Anda di halaman 1dari 2

THE DA VINCI CODE

Kisah berawal dari sebuah ruangan di dalam sebuah museum yang dikenal sebagai museum terbesar dan termegah
di dunia, Louvre, yang terletak di jantung kota paris. Jacques Sauniere tampak tengah berjuang melawan maut,
melawan sesosok albino yang berusaha membunuhnya dan merebut rahasia dahsyat yang sudah ia jaga selama lebih
dari beberapa dekade, dibawah naungan persaudaraan. Tapi sosok albino tersebut berhasil melukainya, cepat atau
lambat kematian akan segera datang, dan ia tidak punya banyak waktu. Satu-satunya pilihan adalah : ia harus
meninggalkan pesan kepada seseorang agar rahasia penting itu tidak musnah bersama kematiannya. Dan satu-
satunya orang yang ia yakin bisa adala : ROBERT LANGDON.

Robert Langdon masih menikmati kepenatannya setelah seharian penuh berkutat dengan diskusinya tentang simbol-
simbol historis di The American University of Paris, ketika seseorang mengetuk pintu kamarnya di Hotel Ritz. Ia
enggan menerima tamu selarut itu, tapi ia tidak bisa menolak kehadiran tamunya dikarenakan selembar foto yang
amat sangat mengejutkannya.

Foto tersebut menggambarkan sesosok tubuh kaku, yang sebelum kematiannya tampak melakukan hal-hal aneh
yang tidak dapat Langdon temukan alasannya. Ia terbujur kaku, merentangkan tangan dan kakinya, di dalam sebuah
lingkaran darah yang menyeramkan. Aneh, pikir langdon.

Akhirnya, tamu yang ternyata seorang petugas kepolisian tersebut membawa Langdon ke TKP sebagai saksi.
Dengan pertimbangan, Langdon adalah seorang simbolog terkemuka, dan ia diharapkan dapat memecahkan simbol-
simbol yang ada di sekitar korban.

Langdon terkejut ketika mengetahui TKP-nya adalah museum Louvre dan semakin terkejut ketika mengetahui
korbannya adalah Jacques Sauniere, sang kurator louvre. Tetapi keterkejutannya tidak berhenti sampai disitu, posisi
mayat yang aneh, serta simbol-simbol aneh yang berada tepat di samping mayat Sauniere terbaring.

13-3-21-1-1-8-5
O, Draconia Devil !
Oh, lame saint

Petugas forensik membuktikan lingkaran darah, simbol-simbol aneh, serta posisi mayat sauniere yang luar biasa
aneh dilakukan oleh Saumiere sendiri, tepat sebelum kematiannya. Langdon semakin terkejut, ia tidak mengerti apa
yang diinginkan Sauniere.

Kemudian datanglah Sophie Naveu, seorang agen kriptografi dari kepolisian Paris. Sophie Naveu berhasil
meyakinkan Langdon bahwa ia dibawa ke TKP bukan sebagai saksi, melainkan sebagai tersangka. Karena simbol-
simbol yang dilihat Langdon disamping mayat Sauniere bukanlah simbol yang sesungguhnya. Simbol
sesungguhnya adalah :
13-3-21-1-1-8-5
O, Draconia Devil !
Oh, lame saint
PS : cari Robert Langdon

Langdon semakin terkejut, mengapa namanya ada dalam pesan kematian Sauniere?? Langdon sama sekali tidak
mengenal Sauniere.

Akhirnya Langdon tahu, bahwa Sophie Naveu adalah cucu kandung Jacques Sauniere, dan PS adalah nama
kesayangan Sauniere untuk cucunya, yaitu singkatan dari Princess Sophie. Tetapi ada yang salah dengan pesan
kematian itu, Langdon tidak membunuh siapapun dan Sophie mempercayainya. Mereka berdua melarikan diri dari
kejaran kepolisian sembari memikirkan maksud sesungguhnya dari simbol-simbol aneh yang terdapat di samping
mayat Sauniere.

Setelah berpikir keras, mereka akhirnya dapat memecahkan arti simbol pertama, yaitu :

O, Draconia Devil !
Oh, lame saint
Adalah anagram yang sempurna untuk :
Leonardo davinci !
The Mona Lisa !

Akhrinya Langdon dan Sophie Naveu berlari menuju lukisan mona lisa karya Leonardo Davinci yang ada di dalam
Louvre. Dan di sana mereka kembali dihadapkan kepada sebuah kode yang tidak kalah aneh . Kode itu berbunyi :

SO DARK THE CONE OF MAN

Robert Langdon dan Sophie Naveu harus memecahkan kode-kode tersebut, selain untuk menemukan pembunuh
Jacques Sauniere juga untuk membersihkan nama Langdon. Metode yang di gunakan Sophie Naveu untuk
memecahkan simbol pertama, membuat Langdon mengerti arti simbol kedua tersebut. dan artinya adalah :
SO DARK THE CONE OF MAN
Adalah anagram yang sempurna untuk karya Davinci yang lain, yaitu:
MADONNA OF THE ROCKS
Mereka seolah dihadapkan kepada simbol-simbol berantai yang akan membawa mereka kepada identitas pembunuh
Sauniere yang sebenarnya. Di lukisan yang berjudul Madonna of The Rocks mereka kembali menemukan pesan
kematian aneh berupa sebuah benda menyerupai salib yang memiliki batang segitiga bersivat prismatik yang
tampaknya dibuat secara halus dan tersebar acak. Dan di atas salib tersebut terdapat sebuah logogram mawar
dengan inisial PS di atasnya. Dengan sebuah kalimat berbunyi : 24 RUE HAXO.

