Anda di halaman 1dari 7

EXTERNAL MACRO ENVIRONMENT ANALYSIS

Dirangkum oleh:
Agus Daman (55117120104)

FAKULTAS PASCA SARJANA


JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
A. Analisis Lingkungan Eksternal

Salah satu proses dalam konsep manajemen adalah menyusun faktor penentu keberhasilan yang
diawali dengan mengkaji lingkungan strategis yang meliputi kondisi, situasi, keadaan, peristiwa,
dan pengaruh-pengaruh yang berasal dari dalam maupun dari luar suatu organisasi atau unit
satuan wilayah baik pada level negara, provinsi, kabupaten, dan kota.

Analisis lingkungan dibutuhkan agar perusahaan mampu menentukan tindakan preventif dan
antisipasi atas perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga perusahaan dapat cepat beradaptasi
terhadap perubahan - perubahan tersebut dan menjadi perusahaan yang mampu bertahan di
tengah kondisi lingkungan yang sangat rumit. Selain itu, dengan adanya analisis lingkungan,
perusahaan dapat membuat keputusan - keputusan strategis yang tepat bagi berkelangsungan
hidup perusahaan.

Analisis lingkungan strategis adalah menyusun asumsi - asumsi strategis dan mengujinya dengan
visi dan misi oraganisasi untuk memperoleh faktor penentu keberhasilan. Pelaksanaan analisis
lingkungan strategis merupakan bagian dari komponen perencanaan strategis dan merupakan
suatu proses untuk selalu menempatkan organisasi pada posisi strategis sehingga dalam
perkembangannya akan selalu berada pada posisi yan menguntungkan. Salah satu lingkup lingan
startegis adalah lingkungan eksternal.

Analisis lingkungan eksternal mencakup pemahaman berbagai faktor di luar perusahaan yang
mengarah pada munculnya kesempatan bisnis/bahkan ancaman bagi perusahaan. Di dalam
analisis lingkungan eksternal berupaya memilah permasalahan global yang dihadapi perusahaan
dalam bentuk, fungsi dan keterkaitan antar bagian. Bagi pengembang strategis, analisis ini
dibutuhkan tidak hanya terbatas pada rincian analisis kesempatan dan ancaman saja tetapi juga
untuk menentukan dari mana dan untuk apa hasil analisis itu dipergunakan. Oleh karena itu,
manager puncak membutuhkan diagnosis lebih lanjut atas hasil analisis lingkungan eksternal.

Pearce dan Robinson (2016) membagi lingkungan eksternal menjadi tiga kategori yaitu:

1) Lingkungan terpencil (remote environment), seperti politik domestik dan global, serta faktor
teknologi dan sosial.

2) Lingkungan industri (environment industry) atau kekuatan kompetitif.

3) Lingkungan operasi (operating environment), yang terdiri atas gabungan grup dari penyedia
bahan baku dan konsumen.
Faktor-faktor yang terdapat dalam lingkungan eksternal antara lain:

a) Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah perekonomian dimana perusahaan berada. Setiap
perusahaan harus mempertimbangkan trend ekonomi pada segmen yang mempengaruhi
industrinya karena pola konsumen dipengaruhi oleh kemakmuran relatif dari berbagai segmen
pasar. Faktor ekonomi yang harus dipantau oleh manajer adalah kecenderungan konsumsi,
tingkat pendapatan bersih, ketersediaan kredit, tingkat inflasi serta trend pertumbuhan produk
nasional bruto.

b) Faktor Sosial dan Demogafi

Faktor sosial yang mempengaruhi perusahaan meliputi kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya
hidup masyarakat yang berkembang dari kondisi budaya, ekologi, demografi, agama,
pendidikan, dan etnis. Ketika sikap sosial berubah, permintaan akan berbagai jenis pakaian,
hiburan, makanan dan bukupun berubah. Kekuatan sosial bersifat dinamis, salah satu perubahan
sosial adalah masuknya sejumlah besar wanita kepasar tenaga kerja.

Faktor demografi yang penting diperhatikan adalah ukuran populasi, sruktur usia, distribusi
geografis, bauran etnis, dan distribusi pendapatan. Dalam menganalisis faktor demografi ini
perusahaan harus menganalisis dengan basis global, bukan hanya dengan basis domestic.

c) Faktor Politik dan Hukum

Arah dan stabilitas dari faktor politik dan hukum merupakan pertimbangan utama bagi manajer
dalam merumuskan struktur perusahaan. Faktor politik menentukan parameter hukum dan aturan
dimana perusahaan harus beroperasi. Faktor politik yang berpengaruh kepada perusahaan berupa
keputusan perdagangan, undang-undang anti monopoli, pengenaan pajak, penentuan upah
minimum, kebijakan polusi, penetapan harga, dan tindakan lain yang bertujuan untuk melindungi
karyawan, konsumen, masyarakat, dan lingkungan.

d) Faktor Teknologi

Suatu perusahaan harus menyadari perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi


bisnisnya. Kemajuan teknologi dapat menciptakan produk baru, perkembangan produk, serta
membuat barang/jasa menjadi cepat usang. Segmen teknologi meliputi Institusi-institusi dan
aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam menciptakan pengetahuan baru dan menerjemahkan
pengetahuan itu ke output, produk, proses, dan materi-materi baru.
Dengan adanya perubahan teknologi yang begitu cepat, menjadi penting sekali bagi perusahaan
untuk mempelajari segmen teknologi dengan cepat dan menyeluruh. Pentingnya usaha-usaha itu
ditunjukkan dengan penemuan bahwa perusahaan yang lebih awal mengadopsi teknologi baru
sering kali mencapai pangsa pasar yang lebih tinggi dan menghasilkan laba yang lebih tinggi
pula. Jadi, para eksekutif harus mengverifikasi bahwa perusahaan mereka secara kontinu
memindai lingkungan eksternal untuk mengidentifikasi pengganti potensial dari teknologi yang
saat ini sedang digunakan, juga melihat sejauh mana perusahaan dapat mengambil manfaat dari
teknologi-teknologi baru tersebut.[5]

e) Faktor Ekologi

Faktor ekologi merupakan hubungan timbal balik antara perusahaan dengan makhluk hidup,
udara, tanah dan air yang mendukungnya. Sebagai contoh, aktivis lingkungan menuntut
transportasi yang berwawasan lingkungan dengan mengoperasikan kereta api dan mengurangi
truk besar di jalan raya. Regulasi Euro1, 2, dan 3 berdampak terhadap pembatasan polusi emisi
dan suara, sehingga membutuhkan desain ulang terhadap mesin dan suku cadang.

f) Faktor Global

Meliputi pasar global baru yang relevan, pasar global yang sedang berubah, peristiwa-peristiwa
politik yang penting, dan karakteristik kultural dan institusional yang menentukan pasar global.

Kebanyakan perusahaan menghadapi lingkungan eksternal yang berkembang semakin keras,


kompleks, dan membuat penafsiran semakin sulit. Untuk menangani data-data lingkungan yang
tidak lengkap dan sering kali ambigu dan untuk meningkatkan pemahaman mereka akan
lingkungan umum, perusahaan melibatkan diri dalam suatu proses yang disebut sebagai analisis
lingkungan eksternal. Proses tersebut yang harus dilakukan secara kontinu terdiri dari empat
aktivitas:

1) Pemindaian (Scanning)

Pemindaian merupakan studi terhadap semua segmen dalam lingkungan umum. Melalui
pemindaian, perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan potensi dalam
lingkungan umum dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang terjadi. Ketika
pemindaian, seringkali perusahaan menghadapi data dan informasi yang ambigu, tidak lengkap,
dan tidak ada kaitannya. Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan menentukan bagi
perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang tidak stabil. Selain itu, aktivitas
pemindaian harus disatukan dengan konteks organisasi. Suatu sistem pemindaian dirancang
untuk lingkungan yang tidak stabil tidak akan cocok bagi perusahaan yang berada dalam
lingkungan stabil.

2) Pengawasan (Monitoring)

Ketika analis pengawasan (monitoring) mengamati perubahan-perubahan lingkungan untuk


melihat apakah suatu trend yang penting sudah berkembang di antara hal-hal yang diamati dalam
pemindaian. Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi
makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.

3) Peramalan (Forecasting)

Pemindaian dan pengawasan berkaitan dengan peristiwa-peristiwa dalam lingkungan umum


pada suatu waktu. Pada peramalan (forecasting), analis mengembangkan proyek-proyek yang
layak tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat perubahan-perubahan dan trend-
trend itu dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.

4) Penilaian (Assesing)

Tujuan penilaian (assesing) adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek darii
perubahan-perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis suatu
perusahaan. Melalui pemindaian, pengawasan, dan oeramalan, serorang analis dapat memahami
lingkungan umum. Selangkah lebih maju, tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi
implikasi pemahaman tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian, perusahaan dibiarkan dengan
data-data yang menarik, tapi tidak diketahui relenvansi kompetitifnya.

B. Faktor eksternal PT Yanganda Utama

Beberapa faktor eksternal pada PT Yaganda Utama, yaitu :

1. Peluang (Opportunities):
a) Jumlah cadangan batubara yang ada di Sungai Danau, Tanah Bumbu bisa bertahan
hingga 25 tahun kedepan
b) Upah buruh di kalimantan yang tergolong rendah
c) Karena kerjasama sudah berjalan selama 5 tahun, perusahaan sudah mencapai break
even point pada tahun ke 3 sehingga hutang perusahaan sudah menjadi 0%
d) Sarana jalan yang baik menuju pelabuhan
e) Masyarakat sekitar dapat hidup dengan membuka usaha seperti warung makan
f) Pelabuhan lain yang peralatannya masih banyak yang manual seperti tidak
menggunakaan loading conveyer tetapi menggunakan dump truck sehingga lamban
g) Jumlah pesaing yang menerima batubara skala rendah sedikit
h) Menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar, sehingga tingkat pengangguran turun
i) Dengan teknologi mumpuni, kualitas handle barang dapat mempertahankan kualitas
batubara

2. Ancaman (Threats):
a) Harga Batubara yang sedang tidak menentu
b) Dekat dengan tambak sehingga polusi merugikan warga dan hasil tambak
c) Cuaca buruk yang menghambat pekerjaan
d) Pertumbuhan ekonomi dunia rendah
e) Peraturan yang ketat tentang sertifikasi dan legalitas batubara
f) Konflik antar penduduk/suku
Daftar Pusaka.

1. Eddy Yunus(2016). Manajemen Strategis. Yogyakarta: Penerbit Andi.


2. John A. Pearce dan Richard B. Robinson,Jr (2016). Manajemen Strategis: Formulasi,
Implementasi, dan Pengendalian (Edisi 12-Buku1). Jakarta Selatan. Salemba Empat
3. (2012)http://thesis.binus.ac.id/doc/Lain-lain/2012-2-00077-
MN%20WorkingPaper001.pdf

Anda mungkin juga menyukai