Anda di halaman 1dari 17

JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, UKURAN


PERUSAHAAN, DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY PADA
PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2015
Nurahman Apriyana
Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
nurahmanapriyana1@gmail.com

Diana Rahmawati
Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak: Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Ukuran Kap terhadap
Audit Delay pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013-2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas,
Ukuran Perusahaan, dan Ukuran KAP terhadap Audit Delay pada Perusahaan Properti dan Real Estate
yang Terdaftar di BEI periode 2013-2015. Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif.
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 35 perusahaan dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji prasyarat analisis, analisis regresi
linear sederhana dan berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Profitabilitas tidak berpengaruh
terhadap audit delay yang ditunjukkan dengan koefisien regresi -5,739 dan nilai signifikansi 0,862. (2)
Solvabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit delay yang ditunjukkan dengan koefisien
regresi 27,008 dan nilai signifikansi 0,001. (3) Ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap audit delay yang ditunjukkan dengan koefisien regresi -9,643 dan nilai signifikansi 0,001. (4)
Ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay yang ditunjukkan dengan koefisien regresi 7,732
dan nilai signifikansi 0,001. (5) Profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, dan ukuran KAP
berpengaruh signifikan terhadap audit delay yang ditunjukkan nilai signifikansi 0,000 dan nilai Adjusted
R2 sebesar 0.187.
Kata Kunci: Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP, Audit Delay
Abstract: The Effect of Profitability, Solvability, Firm Size, and Public Accounting’s Size on The
Audit Delay in Property and Real Estate Company which are Listed on the Indonesia Stock Exchange
Period 2013-2015. This research aims to determine the effect of profitability, solvability, firm size,
Public Accounting’s Size on audit delay in property and real estate company which are listed on the
Indonesia Stock Exchange (IDX) period 2013-2015. This research was a causal comparative research.
The samples were 35 companies by using purposive sampling. The data analysis technique used was
descriptive statistics, precondition analysis test, single and multiple linear regression analysis. The
results show that (1) Profitability has no effect on audit delay which is showed by the regression
coefficient of -5,739 and significance level of 0,862. (2)Solvability has positive effect and significant on
audit delay which is showed by the regression coefficient of 27,008 and significance level of 0,001.
(3)The firm size has negative effect and significant on audit delay which is showed by the regression
coefficient of -9,643 and significance level of 0,001. (4)The Public Accounting’s Size has no significant
effect on audit delay which is showed by the regression coefficient of 7,732 and significance level of
0,001. (5)Profitability, Solvability, Firm size, and Public Accounting’s Size have significant effect on
audit delay which are showed by significance level of 0,000 and Adjusted R2 value of 0,187
Keywords : Profitability, Solvability, Firm size, Public Accounting’s Size, Audit Delay

108
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017

PENDAHULUAN Indonesia (BEI) wajib menyampaikan


laporan keuangan tahunan yang disertai
Semakin bertambahnya jumlah
dengan laporan auditor independen kepada
perusahaan di Indonesia yang go public
Bapepam dan LK serta mengumumkan
menandakan bahwa dunia bisnis di negara
kepada masyarakat paling lambat pada
tersebut mengalami perkembangan. Hal ini
akhir bulan ketiga atau 90 hari setelah tahun
dibuktikan pada tahun 2013 sebanyak 486
tutup buku berakhir. Apabila perusahaan go
perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia
public tersebut terlambat menyampaikan
(BEI), pada tahun 2014 sebanyak 509
laporan keuangan, maka akan dikenakan
perusahaan, dan pada tahun 2015 sebanyak
sanksi sesuai dengan peraturan yang telah
525 perusahaan. Ini berarti terjadi kenaikan
ditetapkan oleh Bapepam.
sekitar 3% sampai 5% dari tahun 2013
Meskipun Bapepam telah
sampai tahun 2015 (www.sahamok.com,
memperketat peraturan mengenai pelaporan
2016). Peningkatan tersebut menimbulkan
keuangan tahunan, namun masih banyak
persaingan diantara perusahaan-perusahaan
perusahaan go public yang terlambat dalam
go public. Mereka berlomba-lomba
menyampaikan laporan keuangan
mendapatkan kucuran dana dari para
tahunannya. Pada tahun 2014 sebanyak 49
investor untuk bisa terus eksis dalam
perusahaan tercatat (emiten) terlambat
persaingan dunia bisnis saat ini. Dalam
menyampaikan laporan keuangan audit
persaingan seperti ini perusahaan dituntut
periode 31 Desember 2013
untuk bekerja lebih keras, cepat, dan akurat
(wartaekonomi.co.id, 2014), selanjutnya
dalam menyajikan informasi mengenai
pada tahun 2015 terdapat 52 emiten
laporan keuangan perusahaan. Sehingga
terlambat menyampaikan laporan keuangan
laporan keuangan perusahaan diharapkan
audit periode 31 Desember 2014
dapat memberikan informasi yang relevan
(neraca.co.id, 2015), dan pada tahun 2016
kepada para investor dalam mengambil
BEI mengganjar denda dan menghentikan
keputusan yang berkaitan dengan kegiatan
sementara (suspensi) perdagangan saham
investasi mereka.
18 emiten karena belum menyampaikan
Berdasarkan Keputusan Ketua Badan
laporan keuangan audit periode 31
Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan
Desember 2015 (cnnindonesia.com, 2016).
Laporan Keuangan (LK) Nomor: KEP-
Keterlambatan dalam pelaporan
346/BL/2011 dengan nomor peraturan
keuangan akan menimbulkan reaksi negatif
X.K.2, tentang Penyajian Laporan
dari pihak pengguna, karena informasi yang
Keuangan menyatakan bahwa perusahaan
terkandung dalam laporan keuangan
go public yang terdaftar di Bursa Efek
sangatlah penting mengingat laporan
109
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017

keuangan sebagai instrumen komunikasi tanggal laporan audit diterbitkan. Semakin


antara pihak manajemen dengan pihak lama auditor menyelesaikan pekerjaan
eksternal yang berisi sumber informasi auditnya, maka semakin lama pula audit
penting mengenai kinerja dan prospek delay. Ini berarti jika audit delay semakin
perusahaan yang kemudian digunakan lama, maka semakin besar kemungkinan
sebagai salah satu dasar pertimbangan perusahaan terlambat menyampaikan
dalam pengambilan keputusan. Adanya laporan keuangan ke Bapepam dan para
keterlambatan dalam pelaporan keuangan pengguna lainnya.
akan mengakibatkan hilangnya sisi Banyak faktor yang dapat
informasi dari laporan keuangan karena mempengaruhi audit delay. Menurut Ayoib
tidak tersedia ketika dibutuhkan pada saat (2008) faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan. Hal ini dapat audit delay meliputi ukuran perusahaan,
mengakibatkan menurunnya kepercayaan jumlah anak perusahaan, profitabilitas,
investor dan kemudian akan berdampak ukuran KAP, opini auditor, dan solvabilitas.
pada harga jual saham di pasar modal. Selain itu berdasarkan hasil penelitian Andi
Laporan keuangan yang disampaikan Kartika (2009) faktor-faktor yang
ke Bapepam harus disertai dengan laporan mempengaruhi audit delay meliputi ukuran
auditor independen. Ini berarti setelah perusahaan, laba rugi operasi, dan opini
perusahaan selesai menyusun laporan auditor. Dalam konteks penelitian ini,
keuangan kemudian harus dilakukan proses peneliti hanya akan mengambil beberapa
audit oleh auditor independen terhadap faktor saja meliputi profitabilitas,
laporan keuangan tersebut. Menurut solvabilitas, ukuran perusahaan, dan ukuran
Fauziyah Althaf (2016), pemeriksaan KAP.
laporan keuangan oleh auditor independen Faktor pertama yang dapat
yang bertujuan untuk menilai kewajaran mempengaruhi audit delay adalah
penyajian laporan keuangan membutuhkan profitabilitas. Hasil penelitian Adi Nugraha
waktu yang cukup lama. Hal ini (2013) menunjukkan bahwa profitabilitas
dikarenakan banyaknya transaksi yang secara signifikan berpengaruh terhadap
harus diaudit, kerumitan dari transaksi, dan audit delay. Hal ini dapat diartikan bahwa
pengendalian internal yang kurang baik, perusahaan yang mempunyai tingkat
sehingga menyebabkan audit delay semakin profitabilitas tinggi membutuhkan waktu
meningkat. Utami (2006) mendefinisikan yang lebih cepat dalam pengauditan laporan
audit delay sebagai lamanya waktu keuangan. Hal ini dikarenakan keharusan
penyelesaian audit yang dihitung dari perusahaan untuk menyampaikan kabar
tanggal penutupan buku sampai dengan baik secepatnya kepada publik. Berbeda
110
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017

dengan hasil penelitian Andi Kartika (2009) Faktor selanjutnya yang dapat
yang menunjukkan bahwa profitabilitas mempengaruhi audit delay yaitu ukuran
tidak berpengaruh secara signifikan perusahaan. Hasil penelitian Ketut Dian dan
terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan Made Yeni (2014) mengatakan bahwa
proses audit perusahaan yang memiliki semakin besar ukuran perusahaan, maka
tingkat profitabilitas rendah tidak berbeda audit delaynya semakin pendek. Hal ini
dengan proses audit perusahaan dengan dikarenakan semakin besar perusahaan
tingkat profitabilitas tinggi, karena maka perusahaan tersebut memiliki sistem
perusahaan dengan profitabilitas tinggi atau pengendalian internal yang baik sehingga
rendah akan cenderung mempercepat dapat mengurangi tingkat kesalahan laporan
proses auditnya. keuangan, kemudian memudahkan auditor
Faktor kedua yang dapat dalam melakukan pengauditan atas laporan
mempengaruhi audit delay yaitu keuangan. Berbeda dengan hasil penelitian
solvabilitas. Hasil penelitian Heru Setiawan Dewi Lestari (2010) yang menunjukkan
(2013) menunjukkan bahwa solvabilitas bahwa ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini
dikarenakan tingkat besar kecilnya utang dikarenakan perusahaan dengan ukuran
yang dimiliki perusahaan akan besar maupun kecil mempunyai
menyebabkan pemeriksaan dan pelaporan kemungkinan yang sama dalam
terhadap pemeriksaan utang perusahaan menghadapi tekanan atas penyampaian
semakin lama sehingga dapat laporan keuangan. Selain itu auditor
memperlambat proses pelaporan audit oleh menganggap bahwa dalam proses
auditor. Berbeda dengan hasil penelitian pengauditan, baik perusahaan besar
Fitria Ingga (2015) yang menunjukkan maupun kecil akan diperiksa dengan cara
bahwa solvabilitas tidak berpengaruh yang sama sesuai dengan prosedur dalam
terhadap audit delay. Hal tersebut standar profesional akuntan publik.
disebabkan karena baik perusahaan yang Faktor terakhir yang dapat
memiliki total utang besar dengan mempengaruhi audit delay yaitu ukuran
perusahaan yang memiliki total utang kecil KAP. Hasil penelitian Ani Yulianti (2011)
tidak akan mempengaruhi proses menunjukkan bahwa ukuran KAP
penyelesaian audit laporan keuangan, mempunyai pengaruh terhadap audit delay.
karena auditor yang ditunjuk pasti telah KAP yang masuk the big four dengan non
menyediakan waktu sesuai dengan big four memiliki karakteristik yang
kebutuhan untuk menyelesaikan proses berbeda. KAP yang masuk the big four
pengauditan utang. diyakini dapat bekerja lebih efisien dalam
111
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017

melakukan perencanaan audit, memiliki website Liputan6.com (2015) menyebutkan


sumber daya manusia lebih baik, dan lebih bahwa berdasarkan data Bloomberg, indeks
berpengalaman dalam melakukan audit. saham konstruksi, properti dan real estate
Berbeda dengan hasil penelitian Fitria tumbuh 26 persen dalam 12 tahun terakhir,
Ingga (2015) yang menunjukkan bahwa angka tersebut dua kali lipat dari IHSG.
ukuran KAP tidak mempunyai pengaruh Selain itu beberapa emiten besar di sektor
yang signifikan terhadap audit delay. Hal properti dan real estate mampu
ini dikarenakan KAP the big four maupun mencatatkan pertumbuhan laba bersih
KAP non big four memiliki standar yang signifikan antara lain Danayasa Arthatama
sama sesuai Standar Profesional Akuntan (SCBD) tumbuh 2,425 persen, Modernland
Publik (SPAP) dalam melaksanakan Realty (MDLN) tumbuh 841 persen, Sentul
pekerjaan mereka. City (BKSL) 173,8 persen, dan Bumi
Dari beberapa penelitian yang telah Serpong Damai (BSDE) 96,5 persen
disebutkan diatas, terdapat (housing-estate.com, 2014). Hal tersebut
ketidakkonsistenan hasil penelitian terkait merupakan informasi positif bagi para
dengan audit delay selaku variabel investor, yang kemudian meresponnya
dependen, untuk itu peneliti termotivasi dengan membeli saham properti dan real
untuk menguji kembali beberapa faktor estate di pasar modal. Dengan banyaknya
yang diduga dapat berpengaruh terhadap investor yang tertarik berinvestasi di sektor
audit delay. properti dan real estate, maka kebutuhan
Objek dalam penelitian ini adalah investor akan laporan keuangan juga
perusahaan-perusahaan properti dan real semakin meningkat, sehingga audit delay
estate yang terdaftar di Bursa Efek diharapkan akan semakin kecil.
Indonesia periode 2013-2015. Peneliti
Berdasarkan uraian diatas, peneliti
memilih perusahaan properti dan real estate
tertarik untuk mengambil judul penelitian
sebagai objek penelitian karena sektor ini
mengenai “Pengaruh Profitabilitas,
merupakan salah satu kebutuhan primer
Solvabilitas, Ukuran Perusahaan, dan
dimana semua manusia membutuhkan
Ukuran KAP terhadap Audit Delay (Studi
papan dan setiap manusia berusaha untuk
Empiris pada Perusahaan Properti dan Real
dapat memenuhinya. Disamping itu
Estate yang Terdaftar di Bursa Efek
kebutuhan properti akan terus meningkat
Indonesia Periode 2013-2015).
khususnya di daerah perkotaan, hal ini
disebabkan melonjaknya urbanisasi sebagai
konsekuensi pesatnya pertumbuhan kota
sebagai pusat perekonomian. Dikutip dari
112
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017

METODE PENELITIAN laporan keuangan yang dapat dihitung dari


tanggal tutup buku perusahaan yaitu 31
Jenis Penelitian
Desember sampai dengan tanggal laporan
Penelitian ini merupakan jenis audit diterbitkan. Pengukuran variabel ini
penelitian kausal komparatif dengan dilakukan secara kuantitatif dalam jumlah
pendekatan kuantitatif. hari.

Tempat dan Waktu Penelitian Profitabilitas (X1)


Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Profitabilitas adalah kemampuan
Indonesia yang dimulai dari bulan Februari perusahaan dengan menggunakan seluruh
- Maret 2017. Penelitian ini dilakukan sumber daya yang ada di dalam perusahaan
dengan cara mengambil data laporan untuk menghasilkan keuntungan di masa
keuangan tahunan periode 2013-2015 mendatang. Dalam penelitian ini
perusahaan–perusahaan properti dan real profitabilitas diproksikan dengan Return On
estate yang terdaftar di BEI melalui website Asset (ROA) yang dapat dihitung dengan
resmi BEI di www.idx.ac.id. cara membagi laba bersih dengan total aset.

Populasi dan Sampel Solvabilitas (X2)


Populasi dalam penelitian ini adalah Solvabilitas merupakan kemampuan
semua perusahaan properti dan real estate suatu perusahaan untuk memenuhi seluruh
yang terdaftar di BEI periode 2013-2015 kewajiban finansialnya pada saat
dengan jumlah populasi sebanyak 59 perusahaan dilikuidasi. Dalam penelitian ini
perusahaan. Pada penelitian ini sampel solvabilitas diukur dengan Debt to Asset
diambil dengan menggunakan teknik Ratio (DAR) dengan cara membagi total
purposive sampling dan terdapat 35 utang dengan total aset.
perusahaan yang memenuhi syarat dengan 3
Ukuran Perusahaan (X3)
kali publikasi laporan keuangan tahunan
(2013-2015) sehingga jumlah data yang Ukuran perusahaan sebagai besar
digunakan sebanyak 105 data penelitian. kecilnya perusahaan yang diukur dengan
menggunakan total aset yang dimiliki
Definisi Operasional Variabel
perusahaan atau total aset perusahaan yang
Audit Delay (Y) tercantum dalam laporan keuangan yang

Audit delay adalah lamanya atau telah diaudit dengan menggunakan

rentang waktu yang dibutuhkan seorang logaritma. Ukuran perusahaan diukur

auditor menyelesaikan tugas audit atas dengan logaritma natural dari total aset.

113
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017

Ukuran KAP (X4) membuat kesimpulan yang berlaku umum


(Sugiyono, 2011). Statistik deskriptif
Kantor Akuntan Publik (KAP)
memberikan gambaran atau deskripsi suatu
merupakan badan usaha yang telah
data yang dilihat dari nilai rata-rata, struktur
mendapatkan izin dari menteri keuangan
deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,
sebagai wadah bagi para akuntan publik
range, kurtosis, dan skewness (Ghozali,
untuk memberikan jasanya. Untuk
2011).
mengukur ukuran KAP, peneliti
mengelompokkannya menjadi dua Uji Prasyarat Analisis
kelompok yaitu auditor yang berafiliasi
Uji Normalitas
dengan KAP the big four dan KAP lokal
atau KAP non big four yang kemudian Uji normalitas adalah pengujian yang

diukur dengan variabel dummy. Dimana digunakan untuk mengetahui apakah data

perusahaan yang diaudit oleh KAP the big variabel berdistribusi normal atau tidak.

