Anda di halaman 1dari 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/320890519

AUDIT SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 PADA PT.


ANEKA SOLUSI TEKNOLOGI

Conference Paper · November 2017

CITATIONS READS

0 2,877

2 authors:

Fenny Chandra Johanes Andry


Universitas Bunda Mulia Universitas Bunda Mulia
2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    42 PUBLICATIONS   46 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Audit Sistem Informasi di PT. Setia Jaya Teknologi View project

PERFORMANCE MEASUREMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY GOVERNANCE: A CASE STUDY View project

All content following this page was uploaded by Johanes Andry on 07 November 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


p- ISSN : 2407 – 1846
TINF - 017 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

AUDIT SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK


COBIT 4.1 PADA PT. ANEKA SOLUSI TEKNOLOGI
Fenny1*, Johanes Fernandes Andry2
*12
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi dan Desain, Universitas Bunda Mulia
Jl. Lodan Raya No.02 Jakarta Utara 14430
*
E-mail: feifeihikaru@gmail.com1

ABSTRAK
Salah satu bidang yang sangat pesat kemajuannya adalah Information Technology (IT) atau
Information Systems (IS). Berkembangnya IS membawa dampak yang cukup signifikan bagi setiap
perusahaan. Semua perusahaan ingin meningkatkan keuntungan bisnis serta bersaing dalam memenuhi
semua tuntutan yang diinginkan oleh konsumen. Implementasi sistem informasi dilakukan untuk
menunjang aktifitas proses bisnis tersebut. Hal yang sama dilakukan oleh PT. Aneka Solusi Teknologi
yang didirikan pada tahun 2004, adalah perusahaan penyedia jasa perbaikan kualitas serta
penyelesaian masalah yang terjadi pada elektronik, komputer dan mobile phone dengan cakupan
layanan nasional. Objek penelitian meliputi bagian penjualan, pembelian dan gudang. Perangkat lunak
yang digunakan oleh perusahaan adalah M-Care Sistem dan ESA Sistem. Audit dilakukan untuk
analisis dan mengetahui keamanan dan integritas data dari sistem informasi yang digunakan. Audit
menggunakan framework COBIT 4.1. Domain yang digunakan adalah Delivery Support (DS), karena
domain ini mencakup pengelolaan kelancaran dan keamanan sistem serta pengelolaan data dan
operasional fasilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan menjadikan hasil audit
sebagai masukan untuk memperbaiki pengelolaan sistem berjalan pada perusahaan tersebut. Dari hasil
penelitian menyimpulkan bahwa sistem informasi yang terdapat pada PT. Aneka Solusi Teknologi
masih terdapat kekurangan dalam tata kelola IT nya.

Kata kunci: Audit, COBIT 4.1, PT.Aneka Solusi Teknologi, Delivery Support

ABSTRACT
One of the most rapid areas of progress is Information Technology (IT) or Information System (IS).
The development of IS brings significant impact for every company. All companies want to increase
business profits and compete in fulfilling all the demands desired by consumers. Implementation of
information systems carried out to support the activities of these business processes. The same thing
done by PT. Aneka Solusi Teknologi, founded in 2004, is a provider of quality improvement services
and problem solving on electronic, computer and mobile phone with national service coverage. The
object of research includes the sale, purchase and warehouse. The software used by the company is
M-Care System and ESA System. Audits are conducted for analysis and know the security and
integrity of data from the information system used. Audit using the COBIT 4.1 framework. Domain
used is Delivery Support (DS), because this domain includes the smooth management and system
security as well as data management and operational facilities. The purpose of this study is to
evaluate and make the audit results as input to improve the management of the system running on the
company. From the results of the study concluded that the information system contained in PT. Aneka
Solusi Teknologi there are still shortcomings in IT governance.

Keywords: Audit, COBIT 4.1, PT. Aneka Solusi Teknologi, Delivery Support

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 1


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TINF - 017 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

PENDAHULUAN tahap untuk penerapan audit sistem informasi.