Dalam perjalanannya menuju RUE HAXO, Langdon memberi tahu Sophi bahwa inisial PS bukan hanya berarti
Princess Sophie, inisial tersebut memiliki arti lain, arti yang jauh lebih dahsyat dari apa yang pernah dibayangkan
Sophie. Dan PS adalah inisial untuk Preure de Sion. Atau yang lebih dikenal dengan Biarawan Sion. Inisial PS dan
bunga mawar adalah simbol yang dimiliki oleh organisasi rahasia tersebut, dan simbol ini muncul berkali-kali
dalam pesan kematian Sauniere, artinya sauniere adalah anggota dari Biarawan Sion.

Di Rue Haxo, mereka menemukan sebuah Bank, kemudian setelah menemukan simpanan atas nama Jacques
Sauniere mereka menemukan sebuah benda, tetapi benda tersebut hanya bisa diambil dengan cara memasukan
password yang berjumlah 7 digit angka, mereka berfikir mungkinkah angka-angka yang di tulis Sauniere sebelum
kematiannya adalah password untuk membuka kotak penyimpanan di bank ini??

Mereka mencoba dan mereka gagal. Akhirnya mereka menemukan sebuah fakta lain yang sanga mencengangkan
yaitu apabila mereka mengubah susunan angkanya, angka-angka yang ditulis Sauniere merupakan deret Fabonachi
yang sangat terkenal.

13-3-21-1-1-8-5
Disusun ulang menjadi
1-1-2-3-5-8-13-21

Mereka memasukan angka tersebut sebagai password, kemudian keluarlah sebuah benda yang entah apa
maksudnya. Setelah mengambil benda tersebut, Langdon dan Sophie kembali ke dalam pelariannya, mereka berniat
menemui teman Langdon yang bernama Leigh Teabing, seorang sejarawan yang diharapkan mampu memberikan
pengertian tentang apa sebenarnya PREURE DE SION juga membantu memecahkan kode-kode misteri tersebut.

Sesampainya di kediaman Leih Teabing, Langdon dan Sophie disambut dengan sangat hangat. Teabing
menjelaskan, Preure De SION adalah organisasi rahasia, yang berisi orang-orang penting dari seluruh penjuru
amerrika dan Eropa. Tujuan utama terbentuknya organisasi ini adalah untuk menjaga sebuah rahasia kuno yang
berhasil di temukan oelh Knight Templar di bawah Kuil Solomon di Yerusalem. Rahasia tersebut bernama Holly
Grail.

Teabing juga menjelaskan bahwa Holly Grail yang sebenarnya bukan Holly Grail yang selama ini Sophie kenal.
Holly grail yang dikenal oleh masyarakat umum adalah merupa cawan suci yang digunakan Yesus Kristus dalam
Perjamuan Terakhir sebelum kematiannya. Tetapi Holly Grail yang ditemukan oleh KNIGHT TEMPLAR di bawah
reruntuhan kuil solomon adalah GRAIL yang sesungguhnya. Cawan suci yang memiliki makna metaforis. Yaitu
rahim wanita.

Teabing juga menunjukan bukti-bukti konkret bahwa Yesus Kristus pernah menikah dengan seorang waanita
bernama MARIA MAGDALENA, tetapi pernikahan tersebut menyalahi ketentuan gereja yang menyatakan Yesus
adalah tuhan, tuhan tidak menikah dan Tuhan tidak memiliki anak. Tetapi kenyataannya YESUS menikah dan dari
pernikahannya itu Yesus dikaruniai anak. Dan fakta inilah yang apabila diungkapkan akan mengancam eksistemsi
gereja katolik. Akhirnya gereja memerintahkan untuk membunuh semua keturunan MARIA MAGDALENA.
Disinilah BIARAWAN SION berperan, mereka bertugas menjaga keselamatan keturunan yesus dan
mengungkapkan kebenaran faktanya sampai waktu yang ditentukan. Dan kemungkinan kode-kode yang
ditinggalkan Sauniere sebelum kematiannya adalah sebuah peta untuk menunjukan lokasi Grail. Dan orang yang
membunuh Sauniere adalah orang yang kemungkinan berasal dari pihak gereja, sehingga mereka tidak ingin fakta
mencengangkan itu tersebar luas.

Akhirnya setelah mengalami pencarian yang berliku, akhirnya Sophie dan Langdon sampai kepada fakta terakhir,
bahwa ternyata nenek dan adik kandung Sophie yang diperkirakan sudah tewas dalam kecelakaan, masih hidup.
Dan Sophie Naveu merupakan keturunan MERROVINGIAN ( keturunan langsung Yesus Kristus). Bukan hanya
itu, akhirnya mereka mengetahui siapa sebenarnya pembunuh kakek Sophie Naveu.

Pembunuh Jaqcues Sauniere adalah seorang pria albino bernama Sylas, pengikut Oppus Dei, tetapi otak dari
pembunuhan tersebut adalah LEIGH TEABING.

Leigh teabing memperdaya Sylas, dan mengatakan bahwa apa yang Sylas lakukan adalah untuk keselamatan gereja.
Ia berhasil membunuh Saunier tetapi ia tidak dapat mengetahui dimana lokasi persembunyian Holly Grail yang
sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai