Disusun oleh:
Xxx
123
Pengesahan:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
I. DATA PRIBADI
Nama : Ny.S
Jenis kelamin : perempuan
Usia : 51 tahun
Agama : Islam
Pendidikan :-
Suku / Warganegara : Jawa/Indonesia
Alamat : mijen, semarang
Status perkawinan : kawin
Pekerjaan : buruh
Tanggal pemeriksaan : 10 april 2017
No. CM : 00119232
Diperiksa oleh : Lantip Meliana Pancarani
± 6 bulan lalu, paien mulai cemas karena kakinya tidak kujung sembuh walau
sudah ruitn control di RSUD Tugurejo bahkan luka semakin melebar. Pasien
kadang bercerita kekhawatiranya pada keuarga sambal menangis. Waktu luang
diisi dengan menonton tv dan tidur. Pasien mandi dibantu oleh anaknya di tempat
tidur dan makan disuapi oleh anak/suaminya (GAF :70).
± 1 minggu sebelum masuk RSDK pasien lebih banyak diam, raut muka sedih,
pasien merasa tubuhnya lemas tidak berdaya. Saat diajak mengrobrol oleh anak
dan suaminya pasien lebih banyak diam. Pasien sulit tidur dan makan sedikit.
Pasien mandi dibantu oleh anaknya di tempat tidur dan makan disuapi oleh
anak/suaminya (GAF :60).
Saat masuk RSDK pasien mengeluh sakit hebat di kakinya, pasein murung dan
manangis, pasien merasa lemas, pasien sulit diajak berkomunikasi, sulit tidur dan
tidak mau makan.
Seminggu dirawat di RSDK pasien mulai gelisah,lebih banyak tidur. Lebih banyak
murun, raut muka sedih, banyak melamun dan sulit diajak bicara. Pasien tidur
tidak tenang,bergerak – gerak dan berteriak tidak jelas. Pasien makan
menggunakan NGT (GAF :50).
Saat ini pasien masih merasa kasakitan pada kaki, sulit tidur, tidur tidak tenang
dan tidak bertenaga. Pasien lebih banyak tidur, sering melamun dan terlihat
gelisah. Pasien ingin segera sembuh dan pulang kerumah. Paisen sulit
berkonsnetrasi dan diajak berkomunikasi. Pasien merasa edih akrena tidak bisa
beraktivitas seperti sebelum sakit. Untuk mandi pasien dibantu perawat.
Pasien mendengar bisikan disangkal, melihat bayangan disangkal, merasa ada
yang membicarakan dirinya disangkal, merasa cemas berlebihan, teringat dosa
disangkal, dan merasa bersalah akan sesuatu disangkal (GAF :50).
Kurva GAF
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1 ta hun SMRSJ 6 bula n SMRSJ 1 mi nggu SMRSJ Saat ma suk RSJ 1 mi nggu di rawat 2 mi nggu di rawat
Col umn2
c. Riwayat Sebelumnya
1. Psikiatri:
Belum pernah sakit gangguan psikiatri
Tidak ada riwayat merasa sedih berkepanjangan
2. Medis Umum
Riwayat kejang demam : disangkal
Riwayat epilepsi : disangkal
Riwayat trauma kepala : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat diabetes mellitus : disangkal
Riwayat nyeri dada/sakit jantung : disangkal
Riwayat sakit maag : disangkal
Riwayat pingsan : disangkal
Riwayat gegar otak : disangkal
3. Penggunaan Obat – obatan dan NAPZA
Disangkal
III. Riwayat Pramorbid
1. Prenatal dan Perinatal
Pasien adalah anak ke 3 dari 3 bersaudara. Riwayat ANC selama kehamilan tidak
diketahui. Riwayat penyakit selama kehamilan tidak diketahui. Riwayat konsumsi
obat dan alcohol tidak diketahui. Kehamilan direncanakan. Pasien lahir ditolong
dukun bayi. Keadaan bayi saat lahir tidak diketahui. Riwayat badan biru saat lahir
tidak diketahui. Riwayat gangguan nafas tidak diketahui. BD dan PB saat lahir
tidak diketahui.
b. Riwayat Pekerjaan
Sejak lulus dari SD pasien sehari – hari pasien hanya membantu orang tua
dirumah. Mulai usia ± 16 tahun pasien mulai bekerja sebagai buruh.
c. Riwayat Keagamaan
Pasien beragama islam. Penanaman agama saat usia anak tidak diketahui.
Pasien taat beribadah di rumah.
d. Riwayat Perkawinan
Pasien menikah 1 kali hingga saat ini sudah hampir 35 tahun. Pasien menikah
saat usia 16 tahun dan memiliki 3 anak.
e. Riwayat Militer
Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan kemiliteran
g. Riwayat Sosial
Pasien dikenal sebagai orang yang ramah di lingkungan kerja dan tempat
tinggal pasien. Sering bersosialisasi dengan keluarga, teman dan tetangga
8. Riwayat Psikoseksual
Pasien tidak memiliki kelainan orientasi seksual dan perilaku seksual yang
menyimpang.
9. Riwayat Keluarga: Silsilah keluarga
Keterangan:
: wanita dengan gangguan jiwa
: pasien
: laki-laki sehat
: perempuan
: tinggal dalam satu rumah
: meninggal
C. Gangguan Persepsi
Ilusi : disangkal Halusinasi: disangkal
D. Pikiran
a. Arus pikir
Flight of Idea : Tidak ada
Asosiasi longgar : Tidak ada
Pikiran berpacu : Tidak ada
Tangensialitas : Tidak ada
Sirkumstansialitas : Tidak ada
Inkoherensi : Tidak ada
Asosiasi bunyi : Tidak ada
Verbigerasi : Tidak ada
Persevasi : Tidak ada
Blocking : Tidak ada
Pikiran samar-samar : Tidak ada
Neologisme : Tidak ada
b. Isi Pikir
Waham : Tidak ada
Paranoia : Ada, tentang penyakitnya
Preokupasi : Tidak ada
Obsesi dan Kompulsi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
Gagasan bunuh diri/membunuh : Tidak ada
Ide-ide referensi/influence : Tidak ada
Kemiskinan isi : Tidak ada
c. Bentuk pikir
Non realistik
E. Sensorium dan Kognitif
a. Kesadaran : bingung
b. Orientasi
Personal : baik Waktu : baik
Tempat : baik Situasional : baik
c. Daya ingat
Segera : sulit dinilai Jangka Sedang : sulit dinilai
Jangka Pendek : sulit dinilai Jangka Panjang : sulit dinilai
d. Konsentrasi dan Perhatian
hiposigilitas
e. Kapasitas untuk Membaca dan Menulis
Sulit diilai
f. Kemampuan Visuospasial
Sulit dinilai
g. Pikiran Abstrak
Kurang
h. Pengendalian Impuls
Kurang
G. Tilikan
1. Menyangkal sepenuhnya bahwa ia mengalami penyakit / gangguan.
2. Sedikit memahami adanya penyakit pada dirinya dan membutuhkan pertolongan
dan pada saat yang bersamaan pasien sekaligus menyangkal penyakitnya.
3. Pasien menyadari dirinya sakit namun menyalahkan orang lain atau
penyebab eksternal, atau faktor organik sebagai penyebabnya.
4. Pasien menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak memahami
penyebab sakitnya
5. Intellectual insight : pasien menerima kondisi dan gejala-gejala sebagai bagian
dari penyakitnya dan hal ini disebabkan oleh gangguan yang ada dalam diri
pasien, namun tidak menerapkan pemahamannya ini untuk melakukan sesuatu
selanjutnya (misalnya perubahan gaya hidup)
6. Emotional insight : Pasien memahami kondisi yang ada dalam dirinya seperti
tilikan derajat 5 namun pasien juga memahami perasaan dan tujuan yang ada pada
diri pasien sendiri dan orang yang penting dalam kehidupan pasien. Hal ini
membuat perubahan perilaku pada pasien.
H. Pertimbangan
Buruk
I. Taraf Dapat Dipercaya
Dapat dipercaya
2. Psikoterapi Pro : Ny S
a. Terapi Kelompok Usia : 51 tahun
-
b. Terapi Keluarga
Mengedukasi keluarga mengenai penyakit pasien, mendorong keluarga untuk
memberikan motivasi dan perhatian kepada pasien, serta pengawasan
kepatuhan minum obat
c. Terapi Suportif
Miningkatkan rasa percaya diri pasien agat dapat kembali beraktivitas normal,
serta motivasi agar pasien rutin dan teratur minum obat.
d. Terapi Okupasi
Melakukan AKS secara bertahap dan dengan penyesuaian
PROGNOSIS:
Dubia ad bonam
FAKTOR BAIK BURUK
GENETIK Tidak ada Ada
PENCETUS Stressor: jelas Stressor: tidak jelas
STATUS MARITAL Menikah Tidak menikah
STATUS EKONOMI Cukup Kurang
KEKAMBUHAN Tidak ada kekambuhan Kekambuhan
GEJALA Gejala positif menonjol Gejala negatif
menonjol
RIWAYAT PRAMORBID Baik Buruk
SUPPORT LINGKUNGAN Baik Kurang
ONSET Akut Kronik