Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 9/ THP B 2016

Indri Mar’atus Sholeha 161710101017


Tara Krisda Hapsari 161710101058
Fitri Aulia Rahmawati 161710101110

Pembuatan Sabun Lunak dari Minyak Jarak


Sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak
yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali
(seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100°C melalui suatu
proses yang dikenal dengan saponifikasi. Saponifikasi dilakukan dengan
mereaksikan minyak kelapa sawit (trigliserida) dengan alkali (biasanya
menggunakan NaOH atau KOH) sehingga menghasilkan gliserol dan garam alkali
Na (sabun). Saponifikasi juga dapat dilakukan dengan mereaksikan asam lemak
dengan alkali sehingga menghasilkan sabun dan air. Sabun biasanya berbentuk
padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya.
Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan
dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari
minyak tumbuhan, seperti minyak jarak. Minyak jarak merupakan minyak yang
dihasilkan dari biji jarak pagar. Minyak jarak ini dapat diolah menjadi sabun
karena memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi yang merupakan komponen
utama dalam pembuatan sabun. Tanaman jarak memiliki kandungan minyak yang
cukup besar sekitar 55% dalam inti biji atau 33% dari berat total biji. Minyak
tersebut dapat dihasilkan dengan mengekstrak biji jarak dengan pengepresan
mekanik (Sari, I., dkk. 2010).

A. Alat dan Bahan


Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini untuk membuat sabun
antara lain minyak jarak, NaOH, gula, propilen glikol, gliserol, dan NaCl. Alat-
alat yang digunakan untuk membuat sabun antara lain gelas piala 500 ml,
pengaduk, pipet, sudip, gelas ukur berbagai ukuran, timbangan digital, cetakan,
pisau, termometer, magnetic stirrer, hot plate with stirrer.

B. Skema Kerja dan Fungsi Perlakuan


Pada penelitian ini dilakukan pembuatan sabun lunak dengan bahan dasar
minyak jarak dan NaOH. Tahap pertama yang dilakukan pada proses pembuatan
sabun padat yaitu pemanasan 19,1 gram minyak jarak hingga mencapai suhu
70oC. Tahap kedua yaitu penambahan 19,3 gram NaOH ke dalam minyak jarak
yang telah dipanaskan secara pelan-pelan. Selanjutnya, hidupkan mixer dan atur
pada kecepatan 200 rpm. Selanjutnya sebanyak 4,3 gram air, propilen glikol,
gliserol, larutan gula, NaCl dimasukkan ke dalam campuran minyak dan NaOH.
Propilen glikol dalam pembuatan sabun berperan sebagai moisturizer yang
berfungsi sebagai komponen higroskopis yang mengundang air dan mengurangi
jumlah air yang meninggalkan kulit. Penambahan NaCl berfungsi untuk
memisahkan produk sabun dan gliserin. Gliserin tidak mengalami pengendapan
dalam brine karena kelarutannya yang tinggi, sedangkan sabun akan mengendap.
Namun, adanya NaCl yang terlalu banyak dalam sabun juga dapat memperkeras
struktur sabun. Setelah air dimasukkan, campuran di mix menggunakan mixer
selama 10 menit. campuran dianggap homogen apabila terbentuk trace. Trace
merupakan konsdisi dimana campuran telah mengental atau terbentuk pasta. Pada
pencampuran ini diusahakan agar suhu tetap pada kisaran 70-80 oC. Hal ini
dilakukan untuk mempertahankan campuran dalam bentuk kental dan tidak
memadat. Setelah di mix selama 10 menit, campuran tersebut dimasukkan ke
dalam cetakan. tahap terakhir yaitu campuran didiamkan selama 24 jam didalam
cetakan agar memadat.
Minyak jarak
19,1 gr

Pemanasan hingga suhu


70oC

Penambahan
19,3 gr NaOH

Penambahan air 4,3


gr, propilen glikol,
gliserol, larutan gula,
NaCl

Pencampuran selama 10 menit pada suhu 70-80oC


menggunakan mixer kecepatan 200 rpm

Penuangan ke dalam cetakan

Pendiaman selama 24 jam

Sabun
lunak

Gambar 1. Proses pembuatan sabun lunak

Anda mungkin juga menyukai