Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang
“Hubungan Penerapan Discharge Planning Terhadap Kepuasan Pasien di Ruang
Rawat Inap Dewasa Kelas III Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung” telah
dilaksanakan pada tanggal 02 Mei sampai dengan 02 Juni 2018. Responden pada
penelitian ini adalah pasien rawat inap dewasa kelas III berjumlah 78 responden.
Pengukuran dilakukan satu kali setelah 3 hari di rawat atau dinyatakan boleh
pulang oleh dokter. Hasil pengukuran penerapan discharge planning
didokumentasikan pada lembar observasi dan kuesioner. Analisa data penelitian
ini menggunakan Chi Square dengan tingkat kemaknaan α < 0,05 terdapat
hubungan penerapan discharge planning terhadap kepuasan pasien di ruang rawat
inap dewasa kelas III Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung.
Baik 56 64.1
Jumlah 78 100,0
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 78 orang
responden yang dilakukan penelitian, sebagian besar responden mengatakan
penerapan discharge planning termasuk kategori baik.
48
49
Jumlah 78 100,0
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari 78 orang
responden yang dilakukan penelitian, sebagian besar responden mengatakan
Puas.
2. Analisis Bivariat
3) Hubungan Penerapan Discharge Planning Terhadap Kepuasan Pasien
di Ruang Rawat Inap Dewasa Kelas III Rumah Sakit Muhammadiyah
Kota Bandung
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Penerapan Discharge Planning Terhadap
Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Dewasa Kelas III
Rumah sakit Muhammadiyah Bandung
4.2 Pembahasan
tingkat kepuasan pasien dengan p value yang sama yaitu 0,0001 dengan < α =
0,05. Kepuasan pasien terhadap pendidikan kesehatan persiapan pasien
pulang tentang nutrisi, aktifitas, tanda gejala dan program rujukan serta
tentang program terapi lebih tinggi secara bermakna daripada kepuasan
pasien yang tidak diberikan pendidikan kesehatan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Wahyuni (2013) mendefinisikan kepuasan merupakan respon seseorang
terhadap dipenuhinya kebutuhan dan harapan. Respon tersebut merupakan
penilaian seseorang terhadap pelayanan pemenuhan kebutuhan dan harapan,
baik pemenuhan yang kurang ataupun pemenuhuan yang melebihi kebutuhan
dan harapan. Menurut Wulandari (2015) Pasien baru akan merasa puas
apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya sama atau melebihi
harapannya dan sebaliknya ketidakpuasan atau perasaan kecewa pasien akan
muncul apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya itu tidak sesuai
dengan yang diharapannya. Berdasarkan apa yang disebutkan diatas
pengertian kepuasan pasien dapat dijabarkan sebagai berikut. Kepuasan
pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari
knerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien
membandingkannya dengan apa yang diharapkannya.
Maka dari itu kesimpulan dari semua penelitian yang sudah
dilakukan bahwa kepuasan sangat penting dalam meningkatkan kualitas
pelayanan di rumah sakit, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kepuasan seseorang dalam pelayanan termasuk dalam pelayanan kesehatan
maupun keperawatan. Dan dalam penelitian ini kepuasan banyak terpengaruhi
dari perawat itu sendiri yang menunjukkan sikap bersedia dan segera
merespon kebutuhan pasien akan informasi tentang kesehatan (dimensi
ketanggapan). Selain itu kemampuan, pengetahuan, kesopanan dan sifat
dapat dipercaya yang ditunjukkan oleh perawat pada saat melakukan
pelayanan keperawatan bisa meningkatkan kepuasan pasien (dimensi
jaminan). Perawat juga menunjukkan sikap penuh perhatian kepada pasien,
melayani dengan ramah dan menarik, memahami aspirasi pasien, dan
55
dan kebanyakan hanya dilakukan pada saat pasien akan pulang dan tidak
adanya estimasi pemulangan pasien atau berapa hari lama nya pasien yang
akan di rawat nantinya. Dan kebanyakan pelaksanaan discharge planning
hanya sekilas diterapkan belum terstruktur sebagaimana mestinya, sehingga
kepuasan pasien pun berpengaruh dalam pelayanan keperawatan seperti
pelaksanaan discharge planning itu sendiri. Pelayanan keperawatan yang baik
dan maksimal serta peran perawat yang didalam nya dapat emmepengaruhi
kepuasan pasien selama di rumah sakit.