"
Penjelasan Visi diatas :
Value : “Dengan kerja keras, kedisiplinan dan kejujuran kami akan selalu meningkatkan
DIREKTUR
KetuaKomite PPI
IPCLN
URAIAN JABATAN
DIREKTUR
Tugas Direktur
1. Membentuk Komite dan Tim PPIRS dengan Surat Keputusan.
2. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap penyelenggaraan upaya
pencegahan dan pengendalian infeksi.
3. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan
prasarana termasuk anggaran yang dibutuhkan.
4. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi.
5. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian
6. Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotika yang rasional dan disinfektan di
rumah sakit berdasarkan saran dari TIM PPIRS.
7. Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap potensial menularkan
penyakit untuk beberapa waktu sesuai kebutuhan berdasarkan saran dari TIM PPIRS.
8. Mengesahkan Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk PPIRS.
7. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman bagi
yang menggunakan.
8. pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM )rumah sakit
dalam PPI.
9. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
10. Menerima laporan dari Tim PPI dan membuat laporan kepada Direktur.
11. Berkoordinasi dengan unit terkait lain.
12. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang rasional di rumah
sakit berdasarkan hasil pantauan kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan
menyebar-luaskan data resistensi antibiotika.
13. Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
14. Turut menyusun kebijakan clinical governance dan patient
safety.
15. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali rencana
manajemen PPI apakah telah sesuaikebijakan manajemen rumah sakit.
16. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan
17. dan pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat,
penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI
18. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial menyebarkan
infeksi. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar
prosedur / monitoring surveilans proses.
19. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan
20. penanggulangan infeksi bila ada KLB di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.
Kriteria IPCO :
1. Ahli atau dokter yang mempunyai minat dalam PPI.
2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.
3. Memiliki kemampuan leadership.
Tugas IPCO :
1. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.
2. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans.
3. antibiotika.
4. Bekerjasama dengan Perawat PPI memonitor kegiatan surveilans
5. infeksi dan mendeteksi serta menyelidiki KLB.
6. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang
7. berhubungan dengan prosedur terapi.
8. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien. Perawat dengan
pendidikan min D3 dan memiliki serti_kasi pelatihan PPI
9. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memaham pencegahan dan
pengendalian infeksi.
supir
Security
laboratorium
Komite
Medik
rehabilitasi
HK/Laundry
medik
1. IGD
2. R. Jalan (Poliklinik)
3. R. Inap
4. Ruang Khusus, (OK)
Dalam upaya mempersiapkan panitia PPI yang handal, perlu kiranya melakukan kegiatan
menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan
menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah
mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat
dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di adalah sebagai berikut :
Kualifikasi Personil
3 IPCLN/Infection Prevention
and control link - Mengisi, mengumpulkan formulir - Minimal D3
surveilans Memiliki
Sertifikat
PPI
- Setiap pasien disetiap unit rawat inap - Memiliki
memberi motivasi dan teguran tentang komitmen di
pelaksanaan kepatuhan PPI bidang PPI
- Berkoordinasi dengan IPCN saat
terjadi KLB - Memiliki
kemampuan
leadership
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Kegiatan orientasi Tim pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU DENISA disampaikan
kepada seluruh karyawan dan khusus buat perawat disampaikan saat orientasi perawat baru
yang disampaikan oleh bagian IPCN.
Pada kegiatan orientasi pegawai baru :
1. Struktur organisasi Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSU Denisa
2. Susunan personil Tim Peningkatan dan Pengendalian Infeksi
3. Kegiatan/Program yang dilaksanakan oleh Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
RSU Denisa
4. Hal-hal lain yang terkait dengan tim pencegahan dan pengendalian infeksi RSU
Denisa.
BAB X
PERTEMUAN ATAU RAPAT
1. Rapat Rutin
Rapat rutin Tim Pencegahan dan Pengendalian di RSU Denisa dilaksanakan setiap
bulannya yang diselenggarakan pada :
Tempat : Ruang Rapat Unit Kerja PPI
Materi :
2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal
yang perlu dibahas segera.
BAB XI
PELAPORAN
Sistem pelaporan Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan di RSU
Denisa adalah :
1. Laporan harian
Laporan harian yang disampaikan kepada tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
adalah laporan Infeksi luka operasi (ILO) yang terjadi di RSU Denisa
2. Laporan bulanan
Laporan bulanan yang dilaporkan kepada tim pencegahan dan pengendalian infeksi
adalah rekapan bulanan dari laporan insiden
3. Laporan tahunan
Diakhir tahun semua laporan evaluasi akan disampaikan kepada Direktur untuk
mendapat rekomendasi.