Anda di halaman 1dari 19

1

PERAN KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN


KEDISIPLINAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN
AMUNTAI UTARA KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

OLEH : LIA INDAH LESTARI


NPM : 12. 14. 02827
ABSTRAK : Peran Kepemimpinan sangat diperlukan untuk meningkatkan disiplin
kerja pegawai, karena pemimpin merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
suatu organisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran
kepemimpinan dalam meningkatkan kedisiplinan kerja pegawai, untuk mengetahui
faktor apa yang mempengaruhi dalam meningkatkan kedisiplinan kerja pegawai,
dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan pimpinan dalam meningkatkan disiplin
kerja pegawai pada Kantor Kecamatan Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai
Utara.. Untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai pada kantor Kecamatan
Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara agar dapat berjalan optimal, maka
disarankan pemimpin memberikan pengarahan dan motivasi kepada bawahan
sehingga membangkitkan semangat kerja pegawai, selain itu pemimpin harus
bersikap tegas kepada pegawai yang kurang disiplin dengan cara senatiasa
mengawasi dan memberikan sanksi hukuman tegas yang sesuai, selain itu pimpinan
diharapkan menciptakan hubungan yang baik di kantor sehingga membuat pegawai
merasa nyaman berada di kantor.

ABSTRACT : Roles are necessary to improve employee work discipline, because the
leader is one of the critical success factors of a organization. Results from the study
showed that the sub-district leadership role in improving employee discipline has
been good enough. Factors that influence in improving employee discipline, namely
in terms of attitudes towards peaturan awareness, supervision and leadership
firmness in the form of authority leaders and penal sanctions has been quite good,
but the penalty was less strict. Efforts are made leadership in improving labor
discipline of employees is increasing and an understanding and awareness to the
employees in terms of discipline, especially the problem of time and work, increasing
the role of leadership in terms of supervision and assertiveness in order to give effect
to the firm to employees and make binding regulations, clear and decisively against
violations of discipline. To improve labor discipline of employees at the district
office Amuntai North Hulu Sungai Utara in order to run optimally, it is
recommended that leaders provide direction and motivation to subordinates so raise
employee morale, other than that the leader must be assertive to employees who lack
discipline by senatiasa supervise and provide appropriate penal sanctions firm, in
addition to the leaders are expected to create a good relationship in the office so that
make employees feel comfortable in the office.
2

PENDAHULUAN dalam hubungannya dengan


A. LATAR BELAKANG pekerjaan, misalnya semangat
Suksesnya suatu kerja yang menurun, hasil kerja
organisasi dalam mencapai suatu yang kurang maksimal, serta acuh
tujuan organisasi dapat dilihat tak acuh terhadap pekerjaan atau
dari bagaimana seorang pemimpin jabatan yang diembannya.
memimpin dalam memanfaatkan Pembinaan disiplin
secara berdaya guna dan berhasil terhadap pegawai kantor
segala sumber daya kecamatan dilakukan agar tumbuh
pendukungnya yaitu bawahannya kesadaran dalam mentaati
dalam melaksanakan kewajiban peraturan yang berlaku.
dan tugasnya dalam suatu Kurangnya kedisiplinan akan
organisasi agar dapat mencapai menghambat penyelenggaraan
tujuan organisasi secara efektif pemerintah kecamatan yang
dan efisien. Peran pemimpin secara tidak langsung turut
dalam organisasi sangatlah mempengaruhi jalannya sebuah
penting karena pemimpin pemerintahan secara keseluruhan.
merupakan pusat acuan dari Seorang Camat harus
bawahan sehingga dalam hal mampu menujukkan
kedisiplinan dipengaruhi oleh kemampuannya dalam memimpin
peran pimpinan. serta membina pegawai agar
Disiplin kerja pegawai mempunyai disiplin kerja yang
merupakan faktor yang sangat baik guna kelancaran jalannya
penting dalam mencapai suatu pemerintah Kecamatan. Camat
tujuan organisasi, oleh sebab itu sebagai pemimpin pemerintahan
penting bagi Camat untuk dapat yang bertanggung jawab dalam
membina dan meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan,
disiplin kerja serta memberi mengkoordinasikan pembangunan
semangat dan motivasi bagi dan pembinaan kemasyarakatan,
pegawainya. Kurangnya disiplin serta mampu menjalankan
kerja dapat menimbulkan kepemimpinan dengan sebaik-
berbagai hal yang kurang baik baiknya. Dalam hal ini Camat
3

berkemampuan untuk efisiennya pekerjaan karyawan


membangkitkan minat, tersebut.
kemampuan, serta semangat bagi Suatu hal yang sering
para pegawainya demi mencapai terjadi didalam suatu organisasi
tujuan bersama dan mencapai pemerintah yaitu masih rendahnya
hasil yang sempurna. Oleh karena disiplin pegawai dalam suatu
itu sudah menjadi tugas dan organisasi dalam melaksanakan
kewajiban seorang camat untuk tugasnya sebagai Aparat Negara.
menjalankan pemerintahan Berdasarkan observasi awal yang
kecamatan serta berkewajiban penulis lakukan di lapangan pada
untuk membina disiplin kerja Kantor Kecamatan Amuntai Utara
pegawai kantor.Disamping itu, Kabupaten Hulu Sungai Utara
faktor disiplin dari para penulis menemukan adanya
penyelenggara pemerintahan masalah yang menunjukan bahwa
Kecamatan, terutama disiplin disiplin pegawai masih rendah
kerja perangkat kerja juga yaitu dalam hal waktu, pegawai
memegang peranan penting dalam seringkali datang dan pulang ke
menentukan keberhasilan.Dengan kantor tidak sesuai waktu yang
disiplin kerja yang baik dapat ditetapkan, mereka seringkali
meningkatkan produktifitas kerja datang tidak tepat waktu dan
yang tinggi. pulang lebih awal dari waktu yang
Untuk mencapai tujuan ditetapkan hal tersebut terlihat
suatu instansi atau organisasi dari absensi pegawai beberapa
peran kepemimpinan seorang bulan terdahulu dan menunjukan
pimpinan sangat berperan masih banyaknya pegawai yang
terhadap kualitas kerja dan masuk tidak tepat waktu dan tidak
disiplin karyawannya, dimana hadir tanpa keterangan sehingga
setiap pemimpin mengharapkan dalam hal ini tugas dan
karyawan yang disiplin dalam kewajibannyapun seringkali tidak
bekerja. Karena disiplin kerja terjalankan dengan baik, selain itu
karyawan akan mempengaruhi pelaksanaan tugaspun seringkali
atau berdampak pada efektif dan tertunda karena faktor kurangnya
4

disiplin dari pegawai yaitu seperti pengarahan pada bawahannya,


masyarakat yang memerlukan menciptakan suasana hubungan
pelayanan yang cepat dalam kerja yang baik dan memberi
pengurusan suatu surat tetapi contoh terhadap bawahannya.
karena pegawainya belum ada
ditempat membuat masyarakat B. RUMUSAN MASALAH
harus menunggu sehingga Agar permasalahan yang
membuat pelayanan kepada akan dibahas dalam penelitian ini
masyarakat menjadi lambat. jelas dan terarah maka perlu
Dalam hal kepemimpinan adanya perumusan masalah yaitu:
dari pengamatan penulis terlihat 1. Bagaimana peran
bahwa peran pemimpin disini kepemimpinan camat dalam
masih kurang yaitu dalam hal meningkatkan kedisiplinan
pembinaan dan pemberian contoh kerja pegawai pada Kantor
terhadap pegawai serta ketegasan Kecamatan Amuntai Utara
sifat masih kurang yaitu tidak Kabupaten Hulu Sungai Utara?
tegas dalam pemberian sanksi 2. Faktor apa yang
kepada bawahannya selain itu mempengaruhi kedisiplinan
pemimpinnyapun sering terlambat kerja pegawai pada Kantor
dalam hal waktu sehingga Kecamatan Amuntai Utara
pegawainyapun ikut-ikutan sering Kabupaten Hulu Sungai Utara?
terlambat sehingga dalam hal ini 3. Upaya apa yang dilakukan
terlihat tidak terjalankannya camat dalam meningkatkan
peraturan dan sanksi pada kantor kedisiplinan kerja pegawai
tersebut, sehingga tidak ada pada Kantor Kecamatan
perasaan takut akan sanksi dan Amuntai Utara Kabupaten
akhirnya menjadi suatu kebiasaan Hulu Sungai Utara?
yang lumrah dan dalam hal ini
berdampak pada kemajuan kantor C. TUJUAN PENELITIAN
tersebut, disini peran pemimpin Tujuan yang ingin dicapai
harusnya menjadi panutan bagi dalam penelitian ini yaitu:
bawahannya dan memberikan
5

1. Untuk mengetahui peran berkaitan pada posisi atau


kepemimpinan camat dalam kedudukan seseorang didalam
meningkatkan suatu kelompok atau organisasi.
kedisiplinankerja pegawai Peranan juga menunjukkan
pada Kantor Kecamatan kepada fungsi atau tugas dan
Amuntai Utara Kabupaten wewenang seseorang.
Hulu Sungai Utara.
B. Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui faktor yang
Kepemimpinan pada
mempengaruhi kedisiplinan
dasarnya berasal dari kata
kerja pegawai pada Kantor
“pimpin” yang artinya bimbing
Kecamatan Amuntai Utara
atau tuntun. Dari kata “pimpin”
Kabupaten Hulu Sungai
melahirkan kata kerja
Utara.
“memimpin” yang artinya
3. Untuk mengetahui upaya yang
membimbng atau menuntun dan
dilakukan camat dalam
kata benda “pemimpin” yaitu
meningkatkan kedisiplinan
orang yang berfungsi memimpin,
kerja pegawai pada Kantor
atau orang yang membimbing
Kecamatan Amuntai Utara
atau menuntun. Sedangkan
Kabupten Hulu Sungai Utara.
kepemimpinan yaitu kemampuan
seseorang dalam mempengaruhi
TINJAUAN PUSTAKA
orang lain dalam mencapai tujuan.
A. Pengertian Peranan Definisi kepemimpinan
Kata peranan berasal dari Menurut Para Ahli antara lain
kata dasar “Peran” menurut yaitu:
Kamus Besar Bahasa Indonesia a. Menurut Tead (2014:182)
yang dimaksud dengan peranan Pengertian Kepemimpinan
adalah sesuatu yang dimainkan yaitu kegiatan atau seni
atau yang menjadi dasar dalam mempengaruhi orang lain agar
sesuatu kegiatan (aktivitas) mau bekerjasama yang
seseorang untuk bertindakatau didasarkan pada kemampuan
berbuat.Peranan pada dasarnya orang tersebut untuk
6

membimbing orang lain dalam a. Malayu Hasibuan


mencapai tujuan-tujuan yang (2011:193) mengatakan
diinginkan kelompok. bahwa kedisiplinan adalah
b. Menurut wahjosumijo (1987) kesadaran dan kesediaan
Kepemimpinan pada seseorang yang menaati
hakikatnya adalah suatu yang semua peraturan perusahaan
melekat pada diri seseorang dan norma-norma social
pemimpinyang berupa sifat- yang berlaku.
sifat tertentu seperti: b. Menurut James Drever dari
Kepribadian, Kemampuan, dan sisi psikologis, disiplin
kesanggupan. Kepemimpinan adalah kemampuan
juga sebagai rangkaian mengendalikan perilaku
kegiatan pemimpin yang tidak yang berasal dari dalam diri
dapat dipisahkan dengan seseorang sesuai dengan
kedudukan serta gaya atau hal-hal yang telah di atur
perilaku pemimpin itu sendiri. dari luar atau norma yang
Kepemimpinan adalah proses sudah ada. Dengan kata
hubungan atau interaksi antar lain, disiplin dari segi
pemimpin, pengikut dan psikologis merupakan
situasi. perilaku seseorang yang
C. Pengertian Disiplin muncul dan mampu
Disiplin merupakan menyesuaikan diri dengan
perasaan taat dan patuh aturan yang telah
terhadap peraturan, nilai-nilai ditetapkan.
dan norma-norma yang
D. Pengertian Pegawai
dipercaya dan dianut dalam
Pegawai adalah orang-orang
melakukan pekerjaan tertentu
atau sekelompok orang yang
yang menjadi tanggung
memiliki status karena
jawabnya.
pekerjaannya. Pegawai Negeri
Berikut definisi disiplin
adalah mereka yang memenuhi
menurut para ahli:
syarat-syarat yang ditentukan
7

dalam perturan perungdangan perundangan dan digaji menurut


yang berlaku, diangkat oleh peraturan perundang-undangan
pejabat yang berwenang dan yang berlaku.
diserahi tugas dalam sesuatu
jabatan negeri, atau diserahi tugas E. Kerangka Pemikiran
negara lainya yang ditetapkan
berdasarkan seseuatu peraturan

Kerangka Pemikiran
Peraturan Bupati Hulu Sungai Utara Nomor 33 Tahun 2009, Tentang
Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Organisasi Kecamatan
Kabupaten Hulu Sungai Utara

Kantor Kecamatan Amuntai Utara


Kabupaten Hulu Sungai Utara
Peningkatan Dsiplin Kerja Peran Kepemimpinan
a. Ketaatan pada Peraturan Faktor-faktor yang mempengaruhi
a. Sifat/Perilaku
upaya peningkatan disiplin kerja
b. Ketegasan pemimpin b. Sumber Daya Manusia
pegawai pada Kantor Camat
Amuntai Utara Kabupaten Hulu c. Kerjasama

Sungai Utara

Upaya yang dilakukan


Kendala 1. Sumber Daya
Kendala
Manusia
Peran Kepemimpinan Camat Dalam
Meningkatkan Kedisiplinan Kerja Pegawai
Pada Kantor Camat Amuntai Utara
Kabupaten Hulu Sungai Utara
2. Kerjasama

3. Sumber Daya
Manusia
8

METODE PENELITIAN hipotesis tetapi adalah pertanyaan


A. Pendekatan Penelitian penelitian.
Pendekatan penelitian
C. Populasi dan Sampel
yang peneliti gunakan adalah
1. Populasi
pendekatan penelitian kualitatif,
Dalam penelitian
penelitian kualitatif maksudnya
kualitatif tidak menggunakan
adalah data yang digunakan
istilah populasi, tetapi oleh
dalam bentuk kata dan kalimat
Spradley (dalam
bukan berupa angka-angka.
Sugiyono,2010:215)
Dengan pendekatan kualitatif ini
dinamakan’’social situation’’
peneliti berusaha mengeksplorasi
atau situasi sosial yang terdiri
terhadap suatu permasalahan
atas tiga elemen yaitu tempat
mengenai disiplin kerja pegawai
(place), pelaku (actors), dan
pada Kantor Kecamatan Amuntai
activitas (activity) yang
Utara Kabupaten Hulu Sungai
berinteraksi secara sinergis.
Utara.
Situasi sosial tersebut, dapat
dinyatakan sebagai obyek
B. Tipe Penelitian
penelitian yang ingin diketahui
Tipe penelitian yang peneliti
’’apa yang terjadi’’
gunakan untuk meneliti
didalamnya. Sehingga situasi
menggunakan tipe penelitian
sosial atau obyek penelitian ini
deskriptif.Tipe penelitian
adalah seluruh pegawai pada
deskriptif adalah penelitian yang
kantor Kecamatan Amuntai
berusaha mendeskripsikan suatu
Utara Kabupaten Hulu Sungai
gejala, peristiwa, kejadian yang
Utara yang berjumlah 16
terjadi saat sekarang. Fenomena
orang.
disajikan secara apa adanya hasil
2. Sampel
penelitiannya diuraikan secara
Dalam menentukan
jelas dan gamblang tanpa
subjek penelitian disini peneliti
manipulasi oleh karena itu
menggunakan cara purposive
penelitian ini tidak adanya suatu
9

sampling. Purposive sampling b. Wawancara, yaitu mengadakan


adalah teknik pengambilan Tanya jawab secara langsung
sampel sumber data dengan kepada pihak pihak yang
pertimbangan tertentu. berkaitan, caranya dengan
Pertimbangan tertentu ini, mendatangi langsung
misalnya orang tersebut yang responden untuk mendapatkan
dianggap paling tahu tentang informasi dan data secara
apa yang kita harapkan, atau langsung dari pihak kantor,
mungkin dia sebagai penguasa terutama disini dengan
sehingga akan memudahkan Pegawai Kantor Camat
peneliti menjelajahi obyek atau Amuntai Utara.
situasi sosial yang diteliti c. Dokumentasi, Teknik
(Sugiyono, 2010:218-219). pengumpulan data dengan cara
Sampel yang mengambil data yang
ditetapkan dalam penelitian ini diperlukan dari sumber data,
sebanyak 10 orang yang terdiri yaitu catatan-catatan atau
dari: arsip-arsip yang ada dalam
a. Camat instansi terkait yaitu pada
b. Sekretaris Camat Kantor Kecamatan Amuntai
c. 4 orang Kepala Seksi Utara Kabupaten Hulu Sungai
d. Kepala Sub Bagian Utara.
Keuangan
e. Dan 3 orang Staf E. Teknik Analisa Data
Miles dan Huberman
D. Teknik Pengumpulan Data (Sugiono, 2010 : 246),
a. Observasi, yaitu pengamatan mengemukakan bahwa aktivitas
dan pencatatan langsung turun dalam analisis data kualitatif
ke lapangan dengan sistemik dilakukan secara interaktif dan
fenomena yang diteliti yang berlangsung secara terus menerus
ada kaitannya dengan sampai tuntas, sehingga datanya
permasalahan. sudah jenuh. Aktivitas dalam
analisis data yaitu data reduction,
10

data display, dan 3. Conclution


conclusiondrawing/verification. Drawing/Verification
1. Data Reduction (Reduksi Langkah ketiga dalam
Data) analisis data kualitatif adalah
Mereduksi data berarti penarikan kesimpulan dan
merangkum, memilih hal-hal verifikasi. Kesimpulan awal
yang pokok, memfokuskan yang dikemukakan masih
pada hal-hal yang penting, bersifat sementara, dan akan
dicari tema dan polanya. berubah bila tidak ditemukan
Dengan demikian data yang bukti-bukti yang kuat yang
telah direduksi akan mendukung pada tahap
memberikan gambaran yang pengumpulan data berikutnya.
lebih jelas dan mempermudah
peneliti untuk pengumpulan HASIL PEMBAHASAN
data selanjutnya. A. Bagaimana Peran
2. Data Display (Penyajian Data) Kepemimpinan Camat Dalam
Dalam penelitian Meningkatkan Kedisiplinan
kualitatif, penyajian data bisa Kerja Pegawai Pada Kantor
dilakukan dalam bentuk uraian Camat Amuntai Utara
singkat, bagan, hubungan antar Kabupaten Hulu Sungai Utara
kategori, flowchart dan Adapun Hasil Pembahasan
sejenisnya. Dalam hal ini dalam hal kepemimpinan
Miles dan Huberman berfokus pada:
menyatakan ‘the most frequent 1. Sifat/perilaku mencakup dalam
from of display data for hal:
qualitative research data in the a. Pemberian pengarahan,
past has been narrative text’, Berdasarkan hasil observasi
yang paling sering digunakan dan hasil wawancara dapat
untuk menyajikan data dalam disimpulkan bahwa
penelitian kualitatif adalah pemberian pengarahan dari
dengan teks yang bersifat atasan sangat penting guna
naratif. kelancaran suatu tugas
11

dalam organisasi dan dalam bawahannya dalam


hal ini Camat Amuntai keseharian dalam kantor.
Utara sudah cukup baik 2. Sumber daya manusia
dalam memberikan mencakup dalam hal:
pengarahan yaitu dengan a. Pendidikan, Berdasarkan
senantiasa memberikan hasil observasi dan hasil
pengarahan kepada wawancara yang peneliti
bawahan-bawahannya lakukan dapat disimpulkan
dalam hal pelaksanaan tugas bahwa pendidikan pada
kantor. suatu kantor yang berperan
b. Pemberian motivasi, penting, disini dalam hal
Berdasarkan hasil observasi pendidikan sudah cukup
dan wawancara dapat namun belum memenuhi
disimpulkan bahwa dalam target karena masih adanya
hal pemberian motivasi pegawai yang
pimpinan pada Kantor pendidikannya masih
Kecamatan Amuntai Utara dibawah dari standar yang
sudah cukup baik yaitu di inginkan.
camat selaku pimpinan b. Kemampuan dan Keahlian,
sudah senantiasa memberi Berdasarkan hasil observasi
motivasi kepada bawahan dan hasil wawancara dapat
yaitu berupa dukungan dan disimpulkan bahwa dalam
semangat kepada hal kemampuan dalam
bawahannya. pelaksanaan tugas sudah
c. Berwibawa, Berdasarkan cukup namun belum
hasil observasi dan hasil maksimal dikarenakan
wawancara dapat masih adanya sebagian
disimpulkan bahwa dalam pegawai yang masih kurang
hal kewibaan pimpinan memahami dalam hal
terhadap bawahan masih tekhnologi khususnya
kurang karena masih kurang pengoprasian komputer.
tegasnya pimpinan terhadap
12

3. Kerjasama mencakup dalam dan hasil wawancara dapat


hal: disimpulkan bahwa dalam
a. Kepercayaan, Berdasarkan hal ketepatan jam kerja
hasil observasi dan masih kurang maksimal
wawancara dapat karena masih adanya
disimpulkan bahwa dalam pegawai yang terlambat
hal kepercayaan dalam maupun pulang lebih awal
Kantor Kecamatan Amuntai dari jam yang ditentukan
Utara sudah cukup baik karena alasan tertentu.
dimana terdapat saling b. Ketepatan dalam hal
percaya antar satu sama lain pelaksanaan kerja,
tanpa ada meragukan Berdasarkan hasil observasi
kemampuan pegawai yang dan hasil wawancara dapat
lainnya. dismpulkan dalam hal
b. Hubungan sesama, ketepatan dalam
Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan kerja sudah
dan hasil wawancara dapat baik yaitu dalam
disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan tugas yang
hal hubungan sesama pada diberikan atasan diusahakan
Kantor Kecamatan Amuntai selalu tepat waktu.
Utara sudah cukup baik 2. ketegasan pemimpin mencakup
yaitu antara pegawai satu dalam hal:
sama lain saling a. Sanksi hukuman,
berhubungan baik dengan Berdasarkan hasil observasi
seringnya komunikasi dan hasil wawancara dapat
bersama. disimpulkan bahwa dalam
Dan dalam Kedisiplinan berfokus hal pemberian sanksi
pada: hukuman pada Kantor
1. Ketaatan pada peraturan Camat Amuntai Utara sudah
mencakup dalam hal: cukup baik namun masih
a. Ketepatan jam kerja, kurang menimbulkan efek
Berdasarkan hasil observasi jera terhadap pegawainya.
13

b. Pengawasan, Berdasarkn pegawai dalam hal ini


hasil observasi dan penting dimana
wawancara dapat kesadaran terhadap apa
disimpulkan bahwa dalam yang pegawai harus
hal pengawasan pimpinan lakukan berpengaruh
terhadap bawahan pada terhadap kinerja juga
kantor Kecamatan Amuntai kepada kemajuan
Utara masih kurang optimal organisasi, Jika
sebab masih adanya kesadaran dalam hal
pegawai yang tidak disiplin aturan yang berlaku
sesuai dengan harapan atau dapat dikerjakan
seseuai dengan aturan yang sebagaimana mestinya
berlaku dikarenakan dari maka akan berdampak
pimpinan yang masih belum pada meningkatnya
optimal dalam hal kinerja sesorang tersebut.
pengawasan kepada 2. Pengawasan dari
bawahan. Pimpinan terhadap
B. Faktor Yang bawahan, Pengawasan
Mempengaruhi Dalam adalah tindakan nyata
Meningkatkan dan paling efektif dalam
Kedisiplinan Kerja mewujudkan
Pegawai Pada Kantor kedisiplinan pegawai,
Kecamatan Amuntai karena dengan
Utara yaitu: pengawasan berarti
1. Kesadaran Pegawai atasan harus aktif dan
Terhadap Aturan, langsung mengawasi
Kesadaran merupakan perilaku, moral, sikap,
suatu sikap dimana gairah kerja, dan prestasi
seseorang mengetahuhi kerja bawahannya.Hal ini
apa-apa yang seharusnya berarti atasan harus
dia lakukan sebagaimana selalu ada/hadir di
mestinya. Kesadaran tempat kerja, agar dia
14

dapat mengawasi dan buruknya kedisiplinan


memberikan petunjuk, pegawai.
jika ada bawahannya
yang mengalami C. Upaya Dalam
kesulitan dalam Meningkatkan
mengerjakanpekerjaanya. Kedisiplinan Kerja
Pengawasan efektif Pegawai Pada Kantor
merangsang kedisiplinan Kecamatan Amuntai
dan moral kerja pegawai Utara yaitu:
karena pegawai akan 1. Meningkatkan Kesadaran
merasa mendapat Pegawai terhadap
perhatian, bimbingan, peraturan, Dalam
petunjuk, pengarahan meningkatkan kesadaran
dan pengawasan dari pegawai pada Kantor
atasannya. Kecamatan Amuntai
3. Sanksi Hukuman, Sanksi Utara dibutuhkan suatu
hukuman berperan cara atau upaya yaitu
penting dalam dengan memberikan
memelihara kedisiplinan pemahaman dan
pegawai, karena dengan pengarahan kepada
adanya sanksi hukuman pegawai sehingga dalam
yang semakin berat, hal ini pegawai mengerti
pegawai akan semakin akan tugas dan tanggung
takut melanggar jawab yang dipikulnya
peraturan-peraturan, sebagai Aparat Negara.
sikap dan perilaku 2. Meningkatkan Peran
indisipliner pegawai Pimpinan Dalam Hal
akan berkurang. Berat Pengawasan terhadap
atau ringannya sanksi bawahan, Dalam
hukuman yang akan meningkatkan
diterapkan dan ikut kedisiplinan pegawai
mempengaruhi baik dibutuhkan pengawasan
15

yang lebih dari pihak KESIMPULAN DAN SARAN


atasan, pengawasan yang
A. Kesimpulan
dilakukan oleh atasan
Berdasarkan hasil
berpengaruh terhadap
penelitian maka dapat disimpulkan
tingkat kedisiplinan
sebagai berikut:
pegawai semakin tinggi
1. Peran Kepemimpinan sangat
upaya pengawasan yang
diperlukan untuk
dilakukan oleh atasan
meningkatkan disiplin kerja
maka akan semakin
pegawai, karena pemimpin
meminimalisir terjadinya
merupakan salah satu faktor
suatu hal yang tidak
penentu keberhasilan suatu
diinginkan terjadi.
organisasi. Peran
3. Meningkatkan sanksi
kepemimpinan dalam
hukuman yang ada pada
meningkatkan disiplin kerja
Kantor. Sanksi bagi
pegawai diantaranya :
pelanggaran disiplin
a. Kepemimpinan Camat
kerja adalah hukuman
sudah cukup baik dimana
yang dijatuhkan
Camat senantiasa
pimpinan organisasi
memberikan pengarahan
kepada pegawai yang
dan motivasi guna
melanggar peraturan
membangkitkan semangat
yang telah ditetapkan,
kerja pegwai. Camat
dalam hal ini sanksi yang
senantiasa memberi
dijatuhi yaitu sesuai
pengarahan terhadap
dengan tingkat
setiap tugas yang beliau
pelanggaran yang
berikan kepada bawahan.
dilakukan.
b. Peran Kepemmpinan
Camat dalam
meningkatkan kedisiplinan
kerja pegawai pada Kantor
Kecamatan Amuntai Utara
16

sudah cukup baik namun b. Pengawasan dan


masih belum optimal Ketegasan pimpinan
karena masih adanya berupa wibawa pemimpin
pegawai yang masih tidak masih kurang karena
disiplin khususnya dalam masih adanya pegawai
hal waktu karena yang masih suka
kurangnya ketegasan dan terlambat.
pengawasan dari c. Sanksi yang tidak tegas
pimpinan. sehingga pegawai tidak
c. Dalam hal kedisiplinan takut dan menjadi suatu
pelaksanaan tugas-tugas hal yang biasa khususnya
kantor sudah cukup baik, dalam hal terlambat masuk
karena pegawai dapat kantor.
dikatakan jarang dalam 3. Upaya yang dilakukan
menunda pekerjaaan pimpinan dalam
kantor, namun dalam hal meningkatkan disiplin kerja
kedisiplinan waktu masih pegawai adalah:
kurang karena masih a. Meningkatkan dan
adanya pegawai yang memberi pemahaman dan
sering terlambat masuk ke kesadaran kepada
kantor dan pulang lebih pegawai/bawahan dalam
awal dari waktu yang hal displin khususnya
ditentukan. masalah waktu dan
2. Faktor-faktor yang pekerjaan;
mempengaruhi kedisiplinan b. Meningkatkan peran
kerja pegawai pada kantor pimpinan dalam hal
Kecamatan Amuntai Utara pengawasan dan ketegasan
diantaranya: guna memberi efek yang
a. Kurangnya sikap tegas kepada
kesadaran terhadap pegawai/bawahan;
peaturan yang berlaku c. Membuat peraturan yang
pada kantor. mengikat, jelas dan tegas
17

terhadap pelanggaran karena pemimpin merupakan


disiplin; teladan bagi pegawainya.
3. Untuk Camat disarankan agar
B. Saran
lebih mamperhatikan
1. Untuk Camat disarankan agar
bagaimana keadaan
lebih tegas terhadap pegawai
pegawainya, dengan
yang tidak disiplin, dengan
melakukan pembinaan
memberikan sanksi yang
pegawai baru yang belum
sesuai kepada pegawai yang
berpengalaman, dan memantau
tidak disiplin, karena
/mengawasi keadaan pegawai
pemimpin merupakan salah
dengan cara ikut serta dalam
satu faktor penentu
kegiatan yang ada pada kantor,
keberhasilan suatu organisasi.
juga melakukan rapat, agar
2. Untuk Camat disarankan agar
dapat mengetahui apa yang
menciptakan hubungan
diinginkan pegawai.
kekeluargaan dan saling
4. Untuk pegawai disarankan
berkomunikasi kepada
agar lebih meningkatkan
pegawai, sehingga kerjasama
kedisiplinan khususnya dalam
antara pemimpin dan pegawai
hal waktu dengan menyadari
dapat berjalan baik dan segala
akan tugas dan tanggung jawab
urusan dalam kantor
yang telah dipikul sebagai abdi
terlakasana dengan baik,
masyarakat.
18

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009.Peraturan Bupati Hulu Sungai Utara Nomor 33 Tahun 2009,Tentang


Tugas Pokok,Fungsi dan Uraian Tugas Organisasi Kecamatan Kabupaten
Hulu Sungai Utara
Effendi, Usman, 2014. Asas Manajemen, Jakarta: Rajawali Pers
Harsono, 2010.Perencanaan Kepegawaaian, Bandung: Fokus Media
Hasibuan, Malayu S.P, 2003. Manajemen Personalia, Yogyakarta: BPFE
Hasibuan, Malayu S.P, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi
Aksara
Kencana, Inu,2014. Ilmu Pemerintahan, Jakarta: PT Bumi Aksara
Pasolong, Harbani, 2013. Teori Administrasi Publik, Bandung: Alfabeta
Rivai, Veithzal, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Siagian, Sondang P., 2003, Filsafat Administrasi, Jakarta: PT Bumi Aksara
Sugiyono, 2010.Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung: Alfabeta
Thoha, Miftah, 2010. Kepemimpinan dalam Manajemen, Jakarta: PT Raja Grafindo
persada
http://www.axltwentynine.com/news/topic/105/ciri-ciri-pemimpin-yang-ideal.
Diakses pada tanggal 05 Juni 2016, pukul 03:36
http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2010/53TAHUN2010PP.htm. Diakses
pada tanggal 04 Juni 2016, pukul 03:36
http://kepemimpinan-fisipuh.blogspot.com/2009/03/fungsi-kepemimpinan.html.
Diakses pada tanggal 03 Februari 2016, pukul 03:06
http://khaerunisaekaoktari.blogspot.com/2012/05/definisi-kepemimpinan-tipe-
kepemimpinan.html. Diakses pada tanggal 03 Februari 2016, pukul 03:36
http://pengertiandarii.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-kepemimpinan-dan-ciri-
ciri.html#.V4Xug0BMo_4. Diakses pada tanggal 05 Juni 2016, pukul
03:36
http://referensidunia.blogspot.com/2011/01/pp-no-53-tahun-2010-tentang-
disiplin.html Diakses pada tanggal 03 Februari 2016, pukul 03:06
19

http://referensi-kepemimpinan.blogspot.com/2009/03/tugas-dan-fungsi-
pemimpin.html. Diakses pada tanggal 03 Februari 2016, pukul 03:45
http://www.psychologymania.com/2012/12/faktor-faktor-disiplin-kerja.html.
Diakses pada tanggal 05 Februari 2016, pukul 12:12
https://wandhie.wordpress.com/pengertian-kedisiplinan/. Diakses pada tanggal 05
Juni 2016, pukul 03:36
http://wikipns.com/hak-dan-kewajiban-pns-menurut-uu-asn-dan-pp-53/. Diakses
pada tanggal 04 Juni 2016, pukul 03:36

Anda mungkin juga menyukai