Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL WAWANCARA

DI SD TARAKANITA

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kepemimpinan


Sekolah dan Manajemen Sistem Pembelajaran
Program Studi Teknologi Pendidikan

Dosen Pengampu: Dr. Andre Noevi Rahmanto, M.Si.

Disusun oleh:

Riskasari S811708011

PASCASARJANA TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penjaminan mutu merupakan kata kunci yang menjadi fenomena dalam
dunia pendidikan, hal ini terjadi seiring dengan terbitnya Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan.
Implementasi dari kedua payung hukum tersebut di lakukan oleh pemerintah,
antara lain dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13
tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah. Salah satu isi dari
PerMendiknas tersebut adalah kompotensi manajerial, kepemimpinan
merupakan standar kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah.
Disamping itu pelaksanaan Otonomi Daerah mengharuskan kepala sekolah
untuk mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi peraturan yang berlaku
di daerah masing masing. Atas dasar pokok pikiran tersebut maka kepala
sekolah harus mempunyai keterampilan dalam bidang kepemimpinan.
Banyak variabel yang bisa mempengaruhi peningkatan mutu
pendidikan, salah satunya adalah peran kepala sekolah dan pengawas.
Pengelolaan sekolah mencakup beberapa unsur, antara lain mengembangkan
dan merawat fasilitas sekolah; merencanakan dan mengusahakan pengadaan
sumber belajar, buku, alat, dan bahan yang dibutuhkan guru untuk mengajar;
bekerja sama dengan orang tua dan masyarakat; namun yang paling penting
adalah menjamin mutu pendidikan yang diterima anak. Ada beberapa kepala
sekolah di masing-masing daerah yang berperan aktif dalam pengelolaan
sekolahnya seperti yang diinginkan, namun masih banyak yang pasif dimana
mereka hanya melakukan administrasi wajib dan tidak berusaha mendorong
kemajuan sekolahnya. Dalam bagian ini akan dibahas contoh peran kepala
sekolah dan pengawas yang aktif mendorong kemajuan pendidikan di
sekolahnya berdasarkan pengalaman nyata di lapangan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja peran kepala sekolah dalam lingkungan sekolah?
2. Bagaimana strategi dan gaya kepemimpinan yang terapkan di sekolah?
3. Bagaimana membangun hubungan baik dengan guru, staff, wali murid,
maupun masyarakat?
4. Bagaiamana pengelolaan administrasi dan keuangan di sekolah?
5. Apa saja permasalahan yang terjadi di sekolah dan cara penyelesaiannya?
6. Apa persiapan yang dilakukan dalam menghadapi abad 21?
7. Apa kiat-kiat agar kepemimpinan bisa berjalan efektif ?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuannya adalah untuk mengetahui:
1. Peran kepala sekolah dalam lingkungan sekolah
2. Strategi dan gaya kepemimpinan yang terapkan di sekolah
3. Cara membangun hubungan baik dengan guru, staff, wali murid, maupun
masyarakat
4. Cara pengelolaan administrasi dan keuangan di sekolah
5. Permasalahan yang terjadi di sekolah dan cara penyelesaiannya
6. Persiapan yang dilakukan dalam menghadapi abad 21
7. Kiat-kiat agar kepemimpinan bisa berjalan efektif
BAB II
PEMBAHASAN

A. Identitas Subjek Wawancara


Nama : Elisabeth Sri Maryati
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : ± 55 tahun
Pendidikan : Strata 1 PAUD
Sertifikasi : Sudah
Jabatan : Kepala Sekolah

Pelaksanaan Wawancara
Tempat : Ruang Kepala Sekolah di SD Tarakanita
Hari/Tanggal : jum’at, 01 Juni 2018
Waktu : 07.30 WIB - selesai

B. Landasan Teori
Berikut penjelasan mengenai tugas kepala sekolah sebagai administrator dan
supervisor akan dibahas lebih terperinci:
1. Kepala Sekolah Sebagai Administrator
Sergiovanni (1991) membedakan tugas kepala sekolah menjadi dua,
yaitu tugas dari sisi administrative process atau proses administrasi, dan
tugas dari sisi task areas bidang garapan pendidikan. Tugas merencanakan,
mengorganisir, meng-koordinir, melakukan komunikasi, mempengaruhi,
dan mengadakan evaluasi merupakan komponen-komponen tugas proses.
Program sekolah, siswa, personel, dana, fasilitas fisik, dan hubungan dengan
masyarakat merupakan komponen bidang garapan kepala sekolah dasar.
Di sisi lain, sesuai dengan konsep dasar pengelolaan sekolah,
Kimbrough & Burkett (1990) mengemukakan enam bidang tugas kepala
sekolah dasar, yaitu mengelola pengajaran dan kurikulum, mengelola siswa,
mengelola personalia, mengelola fasilitas dan lingkungan sekolah,
mengelola hubungan sekolah dan masyarakat, serta organisasi dan struktur
sekolah.
Berdasarkan landasan teori tersebut, dapat digarisbawahi bahwa
tugas-tugas kepala sekolah dapat diklasifikasi menjadi dua, yaitu tugas-
tugas di bidang administrasi dan tugas-tugas di bidang supervisi.
Tugas di bidang administrasi adalah tugas-tugas kepala sekolah yang
berkaitan dengan pengelolaan bidang garapan pendidikan di sekolah, yang
meliputi pengelolaan pengajaran, kesiswaan, kepegawaian, keuangan,
saranaprasarana, dan hubungan sekolah masyarakat. Dari keenam bidang
tersebut, bisa diklasifikasi menjadi dua, yaitu mengelola komponen
organisasi sekolah yang berupa manusia, dan komponen organisasi sekolah
yang berupa benda.
Mengingat pentingnya peranan dan fungsi kepala sekolah, maka di
dalam laporan ini akan dibicarakan secara khusus tentang kepala sekolah,
fungsinya sebagai administrator dan sebagai supervisor. Kepala sekolah
sebagai administrator pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Oleh karena itu,
untuk dapat melaksakan tugasnya dengan baik, kepala sekolah hendaknya
memahami, menguasai, dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
berkenaan dengan fungsinya sebagai administrator pendidikan. Adapun
fungsi-fungsi kepala sekolah sebagai administrator:
a. Membuat perencanaan
Perencanaan merupakan syarat mutlak bagi setiap organisasi atau
lembaga dan bagi setiap kegiatan, bagi perseorangan maupun kelompok.
Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami
kesulitan atau bahkan kegagalan.
Sesuai dengan ruang lingkup administrasi sekolah, maka rencana atau
program tahunan kepala sekolah hendaklah mencakup bidang-bidang
seperti berikut:
- Program pengajaran, seperti kebutuhan tenaga guru sehubungan
dengan kepindahan dan lain-lain; pembagian tugas mengajar;
pengadaan buku-buku pelajaran, alat-alat pembelajaran, dan alat-alat
peraga.
- Kesiswaan atau kemuridan, seperti syarat-syarat dan prosedur
penerimaan murid baru, pengelompokan siswa atau murid dan
pembagian kelas, bimbingan atau konseling murid, pelayanan
kesehatan murid (UKS), dan sebagainya.
- Kepegawaian, seperti penerimaan dan penempatan guru atau pegawai
baru, pembagian tugas guru dan pegawai sekolah, usaha kesejahteraan
guru dan pegawai sekolah, mutasi atau promosi guru dan pegawai
sekolah, dan sebagainya.
- Keuangan, mencakup pengadaan dan pengelolaan keuangan untuk
berbagai kegiatan yang telah direncanakan, baik uang yang berasal
dari pemerintah, atau POMG atau BP3, ataupun sumber lainnya.
- Perlengkapan, meliputi perbaikan atau rehabilitasi gedung sekolah,
penambahan ruangan kelas, perbaikan atau pembuatan pagar
pekarangan sekolah, perbaikan atau pembuatan lapangan olah raga,
dan lain sebagainya.

b. Menyusun organisasi sekolah


Untuk menyusun organisasi sekolah yang baik, perlu diperlukan prinsip-
prinsip sebagai berikut:
- Mempunyai tujuan yang jelas
- Para anggota menerima dan memahami tujuan tersebut
- Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan
tindakan, kesatuan fikiran, dan sebagainya.
- Adanya kesatuan perintah (unity of command); para anggota hanya
mempunyai seorang atasan lansung.
- Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
seseorang di dalam organisasi itu.
- Adanya pembagian tugas pekerjaan yang sesuai denagn kemampuan,
keahlian, dan atau bakat masing-masing.
- Struktur organisasi hendaknya disusun seesederhanan mungkin
dengan kebutuhan koordinasi, pengawasan, dan pengendalian.
- Pola organisasi hendaknya relatif permanen
- Adanya jaminan keamanan dalam bekerja (security of tenure), yaitu
anggota tidak merasa gelisah karena takut ditindak sewenang-wenang.
- Garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab serta hierarki tata kerjanya
jelas tergambar di dalam struktur atau bahan organisasi.

c. Bertindak sebagai koordinator dan pengarah


Adanya koordinasi serta pengarahan yang baik dan berkelanjutan
dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak
sehat antar bagian atau antar personel bekerja sama saling membantu ke
arah satu tujuan yang telah ditetapkan seperti kerja sama antara urusan
bimbingan konseling dengan para wali kelas, kerja sama antara bagian
tata usaha dengan wali kelas ndan guru-guru, kerja sama antara POMG
atau BP3 dengan urusan bimbingan dan konseling dan para wali kelas,
dan sebagainya.

d. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian


Pengelolaan kepegawaian mencakup di dalamnya penerimaan dan
penempatan guru dan atau pegawai sekolah, pembagian tugas pekerjaan
guru dan pegawai sekolah, usaha kesejahteraan guru dan pegawai
sekolah, dan sebagainya. Adapun dalam membagi tugas pekerjaan
personel, kepala sekolah hendaknya memperhatikan kesesuaian antara
beban dan jenis tugas dengan kondisi serta kemampuan pelaksanaannya
seperti:
- Jenis kelamin (pria atau wanita)
- Kesehatan fisik (kuat-tidaknya melakukan pekerjaan itu)
- Latar belakang pendidikan atau ijazah yang dimiliki
- Kemampuan dan pengalaman kerja
- Bakat, minat dan hobi
Adapun untuk meningkatkan kesejahteraan personel dapat pula dilakukan
dengan cara:
- Membentuk ikatan social keluarga sekolah
- Membentuk koperasi keluarga personel sekolah
- Mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan
profesi guru-guru atau kepegawaian
- Memberi kesempatan dan bantuan dalam rangka pengembangan karir
- Mengusulkan dan mengurus kenaikan gaji atau pangkat guru-guru dan
pegawai tepat pada waktunya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Kepala sekolah sebagai supervisor


Supervisi adalah salah satu fungsi pokok dalam administrasi
pendidikan, bukan hanya merupakan tugas pekerjaan dan pengawas, tetapi
juga tugas kepala sekolah terhadap guru-guru dan pegawai-pegawai
sekolahnya.
Supervisi adalah aktivitas menentukan kondidi atau syarat-syarat
yang essensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
Oleh sebab itu, kepala sekolah hendaknya pandai meneliti, mencari, dan
menentukan syarat-syarat mana sajakah yang diperlukan bagi kemajuan
sekolahnya sehingga tujuan pendidikan di sekolah itu semaksimal mungkin
dapat tercapai. Ia harus dapat meneliti dan menentukan syarat-syarat mana
yang telah ada dan mencukupi, mana yang belum ada atau kurang
mencukupi yang perlu diusahakan dan dipenuhi
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi berhasil tidaknya
supervisi atau cepat lambatnya hasil supervisi itu, anta lain ialah:
a. Lingkungan masyarakat temapt sekolah itu berada
b. Besar kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah
c. Tingkatan dan jenis sekolah
d. Keadaan guru-guru dan pegawai yang tersedia
e. Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu sendiri.
Fungsi kepala sekolah sebagai supervisor pengajaran
Secara umum, kegiatan atau usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh kepala
sekolah sesuai dengan fungsinya sebagai supervisor antara lain adalah:
a. Memotivasi para guru dan pegawai agar menjalankan tugasnya dengan
baik.
b. Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah
termasuk media instruksional yang mendukung kelancaran KBM.
c. Bersama guru-guru berusaha mengemabangkan, mencari, dan
menggunakan metode-metode mengajar yang lebih sesuai dengan
tuntutan kurikulum.
d. Membina kerja sama yang harmonis diantara guru dan pegawai sekolah.
e. Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru dan pegawai
sekolah, antara lain dengan mengadakan diskusi kelompok, menyediakan
perpustakaan sekolah, dan sebagainya.
f. Membina hubungan kerja sama antara sekolah dengan BP3 atau POMG
dan instansi-instansi lain dalam rangka peningkatan mutu pendidikan
siswa

C. Proses Wawancara Kepada Kepala Sekolah


Berikut butir-butir pertanyaan dan jawaban selama proses wawancara dengan
kelapa SD Tarakanita:

Apa saja peran ibu selaku pimpinan dan manajemen dalam sekolah? Apakah
sudah berjalan dengan baik?
Jawab:
Gaya kepemimpinan apa yang ibu terapkan di sekolah? Mengapa?
Jawab:
Strategi kepemimpinan : kemampuan pribadi dan berorganisasi?
Jawab:
Apakah sekolah ini sudah menerapkan mbs (manajemen berbasis sekolah)
dengan baik? Apa buktinya? Kalau belum mengapa?
Jawab:
Peran kepala sekolah sebagai leading learning (pemimpin pembelajaran)?
Jawab:
Cara menumbuhkan kreativitas guru agar sekolah menjadi kreativif?
Jawab:
Bagaimana ibu mengelola staf dan guru? Apa tantangannya? Bagaimana
solusinya?
Jawab:
Bagaimana hubungan sekolah baik dengan guru, staff, wali murid, maupun
pihak luar (masyarakat)
Jawab:
Bagaiamana pengelolaan administrasi dan keuangan di sekolah? Apakah ibu
juga ikut turun tangan?
Jawab:
Permasalahan apa saja yang pernah terjadi di sekolah? Bagaimana
mengatasinya? Strategi apa yang ibu gunakan untuk mengatasi permasalahan
tersebut?
Jawab:
Persiapan apa yang ibu lakukan dalam rangka menyongsong kepemimpinan
abad 21?
Jawab:
Kiat-kiat ibu agar kepemimpinan efektifitas kepemimpinan ?
Jawab:
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sebagai administrasi pendidikan, kepala sekolah mempunyai tugas dan
tanggun jawab melaksanakan fungsi-fungsi administrasi yang diterapkan ke
dalam kegiatan sekolah yang dipimpinnya.
2. Dalam menyusun organisasi sekolah perlu diperhatikan prinsip-prinsip
pengorganisasian yang baik, dan di dalam pelaksanaanya diperlukan
pengoorganisasian serta arahan yang kontinu dari pimpinan sekolah.
3. Pengelolaan kepegawaian yang dalam ilmu administrasi biasa disebut
manajemen merupakan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah yang
sangat penting.
4. Fungsi kepala sekolah sebagai supervisor mencakup kegiatan-kegiatan yang
bersangkutan dengan pembangkitan semangat dan kerja sama guru-guru,
pemenuhan alat-alat dan perlengkapan sekolah demi kelancaran pengajaran
dan lain sebagainya.
5. Teknik yang digunakan dalam melaksanakan supervisi oleh kepala sekolah
terhadap guru-guru dan pegawai sekolah dapat dilakukan dengan teknik
perseorangan dan teknik kelompok.

B. Saran
Tugas kepala sekolah sebagai administrator dan supervisor merupakan
dua bentuk tanggung jawab penting kepala sekolah di dalam bidang
kependidikan, oleh sebab itu demi terwujudnya harapan yang ingin dicapai
hendaknya kepala sekolah mempersiapkan dan merencanakan secara matang
tanggung jawab tersebut sebelum menerapkannya di lingkungan sekolah.
Lampiran
PEDOMAN WAWANCARA

No Draf Pertanyaan
1 Apa saja peran ibu selaku pimpinan dan manajemen dalam sekolah? Apakah
sudah berjalan dengan baik?
2 Gaya kepemimpinan apa yang ibu terapkan di sekolah? Mengapa?
3 Strategi kepemimpinan : kemampuan pribadi dan berorganisasi?
4 Apakah sekolah ini sudah menerapkan mbs (manajemen berbasis sekolah)
dengan baik? Apa buktinya? Kalau belum mengapa?
5 Peran kepala sekolah sebagai leading learning (pemimpin pembelajaran)?
6 Cara menumbuhkan kreativitas guru agar sekolah menjadi kreativif?
7 Bagaimana ibu mengelola staf dan guru? Apa tantangannya? Bagaimana
solusinya?
8 Bagaimana hubungan sekolah baik dengan guru, staff, wali murid, maupun
pihak luar (masyarakat)
9 Bagaiamana pengelolaan administrasi dan keuangan di sekolah? Apakah ibu
juga ikut turun tangan?
10 Permasalahan apa saja yang pernah terjadi di sekolah? Bagaimana
mengatasinya? Strategi apa yang ibu gunakan untuk mengatasi permasalahan
tersebut?
11 Persiapan apa yang ibu lakukan dalam rangka menyongsong kepemimpinan
abad 21?
12 Kiat-kiat ibu agar kepemimpinan efektifitas kepemimpinan ?
FOTO HASIL WAWANCARA

Foto bersama KEPSEK SD Tarakanita


PROFIL SEKOLAH

DAFTAR GURU SD TARAKANITA

Anda mungkin juga menyukai