Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Siapa yang tidak mengenal rokok? Banyak sekali kalangan remaja dan dewasa gemar
merokok, bahkan anak usia dini pun tak jarang kedapatan menghisap benda bahaya tersebut.
Bahaya akan rokok sudah jelas dapat merusak organ tubuh tiap manusia yang mengkonsumsi,
bahkan di abad 20 sekitar 100 juta orang telah meninggal akibat rokok.

Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, racun utama pada rokok
adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.Maka, jika kita menghisap rokok baik di sengaja
maupun tidak di sengaja, sama saja kita sudang menghisap kurang lebih 4000 macam racun.
Kebiasaan akan merokok tidak hanya merugikan si perokok saja, melainkan merugikan orang
di sekitarnya.
Berbagai alasan dan faktor penyebab untuk merokok diatas biasanya kalah seandainya
beradu argumen dengan pakar yang ahli tentang potensi berbahaya atas apa ditimbulkan dari
kebiasaan merokok baik bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Harus diakui banyak
perokok yang mengatakan bahwa merokok itu tidak enak tetapi dari sekian banyak pamflet,
selebaran, kampanye anti rokok, sampai ke bungkus rokoknya diberi peringatan akan bahaya
kesehatan dari rokok, tetap tak bisa mengubris secara massal berkurangnya kebiasaan
merokok dan jumlah perokok.
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik secara
fisik, mental, dan sosial dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Saat ini kesehatan reproduksi sering tidak diperhatikan, terutama oleh individu itu
sendiri. Banyak sekali kalangan remaja hingga dewasa gemar merokok, bahkan anak usia dini
pun tak jarang kedapatan menghisap benda berbahaya tersebut. Bahaya akan rokok sudah
jelas dapat merusak organ tubuh tiap manusia yang mengkonsumsi, bahkan di abad 20 sekitar
100 juta orang telah meninggal akibat rokok.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kesehatan reproduksi?
2. Apa bahaya merokok bagi kesehatan reproduksi?
3. Bagaimana upaya menanggulangi bahaya merokok?

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Makalah ini dubuat untuk mengetahui bahaya merokok bagi kesehatan reproduksi.
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian kesehatan reproduksi.
2. Mengetahui dampak merokok bagi kesehatan reperoduksi.
3. Mengetahui cara menanggulangu bahaya merokok.

1.4 Manfaat
1. Bagi siswa/siswi
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan Siswa/Siswi tentang
bahaya merokok bagi kesehatan reproduksi.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi petugas kesehatan dalam memberikan
sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya merokok bagi kesehatan reproduksi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesehatan Reproduksi


Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik secara
fisik, mental, dan sosial dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Kesehatan reproduksi ini mencakup tentang hal-hal sebagai berikut:
1. Hak seseorang untuk dapat memperoleh kehidupan seksual yang aman dan memuaskan
serta mempunyai kapasitas untuk bereproduksi
2. Kebebasan untuk memutuskan bilamana atau seberapa banyak melakukannya
3. Hak dari laki-laki dan perempuan untuk memperoleh informasi serta memperoleh
aksebilitas yang aman, efektif, terjangkau baik secara ekonomi maupun kultural
4. Hak untuk mendapatkan tingkat pelayanan kesehatan yang memadai sehingga perempuan
mempunyai kesempatan untuk menjalani proses kehamilan secara aman.
Namun seringkali kesehatan reproduksi terganggu dengan kebiasaan yang kurangsehat.
Terkadang remaja acuh tak acuh dengan kesehatan mereka. Remaja saat ini lebih
mementingkan apa yang meraka inginkan tanpa melihat dapak negatif yang ditimbulkan.
Bahkan mereka yang sudah paham dan mengetahui pun tidak peduli akan dampak negatif
dari kebiasaannya tersebut.
Merokok adalah salah satu kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan reproduksi.
Mereka yang sering merokok akan lebih sulit untuk mengubah kebiasaan mereka tersebut.
Dampak yang ditimbulkan tidak secara langsung namun menahun. Jika kebiasaan tersebut
sudah dimulai sejak remaja, akan menimbulkan dampak yang lebih parah. Apalagi saat ini
tidak hanya remaja, anak dibawah umur pun sudah tahu dan mencoba merokok. Kurangnya
perhatian orang tua dan pengaruh lingkungan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
remaja dan anak dibawah umur untuk memulai kebiasaan merokok.
2.2 Pengaruh Merokok terhadap Kesehatan Reproduksi
Ketidaktahuan dan kurangnya informasi membuat mereka kurang mengerti pengaruh
merokok bagi kesehatan mereka. Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan
sekitar 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun yang utama terdapat
pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbondioksida. Tar mengandung 43 bahan kimia yang
diketahui menjadi penyebab kanker (karsinogen), zat yang seperti benzopyrene, yaitu sejenis
policyclic aromatic hydrocarbon (PAH) yang telah lama ditetapkan seperti agen pencetus
awal kejadian kanker. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran
darah. Yang berefek terhadap sistem mesolimbik yang menjadi penyebab ketagihan. Hal
tersebut juga merupakan penyebab penyakit jantung dan stroke. Karbon Monoksida yaitu gas
beracun yang biasanya dikeluarkan oleh kendaraan. Zat ini yang mengikat hemoglobin dalam
darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen, sehingga apabila kaadar CO di dalam
tubuh melebihi 60 persen maka dapat menyebabkan kematian.
Tidak hanya penyakit paru dan jantung, merokok juga mengganggu kesehatan
reproduksi. Pengaruh dari merokok terhadap reproduksi dan kesuburan cukup fatal. Merokok
dapat meningkatkan risiko impotensi, kerusakan sperma, mengurangi jumlah sperma dan
menyebabkan kanker testis.
Kebiasaan merokok pada wanita menyebabkan kanker serviks. Zat nikotin serta
“racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan
kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada
rahim. Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh
seseorang.
Menurut Dr. Jones lagi, pria akan mengalami 2 kali resiko terjadi infertil (tidak subur)
serta mengalami resiko kerusakan DNA pada sel spermanya. Sedangkan hasil penelitian pada
wanita hamil terjadi peningkatan insiden keguguran. Penelitian tersebut mengatakan dari
3000 sampai 5000 kejadian keguguran per tahun di Inggris, berhubungan erat dengan
merokok. Tidak hanya itu, merokok juga menghambat pertumbuhan intra rahim,
meningkatkan stillbirth (lahir mati) dan kelahiran prematur.
Dalam sebuah harian di Inggris dikemukakan tentang sebuah penelitian yang
melaporkan bahwa merokok dapat merusak sistim reproduksi seseorang dan mengurangi
peluang untuk memiliki anak yang sehat. Mereka menganjurkan bagi pasangan yang
berencana memiliki anak sebaiknya menghindari kebiasaan merokok. Studi tentang rokok
dan reproduksi telah dilakukan 2 dekade itu berkesimpulan bahwa merokok dapat
menyebabkan risaknya sitem reproduksi seseorang mulai dari masa pubertas sampai usia
dewasa.

2.3 Upaya menanggulangi rokok


Hal ini perlu perhatian khusus dari orang tua, pemerintah dan khususnya dari petugas
pelayanan kesehatan. Peran orang tua adalah mendidik dan memberi arahan kepada anaknya.
Namun, kendalanya ketika orang tua itu sendiri kurang paham bahkan acuh tak acuh kepada
kebiasaan anaknya. Apalagi orang tua yang memiliki kebiasaan merokok. Hal ini akan
membuat si anak menganggap bahwa merokok adalah kebiasaan yang wajar dan banyak
orang yang melakukannya. Disini peran dari petugas kesehatan dan pemerintahlah yang
sangat di perlukan. Seperti halnya mengadaakan sosialisasi tentang merokok dan bahayanya.
Dengan sosialisasi akan menambah pengetahuan dan waawasan masyarakat khususnya
remaja tentang dampak yang ditimbulkan akibat merokok.
Peraturan merokok telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan. Berikut implementasi
penetatat penjualaan rokok pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK):
1. Bungkus rokok bergambar foto yang mengerikan. Foto ini merupakan dampak merokok.
2. Bungkus rorok dilengkapi huruf braile tentang bahaya merokok.
3. Iklan rorok dilarang tayang di televisi.
4. Iklan gaya hidupyang menunjukkan simbol kepribadian seseorang dilarang tayang di
media. Meski tanpa menunjukkkan brand rorok, iklan ini juga akan dilarang.
Sedangkan RUU tentang Penanggulangan Dampak Tembakau bagi Kesehatan
dirumuskan dengan point-point penting sebagai berikut :
1. Pemebelian rokok bisa lewat mesin khusus.
2. Penjualan rokok tidak boleh memajang rokok di etalase toko.
3. Tidak boleh menaruh rorok di etalase di belakang kasir.
4. Pembeli harus menunjukkkan KTP untuk menunjukkkan telang berusia 18 tahun.
5. Tempat penjualan harus berlogo khusus dengan izin ketat.
6. Gedung bebas asap rokok meski di tempat dugem sekali pun.
7. Dilarang menjadi sponsor semua jenis kegiatan, tanpa toleransi.
8. Dilarang memebeli rokok secaara batangan/ketengan.
9. Cukai rokok harus dinaikkan berkali-kali lipat.
Peran orang tua, petugas kesehatan dan pemerintah tidak akan berjalan dengan baik
tanpa ada niat dari diri sendiri. Berikut adalah cara dari inidividu itu sendiri untuk berhenti
merokok :
1. Mulai dengan kebiasaan yang baik. Untuk merubah kebiasaan yang sering di lakukan
harus juga dengan melakukan kebiasaan lain, seperti makan permen, makan buah-buahan
atau mengigit cengkeh, dan lain-lain. Sebab sering kali yang membuat sulit berhenti
merokok adalah karena sugesti untuk merokok yang sudah menjadi kebiasaan.
2. Tanamkan kesadaran kepada diri pribadi yang kuat untuk berhenti. Sadarlah bahwa rokok
itu adalah racun yang kerjanya sangat lambat tetapi mematikan. Bangunkan kesadaran
diri yang kuat dan lihat dengan jelas bahaya yang di akibatkan asap rokok adalah sangat-
sangat berbahaya bagi kesehatan dan mulailah untuk berhenti merokok. Jangan tunggu
jantung diri sendiri berhenti lebih dahulu, baru berhenti merokok. Tetapi berhentilah
sekarang dan katanlah itu kepada diri sendiri bahwa saya harus berhenti sekarang.
3. Buat keputusan total untuk berhenti merokok. Bila mau berhenti merokok harus sekaligus
berhenti, jangan setengah-setengah atau jangan seperti ini; sehari satu batang dahulu,
nanti seminggu satu batang juga, lama- lama sehari sebungkus lagi. Bulatkan tekat pada
