Uji Beda Dua Kelompok Independent Data N
Uji Beda Dua Kelompok Independent Data N
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Statistik Dosen
Pengampu : Prof. Dr. Badrun Kartowagiran
i
Kata Pengantar
Hormat Kami,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 9
B. Saran ......................................................................................... 10
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Kompetensi Dasar :
Melakukan Uji Beda Dua Kelompok Data tidak Interval atau Ratio (Data
Nominal dan Ordinal)
B. Materi Pokok :
Uji Beda Dua Kelompok Data Nominal
C. Indikator :
1. Mahasiswa memahami membedakan antara statistik parametrik dan
non parametrik
2. Mahasiswa dapat membedakan data nominal, ordinal, interval, dan
ratio
3. Mahasiswa memahami kapan harus menggunaan data nominal
4. Mahasiswa memahami Fisher Exact Probability Test dalam uji mencari
uji beda dua kelompok
5. Mahasiswa memahami Chi-Kuadrat dalam uji mencari uji beda dua
kelompok
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Statistik Parametrik dan Non Parametrik
2
pula salah. Yang jelas, harus pasti menggunakan statistik nonparametrik bila tidak
diketahui dengan pasti distribusi dari data yang diamati. Namun jika peneliti yakin
data yang diamati berdistribusi normal, misalkan dibuktikan dengan memakai uji
statistik, maka kita bisa memakai prosedur statistik parametrik untuk distribusi
normal. Sebaliknya, walaupun data yang dikumpukan berjumlah besar, tetapi
tidak dapat dipastikan distribusinya, maka sebaiknya dipakai prosedur statistik
nonparametrik. Statistik nonparametrik mempunyai beberapa kelebihan dan
kekurangan. Kelebihannya antara lain adalah:
3
Gambar 1. Macam – macam data hasil penelitian
Sumber : http://id.wikibooks.org/
1. Data kualitatif
Data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar
2. Data kuantitatif
Data dalam bentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data
kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Data diskrit
Contohnya adalah data nominal dan data ordinal:
1) Data nominal
Merupakan data kuantitatif yang paling sederhana. Pada data
nominal biasanya angka – angka digunakan semata-mata hanya
untuk mengklarifikasikan objek. Misalnya pemberian nomor atau
angka pada jenis kelamin (1= laki – laki dan 2 = perempuan) atau
menyatakan warna kulit (1 = putih, 2 = coklat, 3 = hitam, dan 4 =
kuning langsat). Data nominal diperoleh dari hasil menghitung.
Misalnya : dalam satu kelas yang mengikuti perkuliahan statistik
nonparametrik 20 mahasiswa, terdiri dari 8 wanita dan 12 pria.
4
2) Data ordinal
Merupakan data dalam bentuk rengking atau peringkat dan jika
dinyatakan dalam bentuk skala jaraknya satu data dengan yang lain
tidak sama.
b. Data Kontimun
Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatannya dan
diperoleh dari hasil pengukuran.
1) Data interval
Data yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol
mutlak/absolut.contohnya:
Tabel 1. Contoh data interval
Nilai UN Frekuensi
75 – 100 10
50 – 74 4
25 – 49 5
0 – 24 1
2) Data Rasio
Data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol mutlak. serta
dapat dioperasikan secara matematik (dijumlah, dibagi, dikurangi
dan dikali) Misal: Pendapatan, Tinggi badan, dll.
5
Tabel 2. Pedoman umum memilih teknik statistik nonparametrik untuk pengujian
hipotesis
Bentuk Hipotesis
Macam Data Deskriptif Komparatif dua sampel Komparatif k sampel Asosiatif
satu sampel Berpasangan Independent Berpasangan Independent
Uji Exact
Uji Binomial
Fisher
Uji Mc Uji 𝑥 2 k Koefisien
Normal Uji Chocran
Uji 𝑥 2satu Nemar sampel Kontingensi
Uji 𝑥 2 dua
sampel
sampel
Korelasi
Perluasan Uji
Uji median Analisis Rank
Media
Uji Tanda Ragam Dua Spearman
Ordinal Uji run
Uji Wilcoxon Uji U Mann Arah
Uji Kruskal -
Whitney Friedman Korelasi
Wallis
Kendal Tau
Sumber : Hermawan, (2012:9)
Jadi, untuk perhitungan uji beda dua kelompok data nominal adalah menggunakan
uji 𝑥 2 dua sampel atau sering disebut dengan Chi-Kuadrat dan atau dengan Uji
Exact Fisher.
Uji Fisher exact probability test (eksask fisher) digunakan untuk menguji
signifikansi hipotesis komparasi dua sampel independen yang jumlahnya kecil
{(𝑛1 + 𝑛2 )} < 20} bila datanya dalam bentuk nominal.
Tabel 3. Tabel kontingensi 2 x 2 atau tabel bantu untuk uji eksak fisher
Kelompok Jumlah
I A B A+B
II C D C+D
Jumlah A+C B+D N
Sumber : Hermawan, (2012:50)
6
Contoh soal :
Dari 8 orang birokrat yang diamati, 5 (A) orang bermobil warna gelam
dan 3 (B) orang bermobil warna terang. Selanjutnya dari 7 orang akademisi yang
diamati, 5 (C) orang bermobil warna terang dan 2 (D) orang bermobil warna
gelap.
7
4. Hitung harga p (probabilitas) dengan rumus ;
(𝑨 + 𝑩)! 𝑿 (𝑪 + 𝑫)! 𝑿 (𝑨 + 𝑪)! 𝑿 (𝑩 + 𝑫)!
𝒑=
𝑵! 𝑿 𝑨! 𝑿 𝑩! 𝑿 𝑪! 𝑿 𝑫!
! = adalah tanda faktorial yang artinya [ n - (n - 1) x (n – 2) x (n - ...)
𝟖! 𝑿 𝟕! 𝑿 𝟕! 𝑿 𝟖!
𝒑=
𝟏𝟓! 𝑿 𝟓! 𝑿 𝟑! 𝑿 𝟐! 𝑿 𝟓!
𝟒,𝟏𝟑 𝒙 𝟏𝟎𝟏𝟔
𝒑 = 𝟐,𝟐𝟔 𝒙 𝟏𝟎𝟏𝟕 = 𝟏, 𝟖𝟑 𝒙 𝟏𝟎−𝟏 = 0,18
𝒑 = 𝟎, 𝟏𝟖 𝒋𝒂𝒅𝒊 𝟐𝒑 = 𝟎, 𝟑𝟔
8
Uji Chi-kuadrat Dua Sampel Independen
Uji Chi Kuadrat dua sampel independen digunakan untuk menguji signifikansi
hipotesis komparatif dua sampel independen yang jumlahnya besar (n1+n2)>=20
dan bila data berbentuk nominal.
Untuk memudahkannya sama perlu membuat tabel kotingensi 2X2 seperti tabel
berikut:
Tabel
Frekuensi Data
Kelompok Jumlah
Objek I Objek II
Sampel A A B a+b
Sampel B C D c+d
Jumlah a+c b+d n
Contoh Soal :
Disinyalir ada kecenderungan para birokrat lebih menyukai mobil berwarna gelap
dan para akdemisi lebih menyukai mobil ebrwarna terang. Untuk membuktikan
hal tersebut telah dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan sampel
secara random. Dari 30 orang birokrat yang diamati, 23 orang bermobil warna
gelap dan 7 orang bermobil warna terang. Selanjutnya dari 26 orang akademisi
yang diamati, 21 orang bermobil warna terang dan 5 orang bermobil warna gelap.
9
2. Kriteria pengujian hipotesis : tolak H0 jika χ2hitung ≥ χ2tabel
56 2
56(|115 − 168| − )
2
χ2hitung-- =
(23 + 7)(23 + 21)(7 + 5)(21 + 5)
56 (53 − 28 )2
χ2hitung-- =
(30)(44)(12)(26)
56 (625)
χ2hitung-- =
(30)(44)(12)(26)
10
35.000
χ2hitung-- = = 0,085
411.840
Α
0,05 χ2tabel = 3,481
Dk
1
11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13