Seiring dengan perkembangan zaman yang Sebelumnya, perusahaan ini telah menerapkan
semakin modern serta kemajuan era globalisasi sistem informasi sebagai salah satu cara untuk
mendorong masyarakat untuk terus berlomba mendukung tercapainya keuntungan bisnis
agar dapat menyesuaikan diri dengan dalam bersaing di pangsa pasar.
lingkungannya demi mempertahankan Peranan SI/TI yang sangat signifikan harus
kelangsungan hidupnya. Dari segi diimbangi dengan pengaturan dan pengelolaan
pendidikan,kesehatan,bahkan ekonomi pun yang tepat sehingga kerugia atau ancaman
ikut beradaptasi dan terus berkembang pesat. yang mungkin terjadi dapat dihindari bahkan
Begitu pula dengan perusahaan yang terus mampu dicegah. Adapun ancaman yang sering
ingin meningkatkan keuntungan dari usaha terjadi muncul antara lain kasus kehilangan
yang dijalaninya. Penerapan sistem informasi data, kebocoran data, informasi yang tersedia
pun dilakukan untuk menunjang aktifitas tidak akurat yang disebabkan oleh pemrosesan
proses bisnis tersebut.Dengan diterapkannya data yang salah sehingga integritas data tidak
sistem informasi pada kegiatan bisnis tentunya dapat dipertahankan, penyalahgunaan
akan sangat membantu,namun disamping penggunaan komputer, serta pengadaan
itu,juga perlu disadari bahwa sistem informasi investasi Teknologi Informasi/Sistem
ini juga harus ditinjau ulang untuk mengetahui Informasi yang bernilai tinggi namun tidak
sampai mana sistem telah memenuhi diimbangi dengan pengembalian nilai yang
kebutuhan perusahaan lalu dilakukan sesuai. Semua ini sangat mempengaruhi dalam
pengembangan sistem yang lebih baik agar pengambilan keputusan termasuk sangat
hasil yang optimal dapat diperoleh. Oleh mempengaruhi efektifitas dan efisiensi untuk
karena itu, perlu diterapkannya audit sistem mencapai tujuan (Wardani & Puspitasari,
informasi. 2014).
Salah satu standar penting dan efektif Adapun tujuan dari penerapan audit sistem
untuk diterapkan adalah COBIT atau Control ini adalah untuk mengevaluasi dan menjadikan
Objectives for Information and Related hasil audit sebagai masukan untuk
Technology. COBIT dikeluarkan oleh memperbaiki pengelolaan sistem berjalan pada
organisasi bernama ISACA pada tahun 1992 PT. AST sehingga dapat mewujudkan tujuan
dan merupakan standar yang berorientasi pada IT perusahaan yaitu memiliki integrated ERP
proses, berfokus pada sasaran bisnis dan untuk lini bisnis service ini. Audit yang
merupakan alat manajerial dan teknikal untuk dilakukan pada perusahaan mengenai tata
unit IT. Penelitian ini mengambil analisis kelola TI (Teknologi Informasi) pada
keamanan dan integritas sistem informasi keamanan data yang sedang berjalan.
dengan menggunakan pengukuran COBIT 4.1
untuk mendukung tujuan bisnis tersebut METODE PENELITIAN
(Wella, 2015). Penelitian yang di lakukan terdiri dari
ITGI (IT Governance Institute) beberapa tahapan yaitu Planning
menyatakan bahwa IT Governance (Perencanaan). Perencanaan merupakan
mengintegrasikan dan menginstitusikan tahapan awal dalam prosedur penelitian yang
praktek yang baik untuk memastikan bahwa TI kami lakukan. Karena pada tahap ini kami
mendukung tujuan usaha. IT Governance dapat menentukan ruang lingkup (scope),
memungkinkan perusahaan untuk mengambil sebuah objek yang akan di audit, standar
keuntungan penuh dari informasinya, sehingga evaluasi dari hasil audit serta komunikasi
memaksimalkan keuntungan, memanfaatkan terhadap orang yang bersangkutan akan
peluang dan mendapatkan keuntungan organisasi/perusahaan yang akan diaudit
kompetitif (Azizah, 2017). dengan menganalisa sebuah visi, misi, sasaran
PT. Aneka Solusi Teknologi atau yang dan tujuan objek, dan kebijakan-kebijakan
kemudian akan disebut sebagai PT. AST yang terkait dengan pengolahan investigasi.
merupakan perusahaan yang bergerak di Pada tahap perancangan meliputi beberapa
bidang jasa perbaikan mutu kualitas serta aktifitas utama yaitu penetapan ruang lingkup
penyelesaian masalah pada berbagai dan tujuan audit, pengorganisasian tim audit,
elektronik,komputer dan handphone. pemahaman mengenai operasi bisnis klien,
Perusahaan tersebut pada saat ini sedang dalam

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 2


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TINF - 017 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

pengkajian ulang hasil audit sebelumnya, dan Perhitungan maturity level dilakukan mengacu
penyiapan program audit. pada hasil wawancara dan survey. Berdasarkan
Field Work (Pemeriksaan Lapangan). hasil maturity level yang mencerminkan
Pada tahap ini auditor bertujuan untuk kinerja saat ini (current maturity level) dan
mendapatkan informasi dengan cara kinerja standard atau ideal yang diharapkan
mengumpulkan data dengan pihak-pihak yang akan menjadi acuan untuk selanjutnya
terkait yang menggunakan beberapa metode dilakukan analisis kesenjangan (gap). Hal
yang dapat dilakukan seperti; wawancara dan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
melakukan survei langsung ke tempat kesenjangan (gap) serta mengetahui apa yang
penelitian dilakukan. Data yang di dapat menyebabkan adanya gap tersebut. Dengan
nantinya akan sangat berguna dalam adanya pelaporan maka suatu masalah akan
membantu auditor melakukan analisa sebuah dapat terlihat lebih jelas dimana letak
organisasi/perusahaan yang di audit. kesalahannya.
Follow-Up (Tindak Lanjut). Setelah
melakukan pelaporan atau reporting maka hal
yang dilakukan selanjutnya adalah
memberikan laporan hasil audit berupa
rekomendasi tindakan perbaikan kepada pihak
manajemen objek yang diteliti, untuk
selanjutnya wewenang perbaikan menjadi
tanggung jawab managemen objek yang diteliti
apakah akan diterapkan atau hanya menjadi
acuan untuk perbaikan dimasa yang akan
datang.
Untuk menjelaskan dengan lebih rinci alur
penelitian yang dilakukan, dapat dilihat dari
gambar 1. Diagram Alur Penelitian.

Audit
Audit teknologi informasi pada hakekatnya
merupakan salah satu dari bentuk audit
operasional, tetapi kini audit teknologi
informasi sudah dikenal sebagai satu satuan
jenis audit tersendiri yang tujuan utamanya
lebih untuk meningkatkan tata kelola IT.
Sebagai suatu audit operasional terhadap
manajemen sumber daya informasi, yaitu
efektivitas, efisiensi, dan ekonomis tidaknya
unit fungsional sistem informasi pada suatu
organisasi. Dengan diperkenalkan COBIT, kini
tujuan audit bukan hanya terbatas pada konsep
klasik saja, melainkan kini menjadi:
efektivitas, efisiensi, kerahasiaan, keterpaduan,
ketersediaan, kepatuhan pada kebijakan/aturan
dan keandalan sistem informasi. Dalam
Gambar 1. Diagram Alur Penelitian (Jelvino pelaksanaannya, jenis audit ini berkembang
& Andry, 2017) dalam beberapa variannya (Andry, 2016):
a. Pemeriksaaan operasional (operational
Reporting (Pelaporan). Setelah proses audit) terhadap pengelolaan sistem
pengumpulan data, maka akan didapat data informasinya, atau lebih
yang akan diproses untuk dihitung berdasarkan tepatnya/tegasnya terhadap tata-kelola
perhitungan maturity level. Pada tahap ini yang teknologi informasi (IT governance),
akan dilakukan auditor adalah memberikan
informasi berupa hasil-hasil dari audit.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 3


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TINF - 017 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

b. General information review, audit e. Meningkatkan kontrol Sistem


terhadap sistem informasi secara umum Informasi/Teknologi Informasi.
pada suatu organisasi tertentu, f. Sebagai standarisasi pendekatan/program
c. Audit terhadap aplikasi tertentu yang audit.
sedang dikembangkan (quality assurance COBIT menyediakan langkah-langkah
pada tahap system development). praktis terbaik yang dapat diambil dan lebih
difokuskan pada pengendalian (control), yang
COBIT 4.1 selanjutnya dijelaskan dalam tahap dan
Control Objectives for Information and framework proses. Manfaat dari langkah-
Related Technology (COBIT) adalah langkah praktis terbaik yang dapat diambil
seperangkat pedoman umum (best practice) tersebut antara lain (Andry, 2016):
untuk manajemen TI yang dibuat oleh 1. Membantu mengoptimalkan investasi
Information System Audit and Control teknologi informasi yang mungkin dapat
Association (ISACA), dan IT Governance dilakukan.
Institute (ITGI) pada tahun 1996 (Zakwan, 2. Menjamin pengiriman service.
Ratnawati, & Hidayah, 2014). 3. Framework COBIT menggambarkan
antara business dan aplikasi yang
ditunjukkan pada gambar 2 Boundaries of
General and Application Controls.
Selain itu, framework COBIT secara
keseluruhan ditunjukkan pada gambar 3.
Melalui gambar tersebut, dapat dilihat model
proses COBIT yang terdiri dari 4 domain yaitu
Plan and Organise, Acquire and
Implementation, Deliver and Support, serta
Monitoring and Evaluation (Andry, 2016).

Maturity Level
Adapun generic maturity model yang
digunakan adalah:
0 Non-existent – Tidak ada sama sekali
Gambar 2. Boundaries of General and proses yang terlihat. Perusahaan belum
Application Controls (Gilling, 2012) menyadari bahwa ada masalah yang harus
dikaji.
COBIT adalah suatu framework untuk 1 Initial/Ad Hoc – Ada bukti bahwa
membangun suatu IT Governance. Dengan perusahaan telah menyadari ada masalah yang
mengacu pada framework COBIT, suatu ada dan harus dikaji namun belum ada
organisasi diharapkan mampu menerapkan IT standarisasi. Tetapi, ada pendekatan ad hoc
governance dalam pencapaian tujuannya IT yang cenderung diaplikasikan sesuai kasus.
governance mengintegrasikan cara optimal Pendakatan manajemen secara umum tidak
dari proses perencanaan dan pengorganisasian, terstruktur.
pengimplementasian, dukungan serta proses 2 Repeatable but Intuitive – Proses telah
pemantauan kinerja Teknologi Informasi. dikembangkan pada tahap dimana prosedur
COBIT memiliki fungsi antara lain (Wardani yang mirip telah diikuti oleh bermacam-
& Puspitasari, 2014): macam orang yang melaksanakan tugas ini.
a. Meningkatkan pendekatan/program audit. Tidak ada training atau komunikasi secara
b. Mendukung audit kerja dengan arahan formal tentang prosedur standard dan tanggung
audit secara rinci jawabnya jatuh pada individu. Ada
c. Memberikan petunjuk untuk IT ketergantungan yang tinggi pada individu dan
governance. sering terjadi error.
d. Sebagai penilaian benchmark untuk 3 Defined Process – Prosedur telah
kendali Sistem Informasi/Teknologi terstandarisasi dan terdokumentasi, dan
Informasi. komunikasi lewat training. Merupakan
keharusan bahwa proses tersebut harus diikuti.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 4


