Anda di halaman 1dari 34

TEKNOLOGI BERSIH

(CLEANER PRODUCTION)

Jurusan Teknik Pertanian


Dian Purbasari, S.Pi., M.Si
2018
2
Reactive environmental3

strategies

On - site recycling
Reactive environmental 4

strategies
end-of-pipe approaches
PENDEKATAN ECO-EFFISIENSI DALAM
PENGELOLAAN USAHA

SEBUAH PENDEKATAN
PENGELOLAAN USAHA BERUPA
UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI
UNTUK MENINGKATKAN MANFAAT,
BAIK DARI ASPEK EKONOMI,
ORGANISASI MAUPUN
LINGKUNGAN HIDUP
PARADIGMA PENGELOLAAN USAHA

financial single bottom line

profit

triple bottom line

planet people
1. Pilar Tunggal -Finansiil:
Aspek keuangan menjadi satu-satunya dasar
pengelolaan usaha – dicerminkan pd tujuan
pencapaian laba

2. Tiga Pilar:
 Profit:
Laba menjadi salah atu tujuan usaha
 People:
Kepuasan stakeholder (para pihak) menjadi
salah satu tujuan perusahaan
 Planet:
Menjaga kelestarian lingkungan hidup dimana
perusahaan tinggal atau beroperasi menjadi
salah satu misi penting perusahaan

7
DAMPAK KEGIATAN USAHA

negatif positif

 Mengurangi  Keuntungan ekonomi


kenyamanan bagi pelaku usaha
 Kerusakan lingkungan  Penyerapan tenaga
 Pencemaran lingkungan kerja
 PAD – PDRB – Devisa

8
HASIL AKHIR USAHA
Produk
Akhir Yg
Diharapkan
Man –Product
Money Output
Method
Material
Machine Produk Akhir
Market Yg Tdk
Diharapkan –
Keluaran
Bukan Product
(dibuang) ke - Non-product
lingkungan Output

9
10
PRODUKSI BERSIH

UNEP (1994)
Strategi pencegahan dampak lingkungan terpadu yg
ditetapkan scr terus menerus pd proses, produk, jasa
untuk meningkatkan efisiensi scr keseluruhan dan
mengurangi resiko terhadap manusia maupun lingkungan

BAPEDAL – BADAN PENGENDALIAN DAMPAK


LINGKUNGAN (1995)
Strategi pengelolaan lingkungan yg preventif dan
diterapkan scr terus-menerus pd proses produksi, serta
daur hidup produk dan jasa untuk meningkatkan eko-
efisiensi dengan tujuan mengurangi resiko terhadap
manusia dan lingkungan

11
KLH (2003)
Strategi pengelolaan lingkungan yg bersifat
preventif, terpadu dan diterapkan scr terus-
menerus pd setiap kegiatan mulai dr hulu ke
hilir yg terkait dengan proses produksi, produk
dan jasa untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan sumberdaya alam, mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan dan
mengurangi resiko terhadap kesehatan dan
keselamatan manusia serta kerusakan
lingkungan

Dari pengertian mengenai produksi bersih maka kata kunci yang dipakai
untuk pengelolaan lingkungan adalah: pencegahan, terpadu,
peningkatan efisiensi, minimisasi resiko.
Contoh:
Usaha penjualan Ayam Goreng

Produk Yang Diharapkan – Ayam goreng


Product Output

Produk Tdk Diharapkan – • Ayam goreng rusak


Keluaran Bukan Produk (KBP)- • bulu ayam, potongan kuku, paruh,
Non-product Output dll
• air limbah cucian
• air limbah bumbu
• kupasan bumbu
• minyak goreng bekas
• seresah lalapan
• asap dan panas
• dll
Tujuan Produksi Bersih
untuk memenuhi kebutuhan kita akan produk secara
berkelanjutan dengan menggunakan bahan yang
dapat diperbarui, bahan tidak berbahaya, dan
penggunaan energi secara efisien dengan tetap
mempertahankan keanekaragaman. Sistem produksi
bersih berjalan dengan pengurangan penggunaan
bahan, air, dan energi (Kunz et al., 2003).

15
PREVENTIVE TREATMENT
STRATEGY STRATEGY

Pencegahan & pengurangan Pengolahan & pembuangan

16
Prinsip Produksi Bersih
• Pola pendekatan produksi bersih dalam
melakukan pencegahan dan pengurangan
limbah yaitu dengan strategi 1E4R
(Elimination, Reduce, Reuse, Recycle,
Recovery/Reclaim) (UNEP, 1999).
• Prinsip-prinsip pokok dalam strategi produksi
bersih dalam Kebijakan Nasional Produksi
Bersih (KLH, 2003) dituangkan dalam 5R (Re-
think, Re-use, Reduce, Recovery and Recycle).
17
Kombinasi Preventif & Treatment Strategy:

a. Elimination (pencegahan)
adalah upaya untuk mencegah timbulan limbah langsung dari
sumbernya, mulai dari bahan baku, proses produksi sampai
produk.

b. Rethink
Suatu konsep pemikiran yg harus dimiliki pd saat awal kegiatan
atau awal operasi

c. Reduce-pengurangan limbah pd sumbernya


Upaya mengurangi atau menurunkan timbulan limbah pd
sumbernya

d. Re-use-penggunaan kembali
Upaya menggunakan kembali suatu limbah tanpa mengalami
perlakuan fisika, kimia atau biologi

e. Recycle-daur ulang
Upaya memanfaatkan kembali dengan pemrosesan ke proses
18
semula yg dpt dicapai melalui perlakuan fisika, kimia, dan biologi
f. Recovery-ambil ulang
Upaya memisahkan suatu bahan atau energi dr
suatu limbah untuk kemudian dikembalikan ke
dalam proses produksi dengan atau tanpa
perlakuan fisika, kimia dan biologi

g. Pengolahan limbah
Limbah yg muncul dalam sistem produksi, kualitas
dan kuantitasnya dikendalikan agar tidak melebihi
baku mutu yg dipersyaratkan

h. Pembuangan limbah
Upaya terakhir yakni membuang limbah yg
seharusnya diupayakan aman bagi manusia dan
lingkungan

19
a. mengurangi jumlah penggunaan bahan
b. mengurangi jumlah penggunaan energi
c. mengurangi pencemaran
d. memperbesar daur ulang bahan
e. memaksimalkan penggunaan sumber daya alam yang
dapat diperbarui
f. memperpanjang umur pakai produk
g. meningkatkan intensitas pelayanan
TEKNIK PRODUKSI BERSIH

TEKNIK PROD BERSIH

PENGURANGAN DAUR ULANG


SUMBER PENCEMAR

PENGGUNAAN PENGAMBILAN
PERUBHN PENGENDALIAN
KEMBALI KEMBALI
PRODUK: SUMBER
• Pengembalian • Diproses utk
Penggantian PENCEMARAN
ke proses mendapatkan
produk
awal bahan asal
• Penghematan
• Penggantian • Diproses utk
produk
bahan untuk mendapatkan
• Perubahan pd
proses awal produk
komposisi
samping
produk
TEKNIK PRODUKSI BERSIH
(Lanjutan)

PENGENDALIAN
SUMBER
PENCEMARAN

Perubahan Material Pengubahan Tata Cara Operasi:


input: Teknologi: • Tindakan prosedural
• Pemurnian material • Ubah proses peralatn • Pencegahan kehilangan
• Penggantian material • Ubah tata letak/ • Sistem manajemen
pemipaan • Peningkatan
• otomatisasi alat, penanganan material
ubah tatanan dan • Pemisahan limbah
ketentuan operasi
PILIHAN PENERAPAN TEKNIK PRODUKSI BERSIH

1. PERUBAHAN BAHAN BAKU


 mengurangi/ menghilangkan bhn baku yg mengandung
bahan berbahaya dan beracun (B3) seperti logam berat
dari zat warna pelarut
 menggunakan bhn baku kualitas baik dan murni untuk
menghindari kontaminan dalam proses

2. TATA CARA OPERASI DAN TATA KELOLA YG BAIK


 mencegah kehilangan bhn baku, produk maupun energi
dari pemborosan, dan tercecer
 penanganan material dengan baik
 jadual produksi yg baik dan koordinasi pengelolaan
limbah
 pemisahan (segregasi) limbah menurut jenisnya
 mengembangkan manajemen perawata, shg mengurangi
kehilangan akibat kerusakan
 mengembangkan tata cara penanganan dan inventarisasi
bhn baku, energi, produk, dan peralatan
3. PENGGUNAAN KEMBALI
 menggunakan kembali sisa air proses, air pendingin dan
material lain di dalam pabrik
 mengambil kembali bahan buangan sebagai energi
 menciptakan kegunaan limbah sebagai produk lain
(byproduct) yg dpt dimanfaatkan oleh pihak luar

4. PERUBAHAN TEKNOLOGI
 mengubah tata letak, perpipaan untuk perbaikan aliran
proses dan meningkatkan efisiensi
 memperbaiki kondisi proses, shg meningkatkan kualiats
produk dan mengurangi jumlah limbah

5. PERUBAHAN PRODUK
 mengubah formulasi produk utk mengurangi dampak
lingkungan pd waktu digunakan oleh konsumen
 meracang produk sedemikian rupa shg mudah didaur ulang
 mengurangi kemasan yg tidak perlu
PRODUKSI BERSIH

TATA KELOLA YG PENGELOLAAN BAHAN


APIK KIMIA
(GOOD HOUSEKEEPING) (CHEMICAL MANAGEMENT )
GHK CM

Fokus GHK dan CM:


 Peningkatan produktivitas
 Penghematan biaya
 Pengurangan dampak lingkungan
 Peningkatan prosedur organisasi dan keselamatan di
tempat kerja

25
Good Housekeeping (Adiputra, 2005)
Suatu metodologi yg berbasis manajemen
untuk meningkatkan produktivitas,
memperoleh penghematan biaya, mengurangi
dampak lingkungan dan meningkatkan
prosedur organisasi serta keselamatan kerja

Chemical Management (Agusni, 2005)


Upaya peningkatan pengelolaan bahan kimia
agar dapat diperoleh pengurangan biaya,
peningkatan kesehatan dan keselamatan
pekerja, mengurangi dampak negatif ke
lingkungan dan meningkatkan daya saing

26
TATA KELOLA YG APIK - GHK

Penghematan Biaya
Efisiensi Ekonomi & Peningkatan
Produktivitas

Kinerja Berkurangnya limbah


Lingkungan padat, emisi udara &
efluen

Peningkatan
Pembelajaran kemampuan dalam
Organisasi penerapan

Gb. Keuntungan Tata Kelola Yg Apik bagi Perusahaan

27
LANGKAH-LANGKAH GHK

a. Rasionalisasi pemakaian bahan baku, air, dan


input energi  pengurangan kerugian bahan
input – akan mengurangi biaya operasioanl
b. Mengurangi volume dan atau toksisitas limbah,
limbah cair serta emisi
c. Pemakaian kembali dan atau daur ulang scr
maksimal atas input utama dan bahan kemasan
d. Meningkatkan kondisi kerja dan keselamatan
kerja di perusahaan
e. Peningkatan kinerja organisasi

28
PRINSIP LANGKAH-LANGKAH GHK

a. No-cost
b. Low-cost
LANGKAH-LANGKAH CM

Pengelolaan CM :
a. Mengetahui semua bahan kimia yang ada.
b. Menentukan jumlah yang hilang, terbuang,
terkontaminasi dan kadaluwarsa.
c. Menerapkan langkah-langkah penggunaan
bahan kimia yang efisian dan aman.
d. Mengidentifikasi situasi dan kondisi timbulnya.
e. Monitoring pelaksanaan.
FAKTOR PENDORONG GHK

a. Komitmen manajemen puncak


b. Analisis stakeholder
(pemerintah-konsumen-karyawan-lembaga
swadaya masyarakat-masyarakat
internasional-pengecer-distributor-pemasok-
kontaktor, dsb)
c. Keterlibatan karyawan
d. Komunikasi dalam organisasi
e. Pengukuran kinerja
FAKTOR PENGHAMBAT GHK

Faktor Internal:
a. Sulit menerima perubahan
b. Faktor teknis-kurangnya informasi tentang
produksi bersih
c. Faktor finansiil
d. Kultur perusahaan

Faktor Eksternal:
a. Rendahnya penegakan regulasi lingkungan
b. Terlalu ketat regulasi lingkungan
c. Tendahnya kepedulian masy thd
lingkungan
d. Rendahnya insentif lingkungan
MANFAAT PRODUKSI BERSIH
a. Sebagai pedoman perbaikan produk dan proses
b. Penggunaan sda dan energi yg lebih efektif serta
efisien
c. Mengurang/mencegah terbentuknya bahan
pencemar dan atau limbah
d. Mengurangi terjadinya resiko thd kesehatan
manusia dan lingkungan
e. Mendorong pengembangan teknologi
pengurangan limbah, serta teknologi bersih yg
ramah lingkungan
f. Menghindari baiya pemulihan lingkungan
g. Meningkatkan daya saing produk melalui
penggunaan teknologi baru – perbaikan tekno
h. Meningkatkan efisiensi dlm proses prod, shg
mengurangi biaya penolahan limbah
Contoh :
Studi Kasus
Kajian Penerapan Produksi Bersih

Anda mungkin juga menyukai