four diberikan nilai 1, sedangkan Menurut Ghozali (2011) model regresi yang

perusahaan yang diaudit oleh KAP non big baik adalah memiliki distribusi data normal

four diberikan nilai 0. atau mendekati normal. Dalam penelitian


ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
Teknik Pengumpulan Data
(K-S). Data dikatakan berdistribusi normal
Teknik pengumpulan data yang jika signifikansi lebih besar dari 0,05.
digunakan dalam penelitian ini adalah
Uji Linearitas
dengan menggunakan metode dokumentasi
yang diperoleh melalui laporan keuangan Uji linearitas adalah pengujian yang

tahunan perusahaan-perusahaan properti digunakan untuk mengetahui apakah model

dan real estate periode 2013-2015 yang regresi yang terbentuk berpola linear atau

terdaftar di BEI dan diambil melalui website non linear (Ghozali, 2011). Kriteria

resmi BEI di www.idx.ac.id. dinyatakan bahwa model memiliki pola


linear adalah apabila P-value pada harga F
Teknik Analisis Data
lebih besar dari 0,05. Apabila terbukti benar
Statistik Deskriptif bahwa model regresi yang terbentuk dapat
dinyatakan berpola linear, maka analisis
Statistik deskriptif adalah statistik
regresi yang digunakan adalah analisis
yang digunakan untuk menganalisis data
regresi linear.
dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud

114
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017

Uji Asumsi Klasik mengetahui keadaan dimana terjadi


ketidaksamaan varian dari residual untuk
Uji Multikolinearitas
semua pengamatan pada model regresi.
Uji multikolinearitas bertujuan untuk Pengujian dilakukan dengan Uji Glejser
menguji apakah dalam model regresi Kriteria yang dapat digunakan untuk
ditemukan adanya korelasi antara variabel menyatakan apakah terjadi masalah
independen atau tidak (Ghozali, 2011). heteroskedatisitas atau tidak adalah apabila
Model regresi yang baik adalah yang tidak signifikansi pada uji t kurang dari 0,05
terdapat masalah multikolinearitas (Duwi maka diindikasi masalah heteroskedatisitas
Priyatno, 2013). Untuk menguji ada pada model regresi tersebut (Duwi Priyatno,
tidaknya multikolinearitas dapat 2013).
menggunakan nilai tolerance value atau
Uji Hipotesis
nilai Variance Inflation Factor (VIF)
dengan indikator apabila tolerance value Analisis Regresi Linier Sederhana
>10 persen dan nilai VIF < 10, maka dapat
Analisis regresi sederhana adalah
disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas
suatu analisis yang digunakan untuk
antar variabel independen, sedangkan
mengetahui pengaruh antara profitabilitas,
apabila tolerance value < 10 persen dan VIF
solvabilitas, ukuran perusahaan, dan ukuran
> 10 maka dapat disimpulkan terjadi
KAP terhadap audit delay secara parsial.
multikolinearitas antar variabel independen.
Langkah-langkah analisis regresi linier
Uji Autokorelasi sederhana meliputi: (1) Mencari persamaan
garis regresi linier sederhana, (2) Menguji
Uji autokorelasi digunakan untuk
signifikansi dengan uji t dengan kriteria
menguji apakah dalam model regresi linear
sebagai berikut: Jika probabilitas < 0,05
ada korelasi antara kesalahan pengganggu
atau thitung > ttabel, maka variabel X secara
pada periode t dengan kesalahan penganggu
parsial memiliki pengaruh yang signifikan
t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2011). Untuk
terhadap variabel Y, sedangkan jika
mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat
probabilitas > 0,05 atau thitung < ttabel, maka
dilakukan dengan menggunakan uji Durbin
variabel X secara parsial tidak memiliki
Watson (DW-Test) dengan kriteria dU <
pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dW < 4-dU, maka tidak terjadi autokorelasi.
Y.
Uji Heteroskedastisitas
Analisis Regresi Linier Berganda
Uji Heteroskedastisitas adalah
Analisis regresi berganda adalah
pengujian yang dilakukan untuk
suatu analisis yang digunakan untuk
115
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017

mengetahui pengaruh antara profitabilitas,


solvabilitas, ukuran perusahaan, dan ukuran Hasil Uji Prasyarat Analisis
KAP terhadap audit delay secara simultan. Uji Normalitas
Langkah-langkah analisis regresi linier Hasil uji normalitas dapat dilihat pada
berganda meliputi : (1) Mencari persamaan tabel sebagai berikut :
garis regresi linier berganda, (2) Mencari
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
nilai adjusted R2, (3) Menguji signifikansi
Sig. Keterangan
dengan uji F dengan kriteria sebagai
0,151 Normal
berikut: Jika Fhitung < Ftabel, maka variabel X Sumber : data sekunder yang diolah, 2017
secara simultan tidak memiliki pengaruh Berdasarkan data diatas nilai
yang signifikan terhadap variabel Y, signifikansi lebih besar dari nilai kritis yaitu
sedangkan jika Fhitung > Ftabel, maka variabel (0,151 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan
X secara simultan memiliki pengaruh yang bahwa data yang digunakan dalam model
signifikan terhadap variabel Y. regresi berdistribusi normal.

HASIL PENELITIAN DAN Uji Linearitas


PEMBAHASAN Hasil uji linearitas dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut :
Statistik Deskriptif

Terdapat 35 perusahaan properti dan Tabel 3. Hasil Uji Linearitas

real estate yang memenuhi purposive Sig. Keterangan


0,183 Linear
sampling selama 3 tahun publikasi laporan Sumber : data sekunder yang diolah, 2017
keuangan sehingga jumlah data yang Berdasarkan data diatas diperoleh P-
digunakan berjumlah 105 data. Analisis value pada harga F sebesar 0,183. Hal ini
statistik deskriptif yang disajikan dalam menunjukkan P-value lebih besar dari 0,05.
penelitian ini meliputi Nilai Minimum, Nilai Sehingga dapat disimpulkan bahwa pola
Maximum, Mean (M), dan Standar Deviasi regresi dapat dinyatakan linear, sehingga
(SD). Berikut ini adalah hasil analisis analisis regresi linear dapat dilakukan.
statistik deskriptif sebagai berikut :
Hasil Uji Asumsi Klasik
Tabel 1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Uji Multikolinearitas
KET Y X1 X2 X3 X4
Min 36 0,00 0,08 11,56 0 Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat
Max 112 0,24 0,84 13,62 1
M 72,22 0,071 0,462 12,67 0,26 pada tabel sebagai berikut :
SD 15,93 0,047 0,180 0,519 0,439
Sumber : data sekunder yang diolah, 2017

116
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017

Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas Tabel 6. Hasil Uji Heterokedastisitas


Variabel Tolerance VIF Variabel Sig.
Profitabilitas 0,890 1,124 Profitabilitas 0,812
Solvabilitas 0,694 1,440 Solvabilitas 0,442
Ukuran 0,732 1,366 Ukuran Perusahaan 0,108
Perusahaan Ukuran KAP 0,252
Ukuran KAP 0,957 1,045 Sumber : data sekunder yang diolah, 2017
Sumber : data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan data diatas nilai
Berdasarkan data diatas dapat dilihat
signifikansi yang diperoleh pada setiap
bahwa setiap variabel independen
variabel independen lebih besar dari taraf
mempunyai nilai tolerance >10% dan nilai
signifikansi 0,05. Sehingga dapat
VIF <10. Jadi dapat disimpulkan bahwa
disimpulkan bahwa tidak terjadi
tidak ada multikolinearitas antar variabel
heteroskedastisitas dalam model regresi ini.
independen dalam model regresi ini.
Hasil Uji Hipotesis
Uji Autokorelasi
Hipotesis Pertama
Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada H1 : Profitabilitas berpengaruh
tabel sebagai berikut : negatif terhadap audit delay pada
perusahaan properti dan real estate yang
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi
terdaftar di BEI periode 2013-2015.
Durbin-Watson Keterangan
2,216 Tidak Autokorelasi Hasil uji hipotesis pertama dapat dilihat
Sumber : data sekunder yang diolah, 2017
pada tabel sebagai berikut :
Berdasarkan data diatas nilai Durbin
Watson (DW) yang diperoleh sebesar 2,216 Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Sederhana
lebih besar dari batas atas (du) sebesar Profitabilitas terhadap Audit Delay
1,7617 dan kurang dari (4-du) atau 4-1,7617
Koef.
Var. thitung R2 Sig.
= 2,2383, maka diperoleh persamaan dU < Regresi
Profita
dW < 4-dU yaitu 1,7617<2,216<2,2383 -5,739 -0,175 0,00 0,862
bilitas
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak Sumber : data sekunder yang diolah, 2017
terjadi autokorelasi. Berdasarkan data diatas, nilai thitung <
ttabel (-0,175 < 1,660) dengan nilai signifikasi
Uji Heterokedastisitas
sebesar 0,862 lebih besar dari 0,05 yang
Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat
berarti tidak signifikan. Nilai koefisien
pada tabel sebagai berikut :
regresi sebesar -5,739 yang memiliki arah
negatif yang berarti semakin tinggi audit

117
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017

delay maka profitabilitas akan semakin


rendah. Nilai koefisien determinasi (R2)
Tabel 8. Hasil Analisis Regresi Sederhana
yaitu sebesar 0,00 (0,0%) dapat diartikan
Solvabilitas terhadap Audit Delay
bahwa besarnya pengaruh profitabilitas
terhadap audit delay yaitu 0%, sedangkan Koef.
Var. thitung R2 Sig.
Regresi
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
Solva
27,008 3,263 0,094 0,001
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bilitas
hipotesis “Profitabilitas berpengaruh negatif Sumber : data sekunder yang diolah, 2017

terhadap audit delay pada perusahaan Berdasarkan data diatas, nilai thitung >

properti dan real estate yang terdaftar di BEI ttabel (3,263 > 1,660) dengan nilai signifikasi

periode 2013-2015” tidak didukung oleh sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 yang

data dari penelitian ini. berarti pengaruh solvabilitas terhadap audit

Penelitian ini sejalan dengan delay adalah signifikan. Nilai koefisien

penelitian Andi Kartika (2009) yang regresi sebesar 27,008 yang memiliki arah

menunjukkan bahwa profitabilitas tidak positif yang berarti semakin tinggi audit

berpengaruh secara signifikan terhadap delay maka solvabilitas akan semakin

audit delay. Hal ini dikarenakan proses audit tinggi. Nilai koefisien determinasi (R2)

perusahaan yang memiliki tingkat yaitu sebesar 0,094 (9,4%) dapat diartikan

profitabilitas rendah tidak berbeda dengan bahwa besarnya pengaruh solvabilitas

proses audit perusahaan dengan tingkat terhadap audit delay yaitu 9,4%, sedangkan

profitabilitas tinggi, karena perusahaan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

dengan profitabilitas tinggi atau rendah akan Sehingga dapat disimpulkan bahwa

cenderung mempercepat proses auditnya. hipotesis “Solvabilitas berpengaruh positif


terhadap audit delay pada perusahaan
Hipotesis Kedua
properti dan real estate yang terdaftar di
H2 : Solvabilitas berpengaruh positif BEI periode 2013-2015” didukung oleh
terhadap audit delay pada perusahaan data dari penelitian ini.
properti dan real estate yang terdaftar di
Penelitian ini sejalan dengan
BEI periode 2013-2015.
penelitian yang dilakukan oleh Heru
Hasil uji hipotesis kedua dapat dilihat Setiawan (2013) yang mengatakan bahwa
pada tabel sebagai berikut : solvabilitas berpengaruh terhadap audit
delay. Hal ini dikarenakan besar kecilnya
utang yang dimiliki perusahaan akan
menyebabkan pemeriksaan dan pelaporan