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TINF - 017 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Tetapi, sedikit deviasi yang terjadi. Prosedur mengenai pemenuhan tingkat layanan. Proses
tersebut tidak rumit tetapi formalisasi dari ini memungkinkan keselarasan antara layanan
practice yang sekarang TI dan persyaratan bisnis terkait. Domain ini
4 Managed and measurable – Manajemen terbagi menjadi 6 sub-domain antara lain :
memantau dan mengukur kesesuaian dengan 1. DS1.1 Service Level Management
prosedur dan mengambil tindakan dimana Framework
proses terlihat tidak berjalan efektif. Proses 2. DS1.2 Definition of Services
dikembangkan secara berkelanjutan dan 3. DS1.3 Service Level Agreements
memberikan practice yang baik. Otomasi dan 4. DS1.4 Operating Level Agreements
alat bantu digunakan dalam cara yang terbatas 5. DS1.5 Monitoring and Reporting of
dan terpecah-pecah. Service Level Achievements
5 Optimised – Proses telah dirancang 6. DS1.6 Review of Service Level
sampai tingkat pelaksanaan yang baik, Agreements and Contracts
berdasarkan hasil dari pengembangan
berkelanjutan dan maturity modelling dengan B. DS2 Manage Third-party Services
perusahaan lain. IT digunakan dalam cara Proses ini merupakan kebutuhan untuk
terintegrasi untuk mengotomasikan alur kerja, memastikan bahwa layanan yang diberikan oleh
menyediakan alat bantu untuk meningkatkan pihak ketiga (pemasok, vendor dan mitra)
kualitas dan efektivitas, membuat perusahaan memenuhi persyaratan bisnis memerlukan
mudah diadaptasi. proses manajemen pihak ketiga yang efektif.
Proses ini dilakukan dengan mendefinisikan
HASIL DAN PEMBAHASAN secara jelas peran, tanggung jawab, dan harapan
Scope audit yang dilakukan pada PT. AST dalam perjanjian pihak ketiga serta mengkaji
meliputi proses-proses (IT Governance dan memantau kesepakatan efektif dan
Institute, 2007) : kepatuhan tersebut. Manajemen layanan pihak
A. DS1 Define and Manage Service ketiga yang efektif meminimalkan risiko bisnis
Levels yang terkait dengan pemasok non-performing.
Proses ini bertujuan untuk mengetahui Domain ini terbagi menjadi 4 sub-domain
sudahkah ada komunikasi efektif antara antara lain :
manajemen TI dan pelanggan bisnis mengenai 1. DS2.1 Identification of All Supplier
pelayanan yang dibutuhkan telah Relationships
dimungkinkan dengan dokumentasi yang telah 2. DS2.2 Supplier Relationship Management
didefinisikan dan kesepakatan pada 3. DS2.3 Supplier Risk Management
pelayanan TI dan tingkat pelayanan. 4. DS2.4 Supplier Performance Monitoring
Pada Tabel 1. Hasil Evaluasi sub-domain Pada Tabel 2. Hasil Evaluasi sub-domain
DS1 Define and Manage Service Levels, DS2 Manage Third-party Services, dijelaskan
dijelaskan maturity level pada perusahaan dari maturity level pada perusahaan dari ini.:
ini.
Tabel 2. Hasil Evaluasi DS2
Tabel 1. Hasil Evaluasi DS1
Hasil Evaluasi DS2 Manage Third-party
Hasil Evaluasi DS1 Define and Manage Services
Service Levels Dalam hal hubungan dengan pihak ketiga,
PT. AST telah mengidentifikasi layanan dan pihak manajemen pada PT. AST melakukan
mutu layanan sesuai dengan standar aturan pemantauan langsung terhadap pembelian
bisnis perusahaan namun prosedur penanganan barang dari supplier. Adanya kontrak
yang dijalankan masih bersifat informal., serta hubungan kerja sama antara perusahaan
tanggung jawab dan akuntabilitas dalam dengan supplier sehingga terdapat kebijakan-
pengaturan layanan belum didefinisikan. kebijakan tertentu yang sudah diatur untuk
Current Maturity 2.3 menangani masalah yang mungkin saja terjadi
Expected Maturity 3.0 antara kedua pihak.
Current Maturity 2.6
Proses ini juga mencakup pemantauan dan Expected Maturity 4.0
pelaporan tepat waktu untuk stakeholders

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 5


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TINF - 017 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

