Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KANKER OTAK

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK VIII
1.M. ADZAN SYAM
2.GUSTI ARINI ROREMPANDEY
3.IMRA LUNGNA
4.RAHMI YULIANTI
5.HASTINA NURUL AWALIAH

AKPER SAWERIGADING PEMDA LUWU

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatan kehadirat ALLAH SWT. Karena atas berkat dan
rahmatnya serta hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
‘’KANKER OTAK ’’

Kami harap makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan pendengar. Dan
juga kami berterima kasih kepada bapak Ns.Hardin. S.Kep . selaku dosen mata
kuliah ‘’PATOFISIOLOGI’’ yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Dengan adanya makalah ini, kami sangat berharap agar dapat memberikan
informasi kepada semua pembaca mengenai KANKER OTAK

Kami sangat menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat berharap krikitikan dan saran yang
membangun. Sekian dan terima kasih.

Palopo, 13 mei 2017

Kelompok VIII

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………..2

DAFTAR ISI ……………………………………………….……3

BAB I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH ………………………....4


B. RUMUSAN MASALAH …………………………………....5
C. TUJUAN PENULISAN ………………………………….….5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI ……………………………………………………6
B. ETIOLOGI …………………………………………………..8
C. PATOFISIOLOGI …………………………………………...9
D. MANIFESTASI KLINIS ……………………………..……11
E. KOMPLIKASI ……………………………………….…….12
F. TES DIAGNOSTIK ……………………………………......13
G. PENATALAKSANAAN …………………………………. 14

BAB III : PENUTUP

A. KESIMPULAN ………………………………………….... 17
B. SARAN …………………………………………………….18

DAFTAR PUSTAKA

3|Page
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kanker otak adalah tumor otak ganas yang dapat menyebar dengan
cepat ke bagian lain dari otak dan tulang belakang. Perlu diketahui, tidak
semua tumor otak bersifat ganas dan bisa dikategorikan sebagai kanker.
Ada juga tumor otak yang bersifat jinak. Tumor otak jinak adalah
sekumpulan sel-sel otak yang tumbuh abnormal secara perlahan dan tidak
menyebar ke bagian lain.

Jumlah penderita kanker otak masih rendah, yakni hanya enam per
100.000 dari pasien tumor/kanker per tahun, namun tetap saja penyakit
tersebut masih menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian besar orang.
Pasalnya, walaupun misalnya tumor yang menyerang adalah jenis tumor
jinak, bila menyerang otak tingkat bahaya yang ditimbulkan umumnya
lebih besar daripada tumor yang menyerang bagian tubuh lain.

Tumor – rumot otak primer menunjukkan kira – kira 20% dari


semua penyebab kematian karena kanker, dimana kebanyakan semua
kanker pasien bermetastase ke otak. Tumor otak dimulai dari sel glia yang
terletak di atas penutup serebelum dan apabila tumor tidak di atasi maka
akan menjadi tumor ganas dan biasa kita sebut kanker.

4|Page
B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini yaitu :

a. Apa definisi dari kanker otak dan tumor otak?


b. Bagaimana etiologi dari kanker otak?
c. Bagaimana patofisiologi dari kanker otak?
d. Apa manifestasi klinis dari kanker otak?
e. Apa komplikasi dari kanker otak?
f. Apa saja test diagnostic dari kanker otak?
g. Bagaimana penatalaksanaan dari kanker otak?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan makalah ini yakni :

a. Mengetahui definisi dari kanker otak


b. Dapat menjelaskan etiologi kanker otak
c. Mengetahui patofisiologi dari kanker otak
d. Dapat mengetahui manifestasi klinis dari kanker otak
e. Mengetahui komplikasi dari kanker otak
f. Dapat menegtahui tes diagnostic kanker otak
g. Dapat menjelaskan penatalaksanaan dari kanker otak.

5|Page
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI
1. Kanker secara umum
Kanker, adalah suatu penyakit pertumbuhan sel karena di dalam
organ tubuh timbul dan berkembang biak sel-sel baru yang tumbuh
abnormal, cepat, dan tidak terkendali dengan bentuk, sifat dan gerakan
yang berbeda dari sel asalnya, serta merusak bentuk dan fungsi organ
asalnya.
Sumber : Dr. Setiawan Dalimartha (2004), Deteksi Dini Kanker dan
Simplisia Antikanker, jakarta: penebar swadaya.
2. Pengertian kanker otak dan tumor otak
Tumor otak adalah neoplasma atau proses desak ruang (space
occupying lesion atau space taking lision) yang timbul di dalam rongga
tengkorak baik di dalam kompartemen supratentotrial maupun
infratentotrial (satyanegara). Kanker otak adalah tumor otak ganas yang
dapat menyebar dengan cepat ke bagian lain dari otak dan tulang belakang.

Sumber : Buku Aplikasi Asuhan keperaatan berdasarkan diagnose medis


dan Nanda Nic-Noc (2015).

3. Perbedaan kanker dan tumor.


Kanker Otak dan Tumor Otak Kanker otak dan tumor otak adalah
dua kondisi yang berbeda, walaupun keduanya mirip dan berkaitan,.
Tumor otak adalah suatu massa jaringan yang terbentuk akibat dari
pertumbuhan sel-sel otak yang abnormal (tidak terkontrol). Tumor adalah
istilah umum untuk jaringan yang membentuk massa abnormal.
Sedangkan kanker otak adalah pertumbuhan sel-sel di otak yang abnormal
atau tidak terkontrol yang bersifat ganas artinya dapat menyebar dan
menyerang organ tubuh lainnya.

6|Page
Secara umum tumor ada 2 jenis yaitu tumor jinak dan tumor ganas,
begitu pula dengan tumor otak ini. Tidak semua tumor otak itu ganas,
dengan kata lain tumor otak ada yang jinak dan ada yang ganas. Tumor
otak yang ganas disebut sebagai kanker otak. Kanker otak lebih cepat
meluas dan menyebar dibanding tumor otak, namun keduanya sama-sama
berbahaya dan memiliki gejala yang nyaris sama. Tumor otak bisa berasal
dari sel otak itu sendiri (tumor otak primer), dan dapat juga merupakan
akibat kanker dari anggota tubuh lainnya yang menyebar ke otak (tumor
otak sekunder, kanker otak skunder).

Gejala Kanker Otak dan Tumor Otak Adanya gejala kanker otak
dan ciri-cirinya terjadi karena adanya desak ruang di dalam tengkorak
(kepala). Kita ketahui bahwa otak kita berada pada ruang tertutup dilapisi
oleh tulang tengkorak di bagian luarnya, volume ruang tengkorak yang
berisi otak, serabut saraf, dan cairan serebrospinal itu memiliki tekanan
tertentu dan pada kondisi normal akan terus dijaga keseimbangannya.
Ketika terdapat massa abnormal (tumor otak) pada ruang tengkorak maka
ia akan mendesak bagian otak yang ada di dekatnya. Karena tidak
mungkin mendesak tulang, karena tulang itu keras sedangkan otak itu
lunak. Oleh karena itu, gejala kanker otak sangat bervariasi dan tergantung
pada jenis tumor, ukuran tumor, lokasi dan tingkat pertumbuhan tumor

Beberapa tumor otak tidak memiliki gejala sampai ukurannya


cukup besar dan kemudian menimbulkan gejala yang cepat dan serius.
Namun tumor lainnya mungkin akan menimbulkan gejala yang
berkembang secara perlahan. Gejala awal kanker otak yang paling sering
adalah sakit kepala. Sakit kepala karena kanker otak biasanya tidak
berespon terhadap obat sakit kepala yang biasa digunakan. Namun perlu
diingat bahwa kebanyakan sakit kepala tidak berhubungan dengan kanker
otak.

