PENDAHULUAN
halitosis, kanker mulut serta kondisi sistemik seperti diabetes mellitus dan
penyakit kardiovaskuler (Newman dkk., 2006; Ongole dan Shenoy, 2010; Katz
dkk., 2011). Bakteri tersebut dapat menjadi patogen apabila terjadi penurunan
menyebabkan keseimbangan interaksi antara host dan bakteri dalam rongga mulut
keseimbangan flora normal rongga mulut (Cugini dkk., 2013). Gingipain juga
dan interleukin-6 (IL-6) yang dapat memicu terjadinya inflamasi (Yoshino, 2007;
Opree dan Kress, 2000). Dinding sel Porphyromonas gingivalis tersusun atas
1
2
senyawa radikal bebas yang bersifat sangat toksik dan mengakibatkan kerusakan
komponen seluler seperti lipid, protein dan DNA (Kallapura dkk., 2014).
mendeskripsikan bau udara pernafasan yang tidak enak yang berasal dari udara di
dalam mulut mupun udara pernafasan (Sanz dkk., 2001). Halitosis dapat
bakteri dalam rongga mulut (Chang, 2011). Gas VSC umumnya terdiri dari H2S
(hidrogen sulfit), CH3SH (metil merkaptan) dan (CH3)2S (dimetil sulfit) (Ongole
negatif dalam rongga mulut yang dapat menghasilkan metil merkaptan (Persson
dkk., 1990).
dan sel kanker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri tersebut lebih banyak
terdapat pada sel epitel yang berdiferensiasi buruk dibandingkan sel epitel yang
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi dan kerja insulin
atau keduanya. TNF-α dan IL-6 pada infeksi Porphyromonas gingivalis berperan
kronis yang ditandai dengan deposisi kolesterol di dalam arteri (Maekawa dkk.,
perkembangan penyakit mulut dan kondisi sistemik, yang dapat dilakukan dengan
Nishihara dkk., 2009). Obat kumur yang saat ini banyak digunakan adalah obat
mengurangi daya pengecapan (Newman dkk., 2006). Oleh karena itu, diperlukan
Porphyromonas gingivalis.
Salah satu bahan alami yang saat ini dikembangkan untuk pengobatan
berbagai macam penyakit adalah ekstrak kulit manggis. Ekstrak kulit manggis
saponin, alkaloid dan xanthone (Ragasa dkk., 2010; Dewi dkk., 2013). Xanthone
yang diisolasi dari kulit buah manggis memiliki aktivitas antibakteri terhadap
B. Rumusan Masalah
C. Keaslian Penelitian
antitumor dan antibakteri. Penelitian yang dilakukan oleh Maliana dkk. (2013)
dalam cawan petri dan diusap bakteri yang diperiksa. Ekstrak etanol kulit manggis
konsentrasi 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, 35% dan 40% diteteskan kedalam
tengah zona hambatan yang terlihat jernih di sekeliling sumuran sebagai ukuran
yang akan dilakukan bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol kulit
terhadap perkembangan penyakit mulut dan kondisi sistemik yang sejauh penulis
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
sistemik.
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan atau referensi penelitian
selanjutnya.
4. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan ekstrak etanol kulit
manggis sebagai salah satu alternatif antibakteri yang terkandung dalam obat
kumur.