diri sendiri bahwa keputusan untuk berhenti merokok tidak bisa di ganggu gugat. Itu
adalah keputusan total dan jangan pernah sentuh lagi itu sampai kapanpun.
4. Mulailah dengan pergaulan yang sehat pergaulan yang buruk akan membawa pada
kebiasaan yang buruk. Jadi berusahalah jauhi teman- teman yang merokok, tapi bukan
berarti memutuskan hubungannya sebagai teman. Bila di tawari katakan dengan sungguh-
sungguh bahwa kamu sendiri sudah berhenti merokok dengan perasaan bangga. Sebab
mereka juga pasti ingin berhenti tapi tidak mampu saja. Daripada sendiri tertular dan
menjadi perokok pasif yang pada akhirnya dapat terkena dampak negatifnya juga dari
rokok, lebih baik menjauh. Mulailah memiliki pergaulan yang sehat demi menjaga
kesehatan.
5. Olahraga yang cukup disertai banyak mengonsumsi makanan bergizi seperti sayur dan
buah.
6. Isi jiwa dan raga anda dengan kerohanian. Hal yang paling perlu di lakukan adalah
menyadari bahwa merokok itu membuat kita terikat dengan rokok dan itu berarti berdosa.
Dosa itu adalah kejahatan di mata Tuhan. kita berhenti merokok, kita bukan hanya
menjaga tubuh kita tatap sehat, tetapi menyenangkan hati Tuhan juga. Oleh karena itu
berhentilah merokok, lakukan dengan kekuatan dan niat yang tulus dan minta pertolongan
Tuhan.
Berhenti merokok membutuhkan perjuangan yang sangat berat. Jangan kaget apabila
adaa tanda-tanda seperti mudah marah, sulit mengendalikan perasaan, kurang berkonsentrasi,
gelisah, sulit tidur, batuk, penurunan denyut nadi serta nafsu makan yang bertambah. Fase ini
akan hilang dengan sendiri setelah tiga sampai empat minggu.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik secara
fisik, mental, dan sosial dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Banyak yang mempengaruhi kesehatan reproduksi, salah satunya adalah merokok.
Merokok membawa dampak buruk bagi kesehatan reperoduksi, diataranya
adalahmeningkatkan risiko impotensi, kerusakan sperma, mengurangi jumlah sperma dan
menyebabkan kanker testis. Tidak hanya itu, bila rokok dikonsumsi oleh kaum perempuan
akan menyebabkan kanker serviks, pertumbuhan intra rahim, meningkatkan stillbirth (lahir
mati) dan kelahiran prematur. Untuk menangani masalah ini, perlu perhatian khusus.
Perhatian dari orang tua, petugas kesehatan dan pemerintah sangat diperlukan. Namun yang
lebih penting adalah kesadaran dari individu sendiri.
3.2 SARAN
Kesehatan adalah segalanya bagi kehidupaan. Kesehataan sangat penting, oleh karena
itu kita harus sadar betul untuk semaksimal mungkin menajaga kesehatan kita. Bagi petugas
kesehatan diharapkan mampu memberi sosialisasi bagi masyarakat khususnya remaja. Peran
pemerintah dalam mengatur pemakaian dan pemjualan rokok harus lebih tegas. Seperti yang
disebutkan dalam RUU tentang Penanggulangan Dampak Tembakau bagi Kesehatan bahwa
penjualan rokok tidak boleh memajang rokok di etalase toko. Namun pada kenyataannya
masih banyak yang memajang rokok di etalase meraka. Bahkan di swalayan pun masih
banyak pajangan rokok di etalase. Pemerintah jangan hanya membuat peraturan saja, namun
harus tegas dalam bertindak. Tetapi kesadaran untuk tidak merokok harus diniatkan diri diri
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai