1. Pengertian
Yang dimaksud kedudukan siswa dalam kelompoknya adalah letak seorang siswa dalam
urutan tingkatan. Dalam istilah yang umum, disebut ranking. Untuk dapat diketahui ranking dari
siswa-siswa disuatu kelas maka harus diadakan pengurutan nilai siswa-siswa tersebut yang
paling atas sampai yang paling bawah. Sehingga dengan mudah dapat ditentukan nomor yang
menunjukan kedudukan siswa dalam tingkatannya.
2. Cara-cara menentukan kedudukan siswa
Ada bermacam-macam cara untuk menentukan ranking atau kedudukan siswa dalam
kelompoknya. Akan tetapi di dalam uraian ini hanya akan diberikan 4 cara saja , yaitu:
(1) Dengan ranking sederhana (simple rank)
(2) Dengan ranking presentase (percentile rank)
(3) Dengan standar deviasi
(4) Dengan menggunakan z-score
Simple Rank
Simple rank: adalah urutan yang menunjukan letak/kedudukan seseorang dalam
kelompoknya dan dinyatakan dengan nomor/ angka biasa.
Contoh:
Skor ulangan Bahasa Indonesia bagi 20 orang siswa adalah sebagai berikut:
A = 45 F = 70 K = 75 P = 78
B = 50 G = 81 L = 75 Q = 74
C = 39 H = 75M = 69 R = 65
D = 61 I = 68 N = 60 S = 49
E = 63 J = 46 O = 73 T = 60
Hanya engan melihat deretan skor yang masih bererakan ini, kita belum dapat menentukan
ranking atau kedudukan seorang dalam kelompoknya. Untuk itu maka skor-skor tersebut terlebih
dahulu tenitu kita harus susun, urut dari skor yang paling tinggi sampai ke skor yang paling
rendah, dengan urutan kebawah. Setelah itu kita tentukan urutan nomor dari atas , yaitu nomor
1,2,3,4,5 dan setrusnya sampai semua siswa memperoleh nomor. Perlu diingat disini bahwa
apabila ada dua atau tiga orang yang kebetulan memiliki skor yang sama , harus diberi nomor
atau ranking yang sama pula, yaitu rata-rata dari urutan orang-orang yang memiliki skor sama
tersebut.
Untuk memahami bagaimana menentukan simle rank / ranking sederhana,marilah kita kita
urutkan dulu skor-skor A sampai dengan T.
TABEL SIMPLE RANK DARI 20 ORANG SISWA
Nama Siswa Skor Rangking
G 81 1
P 78 2
H 75 3
K 75 4 4 (dari 3 + 4 + 5)
L 75 5 3
Q 74 6
O 73 7
F 70 8
M 69 9
I 68 10
R 65 11
E 62 12
D 61 13
N 60 14 14,5 (dari 14 + 15)
T 60 15 2
B 50 16
S 49 17
J 46 18
A 45 19
C 39 20
Perhatian:
1) Siswa yang mempunyai skor sama , juga ranking sama, sehingga ada nomor yang tidak
digunakan sebagai nomor urut.
2) Rank terakhir selalu sama dengan nomor urut siswa atau banyaknya siswa dalam kelompok,
kecuali ada beberapa siswa yang mempunyai persamaan skor.
Percentile Rank
Percentile Rank / Ranking presentase adalah: kedudukan seseorang dalam kelompok, yang
menunjukan banyaknya presentase yang berada dibawahnya.
Contoh:
Jika seorang siswa memiliki PR (Percentile Rank) 85 ini menunjukan bahwa kecakapan siswa
tersebut sama atau melebihi 85%dari seluruh kelompok.
Dengan PR , lebih dapat diketahui gambaran kecakapan siswa, karena angka ranking
menunjukan besarnya presentase siswwa dalam kelompok itu yang berhasil dilampaui. Jika
hanyasimple rank , hanya diketahui nomor, tanpa menunjukan banyaknya individu yang masuk
dalam kelompok. Mingkin A mempunyai ranking 15 , tampaknya nomor kecil, tetapi siapa tahu
bahwa seluruh kelompok memang hanya terdiri dari 15 orang, hingga A termasuk juru kunci.
Cara menentukan PR.
1) Menentukan dahulu SR (Simple Rank)
2) Mencari banyaknya siswa dalam kelompok itu, yang ada di bawahnya.
3) Mengalikan dengan 100, setelah dibagi dengan kelompok.
Contoh:
Dengan kelompok yang terdapat pada table simple rank untuk 20 orang siswa P menduduki
ranking 8 dalam simle rank (SR) . maka banyaknya siswa yang ada dibawahnya adalah (20-8)
atau 12 orang.
!"
PR untuk F adalah x 100 atau 60.
!"
Ini berarti bahwa siswa F itu letaknya dalam kelompok mengalahkan sebanyak 60% Untuk
prestasi yang bersangkutan.
Dengan contoh di atas dapat dikatakan bahwa untuk menentukan PR kita tidak boleh
menentukan SR terlebih dahulu.
Rumus untuk menentukan PR adalah:
!!!"
PR = × 100
!
Di dalamkelompok , maka PR hanya berkisar antara 1 sampai 100, tidak pernah ada PR 100,
karena tidak ada siswa yang mengalahkan dirinya sendiri. Cobalah untuk siswa yang
mempunyai SR1 sampai dengan 100.
Standar Deviasi
Adalah: penentuan kedudukan dengan membagi kelas atas kelompok-kelompok. Tiap
kelompok dibatasi oleh suatu standar Deviasi tertentu.
Penentuan kedudukan dengan standar Deviasi dapat dilakukan dengan 2 cara , yaitu:
1. Pengelompokan atas 3 rangking
2. Pengelompokan atas 11 rangking
Jadi, untuk mencari nilai rata-rata, tinggal menjumlah semua skor , kemudian dibagi dengan
banyaknya siswa yang memiliki skor itu.
!!! !!
SD = − ( ) !
! (!)
!!!
= tiap skor dikuadratkan lalu dijumlahkan dan dibagi N
!
!!
( ) ! = semua skor dijumlahkan, dibagi N, lalu dikuadratkan
(!)
Jika macam skor hanya sedikit dan tiap skor dimiliki oleh beberapa orang maka diadakan
pengelompokan skor. Contoh:
8 6 6 7 6 8 7 5 6 7
4 7 8 6 7 5 4 7 6 6
8 6 6 7 5 4 7 7 6 6
Untuk menghitung Mean dan Standar Deviasi dapat menggunakan rumus tersebut atau
melalui tabel berikut:
Skor f fx !!!
8 4 32 256
7 9 63 441
6 11 66 396
5 3 15 75
4 3 12 48 (!"")!
= !", !"#
N = 30 188 1.216 (!")
(Σfx) (Σ!"! )
!.!"#
= 40,533
!"
Apabila dilalui tabel ini, maka digunakan rumus-rumus yang lain: !"#
Mean =
!
!""
Dari data yang ada maka Mean =
!"
= 6,27
!.!"# !""
SD = − ( ) !
!" !"
= 40,53 − 39,27
= 1,26 = 1,12
Jadi:
-‐ Kelompok atas: semua siswa yang mempunyai skor 7,39 ke atas, yaitu skor 8 (4 orang).
-‐ Kelompok sedang: semua siswa yang mempunyai skor antara 5,15 dan 7,39 (20 orang).
-‐ Kelompok bawah: semua siswa yang mempunyai skor 5,15 ke bawah (6 orang).
Melihat keadaan nilai kelima siswa tersebut, Tini menduduki tempat teratas dengan jumlah
nilai paling banyak. Sedangkan Ani memiliki jumlah nilai yang sedikit sehingga menduduki
tempat paling bawah. Dengan menggunakan z-score, ketentuannya bisa kebalikannya.
Contoh: Nilai Matematika Tini adalah 90. Rata-rata nilai Matematika tersebut 50, dengan SD
31,48. Maka z-score Tini adalah:
!"!!"
z= !",!"
= +1,26
Dengan cara yang sama dapat dicari z-score masing-masing siswa untuk seluruh Bidang Studi,
dan hasilnya seperti berikut:
Bidang Mate- IPA IPS Bhs. Bhs. Jumlah Nomor
Studi matika Indo. Ingg.
Nama
Tini 1,26 -1,41 -1,41 -1,36 -1,42 -4,34 V
Tuti 0,63 -0,71 -0,71 -0,81 -0,71 -2,31 IV
Tiko 0,00 -0,00 -0,00 -0,00 -0,00 -0,00 III
Rita 0,63 0,71 0,71 0,81 0,71 2,31 II
Ani 1,26 1,41 1,41 1,36 1,42 4,34 I
Standar 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Deviasi
Catatan: tanda plus berarti di atas Mean dan tanda minus berarti di bawah Mean.
Terbukti bahwa Tini yang semula menduduki tempat paling atas dan Ani di tempat yang
paling bawah, setelah dihitung dengan z-score kedudukannya menjadi terbalik. Dengan
menggunakan z-score, kita tidak akan dipengaruhi oleh jumlah nilai dalam menentukan
kedudukan dari siswa yang memiliki jumlah nilai yang sama. Dengan angka-angka z-score yang
diperoleh, berupa angka-angka desimal dan tanda plus-minus. Kita dapat menggunakan T-Score
untuk mempermudahnya. T-score yaitu angka skala yang menggunakan Mean = 50 dan SD = 10.
Skala T-score dapat dicari dengan cara mengalikan z-score dengan 10 (z.10), kemudian ditambah
50.
atau !" (!!!)
T = 50 +
!"
T = 10z + 50
Evaluasi Bab 16
1. Cara-cara yang digunakan untuk menentukan kedudukan siswa seperti yang telah ditentukan
pada bab ini, selalu mendapatkan siswa dengan nomor 1.
a. Benarkah pernyataan ini?
b. Jika dihubungkan dengan standar penilaian, standar apakah yang digunakan?
2. Dengan menggunakan simple rank, apakah selalu ada anak nomor ke-1 danke-n? Coba
selidikilah!
3. Manakah yang lebih baik, menentukan ranking untuk satu kelas, ataukah untuk kelas-kelas
paralel yang setingkat? Jika ada yang lebih baik, apa keburukan keputusan yang saudara
ambil
4. Keempat orang siswa memiliki nilai sebagai berikut:
Sita :8 7 9 6 9
Narti :7 8 8 8 8
Tono :9 9 9 6 6
Liza :7 7 7 9 9
Dari siswa-siswa ini siapakah yang menduduki ranking teratas?