Anda di halaman 1dari 12

1.

ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL, JARINGAN DAN SISTEM


MUSKULOSKELETAL

Sel adalah unit dasar fungsional terkecil dari seluruh organism hidup. Organisme adalah
makhluk hidup yang memiliki aktivitas metabolic dan memiliki kemampuan bereproduksi.
Sel merupakan unit terkecil dan secara umum mempunyai kemampuan untuk membelah diri
dan memiliki aktivitas metabolic.

sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun
semua makhluk hidup.[1][2] Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian
besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.[3][4]
Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal,[5] atau disebut organisme uniseluler,
misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan
manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi
dengan fungsinya masing-masing.[1] Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013
sel.[5] Namun, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel.
Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh
tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi. Sel-sel pada organisme
multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing berdiri sendiri.[1] Sel yang sama
dikelompokkan menjadi jaringan, yang membangun organ dan kemudian sistem organ yang
membentuk tubuh organisme tersebut. Contohnya, sel otot jantung membentuk jaringan otot
jantung pada organ jantung yang merupakan bagian dari sistem organ peredaran darah pada
tubuh manusia. Sementara itu, sel sendiri tersusun atas komponen-komponen yang disebut
organel.[6]

Perbedaan antara sel eukariotik dan prokariotik:

1. Pada sel eukariotik, DNA dikelilingi oleh membran inti yang tidak ditemukan pada sel
prokariotik
2. Sitoplasma sel prokariotik sangat tidak berdifferensiasi sedangkan sel eukariotik
mengandung organel-organel yang dibatasi oleh membran (lisosom, perioksisom, aparatus
golgi.
3. Sel eukariotik memiliki kromosom yang linear sedangkan sel prokariotik memiliki
kromosom yang sirkular.
4. Sel prokariotik dilindungi oleh suatu dinding sel yang tidak didapatkan pada sel eukariotik.
5. Sel prokariotik membelah dengan cara pembelahan biner, sel eukariotik dengan cara mitosis

Struktur Sel Manusia


Sel merupakan unit kehidupan terkecil dalam tubuh manusia. Jumlah sel pada satu individu =
1014 sel. Komponen minimal yang harus dimiliki oleh sel manusia: membrane sel, protein
membrane, sitoplasma, dan sitoskeleton.
Sel manusia sangat bervariasi dari segi ukuran, bentuk, komponen, organisasi, fungsi dan
masa hidupnya. Beberapa sel secara jelas menunjukkan kehilangan akan suatu organel,
contohnya eritrosit.
Sitoplasma = ‘cell pool’ , mengandung ratusan enzim, asam amino, nucleotide, gula, lipid,
dan komponen lain dalam suatu sel yang berbentuk gelatinous. Sitoplasma merupakan lokasi
utama aktivitas biokimia dan biosintesis sel. Dalam genangan ini terdapat sejumlah besar
struktur2 seperti ribosom, sentriol, dll. Sitoplasma juga merupakan ‘consistency of hair gel
Siklus sel

Setiap sel berasal dari pembelahan sel sebelumnya, dan tahap-tahap kehidupan sel antara
pembelahan sel ke pembelahan sel berikutnya disebut sebagai siklus sel.[65] Pada kebanyakan
sel, siklus ini terdiri dari empat proses terkoordinasi, yaitu pertumbuhan sel, replikasi DNA,
pemisahan DNA yang sudah digandakan ke dua calon sel anakan, serta pembelahan sel.[66]
Pada bakteri, proses pemisahan DNA ke calon sel anakan dapat terjadi bersamaan dengan
replikasi DNA, dan siklus sel yang berurutan dapat bertumpang tindih. Hal ini tidak terjadi
pada eukariota yang siklus selnya terjadi dalam empat fase terpisah sehingga laju pembelahan
sel bakteri dapat lebih cepat daripada laju pembelahan sel eukariota.[67] Pada eukariota, tahap
pertumbuhan sel umumnya terjadi dua kali, yaitu sebelum replikasi DNA (disebut fase G1,
gap 1) dan sebelum pembelahan sel (fase G2). Siklus sel bakteri tidak wajib memiliki fase G1,
namun memiliki fase G2 yang disebut periode D. Tahap replikasi DNA pada eukariota
disebut fase S (sintesis), atau pada bakteri ekuivalen dengan periode C. Selanjutnya, eukariota
memiliki tahap pembelahan nukleus yang disebut fase M (mitosis).

Peralihan antar tahap siklus sel dikendalikan oleh suatu perlengkapan pengaturan yang tidak
hanya mengoordinasi berbagai kejadian dalam siklus sel, tetapi juga menghubungkan siklus
sel dengan sinyal ekstrasel yang mengendalikan perbanyakan sel. Misalnya, sel hewan pada
fase G1 dapat berhenti dan tidak beralih ke fase S bila tidak ada faktor pertumbuhan tertentu,
melainkan memasuki keadaan yang disebut fase G0 dan tidak mengalami pertumbuhan
maupun perbanyakan. Contohnya adalah sel fibroblas yang hanya membelah diri untuk
memperbaiki kerusakan tubuh akibat luka.[66] Jika pengaturan siklus sel terganggu, misalnya
karena mutasi, risiko pembentukan tumor—yaitu perbanyakan sel yang tidak normal—
meningkat dan dapat berpengaruh pada pembentukan kanker

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap
pergerakan. Komponen utama system musculoskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri
dari tulang, sendi, otot, tendon, ligament, bursae, dan jaringan-jaringan khusus yang
menghubungkan struktur-struktur ini.

A. Tulang

1. Bagian-bagian utama tulang rangka

Tulang rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang. Tulang adalah jaringan hidup yang akan
suplai saraf dan darah. Tulang banyak mengandung bahan kristalin anorganik (terutama
garam-garam kalsium) yang membuat tulang keras dan kaku, tetapi sepertiga dari bahan
tersebut adalah jaringan fibrosa yang membuatnya kuat dan elastis.

Fungsi utama tulang-tulang rangka adalah :


 Sebagai kerangka tubuh, yang menyokong dan memberi bentuk tubuh
 Untuk memberikan suatu system pengungkit yang digerakan oleh kerja otot-otot yang
melekat pada tulang tersebut; sebagai suatu system pengungkit yang digerakan oleh
kerja otot-otot yang melekat padanya.
 Sebagai reservoir kalsium, fosfor, natrium, dan elemen-elemen lain
 Untuk menghasilkan sel-sel darah merah dan putih dan trombosit dalam sumsum
merah tulang tertentu.

2. Struktur tulang

Dilihat dari bentuknya tulang dapat dibagi menjadi :

 Tulang panjang ditemukan di ekstremitas


 Tulang pendek terdapat di pergelangan kaki dan tangan
 Tulang pipih pada tengkorak dan iga
 Tulang ireguler (bentuk yang tidak beraturan) pada vertebra, tulang-tulang wajah, dan
rahang.

2. Sendi

Artikulasi atau sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini
dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament,
tendon, fasia, atau otot. Sendi diklasifikasikan sesuai dengan strukturnya.

a. Sendi fibrosa (sinartrodial)

Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Tulang-tulang dihubungkan oleh serat-serat
kolagen yang kuat. Sendi ini biasanya terikat misalnya sutura tulang tengkorak.

b. Sendi kartilaginosa (amfiartrodial)

Permukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan dihubungkan oleh jaringan
fibrosa kuat yang tertanam kedalam kartilago misalnya antara korpus vertebra dan simfisis
pubis. Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan sedikit bebas.

c. Sendi synovial (diartrodial)

Sendi ini adalah jenis sendi yang paling umum. Sendi ini biasanya memungkinkan
gerakan yang bebas (mis., lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, dll.) tetapi beberapa sendi
sinovial secara relatif tidak bergerak (mis., sendi sakroiliaka). Sendi ini dibungkus dalam
kapsul fibrosa dibatasi dengan membran sinovial tipis. Membran ini mensekresi cairan
sinovial ke dalam ruang sendi untuk melumasi sendi. Cairan sinovial normalnya bening, tidak
membeku, dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan. Jumlah yang ditemukan pada tiap-
tiap sendi normal relatif kecil (1 sampai 3 ml). hitung sel darah putih pada cairan ini
normalnya kurang dari 200 sel/ml dan terutama adalah sel-sel mononuclear. Cairan synovial
juga bertindak sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi.

Jenis sendi synovial :


a) Sendi peluru, missal pada persendian panggul dan bahu, memungkinkan gerakan bebas
penuh.

b) Sendi engsel memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah dan contohnya
adalah siku dan lutut.

c) Sendi pelana memungkinkan gerakan pada dua bidang yang saling tegak lurus. Sendi
pada dasar ibu jari adalah sendi pelana dua sumbu.

d) Sendi pivot contohnya adalah sendi antara radius dan ulna. Memungkinkan rotasi untuk
melakukan aktivitas seperti memutar pegangan pintu.

e) Sendi peluncur memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah dan contohnya adalah
sendi-sendi tulang karpalia di pergelangan tangan.

3. Otot Rangka

a. pengertian otot ( musculus)

Otot (musculus) merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak.
Ini adalah suatu sifat penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma mengubah
bentuk. Pada sel – sel, sitoplasma ini merupakan benang – benang halus yang panjang disebut
miofibril. Kalau sel otot mendapat rangsangan maka miofibril akan memendek. Dengan kata
lain sel otot akan memendekkan dirinya kearah tertentu (berkontraksi).

b. Ciri-ciri Otot

1. Kontraktilitas

Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau mungkin juga tidak melibatkan
pemendekan otot. Serabut akan terolongasi karena kontraksi pada setiap diameter sel
berbentuk kubus atau bulat hanya akan menghasilkan pemendekan yang terbatas.

2. Eksitabilitas

Serabut otot akan merespon dengan kuat jika distimulasi oleh implus saraf.

3. Ekstensibilitas

Serabut otot memiliki kemampuan untuk meregang melebihi panjang otot saat relaks.

4. Elastilitas

Serabut otot dapat kembali ke ukurannya semula setelah berkontraksi atau meregang.

Ada tiga jenis jaringan otot yang dapat dibedakan atas dasar strukturnya dan ciri fiologis
yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.

 Otot polos (smooth muscle/involuntary muscle)


Otot polos mengandung sel berbentuk spindle dengan panjang 40-200 µm dengan inti terletak
di tengah. Myofibril ini sukar diperlihatkan dan tidak mempunyai corak melintang. Serabut
reticular transversa menghubungkan sel-sel otot yang berdekatan dan membentuk suatu
ikatan sehingga membentuk unik fungsional. Otot polos tidak dibawah pengaruh kehendak.

 Otot lurik (skeleton muscle/voluntary muscle)

Otot lurik mengandung sel-sel otot (serabut otot) dengan ukuran tebal 10-100 µm dan
panjang 15 cm. Serabut otot lurik berasal dari myotom, inti terletak dipinggir, dibawah
sarcolema.memanjang sesuai sumbu panjang serabut otot. Beberapa serabut otot bergabung
membentuk berkas otot yang dibungkus jaringan ikat yang disebut endomycium. Bebefrapa
endomycium disatukan jaringan ikat disebut perimycium. Beberapa perimycium dibungkus
oleh jaringan ikat yang disebut epimycium (fascia). Otot lurik dipersyafi oleh system
cerebrosfinal dan dapata dikendalikan. Otot lurik terdapat pada otot skelet, lidah, diaphragm,
bagian atas dinding oesophagus.

 Otot Jantung

Terdiri dari serabut otot yang bercorak yang bersifat kontraksinya bersifat otonom. Tetapi
dapat dipengaruhi system vagal. Serabutnya bercabang-cabang, saling berhubungan dengan
serabut otot di dekatnya. Intinya berbentuk panjang dan terletajk di tengah.Sarkosom jauh
lebih banyak dari pada otot rangka.

Otot dipersarafi oleh 2 serat saraf pendek :

1. Saraf sensorik yang membawa impuls dari otot, terutama dari reseptor regangan
khusus, gelondong otot
2. Saraf motorik yang membawa impuls ke otot untuk memicu kontraksi otot

4. Tendon

Tendon merupakan berkas (bundel) serat kolagen yang melekatkan otot ke tulang. Tendon
menyalurkan gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot ke tulang. serat kolagen dianggap
sebagai jaringan ikat dan dihasilkan oleh sel-sel fibroblas.

5. Ligament

Ligament adalah taut fibrosa kuat yang menghubungkan tulang ke tulang, biasanya di sendi.
Ligament memungkinkan dan membatasi gerakan sendi.

6. Bursae

Adalah kantong kecil dari jaringan ikat. Dibatasi oleh membran sinovial dan mengandung
cairan sinovial. Bursae merupakan bantalan diantara bagian-bagian yang bergerak seperti
pada olekranon bursae terletak antara prosesus olekranon dan kulit
2. MENGANALISIS PEMBAGIAN ANATOMI TUBUH MANUSIA
3. STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN-BAGIAN SEL

Setiap organisme tersusun atas sel (Virus tidak termasuk organisme karena tidak
memiliki struktur sel). Virus tidak diklasifikasikan sebagai organisme, karena untuk
memperbanyak diri virus memerlukan
inang

Struktur dan Fungsi Bagian-Bagian Sel:

1. Inti ( Nucleus)

Struktur Inti :
Di dalam inti/nucleus yang berada dalam stadium interfase dapat diidentifikasi : kromosom,
matriks inti,
satu atau lebih nucleolus dan nukleoplasma
Fungsi Inti:
Pusat kontrol aktivitas sel (mengatur sintesis protein dengan merakit ribosom dan mencetak
RNA duta), mengatur reproduksi pembelahan) sel.

2. Ribosom

Struktur Ribosom:
Ribosom tersusun atas protein dan RNA, dirakit dalam nucleolus (anak inti).
Melekat/menempel pada permukaan membran retikulum endoplasma (RE kasar)
Fungsi Ribosom:
Tempat berlangsungnya sintesis protein di dalam sel.

3. Retikulum Endoplasma (RE)

Struktur:
Sistem yang terdiri atas dua lapis membran yang melingkupi ruang sempit di antara
keduanya. Bentuk sisterna (lempeng), tubul (tabung panjang) atau lembaran berhubungan
dengan membran inti merupakan komponen dalam plasmodesmata (saluran penghubung
antar sel) – desmotubul terdiri atas :
a. Retikulum endoplasma kasar (RER – rough endoplasmic reticulum) yang pada
permukaannya terdapat ribosom (tempat sintesis protein)
b. Retikulum endoplasma halus (SER – smooth endoplasmic reticulum); tanpa
ribosom, produksi senyawa lipofilik.

Fungsi :
Transpor intraseluler materi-materi yang akan disekresikan (=dikeluarkan untuk digunakan)
Terlibat dalam pembentukan vakuola
membentuk membran pada badan Golgi (=diktiosom)

4. Badan Golgi
Struktur:
Terdiri atas sekelompok sisterna yang pipih tersusun paralel
Fungsi :
Menampung, memodifikasi dan mendistribusikan molekul dalam sel
Proses sekresi gula, polisakarida, kompleks polisakarida-protein
Mengenapk protein untuk dikirim dari sel dalam bentuk vesicula sekretori (gelembung kecil)

5 Lisosom

Struktur:
Berupa derivat vesicula produksi badan golgi, yang berisi enzim-enzim pencernaan hidrolitik
(kurang lebih 50 enzim)
Berdasarkan kandungan enzim:\
a. Lisosom primer: berisi enzim-enzim hidrolase
b. Lisosom sekunder , berisi enzim hidrolase dan substrat yang sedang dicerna (vakuola pusat
yang dimasuki lisosom pada tumbuhan)
c. Bekerja pada pH asam

Fungsi:
1. Heterofagi:
Pencernaan menggunakan enzim dengan bahan cerna dari luar
2. Autofagi:
Untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri; misalnya organel yang tidak
berfungsi lagi

6. Mithokondria

Struktur:
Ukuran : 1 - 5 micrometer
Bentuk : oval memanjang. bulat memanjang, atau berlekuk
Diameter : 0.5 – 1.0 μm, panjang 3 μm
Membran ganda:
Membran dalam – cristae –membentuk matriks yang terutama terdiri atas protein
Membran luar
Memiliki DNA – mitokondrion

Fungsi:
Menyediakan ATP (melalui respirasi) untuk metabolisme

7. Plastida ( organel khas pada sel tumbuhan)

Plastida terdiri dari:


a. Kloroplas
Struktur:
Dibungkus oleh suatu seludang yang terdiri atas 2 membran
Mengandung klorofil
Mmiliki ribosom dan DNA sendiri
Fungsi :
Kloroplas berfungsi untuk melakukan fotosintesis

b.Kromoplas
Struktur:
Menyimpan pigmen (karotenoid) yang tidak larut air
Warna : orange, kuning keemasan dan merah

Fungsi:
Membantu proses fotosintesis karena adanya karotenoid

c.Leukoplas
Leukoplas merupakan plastida yang tidak berpigmen, terdiri dari:
1). Amiloplas: plastida yang berfungsi untuk menyimpan pati
2). Proteinoplas (Aleuroplas) untuk menyimpan protein
3) Elaeioplas untuk menyimpan lemak

8. Badan Mikro
a. Peroksisom terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan
b. Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan

Struktur:
Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal.
Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas ialah enzim katalase.
Pada hewan, peroksisom banyak terdapat di hati dan ginjal (pada sel tubulus kontortus
proksimal), sedang pada tumbuhan peroksisom terdapat dalam berbagai tipe sel.
Glioksisom: hanya pada sel tumbuhan; terutama pada jaringan yg mengandung lemak spt
biji-bijian berlemak

Fungsi Peroksisom
Mengkatalisis perombakan hydrogen peroksida H2O2 karena mengandung enzim katalase.
Hidrogen peroksida merupakan produk metabolism sel yang berpotensi membahayakan sel.
Fungsi Glioksisom
Berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat dan pada fotorespirasi.

9. Sentriol
Struktur:
Berbentuk tabung yang biasa ditemukan pada sel hewan
Dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan;
Pada fase tertentu dalam hidupnya sentriol memiliki silia/flagela dan
hanya ditemui pada sel hewan.
Cara pembelahan sel: sentriol terletak tegak lurus antarsesamanya, dekat nukleus; pada pemb.
mitosis sentriol terbagi menjadi 2, tiap-tiap bagian menunjukkan kutub sel, selanjutnya
terbentuklah benang-benang spindel yang menghubungkan kedua kutub & berfungsi
"menarik" kromosm menuju kutub masing-masing.

Fungsi:
Menarik kromosom ke kutub yang berlawanan pada saat pembelahan sel

10. Sitoskeleton ( kerangka sel)


Terdiri dari:
a. Mikrotubulus
b. Filamen Intermediet
c. Mikrofilamen
a. Mikrotubulus:

Struktur
Pada gelendong sel; berupa benang-benang spindel yg menghubungkan 2 kutub sel pada
waktu pembelahan (gerakan kromosom dari daerah equator ke kutub masing-masing
dikendalikan oleh mikrotubulus.)
Fungsi
Berguna pula untuk penyusun sentriol, flagela, & silia. Secara umum berguna pada
pergerakan sel.

b. Mikrofilamen:

Struktur:
a. Merupakan benang-benang halus, tipis, & memanjang.
b. Mempunyai 2 protein yaitu aktin dan miosin
c. Banyak terdapat pada sel-sel otot & membentuk rangka dalam pada sel.

Fungsi
a. Menyebabkan kontraksi pada sel-sel otot apabila saling mendekat, apabila saling menjauh
maka akan terjadi relaksasi;
b. Pada Amoeba
: berperan dalam pembentukan pseudopoda, gerakan sel, gerakan sitoplasma, pembelahan sel
yaitu terbelahnya sel menjadi 2 sel anak karena ditarik mikrofilamen yg menghubungkan
membran.

c. Filamen Intermediet
Struktur:
Bersifat liat

Benang berongga terdiri dari lima protofilamen


Banyak ditemui di sekitar inti menjulur ke arah perifer sel
Banyak terdapat di sel yang mengalami stress mekanik misalnya di epitelium, akson sel saraf
dan otot polos.

Fungsi:
Menahan tarikan (seperti mikrotubulus)
Memperkuat bentuk sel
Mempertahankan posisi organel tertentu

11. Dinding Sel ( Bagian Khas pada Sel Tumbuhan, Protista Mirip Tumbuhan dan Fungi)
a. Dinding Sel Tumbuhan

Strktur:
Yaitu bagian terluar sel.
Dinding sel yg tersusun atas polisakarida (terdiri atas hemiselulosa & pektin).
Dinding sel dibentuk oleh diktiosom (badan Golgi )
Terdiri dari:
Dinding Primer: tersusun atas selulosa,hemiselulosa,pektin

Selulosa terdiri dari mikrofibril/ serat-serat panjang yg berdaya renggang kuat. Sel yg hanya
mempunyai dinding sel primer: sel-sel muda yg sedang tumbuh, sel parenkima, sel kolenkima

Dinding Sekunder :tersusun atas selulosa yg lebih banyak daripada primer, juga
hemiselulosa, lignin. Biasanya dinding sel yg tersusun selulosa mengalami penambahan
lignin yg keras & kaku.

Lamella Tengah
Struktur yang terdapat pada dinding sel yang bertetangga, tersusun dari pektin, banyak
mengandung kalsium dan magnesium
Fungsi:
Dinding sel berperan sbg turginitas sel/kekakuan sel.
Dinding sel membuat bentuk sel menjadi tetap
Pelindung sel

12. Membran Sel


Struktur:

Tersusun dari: molekul lemak dan protein (luar: protein perifer (protein tepi), selain itu ada
protein yang menembus ke dalam 2 lapisan lemak (disebut protein integral).

Fungsi
Sangat penting untuk menjaga kehidupan sel.
Melindungi isi sel (mempertahankan isi sel);
Mengatur keluar masuknya molekul-molekul; (bersifat semipermeabel / selektif permeabel;
berarti hanya zat-zat tertentu yang dapat melewati membran)
Sebagai reseptor (penerima) rangsangan dari luar sel (bagian sel yang berfungsi sebagai
reseptor adalah glikoprotein); rangsang kimia, mis. hormon, racun, listrik, mekanik.

4. MENJELASKAN MEKANISME KONTROL FISIOLOGI

Mekanisme kontrol fisiologis


Untuk mempertahankan homeostasis tubuh mendeteksi penyimpangan-penyimpangan
melalui sistem kontrol :

 Kontrol intrinsik : terdapat dalam organ yang bersangkutan (contoh ; otot bekerja
menggunakan O2 dan mengeluarkan CO2 untuk menghasilkan energi. Konsentrasi
O2 menurun dan CO2 meningkat, melalui otot polos di dinding pembuluh darah yang
mengaliri otot tersebut menghasilkan perubahan kimiawi sehingga otot polos
melemas dan pembuluh terbuka lebar untuk mengakomodasi peningkatan aliran
darah ke otot).
 Kontrol ekstrinsik : mekanisme pengaturan yang dicetuskan di luar organ (sistem
saraf dan endokrin), memungkinkan pengaturan berbagai organ sekaligus untuk
mencapai tujuan bersama.
 Mekanisme kontrol fisiologis ini penting untuk mempertahankan keadaan stabil
dinamis lingkungan internal keseluruhan –> Contoh; jika terjedi penurunan tekanan
darah, maka sistem saraf secara serentak bekerja pada jantung dan pembuluh darah
diseluruh tubuh untuk meningkatkan tekanan darah.
 Mekanisme kontrol homeostatis terutama bekerja berdasarkan prinsip umpan balik
negatif dan sebagian kecil umpan balik positif.

5. MENJELASKAN KOMPONEN DAN PRINSIP SISTEM HOMEOSTATIS

Kata homeostasis merujuk pada pemeliharaan ketahanan secara keseluruhan dalam tubuh.
Homeostasis menstabilkan tubuh dengan mengatur lingkungan internal. Hal ini diperlukan
tubuh untuk berfungsi sebagaiman mestinya. Proses homeostatik sangat penting untuk
kelangsungan hidup setiap sistem sel, jaringan, dan tubuh[2]. Homeostasis dalam pengertian
umum mengacu pada stabilitas, keseimbangan atau equilibrium. Pemeliharaan lingkungan
internal yang stabil memerlukan pemantauan konstan, terutama oleh sistem otak dan saraf.
Otak menerima informasi dari tubuh dan merespon dengan tepat melalui pelepasan berbagai
zat seperti neurotransmiter, katekolamin, dan hormon[2]. Fisiologi organ individu lebih lanjut
lagi berguna untuk memfasilitasi pemeliharaan homeostasis dari seluruh tubuh misalnya
Pengaturan tekanan darah: pelepasan renin oleh ginjal yang memungkinkan tekanan darah
akan stabil (Renin, Protein angiotensinogen, Sistem Aldosteron), meskipun otak membantu
mengatur tekanan darah oleh hormon hipofisis dengan melepaskan Anti-diuretik (ADH).
Dengan demikian, homeostasis dipertahankan di dalam tubuh secara keseluruhan, tergantung
pada bagian-bagiannya[2].

Prinsip Homeostasis
Homeostasis,berasal dari kata Homeo berarti “sama” dan Stasis berarti “berdiam atau
menetap”.
Homeostasis adalah pengaturan kondisi-kondisi statis atau konstan di lingkungan dalam
tubuh. Tubuh menghadapi perubahan kebutuhan sementara ia harus mempertahankan
kestabilan lingkungan internal yang dibutuhkan oleh setiap sel dan organ agar mereka dapat
berfungsi karena kerja sistem tubuh yang sangat teratur dan terkoordinasi. Homeostasis
bukan berarti menetap namun bersifat “stabil dinamis”.
Sistem tubuh dan kontribusi penting untuk homeostasis

 Sistem sirkulasi : transportasi berbagai zat


 Sistem pencernaan :Sistem pencernaan: menguraikan makanan dan mengeluarkan zat
sisa.
 Sistem respirasi : mengambil O2 dan mengeluarkan CO2
 Sistem kemih : mengeluarkan kelebihan garam, air dan elektrolit dari plasma
 Sistem rangka : menunjang, proteksi jaringan lunak, menyimpan Ca dll.
 Sistem otot : menggerakkan tulang dan mendekati makanan, menjauhi bahaya,
mengatur suhu
 Sistem integumen : sawar protektif bagian luar yang mencegah cairan internal keluar
dan mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh serta mengatur suhu dengan
mengatur produksi keringat dan mengatur aliran darah ke kulit.
 Sistem imun : mempertahankan tubuh dari serangan benda asing dan sel-sel tubuh
yang telah menjadi kanker, perbaikan dan penggantian sel yang tua atau cidera.
 Sistem saraf : Sistem pengontrol utama tubuh yang memerlukan respon cepat
 Sistem endokrin : Sistem kontrol utama yang lebih mementingkan daya tahan otot
 Sistem reproduksi : tidak esensial untuk homeostasis sehingga tidak penting untuk
kelangsungan hidup suatu spesies

Homeostasis penting bagi kelangsungan hidup sel, tiap sel melalui aktifitas khususnya
masing-masing turut berperan dan memberi kontribusi bagi homeostasis sebagai bagian dari
sistem yang terorganisasi untuk memelihara lingkungan internal yang digunakan bersama
oleh semua sel, sehingga butuh kontrol fisiologis.

6. MENJELASKAN TENTANG SKELETAL, SENDI, OTOT, DAN FASIA

Anda mungkin juga menyukai