Xxmodull
Xxmodull
MODUL V
ANALISA GANGGUAN
I. Tujuan Percobaan
Mengetahui dan mengerti pengertian dan jenis-jenis gangguan yang terjadi pada
sistem tenaga listrik.
Mengetahui dan mengerti carapenghitungan besarnya arus gangguan pada saat sistem
tak berbeban dan pada saat sistem diberi beban.
Gangguan yang sering terjadi dan berbahaya bagi sistem tenaga listrik adalah
gangguan hubung singkat. Gangguan hubung singkat ini termasuk gangguan penghantar
ketanah, hubung singkat diantara penghantar yang menyebabkan mengalirnya arus yang
cukup besar melalui sistem tenaga listrik dan peralatan-peralatan didalamnya. Akibat dari
terjadinya gangguan ini dapat merusakan peralatan-peralatan listrik dan terganggunya
penyaluran listrik pada konsumen.
Analisa gangguan atau perhitungan-perhitungan gangguan sangat penting dilakukan,
karena dengan adanya analisa gangguan tersebut maka akan memungkinkan kita untuk
membuat pengamanan (memasang peralatan proteksi) yang cocok untuk suatu sistem tenaga
listrik.
A. Jenis Gangguan
Berdasarkan besar magnitude dan fasa dari tegangan dan arus gangguan yang
dihasilkan, gangguan hubung singkat dibagi menjadi dua :
1. Gangguan Simetris
Gangguan simetris merupakan jenis gangguan yang menghasilkan magnitude dan fasa
tegangan dan arus gangguan yang memiliki nilai yang sama antara ketiga fasanya.
Gangguan ini terdiri dari gangguan tiga fasa dan gangguan tiga fasa ke tanah.
1
LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI Modul 5
2. Gangguan Asimetris
Gangguan asimetris adalah jenis gangguan yang menghasilkan magnitude dan fasa
tegangan dan arus gangguan yang memiliki nilai yang berbeda antara ketiga fasanya.
Untuk menganalisa gangguan asimetris digunakan konsep komponen simetris yang
dicetuskan C.L. Fortesque pada tahun 1918.
2
LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI Modul 5
Sequence
Menurut Fortesque, terdapat tiga macam sequence yaitu :
Komponen simetris
Komponen simetris tiap fasa disusun dari ketiga sequence tersebut dimana notasi 1
menyatakan komponen sequence positif, notasi 2 menyatakan komponen sequence
negatif dan notasi 0 menyatakan komponen sequence nol.
Operator a
Operator a menyatakan pergeseran sudut yang dialami oleh komponen-komponen
simetris dalam suatu fasa. Operator ini mengacu pada komponen fasa R (dapat disebut
fasa A ataupun fasa U)
3
LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI Modul 5
4
LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI Modul 5
a. Test Point
Pada panel depan Power System Simulator (PSS) terdapat 22 test point. Test point
digunakan untuk mensimulasikan berbagai jenis gangguan pada sistem tenaga, yaitu seperti
ganguan hubung singkat tiga fasa, tiga fasa ketanah, antara dua fasa, dua fasa ketanah, dan
5
LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI Modul 5
satu fasa ketanah. Selain itu test point dapat juga digunakan untuk memasang alat akur, yang
dapat digunakan untuk mengukur arus atau tegangan pada setiap fasa saluran. Setiap test
point terdiri dari enam soket yang dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian ‘a’ dan ‘b’ yang
kesemuanya terhubung ke saluran tiga fasa. Pada saluran test point tersebut dilambangkan
dengan TP1 sampai dengan TP22
Skema test point yang terdapat pada panel depan Power System Simulator
diperlihatkan pada gambar 4.1.
6
LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI Modul 5
Apabila lamanya gangguan yang diterapkan diatur secara manual maka circuit
breaker gangguan tanpa menggunakan timer dapat digunakan. Didalam praktikum ini yang
perlu di ingat bahwa setiap gangguan yang diterapkan adalah dengan menggunakan circuit
breaker yang dilengkapi dengan timer.
c.3 Keypad
Terdapat empat tombol (key) pada panel depan rele, yaitu:
[F] – FUNCTION SELECT KEY
[+] – INCREMENT VALUE KEY
[-] – DECREMENT VALUE KEY
[0] – RESET/ESCAPE KEY
Catatan : Pada keadaan rele di tutup, maka hanya tombol [F] dan [0] yang dapat digunakan.
Menu utama dapat di akses dengan menekan tombol [F]. Untuk dapat pindah dari satu
menu utama ke menu utama yang lain tombol [F] ditekan agak lama (kira-kira satu detik). Di
dalam menu-menu utama tersebut terdapat submenu yang dapat di akses dengan cara
menekan tombol [F] sebentar (lebih cepat dari menekan tombol untuk masuk ke menu
utama), dan untuk ke luar dari submenu dan masuk ke menu utama kembali maka tekan
tombol [F] agak lama.
Pada percobaan ini menu utama yang digunakan adalah menu MEASUREMENTS (1)
dan menu FAULT RECORDS.
III. Alat-Alat
8
LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI Modul 5
3. 3 buah conector penghubung bagian ‘a’ dan ‘b’ pada test point
4. 6 kabel penghubung anatara test point dan circuit breaker gangguan.
CB1
LINE 4
0.25 pu
LINK 4
CB2
CB25
CB5
TP20
CB27
B. Prosedur Percobaan
9
LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI Modul 5
10
LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI Modul 5
4. Tutup semua circuit breaker (CB) yang melalui rangkaian sehingga arus
mengalir pada rangkaian. Catat arus dan tegangan pada setiap fasa yang
terukur pada distribution transformer relay (D2-A dan D2-B).
5. Atur timer CB pada 5 detik
6. Terapkan gangguan dengan menggunakan circuit breaker gangguan.
7. Pastikan timer CB dalam keadaan closed.
8. Matikan suara alarm dengan menekan tombol accept (warna kuning)
kemudian catat circuit breaker mana yang terbuka (open) dan catat pula arus
dan tegangan gangguan yang terjadi beserta lama gangguan yang terjadi pada
distribution transformerrelay .
9. Setelah data arus ganguan dicatat, tekan tombol reset (warna biru), kemudian
CB28,CB26,CB23, dan CB7 dibuka.
10. Lakukan Percobaan di atas kembali tetapi dengan dua pentanahan
11