PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jawab perawat yang lebih tinggi sehingga terjadi peningkatan kinerja kerja dan
keperawatan yang lebih baik, efektif dan efisien. Pelayanan keperawatan ini akan
Professional (MAKP)
dalam memenuhi kepuasan pasien tidak akan dapat terwujud. Keberhasilan suatu
pasien yang sudah ada dan akan terus dikembangkan untuk menghadapi tren
Fungsional (bukan model MAKP), Metode Tim, Metode Primer, metode kasus,
jadwal kegiatan yang ada. MAKP Tim yatu metode asuhan keperawatan dimana
jawab penuh selama 24 jam terhadap pasien mulai dari pasien masuk sampai
keluar rumah sakit. MAKP Kasus yaitu metode asuhan keperawatan dimana satu
perawat bertanggung jawab atas satu pasien untuk melayani seluruh kebutuhan
pasien seperti pasien Isolasi, Intensive Care. MAKP Moduler yaitu modifikasi dari
Cologne, Jerman pada tahun 2012 mengatakan bahwa jerman sudah menerapakan
metode kasus sejak tahun 2005, dan rumah sakit Universitas Cologne merupakan
salah satu rumah sakit yang menerapkan metode kasus dan sebagian besar
sakit, konsultasi maupun untuk perawatan rumahan pada pasien (Kuhn et al.,
2012). Penelitian lain juga dilakukan oleh Kathleen Milton-Wildey pada tahun
dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi hari perawatan pasien dengan cara
2011).
oleh Asriani dkk pada bulan Oktober tahun 2016 kepada 60 responden di Rumah
Rumah Sakit Bhayangkara. (Asriani., Mattalatta., 2016). Hal ini juga didukung
oleh penelitian Bumulo dkk pada tahun 2017 di Bangsal Pria RSUD Datoe
terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang dibuktikan dengan hasil post test
sebayak 10 responden (62, 5 %) dan post test sebayak 16 responden (100%) setuju
dekubitus, kesalahan dalam pemberian obat dan tingkat kepuasan pasien terhadap
masih banyak laporan tentang pelayanan keperawatan yang kurang optimal. Salah
keperawatan klien yang dimulai dari pasien masuk sampai pasien keluar dari
rumah sakit. Discahrge Planning merupakan suatu proses yang bertujuan untuk
angka mortalitas dan morbiditas. Discahrge planning diperlukan oleh pasien dan
dibutuhkan peran, kerja sama dan interaksi dari berbagai pihak dalam
2017).
hubungan yang terintegrasi yaitu antara perawatan yang diterima pada waktu di
rumah sakit dengan perawatan yang diberikan setelah pasien pulang. Perawatan
dirumah sakit akan bermakna jika dilanjutkan dengan perawatan di rumah. Pada
pelaksanaan yang ideal Discahrge planning dimulai dari pasien masuk sampai
pasien pulang dari rumah sakit. Namun sampai saat ini perencanaan pulang bagi
pasien yang dirawat belum optimal karena peran perawat masih terbatas pada
pelaksanaan rutinitas saja yaitu hanya berupa informasi tentang jadwal kontrol
ulang saja dan juga Discahrge planning hanya dilakukan ketika pasien akan
dkk pada tahun 2015 di Iran mengatakan Discahrge planning belum menjadi
bidang prioritas dalam sistem kesehatan Iran karena mereka memiliki sedikit
tenaga kerja dan banyak beban kerja. Untuk meningkatkan kualitas pekerjaan,
Gorji, Torani, & Janati, 2015). Di Taiwan berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Shu- Cuan Lin dkk pada tahun 2012 Discahrge planning diterapkan sejak
keluarga dan peningkatan kualitas hidup pasien. Namun, pasien yang menerima
layanan perencanaan pulang masih dalam minoritas. Lebih dari tiga perempat
dkk pada bulan Februari tahun 2017 di Rumah Sakit Islam Surabaya mengatakan
bahwa Discahrge planning hanya dilakukan pada saat pasien akan pulang saja
yaitu berupa petunjuk pasien pulang. Pemberian health education kepada pasien
dan keluarga masih bersifat incidental, diberikan jika ada pertanyaan dari pasien
atau keluarganya saja dan belum dikemas dalam format pendidikan kesehatan
(Siti, 2017). Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ratna
Agustin pada tahun 2017 bahwa perawat dalam melakukan Discahrge planning
dengan Input , proses dan outcome sistem pelayanan rumah sakit tersebut. Input
outcome adalah hasil akhir dari kegiatan pelayanan kesehatan atau pelayanan
keperawatan yaitu berupa perubahan yang terjadi pada pasien, termasuk kepuasan
pasien. Jika perawat tidak memiliki nilai-nilai tersebut maka akan berdampak
2014).
Menurut survey awal yang peneliti lakukan di rawat Inap Ambun Suri
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi pada bulan September tahun 2018
didapatkan data bahwa Rawat Inap Ambun suri sudah menerapkan MAKP
pulang saja atau pada hari ketiga rawatan hingga pasien pulang. Discahrge
pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya. Karena pada metode asuhan