Bersumber dari: Mengenal Kanker Otak dan Tumor Otak - Mediskus


https://mediskus.com/penyakit/mengenal-kanker-otak-dan-tumor-otak

7|Page
B. ETIOLOGI

Penyebab Kanker Otak dan Tumor Otak Tumor otak dan Kanker
otak primer berasal dari berbagai jenis jaringan otak (misalnya, sel-sel
glial, astrosit, dan jenis sel otak lainnya). Kanker otak sekunder
(metastatik) disebabkan oleh penyebaran sel kanker dari organ tubuh lain
ke otak. Penyebab kanker otak dan faktor risikonya penting sekali
diketahui sebagai langkah pencegahan atau setidaknya menurunkan risiko
sekecil kecilnya terhadap penyakit kanker ini. Namun, penyebab kanker
otak baik yang metastasis dan primer belum sepenuhnya diketahui.

Individu dengan faktor risiko tinggi, seperti memiliki pekerjaan di


sebuah kilang minyak, penangan bahan bakar jet atau bahan kimia seperti
benzena, ahli kimia, pembalsem, atau pekerja karet industri, menunjukkan
tingkat risiko terkena kanker otak yang lebih tinggi daripada populasi
umum. Beberapa keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan kanker
otak juga berisiko, akan tetapi faktor keturunan sebagai penyebab tumor
otak belum terbukti. Faktor risiko lain seperti merokok , paparan radiasi,
dan infeksi virus ( HIV ) telah dicurigai namun tidak terbukti
menyebabkan kanker otak.

Sumber : Mengenal Kanker Otak dan Tumor Otak - Mediskus,


https://mediskus.com/penyakit/mengenal-kanker-otak-dan-tumor-otak

Ada beberapa factor-faktor penyebab timbulnya kanker otak antara


lain yaitu :

1. Sebagian besar kanker otak adalah hasil penyebaran kanker yang


berasal dari organ tubuh lain melalui aliran darah. Sedangkan
penyebab kanker otak yang berasal langsung dari otak masih belum
diketahui.
2. Faktor keturunan. Memiliki anggota keluarga yang terdiagnosis
dengan tumor otak.
3. Radiasi dapat menyebabkan perubahan degenerasi karena system saraf
pusat sangat peka terhadap radiasi.

8|Page
4. Terpapar zat kimia tertentu yang meliputi, formaldehida, akrilonitril,
minyak pelumas dan seagainya.
5. penggunaan bahan zat berbahaya seperti alcohol dan zat adiktif seperti
narkoba, heroin, dan yang lainnya.

Sumber : Buku Aplikasi Asuhan Keperawatan berdasarkan diagnose


medis & NANDA NIC-NOC dan www.alodokter.com/kanker-otak-ganas.

C. PATOFISIOLOGI
Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis. Gejala-gejala
terjadi berurutan. Hal ini menekankan pentingnya anamnesis dalam
pemeriksaan klien. Gejala-gejalanya sebaiknya dibicarakan dalam suatu
perspektif waktu. Gejala neurologik pada tumor otak biasanya dianggap
disebabkan oleh 2 faktor gangguan fokal, disebabkan oleh tumor dan
tekanan intrakranial. Gangguan fokal terjadi apabila penekanan pada
jaringan otak dan infiltrasi/invasi langsung pada parenkim otak dengan
kerusakan jaringan neuron. Tentu saja disfungsi yang paling besar terjadi
pada tumor yang tumbuh paling cepat. Perubahan suplai darah akibat
tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh menyebabkan nekrosis
jaringan otak. Gangguan suplai darah arteri pada umumnya bermanifestasi
sebagai kehilangan fungsi secara akut dan mungkin dapat dikacaukan
dengan gangguan cerebrovaskuler primer.