118
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017

terhadap pemeriksaan utang perusahaan Nilai koefisien determinasi (R2) yaitu


semakin lama sehingga dapat sebesar 0,099 (9,9%) dapat diartikan bahwa
memperlambat proses pelaporan audit oleh besarnya pengaruh ukuran perusahaan
auditor. Perusahaan yang memiliki proporsi terhadap audit delay yaitu 9,9%, sedangkan
total utang yang tinggi dibandingkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
dengan total aset akan meningkatkan Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kecenderungan kerugian. Hal ini akan hipotesis “Ukuran perusahaan berpengaruh
membuat auditor berhati-hati terhadap negatif terhadap audit delay pada
laporan keuangan yang akan diaudit karena perusahaan properti dan real estate yang
menyangkut kelangsungan hidup terdaftar di BEI periode 2013-2015”
perusahaan. didukung oleh data dari penelitian ini.
Penelitian ini sejalan dengan
Hipotesis Ketiga
penelitian yang dilakukan oleh Ketut Dian
H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh dan Made Yeni (2014) yang mengatakan
negatif terhadap audit delay pada bahwa semakin besar ukuran perusahaan,
perusahaan properti dan real estate yang maka audit delaynya semakin pendek. Hal
terdaftar di BEI periode 2013-2015. ini dikarenakan semakin besar perusahaan

Hasil uji hipotesis ketiga dapat dilihat maka perusahaan tersebut memiliki sistem

pada tabel sebagai berikut : pengendalian internal yang baik sehingga


dapat mengurangi tingkat kesalahan laporan
Tabel 9. Hasil Analisis Regresi Sederhana
keuangan, kemudian memudahkan auditor
Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay
dalam melakukan pengauditan atas laporan

Koef. keuangan.
Var. thitung R2 Sig.
Regresi
Ukuran Hipotesis Keempat
-9,643 -3,364 0,099 0,001
Perusahaan
Sumber : data sekunder yang diolah, 2017 H4 : Ukuran KAP berpengaruh
Berdasarkan data diatas, nilai thitung > negatif terhadap audit delay pada
ttabel (-3,364 > -1,660) dengan nilai perusahaan properti dan real estate yang
signifikasi sebesar 0,001 lebih kecil dari terdaftar di BEI periode 2013-2015.
0,05 yang berarti pengaruh ukuran
Hasil uji hipotesis keempat dapat dilihat
perusahaan terhadap audit delay adalah
pada tabel sebagai berikut :
signifikan. Nilai koefisien regresi sebesar -
9,643 yang memiliki arah negatif yang
berarti semakin tinggi audit delay maka
ukuran perusahaan akan semakin rendah.
119
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017

laporan audit, dimana seharusnya semakin


besar KAP, sumber daya yang dimiliki
Tabel 10. Hasil Analisis Regresi Sederhana
semakin banyak, lebih banyak auditor ahli,
Ukuran KAP terhadap Audit Delay
dan memiliki sistem kerja audit yang baik
Koef. sehingga akan semakin cepat dalam
Var. thitung R2 Sig.
Regresi
Ukuran penyelesaian audit atas laporan keuangan.
7,732 2,214 0,045 0,029
KAP
Sumber : data sekunder yang diolah, 2017 Selain itu kualitas KAP yang baik juga akan
lebih tepat waktu dalam menyampaikan
Berdasarkan data diatas, nilai thitung >
laporan audit untuk menjaga image atau
ttabel (2,214 > 1,660) dengan nilai signifikasi
citra KAP di mata publik.
sebesar 0,029 lebih kecil dari 0,05 yang
berarti tidak signifikan. Nilai koefisien Hipotesis Kelima
regresi sebesar 7,732 yang memiliki arah
H5 : Profitabilitas, Solvabilitas,
positif yang berarti semakin tinggi audit
Ukuran perusahaan, dan Ukuran KAP
delay maka ukuran KAP akan semakin
secara simultan berpengaruh terhadap audit
tinggi. Nilai koefisien determinasi (R2)
delay pada perusahaan properti dan real
yaitu sebesar 0,045 (4,5%) dapat diartikan
estate yang terdaftar di BEI periode 2013-
bahwa besarnya pengaruh ukuran KAP
2015.
terhadap audit delay yaitu 4.5%, sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil uji hipotesis kelima dapat

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dilihat pada tabel sebagai berikut :

hipotesis “Ukuran KAP berpengaruh Tabel 11. Hasil Analisis Regresi Berganda
negatif terhadap audit delay pada
Koef. Adj.
perusahaan properti dan real estate yang Var. Fhitung Sig.
Regresi R2
terdaftar di BEI periode 2013-2015” tidak Profitabilitas -46,894
Solvabilitas 19.827
didukung oleh data dari penelitian ini. Ukuran 6,990 0,187 0,000
-8,595
Perusahaan
Penelitian ini sejalan dengan Ukuran KAP 10,058
Sumber : data sekunder yang diolah, 2017
penelitian yang dilakukan oleh Febrianty
Berdasarkan data diatas, nilai
(2012) menyatakan bahwa ukuran KAP
Fhitung>Ftabel (6,990>2,46) dengan nilai
tidak berpengaruh terhadap audit delay hal
signifikansi sebesar 0,000 kurang dari 0,05
ini dikarenakan semakin baik kualitas KAP
yang berarti signifikan. Koefisien regresi
maka KAP tersebut belum tentu
variabel profitabilitas sebesar -46,894,
memberikan jaminan terhadap kualitas
dapat disimpulkan bahwa jika variabel
audit yang dilakukan salah satunya
independen lain nilainya tetap dan
ketepatan waktu dalam menyampaikan
120
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017

profitabilitas mengalami kenaikan, maka Penelitian ini sejalan dengan


akan diikuti penurunan audit delay. penelitian yang dilakukan oleh Ani Yulianti
Kemudian koefisien regresi variabel (2011) dan Fitria Ingga (2015), dimana
solvabilitas sebesar 19,827, dapat profitabilitas, solvabilitas, ukuran
disimpulkan bahwa jika variabel perusahaan, dan ukuran KAP secara
independen lain nilainya tetap dan simultan berpengaruh signifikan terhadap
solvabilitas mengalami kenaikan, maka audit delay.
akan diikuti kenaikan audit delay. Selain itu
SIMPULAN DAN SARAN
koefisien regresi variabel ukuran
Simpulan
perusahaan sebesar -8,595, dapat
Berdasarkan hasil penelitian dan
disimpulkan bahwa jika variabel
pembahasan yang telah dilakukan, maka
independen lain nilainya tetap dan ukuran
dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
perusahaan mengalami kenaikan, maka
1. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
akan diikuti penurunan audit delay.
audit delay pada perusahaan properti dan
Koefisien regresi variabel ukuran KAP
real estate yang terdaftar di BEI periode
sebesar 10,058, dapat disimpulkan bahwa
2013-2015. Hal tersebut ditunjukkan
jika variabel independen lain nilainya tetap
dengan nilai koefisien regresi variabel
dan ukuran KAP mengalami, maka akan
profitabilitas sebesar -5,739, dan nilai
diikuti kenaikan audit delay. Nilai Adjusted
thitung < ttabel (-0,175 < 1,660) dengan nilai
R2 sebesar 0,187 atau 18,7%. Nilai ini
signifikansi sebesar 0,862 lebih dari 0,05.
menunjukkan bahwa variabel profitabilitas,
2. Solvabilitas berpengaruh positif dan
solvabilitas, ukuran perusahaan, dan ukuran
signifikan terhadap audit delay pada
KAP secara bersama-sama dapat
perusahaan properti dan real estate yang
menentukan besarnya perubahan audit
terdaftar di BEI periode 2013-2015. Hal
delay sebesar 18,7%, sedangkan sisanya
tersebut ditunjukkan dengan nilai
dipengaruhi oleh variabel lain. Sehingga
koefisien regresi variabel solvabilitas
dapat disimpulkan bahwa hipotesis
sebesar 27,008, dan nilai thitung > ttabel
“Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran
(3,263 > 1,660) dengan nilai signifikansi
perusahaan, dan Ukuran KAP secara
sebesar 0,001 kurang dari 0,05.
simultan berpengaruh terhadap audit delay
3. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif
pada perusahaan properti dan real estate
dan signifikan terhadap audit delay pada
yang terdaftar di BEI periode 2013-2015”
perusahaan properti dan real estate yang
didukung oleh data dari penelitian ini.
terdaftar di BEI periode 2013-2015. Hal
tersebut ditunjukkan dengan nilai

121
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017

koefisien regresi variabel ukuran mungkin dan laporan keuangan dapat


perusahaan sebesar -9,643, dan nilai thitung dipublikasikan tepat waktu.
> ttabel (-3,364 > -1,660) dengan nilai 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
signifikansi sebesar 0,001 kurang dari Bagi peneliti selanjutnya
0,05. diharapkan dapat lebih menyempurnakan
4. Ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap penelitian mengenai variabel-variabel
audit delay pada perusahaan properti dan yang dapat mempengaruhi audit delay
real estate yang terdaftar di BEI periode dengan cara menggunakan jenis industri
2013-2015. Hal tersebut ditunjukkan lain, menambah variabel independen baik
dengan nilai koefisien regresi variabel yang berasal dari faktor internal maupun
ukuran perusahaan sebesar 7,732, dan eksternal perusahaan, serta menambah
nilai thitung > ttabel (2,214 > 1,660) dengan waktu periode penelitian. Disamping itu
nilai signifikansi sebesar 0,029 kurang untuk penelitian selanjutnya yang
dari 0,05. menggunakan variabel ukuran
5. Profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, diharapkan dapat
Perusahaan, dan ukuran KAP secara menjelaskan lebih jelas alasan membagi
simultan berpengaruh signifikan terhadap KAP menjadi KAP the big four dan KAP
audit delay pada perusahaan properti dan non big four.
real estate yang terdaftar di BEI periode
DAFTAR PUSTAKA
2013-2015. Hal tersebut ditunjukkan
Adi Nugraha (2013). “Faktor-Faktor yang
dengan nilai Fhitung >Ftabel (6,990 > 2,46).
Mempengaruhi Audit Delay”.
Disamping itu nilai signifikansi dari tabel Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah
diatas sebesar 0,000 kurang dari 0,05. Jakarta.

Saran Andi Kartika (2009). “Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Audit Delay di
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka Indonesia (Studi Empiris pada
beberapa saran yang diajukan adalah sebagai Perusahaan-Perusahaan LQ 45 yang
Terdaftar di BEJ)”. Jurnal Bisnis dan
berikut : Ekonomi Vol. 16 No. 1 Hal: 1-17.
1. Bagi Auditor Universitas Stikubank Semarang.

Dari hasil penelitian ini, faktor Ani Yulianti (2011). “Faktor-Faktor yang
Berpengaruh terhadap Audit Delay
yang berpengaruh adalah solvabilitas dan (Studi Empiris pada Perusahaan
ukuran perusahaan. Dengan begitu Manufaktur yang Terdaftar di BEI
pada Tahun 2007-2008)”. Skripsi.
auditor diharapkan dapat lebih cermat Universitas Negeri Yogyakarta.
terhadap faktor-faktor tersebut sehingga Aryati, Titik dan Maria Theresia (2005).
audit delay dapat ditekan seminimal “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Audit Delay dan Timeliness”. Media
122
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017

Riset Akuntansi, Auditing, dan Kap, dan Opini Auditor terhadap


Informasi Vol. 5 No. 3 Hal: 271-287. Audit Delay (Studi Kasus pada
Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di
Ashton, R.H., P.R. Graul, and J.D. Newton. BEI Tahun 2011-2013)”. Skripsi.
(1989). “Audit Delay and the Universitas Negeri Yogyakarta.
Timeliness of Corporate Reporting”,
Contemporary Accounting Research. Febrianty (2011). “Faktor-Faktor yang
Vol. 5 No. 2. Berpengaruh terhadap Audit Delay
Perusahaan Sektor Perdagangan
Ayoib, C.E. (2008). “Audit Delay of Listed yang Terdaftar di BEI Periode 2007-
Companies : A Case of Malaysia”, 2009)”. Jurnal Ekonomi dan
International Business Research. Informasi Akuntansi (Vol. 1 No. 3).
Vol. 1 No. 4. Politeknik PalComTech.
Bapepam. (2011). “Keputusan Ketua Giras Pasopati, “Telat Sampaikan Lapkeu
Bapepam Nomor Kep-346/BL/2011 BEI Suspensi Saham 18
tentang Kewajiban Penyampaian Perusahaan”.
Laporan Keuangan Berkala”. http://www.cnnindonesia.com/ekono
Boynton William C,Raymond N. Johnson, mi/20160630145045-92-
Walter G. Kell. (2006).”Modern 142141/telat-sampaikan-lapkeu-bei-
Auditing” Jilid 1: Edisi 7. Jakarta. suspensi-saham-18-perusahaan
Erlangga (diakses pada tanggal 16 Januari
2017).
Choi, D. S, dan Gary K Meek. (2010).
“Akuntansi Internasional”. Jakarta : Halim, Varianada (2000). “Faktor-Faktor
Salemba Empat yang Mempengaruhi Audit Delay:
Studi Empiris Perusahaan-
Dewi Lestari (2010). “Analisis Faktor - Perusahaan di Bursa Efek Jakarta)”.
Faktor yang Mempengaruhi Audit Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 2
Delay : Studi Empiris pada No. 1 Hal: 63-75.
Perusahaan Consumer Goods yang
Terdaftar di BEI”. Skripsi. Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim.
Universitas Diponegoro Semarang. (2005). “Analisis Laporan
Keuangan”. Edisi 2. Yogyakarta:
Devianto (2011). “Faktor-Faktor yang STIE YKPN.
Mempengaruhi Perusahaan dalam
Melakukan Auditor Switch”. Jurnal Harahap, Sofyan Syafri. (2009). “Analisis
Ekonomi dan Informasi Akuntansi. Kritis atas Laporan Keuangan”.
Vol.1 No. 2 Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Duwi Priyatno. (2013). Olah Data Statistik Heru Setiawan (2013). “Pengaruh Ukuran
dengan Program PSPP . Yogyakarta: Perusahaan, Reputasi Auditor, Opini
MediaKom Audit, Profitabilitas, dan Solvabilitas
terhadap Audit Delay pada
Fauziyah Althaf. (2016). “Pengaruh Perusahaan Keuangan yang
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Terdaftar di BEI Periode 2009-
Opini Auditor, dan Umur Perusahaan 2011”. Skripsi. UIN Syarif
terhadap Audit Delay”. Jurnal Hidayatullah Jakarta.
Nominal Vol.1. Universitas Negeri
Yogyakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia. (2009).
“Pedoman Standar Akuntansi
Fitria Ingga (2015). “Pengaruh Ukuran Keuangan”. Jakarta: Salemba Empat.
Perusahaan, Umur Perusahaan,
Profitabilitas Perusahaan, Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis
Solvabilitas Perusahaan, Ukuran Multivariate Dengan Program IBM
123
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017

SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit ws/Details/18 (diakses pada tanggal


Universitas Diponegoro. 22 Maret 2017).
Kasmir. (2012). “Analisis Laporan Riyanto, Bambang. (2010). “Dasar-Dasar
Keuangan”. Jakarta: PT. Raja Pembelanjaan Perusahaan”. Edisi
Grafindo Persada Keempat, Cetakan ke Sepuluh.
Yogyakarta: BPFE
Ketut Dian dan Made Yeni. (2014).
“Pengaruh Ukuran Perusahaan, Rochimawati (2012). “Analisis
Anak Perusahaan, Leverage, dan Diskriminasi Audit Delay pada
Ukuran KAP terhadap Audit Delay”. Industri Keuangan di Bursa Efek
E-Jurnal Akuntansi. Universitas Indonesia (BEI)”. Jurnal Akuntansi
Udayana Bali. dan Ekonomi. Hal 1-3.
Liputan6. (2015). “Investor Asing Serbu Sawir, Agnes. (2009). “Analisa Kinerja
Saham Properti”. Keuangan dan Perencanaan
http://properti.liputan6.com/read/220 Keuangan Perusahaan”. Jakarta: PT
8302/investor-asing-serbu-saham- Gramedia Pustaka Utama
properti (diakses pada tanggal 7
Maret 2017). Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Kuantitatif dan R&D . Bandung: CV
Malinda Dwi (2015). “Analisis Faktor- Alfabeta
Faktor yang Mempengaruhi Audit
Delay (Studi Empiris pada Sutrisno. (2009). “Manajemen Keuangan
Perusahaan Pertambangan yang Teori Konsep dan Aplikasi” Cetakan
Terdaftar di BEI Tahun 2008-2013)”. Ketujuh. Yogyakarta: Ekoisia
Skripsi. Universitas Negeri Sutrisno, Hadi. (2004). “Analisis Regresi”.
Yogyakarta. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Mas’ud Machfoedz. (1994). Financial Utami, Wiwik. (2006). “Analisis
Ratio Characteristic Analysis and the Determinan Audit Delay Kajian
Prediction of Earnings Changes in Empiris di Bursa Efek Jakarta”.
Indonesia, Kelola No. 7: 114-133. Bulletin Penelitian. No 9 Ka. Pusat
Mulyadi. (2002). “Auditing”. Buku Dua, Penelitian dan Dosen FE Universitas
Edisi Keenam. Jakarta : Salemba Mercu Buana.
Empat. Warta Ekonomi. (2014). “Belum Serahkan
Neraca. (2015). “Payah 52 Emiten Telat Laporan Keuangan 49 Emiten diberi
Laporkan Keungan”. Surat Peringatan”.
http://www.neraca.co.id/article/5248 http://wartaekonomi.co.id/berita2772
1/payah-52-emiten-telat-laporkan- 8/belum-serahkan-laporan-keuangan-
keuangan (diakses pada tanggal 16 49-emiten-diberi-surat-
Januari 2017). peringatan.html (diakses pada tanggal
16 Januari 2017).
Ni Wayan R. (2012). “Pengaruh
Karakteristik Auditor, Opini Audit, Yudis. (2014). “20 Perusahaan Properti
Audit Tenure, Pergantian Auditor Catat Kinerja Positif di BEI ”.
pada Audit Delay”. Jurnal Ilmiah housing-
Akuntansi dan Humanika. Vol.2 No.2 estate.com/read/2014/06/29/20-
perusahaan-properti-catat-kinerja-
PPPK Kemenkeu, “Pendapatan the big positif-di-bei (diakses pada tanggal 7
four Masih Tertinggi”. Maret 2017).
http://www.pppk.kemenkeu.go.id/Ne

124

Anda mungkin juga menyukai