C. DS3 Manage Performance and 4. DS4.4 Maintenance of the IT Continuity


Capacity Plan
Proses ini merupakan kebutuhan untuk 5. DS4.5 Testing of the IT Continuity Plan
mengelola kinerja dan kapasitas sumber daya 6. DS4.6 IT Continuity Plan Training
TI untuk meninjau secara berkala kinerja dan 7. DS4.7 Distribution of the IT Continuity
kapasitas smber daya TI saat ini. Proses ini Plan
mencakup peramalan kebutuhan masa depan 8. DS4.8 IT Services Recovery and
berdasarkan persyaratan beban kerja, Resumption
penyimpanan dan kontijensi. Proses ini 9. DS4.9 Offsite Backup Storage
memberikan kepastian bahwa sumber 10. DS4.10 Post-resumption Review
informasi yang mendukung kebutuhan bisnis Pada Tabel 4. Hasil Evaluasi sub-domain
terus tersedia. Domain ini terbagi menjadi 5 DS4 Ensure Continuous Service, dijelaskan
sub-domain antara lain : maturity level pada perusahaan dari ini.
1. DS3.1 Performance and Capacity
Planning Tabel 4. Hasil Evaluasi DS4
2. DS3.2 Current Performance and Capacity
3. DS3.3 Future Performance and Capacity Hasil Evaluasi DS4 Ensure Continuous Service
4. DS3.4 IT Resources Availability Pihak manajemen menyadari adanya resiko
5. DS3.5 Monitoring and Reporting yang berhubungan dengan kebutuhan untuk
Pada Tabel 3. Hasil Evaluasi sub-domain DS3 mengatur keberlangsungan layanan yang
Manage Performance and Capacity, dijelaskan berjalan, namun untuk saat ini belum
maturity level pada perusahaan dari ini. ditemukan ancaman pada pelayanan operasi TI
sehingga keberlangsungan layanan masih
Tabel 3. Hasil Evaluasi DS3 menggunakan prosedur yang ada pada saat ini
dan belum dipertimbangkan sebagai kebutuhan
Hasil Evaluasi DS3 Manage Performance and yang perlu diperhatikan oleh manajemen,
Capacity walaupun begitu, pendekatan untuk menjamin
Kapasitas dan kinerja TI yang ada pada keberlangsungan layanan telah terbagi-bagi.
perusahaan saat ini sudah cukup baik, namun Current Maturity 2.48
penanganannya masih bersifat informal. Expected Maturity 4.0
Belum ditemukan kendala apapun pada kinerja
TI. Untuk perencanaan masa depan mengenai E. DS5 Ensure Systems Security
kapasitas dan kinerja IT direncanakan Kebutuhan untuk menjaga integritas
berdasarkan fungsi pekerjaan (akan informasi dan melindungi aset TI memerlukan
dikembangkan). proses manajemen keamanan. Proses ini
Current Maturity 3.37 mencakup pembentukan dan pemeliharaan
Expected Maturity 4.0 peran keamanan TI dan tanggung jawab,
kebijakan, standar, dan prosedur. Manajemen
D. DS4 Ensure Continuous Service keamanan juga mencakup melakukan
Kebutuhan untuk menyediakan layanan TI pemantauan keamanan dan pengujian berkala
berkelanjutan memerlukan pengembangan, dan menerapkan tindakan perbaikan untuk
pemeliharaan dan pengujian rencana mengidentifikasi kelemahan atau insiden
kesinambungan TI, memanfaatkan keamanan. Manajemen keamanan yang efektif
penyimpanan cadangan di luar kantor dan melindungi semua aset TI untuk
menyediakan pelatihan rencana kontinuitas meminimalkan dampak bisnis dari kerentanan
secara berkala. Proses pelayanan berkelanjutan dan insiden keamanan. Domain ini terbagi
yang efektif meminimalkan kemungkinan dan menjadi 11 sub-domain antara lain ;
dampak dari gangguan layanan TI utama 1. DS5.1 Management of IT Security
terhadap fungsi dan proses bisnis utama. 2. DS5.2 IT Security Plan
Domain ini terbagi menjadi 10 sub-domain 3. DS5.3 Identity Management
antara lain ; 4. DS5.4 User Account Management
1. DS4.1 IT Continuity Framework 5. DS5.5 Security Testing, Surveilance and
2. DS4.2 IT Continuity Plans Monitoring
3. DS4.3 Critical IT Resources 6. DS5.6 Security Incident Definition

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 6


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TINF - 017 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

7. DS5.7 Protection of Security Technology pengalokasian dana secara rutin untuk


8. DS5.8 Cryptographic Key Management pengembangan sistem lebih lanjut masih
9. DS5.9 Malicious Software Prevention, belum ada. Hanya penggantian infrastruktur
Detection and Correction biasa yang dilakukan secara berulang seperti
10. DS5.10 Network Security pada saat penggantian komputer,keyboard, dll.
11. DS5.11 Exchange of Sensitive Data Current Maturity 1.8
Pada Tabel 5. Hasil Evaluasi sub-domain Expected Maturity 3.0
DS5 Ensure Systems Security, dijelaskan
maturity level pada perusahaan dari ini. G. DS7 Educate and Train Users
Tabel 5. Hasil Evaluasi DS5 Proses ini memastikan edukasi yang
efektif untuk semua pengguna sistem TI,
Hasil Evaluasi DS5 Ensure Systems Security termasuk yang ada di dalam TI, memerlukan
Ada kesadaran mengenai keamanan sistem identifikasi kebutuhan pelatihan setiap
yang diidentifikasi oleh pihak manajemen. kelompok pengguna. Selain mengidentifikasi
Perencanaan keamanan serta solusinya kebutuhan, proses ini mencakup penentuan dan
dianalisa sesuai dengan faktor resiko yang pelaksanaan strategi untuk pelatihan yang
mungkin saja terjadi. Walaupun hal ini belum efektif dan mengukur hasilnya. Program
menjadi prioritas pertimbangan oleh pihak pelatihan yang efektif meningkatkan
manajemen, namun analisa keamanan secara penggunaan teknologi secara efektif dengan
periodik telah diberlakukan. mengurangi kesalahan pengguna,
Current Maturity 2.4 meningkatkan produktivitas dan meningkatkan
Expected Maturity 3.0 kepatuhan terhadap kontrol kunci, seperti
tindakan pengamanan pengguna. Domain ini
F. DS6 Identify and Allocate Costs terbagi menjadi 3 sub-domain antara lain :
Kebutuhan akan sistem pengalokasian 1. DS7.1 Identification of Education and
biaya TI untuk bisnis membutuhkan Training Needs
pengukuran akurat dari biaya TI dan 2. DS7.2 Delivery of Training and
kesepakatan dengan pengguna bisnis pada Education
alokasi yang baik. Proses ini mencakup 3. DS7.3 Evaluation of Training Received
pembangunan dan pengoperasian sistem untuk Pada Tabel 7. Hasil Evaluasi sub-domain
menangkap, mengalokasi, dan melaporkan DS7 Educate and Train Users, dijelaskan
biaya TI kepada pengguna layanan. Sistem maturity level pada perusahaan dari ini.
alokasi yang baik memungkinkan perusahaan
membuat keputusan yang tepat terkait Tabel 7. Hasil Evaluasi DS7
penggunaan layanan TI. Domain ini terbagi
menjadi 4 sub-domain antara lain : Hasil Evaluasi DS7 Educate and Train Users
1. DS6.1 Definition of Services Setiap ada perubahan pada sistem kerja,
2. DS6.2 IT Accounting diimbangi dengan pemberian arahan,
3. DS6.3 Cost Modelling and Charging pendidikan serta pelatihan pada karyawan.
4. DS6.4 Cost Model Maintenance Serta pemberian pelatihan kepada karyawan
Pada Tabel 6. Hasil Evaluasi sub-domain baru. Namun pelatihan yang ada bukan
DS6 Identify and Allocate Costs, dijelaskan merupakan pelatihan secara formal karena
maturity level pada perusahaan dari ini. pemberian arahan disampaikan secara lisan
kepada pihak yang berkaitan langsung dengan
Tabel 6. Hasil Evaluasi DS6 proses bisnis terkait.
Current Maturity 2.3
Hasil Evaluasi DS6 Identify and Allocate Costs Expected Maturity 3.0
Untuk pengalokasian dana terkait layanan TI
yang digunakan masih terbatas pada apa yang H. DS8 Manage Service Desk and
dikeluarkan untuk kebutuhan dasar-dasar saja Incidents
seperti pada saat pertama kali mengembangkan Respons tepat waktu dan efektif terhadap
dan menyiapkan infrastruktur untuk TI yang pertanyaan dan masalah pengguna TI
digunakan oleh perusahaan. Sedangkan memerlukan meja layanan dan proses

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 7


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TINF - 017 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

manajemen kejadian yang dirancang dengan menyelesaikan masalah dengan lebih cepat.
baik. Proses ini mencakup pengaturan fungsi Domain ini terbagi menjadi 3 sub-domain
meja layanan dengan registrasi, peningkatan antara lain :
kejadian, analisis trend dan akar penyebab, dan 1. DS9.1 Configuration Repository and
resolusi. Manfaat bisnis mencakup Baseline
peningkatan produktivitas melalui 2. DS9.2 Identification and Maintenance of
penyelesaian cepat permintaan pengguna. Configuration Items
Selain itu, bisnis dapat mengatasi akar 3. DS9.3 Configuration Integrity Review
penyebab (seperti pelatihan pengguna yang Pada Tabel 9. Hasil Evaluasi sub-domain
buruk) melalui pelaporan yang efektif. Domain DS9 Manage the Configuration, dijelaskan
ini terbagi menjadi 5 sub-domain antara lain : maturity level pada perusahaan dari ini.
1. DS8.1 Service Desk Tabel 9. Hasil Evaluasi DS9
2. DS8.2 Registration of Customer Queries
3. DS8.3 Incident Escalation Hasil Evaluasi DS9 Manage the Configuration
4. DS8.4 Incident Closure Ada prosedur pemantauan terhadap aktivitas
5. DS8.5 Reporting and Trend Analysis pengaksesan database yang dilakukan oleh
Pada Tabel 8. Hasil Evaluasi sub-domain pihak pengelola didalam lingkungan
DS8 Manage Service Desk and Incidents, perusahaan. Juga terdapat kebijakan, prosedur
dijelaskan maturity level pada perusahaan dari dan standard yang berisi etika penggunaan
ini. komputer dan hak akses pengguna terhadap
data perusahaan. Namun walau begitu, belum
Tabel 8. Hasil Evaluasi DS8 ada fasilitas yang dapat memantau pertukaran
data yang terjadi antar departemen dalam
Hasil Evaluasi DS8 Manage Service Desk and lingkungan perusahaan tersebut.
Incidents Current Maturity 2.0
Evaluasi terhadap tingkat kepuasan pengguna Expected Maturity 3.0
layanan TI pada PT. AST telah dilakukan. Jika
terdapat masalah yang dialami oleh pengguna, J. DS10 Manage Problem
maka dapat dilaporkan ke bagian helpdesk , Manajemen masalah yang efektif
dilanjutkan dengan proses review di tingkat memerlukan identifikasi dan klasifikasi
manajerial untuk mengatasi masalah tersebut. masalah, analisis akar penyebab dan
Bentuk antisipasi terhadap kejadian masalah penyelesaian masalah. Proses manajemen
yang sama dilakukan pada saat adanya masalah juga mencakup rumusan rekomendasi
pertanyaan dari pengguna mengenai masalah untuk perbaikan, pemeliharaan catatan masalah
yang muncul, lalu dilakukan analisis trend , dan penelaahan status tindakan korektif.
proses pengurutan masalah yang timbul baru
dilakukan analisa penyelesaiannya sebagai Tabel 10. Hasil Evaluasi DS10
bentuk antisipasi.
Current Maturity 2.1 Hasil Evaluasi DS10 Manage Problem
Expected Maturity 3.0 Peninjauan terhadap masalah, analisa
identifikasi masalah serta penyelesaiannya
I. DS9 Manage the Configuration oleh pihak manajemen masih bersifat informal
Memastikan integritas konfigurasi serta terbatas. Masalah baru diatasi setelah
perangkat keras dan perangkat lunak terjadi, bukan sebelum terjadi. Kecuali jika
memerlukan penetapan dan pemeliharaan terdapat pertanyaan yang diajukan oleh
repositori konfigurasi yang akurat dan lengkap. pengguna terlebih dahulu sebelum masalah
Proses ini mencakup mengumpulkan informasi tersebut benar-benar terjadi maka dicari solusi
konfigurasi awal, membuat baseline, sebagai antisipasinya. Hal ini memang
memverifikasi dan mengaudit informasi beresiko besar mengingat tidak semua
konfigurasi, dan memperbaharui konfigurasi permasalahan yang mungkin saja muncul tidak
repositori sesuai kebutuhan. Manajemen teridentifikasi terlebih dahulu sebagai bentuk
konfigurasi yang efektif memfasilitasi antisipasi atas kesiapan manajerial untuk
ketersediaan sistem yang lebih besar, menangani hal tersebut.
meminimalkan masalah produksi dan

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 8


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TINF - 017 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Current Maturity 2.1 secara formal. Tidak ada pelatihan khusus


Expected Maturity 3.0 yang dilakukan mengenai pengelolaan data.
Current Maturity 2.0
Proses manajemen masalah yang efektif Expected Maturity 3.0
memaksimalkan ketersediaan sistem,
meningkatkan tingkat layanan, mengurangi L. DS12 Manage the Physical
biaya, dan meningkatkan kenyamanan dan Environment
kepuasan pelanggan. Domain ini terbagi Perlindungan untuk peralatan komputer dan
menjadi 4 sub-domain antara lain : personil memerlukan fasilitas fisik yang
1. DS10.1 Identification and Classification dirancang dengan baik dan dikelola dengan
of Problems baik. Proses pengelolaan lingkungan fisik
2. DS10.2 Problem Tracking and Resolution meliputi penentuan persyaratan lokasi fisik,
3. DS10.3 Problem Closure pemilihan fasilitas yang tepat, dan
4. DS10.4 Integration of Configuration, perancangan proses yang efektif untuk
Incident, and Problem Management memantau faktor lingkungan dan mengelola
Pada Tabel 10. Hasil Evaluasi sub-domain akses fisik. Pengelolaan lingkungan fisik yang
DS10 Manage Problem, dijelaskan maturity efektif mengurangi gangguan bisnis dari
level pada perusahaan dari ini. kerusakan peralatan komputer dan personil.
Domain ini terbagi menjadi 5 sub-domain
K. DS11 Manage Data antara lain :
Pengelolaan data yang efektif memerlukan 1. DS12.1 Site Selection and Layout
identifikasi kebutuhan data. Proses 2. DS12.2 Physical Security Measures
pengelolaan data juga mencakup penetapan 3. DS12.3 Physical Access
prosedur yang efektif untuk mengelola media 4. DS12.4 Protection Against Environmental
library, backup dan pemulihan data, dan Factors
pembuangan media yang tepat. Pengelolaan 5. DS12.5 Physical Facilities Management
data yang efektif membantu memastikan Pada Tabel 12. Hasil Evaluasi sub-domain
kualitas, ketepatan waktu dan ketersediaan DS12 Manage the Physical Environment,
data bisnis. Domain ini terbagi menjadi 6 sub- dijelaskan maturity level pada perusahaan dari
domain antara lain : ini.
1. DS11.1 Business Requirements for Data
Management Tabel 32. Hasil Evaluasi DS12
2. DS11.2 Storage and Retention
Arrangements Hasil Evaluasi DS12 Manage the Physical
3. DS11.3 Media Library Management Environment
System Terdapat pemantauan terhadap aktivitas
4. DS11.4 Disposal pengunjung yang datang ke perusahaan oleh
5. DS11.5 Backup and Restoration pihak keamanan di lingkungan perusahaan
6. DS11.6 Security Requirements for Data sehingga akses secara fisik yang dilakukan
Management oleh pihak yang tidak memiliki kewenangan
Pada Tabel 11. Hasil Evaluasi sub-domain terhadap infrastruktur TI pun dapat
DS11 Manage Data, dijelaskan maturity level diminimalisir. Selain itu ruangan dalam
pada perusahaan dari ini. perusahaan juga dilengkapi dengan kamera
pemantau (CCTV). Untuk penanggulangan
Tabel 21. Hasil Evaluasi DS11 terhadap bencana yang mungkin saja terjadi,
baik yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia
Hasil Evaluasi DS11 Manage Data ataupun bencana alam, ruangan telah
Di dalam lingkungan perusahaan, seluruh dilengkapi juga dengan alarm pendeteksi asap
organisasi menyadari pentingnya kebutuhan dan api.
pengelolaan data. Beberapa pengawasan Current Maturity 2.9
terhadap TI dilakukan dalam pengelolaan data Expected Maturity 3.0
seperti backup, restorasi serta pembagian
pengelolaan data. Tanggung jawab staf TI M. DS13 Manage Operations
terhadap pengelolaan data belum dilakukan

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 9


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TINF - 017 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Pengolahan data yang lengkap dan akurat DS1


memerlukan pengelolaan prosedur pengolahan 4
DS13 DS2
data yang efektif dan perawatan perangkat
3
keras yang rajin. Proses ini mencakup DS12 DS3
penentuan kebijakan dan prosedur operasi 2
untuk pengelolaan yang efektif untuk
1
pemrosesan terjadwal, melindungi keluaran
DS11 DS4
sensitif, memantau kinerja infrastruktur dan 0
memastikan pemeliharaan perangkat keras
yang preventif. Manajemen operasi yang
DS10 DS5
efektif membantu menjaga integritas data dan
mengurangi penundaan bisnis dan biaya
operasional TI. Domain ini terbagi menjadi 5 DS9 DS6
sub-domain antara lain :
1. DS13.1 Operations Procedures and DS8 DS7
Instructions
2. DS13.2 Job Scheduling Current Maturity Level
3. DS13.3 IT Infrastructure Monitoring Expected Maturity Level
4. DS13.4 Sensitive Documents and Output
Devices
Gambar 3. Maturity Level saat ini vs Expected
5. DS13.5 Preventive Maintenance for
Maturity Level
Hardware
SIMPULAN DAN SARAN
Pada Tabel 13. Hasil Evaluasi sub-domain
Dari penelitian ini,diperoleh kesimpulan
DS13 Manage Operations, dijelaskan maturity
sebagai berikut :
level pada perusahaan dari ini.
1. Nilai current maturity level terendah
berada pada domain DS6 dengan nilai
Tabel 43. Hasil Evaluasi DS13
index 1.8. Berada jauh dari expected
maturity level yang diharapkan yaitu
Hasil Evaluasi DS13 Manage Operations berada pada nilai index 3.
Ada pelatihan prosedur alternatif yang 2. Pada domain DS1, DS2, DS4, DS5, DS7,
dilakukan oleh pengguna saat menghadapi DS8, DS9, DS10 dan DS11 memiliki nilai
sistem down. Mulai dari teknik backup data current maturity level yang berada pada
dan restorasi data. Jika terdapat komputer kisaran nilai index 2. Tidak berada jauh
pengguna yang secara tiba-tiba tidak dapat dari expected maturity level yang
dioperasikan, ada lokasi alternatif yang diharapkan, kecuali untuk domain DS4
disediakan. Pengaksesan data dilakukan sesuai yang memiliki nilai expected maturity
dengan standard penjadwalan jam kerja di level dengan nilai index 4 sehingga
perusahaan. dibutuhkan pengembangan lebih lanjut
Current Maturity 3.7 untuk dapat mencapai angka tersebut.
Expected Maturity 4.0 3. Nilai current maturity level domain DS3,
DS12 dan DS13 berada pada kisaran nilai
Keseluruhan maturity level dan expected index 3 yang menandakan bahwa proses
maturity level dapat dilihat pada Gambar 3. yang ada pada ketiga domain ini sudah
Maturity Level saat ini vs Expected Maturity baik, dengan memiliki nilai expected
Level. maturity level yang berada pada nilai
index 4 yang tidak sulit untuk dicapai.
4. Secara keseluruhan, sistem aplikasi yang
terdapat pada PT. AST sudah berjalan
cukup baik,dilihat dari nilai current
maturity level yang tidak berada jauh dari
expected maturity level yang diharapkan.
Hanya saja masih diperlukan adanya

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 10


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TINF - 017 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

pengembangan sistem agar aplikasi IT Governance Institute. (2007). COBIT 4.1


tersebut menjadi lebih baik. Framework , Control Objectives,
Dari kesimpulan tersebut, terdapat Management Guidelines, Maturity
beberapa saran yang bisa dilakukan oleh Models. Rolling Meadows, IL 60008,
perusahaan, yaitu: USA: IT Governance Institute.
1. Kebutuhan mengenai keberlangsungan
layanan TI seharusnya menjadi salah satu Jelvino, & Andry, J. F. (2017). Audit Sistem
faktor yang dipertimbangkan oleh pihak Informasi Absensi pada PT. Bank
manajemen, karena hampir seluruh Central Asia Tbk Menggunakan COBIT
aktivitas di dalam perusahaan 4.1. Teknik Informatika dan Sistem
menggunakan komputer beserta Informasi , 3, 259-268.
infrastrukturnya.
2. Sistem dikembangkan, sekalipun belum Wardani, S., & Puspitasari, M. (2014). Audit
mengalami kendala, namun permasalahan Tata Kelola Teknologi Informasi
yang bisa saja terjadi seharusnya sudah Menggunakan Framework Cobit
dapat dipertimbangkan dan di identifikasi Dengan Model Maturity Level (Studi
terlebih dahulu sebagai bentuk antisipasi. Kasus Fakultas Abc). Jurnal Teknologi ,
3. Pemberian latihan secara khusus kepada 7, 38-46.
bagian manajerial TI untuk dapat
mengelola, merawat, serta memelihara Wella, & Setiawan, J. (2015). Audit Sistem
keberlangsungan layanan sistem yang ada. Informasi Menggunakan Cobit 4.1 pada
Termasuk diantaranya pelatihan untuk PT. Erajaya Swamsebada, Tbk.
audit sistem agar bisa mengevaluasi apa ULTIMA InfoSys , VI.
saja kekurangan yang terdapat pada
sistem yang sedang berjalan di perusahaan Zakwan, S., Ratnawati, S., & Hidayah, N. A.
serta penanganannya. (2014). Audit Tata Kelola Sumber Daya
Teknologi Informasi Dengan Kerangka
DAFTAR PUSTAKA Kerja COBIT 4.1 Untuk Evaluasi
Andry, J. F. (2016). Audit Sistem Informasi Manajemen Pada Badan Pengawasan
Sumber Daya Manusia Pada Training Keuangan dan Pembangunan. Jurnal
Center Di Jakarta Menggunakan Sistem Informasi , 1-16.
Framework COBIT 4.1. Jurnal Ilmiah
FIFO , VIII, 28-34.

Azizah, N. (2017). Audit Sistem Informasi


Menggunakan Framework Cobit 4.1
Pada E-Learning Unisnu Jepara. Jurnal
Simetris , 8, 377-382.

Gilling, T. (2012). Beginner's COBIT


Companion : Preparing for the COBIT
4.1 Foundation Examination. Matador
Publishing.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 11


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai