Anda di halaman 1dari 2

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN Disahkan oleh

KTD, KPC,KNC PETUGAS Kepala UPTD


TERTUSUK JARUM SUNTIK Puskesmas SUSUKAN
No. Kode :
SPO Terbitan :
No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman : dr. Esha Krestriana
PUSKESMAS
NIP. 19680331 200212 2 004
SUSUKAN

1. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi dokter/dokter gigi/perawat/perawat gigi/bidan menangani


kejadian tidak diinginkan yaitu petugas tertusuk jarum suntik/infus bekas di UPTD
Puskesmas Garung.
2. Kebijakan Penanganan petugas tertusuk jarum suntik/infus bekas harus mengikuti langkah -
langkah yang tertuang dalam SPO.
3. Definisi Penanganan petugas tertusuk jarum suntik/infus bekas adalah tahap-tahap cara
menangani kejadian tidak diinginkan petugas tertusuk jarum suntik/infus bekas.
4. Prosedur A. Pencegahan tertusuk jarum
1. Petugas mengurangi keinginan untuk memegang jarum suntik
2. Petugas memegang semprit dan jarum dengan aman,
3. Apabila menggunakan Semprit Sekali Pakai (Auto Disable Syringe/ADS),
maka setelah penyuntikan petugas langsung membuang ADS langsung ke
dalam Safety box tanpa recapping.
4. Apabila akan melakukan recapping (missal pada kasus anestesi local untuk
tindakan gigi), maka petugas menggunakan metode satu tangan:
a. Tempatkan penutup jarum pada permukaan rata dan kokoh, kemudian
angkat tangan anda,
b. Kemudian dengan satu tangan memegang spuit, gunakan jarum untuk
menyekop tutup tersebut dengan penutup di ujung jarum, putar spuit
tegak lurus sehingga jarum dan spuit mengarah ke atas,
c. Akhirnya, dengan sumbat yang sekarang ini menutup ujung jarum
sepenuhnya, peganglah spuit ke arah atas dengan pangkal dekat pusat
(dimana jarum itu bersatu dengan spuit dengan satu tangan, dan
gunakan tangan lainnya untuk menyegel tutup itu dengan baik).

B Penanganan Tertusuk jarum suntik


1. Petugas yang tertusuk (korban) segara menekan atau memijat daerah yang
tertusuk jarum sampai darah keluar,
2. Korban mencuci daerah yang tertusuk dengan sabun antiseptik atau anti
disinfektan,
3. Korban membilas daerah yang tertusuk dengan air mengalir,
4. Korban segera melaporkan kejadian kepada atasan unit kerja,

5. Korban dan pasien dirujuk ke laboratorium / Rumah Sakit untuk melakukan tes
HIV, Hepatitis B dan C,
6. Atasan unit kerja membuat laporan kejadian dengan formulir laporan kejadian,
7. Korban menandatangani formulir laporan kejadian,
8. Atasan unit kerja menandatangani formulir laporan kejadian,
9. Atasan unit kerja memeriksa laporan dan melakukan investigasi sederhana,
10. Atasan unit kerja melaporkan kejadian kepada Tim Keselamatan Pasien
maksimal 2x24 jam,
11. Tim Keselamatan Pasien melakukan investigasi lanjutan kejadian,
12. Tim Keselamatan Pasien membuat rekomendasi dan rencana kerja hasil dari
investigasi,
13. Tim Keselamatan Pasien melaporkan hasil investigasi lanjutan, rekomendasi,
dan rencana kerja kepada Kepala Puskesmas,
14. Tim Keselamatan Pasien memberikan untuk perbaikan dan pembelajaran
kepada unit kerja terkait,
15. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian insiden atau kecelakaan kerja di
unit kerjanya setiap 1 bulan 1x

C. Pencegahan Komplikasi
1. Test laboratorium meliputi HIV, hepatitis B dan C pada kedua belah pihak
( pasien dan pekerja kesehatan yang terpapar), di sini wajib ada persetujuan
atau inform consent untuk kebutuhan legal (hukum).
2. jika si pasien positive HIV, maka si pekerja kesehatan yang terpapar wajib
diberikan konseling dan prophylaxis (PEP = post exposure prophylaxis),
sebelum 72 jam setelah terpapar
3. Apabila pasien atau pekerja kesehatan tidak diketahui status immune nya maka
dalam jangka waktu 48 jam diberikan Hepatitis B vaksinasi (dosis awal) namun
apabila pekerja kesehatan memiliki immune yang di maksud maka cek untuk
status antibody titernya, bila kurang berikan Hepatitis B booster.
4. Untuk follow up, yang pertama pastikan bahwa pemberian vaksinasi hepatitis
sampai lengkap dari dosis awal sampai akhir, kedua cek serologi HIV pada
bulan ke satu, ketiga dan ke enam.

4. Diagram Alir
5. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit, 2011.
2. Penanganan tertusuk Jarum di kamar operasi, 2011,
http://cintabedah.blogspot.com/2011/10/penanganan-tertusuk-jarum-di-kamar.html.
3. Bagaimana Menangani Needle Stick Injury?, R. Budi Sundoro, 2012,
http://www.indonesiannursingtrainers.com/bagaimana-menangani-needle-stick-
injury/.
4. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33800/4/Chapter%20II.pdf
6. Dokumen 1. Prosedur Kerja pelayanan klinik gigi dan mulut rawat jalan UPT Puskesmas
Terkait Garung
2. Rekam medis
3. Register Harian
7. Distribusi 1. Dokter gigi
2. Perawat gigi

Anda mungkin juga menyukai