Serangan kejang sebagai manifestasi perubahan kepekaan neuro


dihubungkan dengan kompresi invasi dan perubahan suplai darah ke
jaringan otak. Beberapatumor membentuk kista yang juga menekan
parenkim otak sekitarnya sehingga memperberat gangguan neurologis
fokal. Peningkatan tekanan intra kranial dapat diakibatkan oleh beberapa
faktor : bertambahnya massa dalam tengkorak, terbentuknya oedema
sekitar tumor dan perubahan sirkulasi cerebrospinal. Pertumbuhan tumor
menyebabkan bertambahnya massa, karena tumor akan mengambil ruang
yang relatif dari ruang tengkorak yang kaku. Tumor ganas menimbulkan
oedema dalam jaruingan otak.

9|Page
Mekanisme belum seluruhnyanya dipahami, namun diduga
disebabkan selisih osmotik yang menyebabkan perdarahan. Obstruksi vena
dan oedema yang disebabkan kerusakan sawar darah otak, semuanya
menimbulkan kenaikan volume intrakranial. Observasi sirkulasi cairan
serebrospinaldari ventrikel laseral ke ruang sub arakhnoid menimbulkan
hidrocepalus.

Peningkatan tekanan intrakranial akan membahayakan jiwa, bila


terjadi secara cepat akibat salah satu penyebab yang telah dibicarakan
sebelumnya. Mekanisme kompensasi memerlukan waktu berhari-
hari/berbulan-bulan untuk menjadi efektif dan oleh karena itu tidak
berguna apabila tekanan intrakranial timbul cepat. Mekanisme kompensasi
ini antara lain bekerja menurunkan volume darah intra kranial, volume
cairan serebrospinal, kandungan cairan intrasel dan mengurangi sel-sel
parenkim. Kenaikan tekanan yang tidak diobati mengakibatkan herniasi
ulkus atau serebulum. Herniasi timbul bila girus medialis lobus temporals
bergeser ke inferior melalui insisura tentorial oleh massa dalam hemisfer
otak. Herniasi menekan men ensefalon menyebabkab hilangnya kesadaran
dan menenkan saraf ketiga. Pada herniasi serebulum, tonsil sebelum
bergeser ke bawah melalui foramen magnum oleh suatu massa posterior.
Kompresi medula oblongata dan henti nafas terjadi dengan cepat.
Intrakranialyang cepat adalah bradicardi progresif, hipertensi sistemik
(pelebaran tekanan nadi dan gangguan pernafasan).

Sumber:https://nersfebri.wordpress.com/2012/04/01/asuhan-keperawatan-
askep-tumor-otak/

10 | P a g e
D. MANISFESTASI KLINIS
1. Gejala Peningkatan Tekanan Intracranial.
Gejala yang biasanya banyak terjadi akibat tekanan ini adalah sakit kepala,
muntah, papiledema (edema saraf optic), perubahan kepribadian dan
adanya variasi penurunan fokal motorik, sensori dan disfungsi saraf
cranial.
2. Gejala Terlokalisasi
Gejala terjadi spesifik sesuai dengan gangguan derah otak yang terkena
yang dibedakan menjadi :
a. Tumor korteks motorik.
Menyebabkan gerakan seperti kejang – kejang yang terletak pada satu
sisi tubuh yang disebut dengan kejan jacksonian.
b. Tumor lobus oksipital.
Menimbulkan manifestasi visual, hemianopsia homonimus
kontralateral (hilangnya pengelihatan pada setengah lapang pandang,
pada sisi yang berlawanan pada tumor) dan halusinansi pengelihatan.
c. Tumor lobus frontal.
Menyebabkan pusing (pusing), ataksia (kehilangan keseimbangan)
atau gaya brjalan yang sempoyongan.
d. Tumor lobus frontal.
Menyebabkan gangguan kepribadian, perubahan status emosional dan
tingkah laku, dan disintegrasi prilaku mental. Pasien sering terjadi
ekstrim yang tidak teratur, kurang merawat diri dan mengunakan
bahasa cabul.
e. Tumor sudut serebroprontin.
Biasanya diawali pada sarung saraf akustik dan member rangkaian
gejala yang timbul dengan semua karakteristik gejala pada tumor otak.
f. Tumor intracranial.
Menyebabkan gangguan kepribadian, konfusi, gangguan fungsi bicara
dan gangguan gaya berjalan, terutama pada pasien lansia.

11 | P a g e
Tanda dan gejala umum yaitu :

1. Nyeri kepala berat pada pagi hari, makin tambah bila batuk dan
membungkuk.
2. Kejang
3. Tanda – tanda peningkatan tekanan intra cranial : pandangan
kabur, mual, muntah, penurunan fungsi pendengaran, peruahan
tanda - tanda vital, afasia.
4. Perubahan kepribadian.
5. Gangguan memori..

Sumber : Suzane C. smelzer & Brenda G. Bare (1996), Buku ajar


Keperawatan Medikal-Bedah vol. 3.

E. KOMPLIKASI

Peningkatan tekanan intracranial dari tumor dalam ruang cranium


yang terbatas biasanya menimbulkan gejala-gejala neurologis. Penggunaan
steroid oral akan menurunkan edema serebral dan mungkin dapat
mengontrol gejala tersebut. Beberapa pasien diberikan obat – obat untuk
mengontrol atau mencegah adanya kejang. Risiko secara neurologis
meliputi perdarahan dan infeksi. Gejala – gejala yang dialami pasien
secara langsung dikaitkan dengan lukasi tumor dalam otak. Adanya lesi
mengganggu fungsi normal yang dikontrol oleh bagian otak tersebut.
Pengobatan dengan kemoterapi atau terapi radiasi mungkin memberikan
kontribusi pada edema srebral sementara yang mungkin memerlukan
peningkatan pemberian steroid atau terapi obat antikolvulsan.

Sumber : Daniel Gale, RN, MS & Jane Charette, RN, BSN, OCN,(1995)
Rencana asuhan keperawatan Onkologi.

12 | P a g e
F. TES DIAGNOSTIK

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis


tumor otak antara lain adalah sebagai berikut :

1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Keluhan yang timbul dapat berupa sakit kepala, mual, penurunan


nafsu makan, muntah proyektil, kejang, defisit neurologik (penglihatan
dobel, strabismus, gangguan keseimbangan, kelumpuhan ekstremitas
gerak, dsb), perubahan kepribadian, mood, mental, atau penurunan fungsi
kognitif.

2. Pemeriksaan penunjang.
a. CT Scan
Pemeriksaan CT Scan dapat memberikan informasi spesifik yang
menyangkut jumlah, ukuran dan kepadatan jejas tumor dan
meluasnya tumor serebral sekunder, selain itu alat ini juga member
informasi tentang system ventrikuler.
b. MRI
Pemeriksaan MRI biasanya digunakan untuk menghasilkan deteksi
jejas yang kecil dan juga membantu dalam mendeteksi tumor
didalam batang otak dan daerah hipofisis.
c. Biopsi stereotaktik bantuan computer (3 dimensi)
Biopsy ini dapat digunakan untuk mendiagnosis kedudukan tumor
yang dalam dan untuk memberikan dasadasarpengobatan dan
informasi prognosis.
d. Angiografi serebral
Pemeriksaan angiografi serebral dapat memberikan gambaran
pembuluh darah serebral dan letak tumor serebral.

13 | P a g e
e. EEG
Pemeriksaan EEG atau elektro ensefalografi dapat mendekati
gelombang otak abnormal pada daerah yang ditempati tumor dan
dapat memungkinkan untuk mengevaluasi lobus temporal pada
waktu kejang.
f. Pemeriksaan cairan serebrospinal.

Sumber : http://www.askepkeperawatan.com/2017/01/askep-tumor-otak-
nanda-nic-noc.html

G. PENATALAKSANAAN
1. Tatalaksana Penurunan Tekanan intracranial

Pasien dengan kanker otak sering datang dalam keadaan


neuroemergency akibat peningkatan tekanan intrakranial. Hal ini terutama
diakibatkan oleh efek desak ruang dari edema peritumoral atau edema
difus, selain oleh ukuran massa yang besar atau ventrikulomegali karena
obstruksi oleh massa tersebut.

Pemberian kortikosteroid sangat efektif untuk mengurangi edema


serebri dan memperbaiki gejala yang disebabkan oleh edema serebri, yang
efeknya sudah dapat terlihat dalam 24-36 jam. Agen yang
direkomendasikan adalah deksametason dengan dosis bolus intravena 10
mg dilanjutkan dosis rumatan 16-20mg/hari intravena lalu tappering off 2-
16 mg (dalam dosis terbagi) bergantung pada klinis. Efek samping
pemberian steroid yakni gangguan toleransi glukosa, stressulcer miopati,
perubahan mood, peningkatan nafsu makan, Cushingoid dan sebagainya.

Sebagian besar dari efek samping tersebut bersifat reversible


apabila steroid dihentikan. Selain efek samping, hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pemberian steroid yakni interaksi obat. Pada pasien
kanker otak metastasis yang sedang menjalani radioterapi, pemberian
deksametason bisa diperpanjang hingga 7 hari.

14 | P a g e
2. Pembedahan

Operasi pada kanker otak dapat bertujuan untuk menegakkan


diagnosis yang tepat, menurunkan tekanan intrakranial, mengurangi
kecacatan, dan meningkatkan efektifitas terapi lain. Reseksi tumor pada
umumnya direkomendasikan untuk hampir seluruh jenis kanker otak yang
operabel. Kanker otak yang terletak jauh di dalam dapat diterapi dengan
tindakan bedah kecuali apabila tindakan bedah tidak memungkinkan
(keadaan umum buruk, toleransi operasi rendah). Teknik operasi meliputi
membuka sebagian tulang tengkorak dan selaput otak pada lokasi tumor.
Tumor diangkat sebanyak mungkin kemudian sampel jaringan dikirim ke
ahli patologi anatomi untuk diperiksa jenis tumor.

3. Radioterapi

Radioterapi memiliki banyak peranan pada berbagai jenis kanker


otak. Radioterapi diberikan pada pasien dengan keadaan inoperabel,
sebagai adjuvant pasca operasi, atau pada kasus rekuren yang sebelumnya
telah dilakukan tindakan operasi Pada dasarnya teknik radioterapi yang
dipakai adalah 3D conformal radiotherapy, namun teknik lain dapat juga
digunakan untuk pasien tertentu seperti stereotactic radiosurgery /
radiotherapy, dan IMRT.

4. Kemoterapi sistemik dan terapi target (targeted therapy)

Kemoterapi pada kasus kanker otak saat ini sudah banyak


digunakan karena diketahui dapat memperpanjang survival rate dari pasien
terutama pada kasus astrositoma derajat ganas.

15 | P a g e
5. Tatalaksana Nyeri

Pada kanker otak, nyeri yang muncul biasanya adalah nyeri kepala.
Pada kasus ini pilihan obat nyeri adalah analgesik yang tidak
menimbulkan efek sedasi atau muntah karena dapat mirip dengan gejala
kanker otak pada umumnya. Oleh karena itu dapat diberikan parasetamol
dengan dosis 20mg/berat badan perkali dengan dosis maksimal 4000
mg/hari, baik secara oral maupun intravena sesuai dengan beratnya nyeri.

6. Tatalaksanan kejang.

Tiga puluh persen pasien akan mengalami kejang sebagai


manifestasi awal. Oleh karena tingginya tingkat rekurensi, maka seluruh
pasien kanker otak yang mengalami kejang harus diberikan antikonvulsan.
Pemilihan antikonvulsan ditentukan berdasarkan pertimbangan dari profil
efek samping, interaksi obat dan biaya. Obat antikonvulsan yang sering
diberikan seperti fenitoin dan karbamazepin kurang dianjurkan karena
dapat berinteraksi dengan obat-obatan, seperti deksamethason dan
kemoterapi.

Sumber : kementrian kesehatan : pedoman nasional pelayanan kedokteran


tumor otak kanker.kemkes.go.id/guidelines/PNPKOtak.pdf

16 | P a g e
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kanker Otak dan Tumor Otak Kanker otak dan tumor otak adalah
dua kondisi yang berbeda, walaupun keduanya mirip dan berkaitan,.
Tumor otak adalah suatu massa jaringan yang terbentuk akibat dari
pertumbuhan sel-sel otak yang abnormal , sedangkan kanker otak adalah
pertumbuhan sel-sel di otak yang abnormal atau tidak terkontrol yang
bersifat ganas artinya dapat menyebar dan menyerang organ tubuh lainnya.
Penyebab Kanker Otak dan Tumor Otak Tumor otak dan Kanker
otak primer berasal dari berbagai jenis jaringan otak sedangkan kanker
otak sekunder (metastatik) disebabkan oleh penyebaran sel kanker dari
organ tubuh lain ke otak. Ada juga beberapa factor lain seperti herediter,
virus, radiasi substansi – substansi karsinogen dan sebagaianya.
Patofisiologi kanker diawali oleh etiologi yang menyebabkan
pertumbuhan sel otak abnormal dan berakibat pada tumor otak. Tumor
otak menyebabkan gangguan neurologis kemudian menganggu system
saraf pusat dan apabila tidak ditangani maka akan berakibat fatal bagi
penderita kanker.
Manifestasi klinis dari kanker otak antara lain menyebabkan Gejala
Peningkatan Tekanan Intracranial dan Gejala Terlokalisasi. Pada penderita
kanker dapat di berika steroid oral dengan tujuan menrunkan edema
serebral dan mengontrol kejang. Test diagnostic dapat dilakukan dengan
MRI, EEG, dan test diagnostic lainnya. Penatalaksanaan pada pasien
dengan penyakit kanker yaitu di lakukan dengan Tatalaksana Penurunan
Tekanan intracranial, Pembedahan, Radioterapi, Tatalaksanan kejang,
Tatalaksana Nyeri dan Kemoterapi sistemik dan terapi target (targeted
therapy).

17 | P a g e
B. SARAN
Sebelum melakukan implementasi asuhan keperawatan kepada
pasien, perawat di harapkan mampu mengetahui mengenai definisi
penyakit, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, test
diagnostic dan penatalaksanaan dari penyakit pasien atau klien yang di
hadapi. Sehingga perawat mampu memberikan asuhan keperawatan yang
professional kepada klien.

18 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Gale Danielle dan Jane Charette, Rencana Asuhan Keperaatan Onkologi


(Oncology Nursing Care Plans), Cetakan I (jakarta : EGC, 2000).

Smeltzer C. Suzanne, Brenda G. Bare, Buku Ajar Keperaatan Medikal-


Bedah, edisi kedelapan, volume 3 (Jakarta : EGC,2001)

Kahan Scott, John J. Raves, Master Plan ILmu Bedah,(tangerang selatan :


Binarupa Aksara Publisher (bahasa Indonesia) : 2011)

Nurarif Huda Amin, Hardhi Kusuma, APLIKASI asuhan keperawatan


berdasarkan diagnose medis dan NANDA NIC-NOC, (Jogjakarta : Medication
Jogja : 2015)

Dalimartha Setiawan, Deteksi Dini Kanker dan Simplisia Antikanker,


cetakan I (Jakarta : 2004).

Mengenal Kanker Otak dan Tumor Otak - Mediskus


https://mediskus.com/penyakit/mengenal-kanker-otak-dan-tumor-otak

www.alodokter.com/kanker-otak-ganas.

Sumber:https://nersfebri.wordpress.com/2012/04/01/asuhan-keperawatan-
askep-tumor-otak/

http://www.askepkeperawatan.com/2017/01/askep-tumor-otak-nanda-nic-
noc.html

kementrian kesehatan : pedoman nasional pelayanan kedokteran tumor


otak kanker.kemkes.go.id/guidelines/PNPKOtak.pdf

19 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai