Anda di halaman 1dari 45

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN

MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI


(Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Padang)

NESSA OETARY
Fakultas Ekonomi Univesitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar
Email: nessaoetary95@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang mempengaruhi
Keberhasilan dan Kegagalan Mahasiswa Akuntansi dalam Matakuliah Pengantar Akuntansi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Analisis Faktor. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa
jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang yang masih aktif terdaftar
dalam tahun akademik 2016-2017. Teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling yaitu
sebanyak 213 orang yang terdiri dari mahasiswa angkatan tahun 2013-2016. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan kuesioner. Teknik analisis data
dalam penelitian adalah Analisis Deskriptif dan Analisis Faktor.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hanya 174 responden yang dapat diolah datanya,
dan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 faktor yang mempengaruhi Keberhasilan dan
Kegagalan Mahasiswa Akuntansi dalam Matakuliah Pengantar Akuntansi yaitu: Faktor
Pendekatan Belajar Mahasiswa, Faktor Kemandirian Belajar Mahasiswa, Faktor Tujuan Belajar
Mahasiswa, Faktor Kesehatan, Faktor Pendukung Belajar Mahasiswa, Faktor Self-Managing,
Faktor Effort. Dan faktor yang paling Mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan mahasiswa
akuntansi dalam matakuliah Pengantar Akunatansi adalah Faktor Pendekatan Mahasiswa yang
terdiri dari Bakat, Perhatian, Ability dan Manajemen Waktu yang memiliki nilai percentase of
variance sebesar 28,82% dan faktor yang memiliki kontribusi paling kecil adalah Faktor Effort
yang memiliki nilai Percentase Of Variance sebesar 4,58%.
Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Bagi para mahasiswa akuntansi
khususnya yang telah mengambil matakuliah Pengantar Akuntansi hendaknya terus
meningkatkan kualitas atau softskill yang dimiliki agar dapat menunjang keberhasilan dalam
belajar, tidak hanya dalam matakuliah Pengantar Akuntansi tetapi juga matakuliah lainnya yang
berhubungan dengan Akuntansi seperti Akuntansi Keuangan Menengah 1 dan 2, Akuntansi
Keuangan Lanjutan, Akuntansi Manajemen, Akuntansi Biaya, Perpajakan, Akuntansi
Pemerintahan dan Auditing.

Kata kunci: Pengantar Akuntansi, Analisis Faktor, Bakat, Perhatian, Ability, Manajemen
Waktu, Pengetahuan, Kebiasaan Belajar, Minat, Motivasi, Kesehatan,
Kecerdasan, Lingkungan Belajar, Self-Managing, Effort.

i
FACTORS THAT AFFECT THE SUCCESS AND FAILURE OF ACCOUNTING
STUDENTS IN INTRODUCTORY ACCOUNTING COURSES
(Empirical Studies on Students in Undergraduate Accounting Economic Faculty of State
University of Padang)

NESSA OETARY
Economic Faculty of State University of Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar
Email: nessaoetary95@gmail.com

ABSTRACT
This research aims to find out and analyze the factors which influence the success and
failure of Accounting Students in Introductory Accounting courses. This type of research is the
analysis of the factor. The population of this research are students majoring in accounting at the
Faculty of Economics, State University of Padang who is still actively enrolled in the academic
year 2016-2017. Sampling technique was Purposive Sampling that is as much as 213 people
consisting of students of the year 2013-2016. The data collection method used is the
documentation and questionnaires. Technique of data analysis in the study is a descriptive
Analysis and analysis of the factors.
Based on the research conducted, only 174 respondents that the data can be processed,
and the results showed that there are 7 factors that influence success and failure of Accounting
Students in Introductory Accounting courses, namely: The Factors Of Learning Approaches Of
Students, Student Learning Independence Factors, Factors Of Learning Objectives For Students,
Health Factors, Supporting Student Learning Factors, Factors Of Self-Managing, The Effort.
And the factors that most affect the success and failure of accounting students in Introductory
courses is Akunatansi Factor Approach consisting of Student talent, attention, Ability and time
management that has a value of percentase 28.82% of variance and the factors that contributed to
the smallest factor is Effort that has the value Percentase Of Variance of 4.58%.
The suggestions presented in this study are: for students of accounting in particular who
has taken an introductory Accounting courses should continue to improve the quality or was
owned to support success in learning, not only in Introductory Accounting courses but also other
subjects which deal with Accounting as a Financial Accounting 1 and 2 Intermediate, Advanced
Financial accounting, management accounting, Cost Accounting, taxation, accounting
Governance and Auditing.

Keywords: Introduction to Accounting, Analysis of Factors, Talent, Attention, Ability,


Time Management, Knowledge, Study Habits, Interests, Motivation, Health,
Intelligence, Learning Environment, Self-Managing, Effort.

ii
BAB I Akuntansi II yang juga diberikan dalam 2
PENDAHULUAN (dua) semester dengan bobot masing-masing
3 SKS dengan SK Dikti No. 111/U/1989.
Barulah pada kurikulum 1994 dinyatakan
A. Latar Belakang bahwa materi akuntansi untuk mahasiswa
Dalam era globalisasi saat ini setiap tahun pertama hanya diberikan dalam satu
perusahaan membutuhkan sumber daya semester dengan bobot 4 SKS dengan
manusia yang bermutu, dan bekerja secara dikeluarkan SK Mendikbud No.
profesional. Salah satu usaha untuk 0313/U/1994 (Sanurwin, 1999 dalam Rossy,
menghasilkan sumber daya manusia yang 2001).
bermutu dan berkualitas adalah Dalam mata kuliah Pengantar
meningkatkan mutu pendidikan. Perguruan Akuntansi, mahasiswa diajarkan dasar-dasar
tinggi merupakan sarana pendidikan yang akuntansi terlebih dahulu tentang jenis-jenis
bertugas untuk memberikan fasilitas perusahaan, teknik menjurnal, memposting
pendidikan bagi para mahasiswa yang dan menyusun laporan keuangan, namun
nantinya akan siap menghadapi dunia kerja. beberapa mahasiswa memiliki kemampuan
Universitas Negeri Padang adalah yang berbeda-beda sehingga ada yang cepat
perguruan tinggi yang menyediakan fasilitas memahami (misalnya: mengerti dalam
tersebut dan salah satunya Fakultas menjurnal, memposting, dan menyusun
Ekonomi. Akuntansi merupakan jurusan laporan keuangan) dan ada yang masih
yang paling diminati oleh para mahasiswa kurang memahami (misalnya: kekeliruan
karena profesi akuntan banyak dibutuhkan dalam membuat jurnal, kesalahan dalam
oleh perusahaan saat ini sehingga akan lebih memposting, dan tidak teliti dalam
mudah mendapatkan pekerjaan. Salah satu menyusun laporan keuangan sehingga
mata kuliah yang diajarkan dalam jurusan hasilnya pun tidak balance), dari hal tersebut
akuntansi yang paling dasar yaitu Pengantar maka timbul adanya keberhasilan dan
Akuntansi. kegagalan mahasiswa dalam mata kuliah
Pengantar Akuntansi merupakan Pengantar Akuntansi. Keberhasilan atau
matakuliah yang diajarkan kepada kegagalan mahasiswa akuntansi juga dapat
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas dilihat dari nilai yang diperolehnya. Standar
Negeri Padang pada tahun pertama. Hal ini nilai tersebut sudah ditentukan sesuai
memang diatur dalam kurikulum Fakultas dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
Ekonomi yang disusun oleh Kunsorsium yang telah ditetapkan. Mahasiswa yang
Ilmu Ekonomi yang dikukuhkan oleh SK mendapatkan nilai diatas KKM atau pada
Dikti atas nama Mendikbud. Pemberian rata-rata KKM berarti mereka berhasil
matakuliah akuntansi kepada mahasiswa dalam matakuliah Pengantar Akuntansi,
tahun pertama Fakultas Ekonomi dimulai sebaliknya mahasiswa yang gagal dalam
sejak kurikulum sistem tahunan dimana matakuliah Pengantar Akuntansi berarti
akuntansi diberikan dalam 2 (dua) semester mahasiswa tersebut kurang menguasai atau
dengan judul Dasar-dasar Akuntansi I dan kurang memahami matakuliah Pengantar
Dasar-dasar Akuntansi II sampai pada Akuntansi sehingga harus mangulang
kurikulum dengan sistem Full Semester (Pra matakuliah tersebut di tahun berikutnya.
SK Dikti No. 111/U/1989). Mata Kuliah Menurut Edi (2010:2) dalam Riyani
Akuntansi pada mahasiswa tahun pertama (2012) keberhasilan siswa dalam belajar
Fakultas Ekonomi ini berubah nama menjadi dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan
Pengantar Akuntansi I dan Pengantar eksternal. Faktor internal berasal dari dalam

1
2

diri sendiri yang berupa faktor biologis adalah kemampuan merasakan, memahami,
seperti faktor kesehatan dan faktor dan secara efektif menerapkan daya dan
psikologis seperti kecerdasan, bakat, minat, kepekaan emosi sebagai sumber energi,
perhatian serta motivasi. Sedangkan faktor informasi, koneksi, dan pengaruh yang
eksternal yaitu faktor yang berhubungan manusiawi. Semua faktor-faktor tersebut
dengan lingkungan sekolah. Gobel dan Mori sebaiknya berlangsung dalam lingkungan
(2007) dalam Mohammadi (2016) belajar yang kondusif. Walgito (2004)
mengatakan kegagalan mahasiswa menyatakan bahwa dalam proses belajar,
disebabkan karena kurangnya kemampuan faktor lingkungan memegang peranan
dan usaha, sementara kesuksesan mahasiswa penting karena faktor lingkungan ini
disebabkan oleh pengajaran dari guru dan berhubungan dengan tempat, alat-alat
lingkungan belajar. Mohammadi dan belajar, suasana, waktu, dan pergaulan.
Sharififfar (2016) menunjukkan bahwa Untuk mengetahui bagaimana
keberhasilan dan kegagalan mahasiswa keberhasilan dan kegagalan mahasiswa
disebabkan oleh faktor internal (kemampuan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas
dan usaha) dan faktor eksternal Negeri Padang, maka peneliti akan melihat
(lingkungan), dan faktor ekternal merupakan dari nilai mahasiswa. Berikut data nilai
faktor utama dalam keberhasilan dan mahasiswa akuntansi yang telah mengambil
kegagalan mahasiswa, selain itu ia juga mata kuliah Pengantar Akuntansi dari
mengungkapkan bahwa ada hubungan yang angkatan 2013-2016 :
signifikan antara jenis kelamin dan tingkat
keahlian pelajar dengan beberapa atribusi
(ability, effort, interest, teacher, luck).
(Sudjana, 2008) dalam Nafiati (2015)
mengatakan begitu pentingnya prestasi
belajar pengantar akuntansi karena
mengantarkan mahasiswa pada pemahaman
awal konsep akuntansi. Untuk mencapai
prestasi belajar pengantar akuntansi Data diatas menunjukkan bahwa jumlah
diperlukan beberapa faktor, di antaranya nilai yang paling banyak di peroleh
ability and effort (kemampuan dan usaha), mahasiswa angkatan tahun 2013 adalah B+,
Intellectual Skill, High School Grades, angkatan tahun 2014 adalah A-, angkatan
College Grades, Emotional Skill, dan tahun 2015 adalah A, dan angkatan tahun
lingkungan belajar. Falley dan Eskew (1988) 2016 adalah A. Secara keseluruhan jumlah
menyatakan bahwa ability and effort nilai yang paling banyak di peroleh
merupakan kemampuan dan usaha untuk mahasiswa akuntansi dari angkatan tahun
memperoleh pemahaman secara konkret 2013-2016 dalam mata kuliah Pengantar
terhadap pengantar akuntansi, sehingga Akuntansi yaitu A-, hal ini berarti cukup
kemampuan yang diperoleh tidak hanya banyak mahasiswa akuntansi yang sudah
sekedar menghafal materi tetapi benar-benar menguasai mata kuliah Pengantar
mampu dimengerti (Nafiati, 2015). Akuntansi. Selain itu peneliti juga
Pencapaian prestasi belajar pengantar melakukan wawancara kepada mahasiswa,
akuntansi dapat diperoleh secara maksimal namun tidak seluruh mahasiswa yang dapat
juga dipengaruhi oleh emotional skill dan di wawancara karena keterbatasan waktu
lingkungan belajar. Goleman (2000), dan tempat. Berdasarkan wawancara yang
mendefinisikan kecerdasan emosional dilakukan, rata-rata mahasiswa yang
3

mendapat nilai A, A-, dan B+ mengatakan juga menyarankan bahwa ada hubungan
bahwa mereka mendapatkan nilai tersebut yang signifikan positif antara kinerja siswa
karena telah memahami dasar akuntansi dan yang lebih tinggi dan kehadiran mereka di
aktif di dalam kelas, sebagian mahasiswa kelas, serta keakraban mereka dengan
lainnya yang mendapat nilai B, B-, C+, dan pengalaman sebelumnya dalam akuntansi.
C mengatakan bahwa mereka belum Garkaz (2011) dalam penelitiannya
sepenuhnya memahami matakuliah menyimpulkan bahwa kinerja akademik
Pengantar Akuntansi, kurang aktif dikelas, siswa tergantung pada banyak faktor seperti
dan kurangnya kehadiran dikelas. yayasan ilmiah dan keluarga sebelum masuk
Wijewardena dan Rudkin (1999) ke universitas. Dan menurut penelitian ini,
menemukan bahwa kehadiran siswa di kelas berbagai faktor seperti jenis kelamin, minat
dan pentingnya minat dalam bidang studi di bidang studi, diploma matematika, dan
akuntansi ini memiliki hubungan positif dan siswa yang belum bekerja dapat
signifikan dengan kinerja akademik. Dalam meningkatkan prestasi akademik siswa.
penelitiannya mengenai faktor yang Nonis dan Hudson (2010) dalam Garkaz
mempengaruhi kinerja akademik siswa di (2011) menunjukkan bahwa tidak ada
Hong Kong, Cheung dan Kan (2002) hubungan yang signifikan positif antara jam
menunjukkan bahwa ada korelasi positif belajar dan prestasi akademik siswa. Namun,
antara intruksi kelas dan pengalaman ada hubungan positif yang signifikan antara
sebelumnya dalam belajar terhadap kinerja kebiasaan belajar dengan prestasi akademik
siswa. Gol dan Fong (1993) juga telah siswa.
menunjukkan bahwa ada hubungan langsung Nafiati (2015) menyimpulkan bahwa
antara prestasi akademik siswa dengan faktor-faktor Ability and Effort, Intellectual
karakteristik pribadi, pengetahuan Skill, High School Grade, Collage Grade,
matematika, nilai akuntansi, dan Emotional Skill, dan lingkungan belajar
pengetahuan mereka tentang akuntansi. secara sinergis berepengaruh signifikan
Darayseh dan Waples (2005) berpendapat terhadap prestasi belajar mata kuliah
bahwa ada empat variabel independen yang Pengantar Akuntansi. Jika keenam faktor ini
penting digunakan untuk memprediksi dapat dibangun dan lebih dikembangkan
kinerja siswa. Variabel-variabel tersebut selama perkuliahan Pengantar Akuntansi,
diantaranya: diploma IPK, skor akuntansi maka besar kemungkinan dapat
keuangan, skor akuntansi-manajemen, dan mengoptimalkan prestasi belajar mahasiswa
IPK siswa. Temuan penelitian ini pada mata kuliah tersebut dan mata kuliah
menunjukkan bahwa IPK siswa akan menilai lain yang terkait. Menurut Mahmudah
kemampuan akademis yang lebih baik. (2011) Kebiasaan belajar, Kemampuan dan
Guney (2009) meneliti bahwa faktor Usaha, Keahlian Intelektual, Prestasi selain
eksogen (kualitas pengajaran, struktur Akuntansi Keuangan Menengah 1, Prestasi
pemeriksaan) dan faktor endogen (usia dan di SMU, Prestasi di Perguruan Tinggi
jenis kelamin) dapat mempengaruhi kinerja mempengaruhi prestasi belajar dalam mata
mahasiswa, dan hasilnya menunjukkan kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1.
bahwa ada hubungan positif yang signifikan Riyani (2012) mengidentifikasikan bahwa
antara usia dengan prestasi akademik, dan variabel yang mempengaruhi prestasi belajar
akibatnya seseorang berasumsi bahwa siswa pada mahasiswa akuntansi adalah tujuan
yang lebih tua lebih mungkin untuk belajar, bahan ajar, alat, motivasi, proses
mendapatkan skor yang lebih tinggi dari belajar mengajar, metode, sumber, evaluasi,
pada siswa yang lebih muda. Penelitian ini mahasiswa, interaksi mahasiswa dengan
4

mahasiswa, lingkungan, kesehatan dan bakat hanya sebagian kecil saja yang mendapatkan
yang di reduksi menjadi 4 faktor yang nilai dibawah standar. Namun Peneliti
terbentuk yaitu Faktor 1 terdiri dari Proses tertarik melakukan penelitian ini karena
Belajar Mengajar, Metode, Sumber dan ingin mengidentifikasikan dan menyelidiki
Mahasiswa, Faktor 2 terdiri atas Bahan Ajar, secara keseluruhan baik mahasiswa yang
Alat, Motivasi dan Evaluasi, Faktor 3 terdiri berhasil dan gagal terhadap faktor yang
atas Interaksi Mahasiswa dengan materi, dianggap penting oleh mahasiswa sebagai
Lingkungan dan Kesehatan sedangkan pengaruh keberhasilan dan kegagalan
Faktor 4 terdiri atas Tujuan dan Bakat. mahasiswa akuntansi dalam matakuliah
Sughara dan Boland (2014) melakukan Pengantar Akuntansi. Dipilihnya mata
penelitian terhadap mahasiswa akuntansi di kuliah Pengantar Akuntansi karena mata
Jepang dan menunjukkan keberhasilan kuliah ini merupakan dasar untuk
mahasiswa tergantung pada dua motivasi mempelajari Ilmu Akuntansi lebih lanjut.
yaitu motivasi intrinsik dan ektrinsik. Dan Kemampuan mahasiswa dalam mata kuliah
hasilnya menunjukkan bahwa motivasi Pengantar Akuntansi akan menunjang
intrinsik cenderung lebih mendominasi di prestasi mahasiswa dalam bidang akuntansi
bandingkan dengan motivasi ektrinsik, yang selanjutnya, baik itu Akuntansi Keuangan
mana beberapa indikator motivasi intrinsik Menengah 1 dan 2, Akuntansi Keuangan
bagi keberhasilan dan kegagalan mahasiswa Lanjutan, Akuntansi Manajemen, Akuntansi
yaitu pengetahuan (knowledge), kemampuan Biaya, Perpajakan, Akuntansi Pemerintahan
berpikir (think), pengembangan jaringan dan Auditing.
(network), dan ekstensi horizon (horizon), Berdasarkan penelitian sebelumnya
sedangkan indikator motivasi ektrinsik di diatas dan data yang ada, maka peneliti
antaranya lulus ujian (exam), menentukan tertarik meneliti kembali mengenai faktor-
pekerjaan yang baik (recruit). Selanjutnya, faktor yang dianggap mempengaruhi
dalam penelitian yang sama Sugahara dan keberhasilan dan kegagalan mahasiswa
Boland (2014) juga meneliti faktor-faktor dalam mata kuliah Pengantar Akuntansi
keberhasilan dan kegagalan mahasiswa sehingga dituangkan dalam bentuk skripsi
seperti mempersiapkan kelas (class yang berjudul “Faktor-faktor yang
reviewing), upaya yang konsisten, Mempengaruhi Keberhasilan dan
menetapkan tujuan, adanya motivasi, Kegagalan Mahasiswa Akuntansi dalam
mengelola waktu, pengendalian diri, Mata Kuliah Pengantar Akuntansi”
lingkungan, jaringan, dan hasilnya
menunjukkan bahwa peringkat tertinggi dari B. Rumusan Masalah
faktor-faktor tersebut adalah mempersiapkan Berdasarkan latar belakang masalah di
kelas, upaya yang konsisten, dan atas, perumusan masalah dalam penelitian
pengendalian diri menjadi pendorong utama ini adalah “Faktor-faktor apa saja yang
keberhasilan mahasiswa, dan sebaliknya mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan
kurang pengendalian diri, ketidakmampuan mahasiswa akuntansi dalam mata kuliah
untuk menyeimbangkan antara belajar dan Pengantar Akuntansi.”
komitmen sosial menjadi faktor utama
kegagalan mahasiswa. C. Tujuan Penelitian
Dalam data nilai Pengantar Akuntansi Berkaitan dengan rumusan masalah
yang telah diperoleh mahasiswa akuntansi, diatas, maka tujuan penelitian ini akan
memang sebagian besar mahasiswa mengetahui “Faktor-faktor yang dianggap
memperoleh nilai yang cukup baik, dan dapat mempengaruhi keberhasilan dan
5

kegagalan mahasiswa akuntansi dalam mata keberhasilan belajar ialah suatu hasil yang
kuliah Pengantar Akuntansi.” dicapai setelah melakukan aktifitas yang
membawa pada perubahan individu atau
D. Manfaat Penelitian suatu hasil yang dicapai setelah melakukan
1. Bagi akademisi, dapat digunakan aktifitas belajar. Zaenal Arifin (1999) ketika
sebagai masukkan untuk literatur berbicara mengenai keberhasilan belajar,
penelitian sebelumnya yang maka tidak terlepas dari pengertian hasil
berkenaan dengan faktor-faktor yang belajar dan presatasi belajar. Kata Prestasi
mempengaruhi keberhasilan dan berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie,
kegagalan mahasiswa akuntansi. kemudian di dalam bahasa Indonesia disebut
2. Bagi para mahasiswa, penelitian ini presatasi yang diartikan sebagai hasil usaha.
dapat menjadi tambahan untuk Prestasi banyak digunakan di dalam
refrensi bagi mereka yang akan berbagai bidang dan diberi pengertian
melakukan penelitian. sebagai kemampuan, keterampilan, sikap
3. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini seseorang dalam menyelesaikan sesuatu hal.
menambah wawasan dan ilmu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
pengetahuan mengenai faktor-faktor (2016) Prestasi Belajar berarti; a)
apa saja yang dapat mempengaruhi penguasaan pengetahuan atau keterampilan
keberhasilan dan kegagalan yang tes angka nilai yang diberikan guru, b)
mahasiswa akuntansi dalam kemampuan yang sungguh-sungguh ada atau
matakuliah Pengantar Akuntansi. dapat diamati (actual ability) dan yang dapat
diukur langsung dengan tes tertentu.
BAB II Selanjutnya kegagalan, kegagalan
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA berkebalikan dari keberhasilan, yang artinya
KONSEPTUAL ketidakberhasilan, tidak berhasil berarti
tidak tercapainya target dan tujuan yang
A. Kajian Teori telah ditetapkannya. Menurut Kamus Besar
1. Keberhasilan dan kegagalan dalam Bahasa Indonesia (2016) arti kata gagal
belajar adalah tidak berhasil; tidak tercapai
Menurut W.J.S Purwadarminto, (maksud, cita-cita, dan sebagainya),
keberhasilan adalah hasil yang telah dicapai sehingga kegagalan adalah sesuatu yang
(dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). gagal atau ketidakberhasilan. Kegagalan
Mas’ud Hasan Abdul Qohar, menurutnya dalam belajar dapat disebabkan oleh
keberhasilan adalah apa yang telah dapat kurangnya semangat dalam belajar,
diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang kurangnya pemahaman terhadap materi yang
menyenangkan hati yang diperoleh dengan di ajarkan, tidak dapat mengelola waktu,
jalan keuletan kerja. Untuk Mahasiswa tidak ada motivasi diri, kurangnya
sendiri makna keberhasilan yaitu pancapaian bersosialisasi terhadap lingkungan terutama
prestasi akademik yang diperolehnya. teman, kurangnya fokus dalam belajar,
Prestasi yang di capai oleh mahasiswa kurangnya berinteraksi dan kurang aktif di
tentunya dari keberhasilan belajar yang dalam kelas.
mereka terapkan selama menjalankan studi 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam bidang akademik. Secara umum, keberhasilan dan kegagalan
keberhasilan belajar dapat diartikan menurut mahasiswa akuntansi dalam mata
kosakatanya yaitu keberhasilan dan belajar, kuliah Pengantar Akuntansi
maka dapat dipahami suatu pengertian
6

a) Kesehatan 2) Kecerdasan Emosional atau Emotional


Kondisi siswa memiliki ciri-ciri yang Quotient (EQ): adalah kemampuan
khas, yaitu bukan hanya bersifat jasmaniah untuk mengenali, mengendalikan dan
(fisik) tetapi juga ciri-ciri rohaniah (psikis). menata perasaan sendiri dan perasaan
Aspek jasmani meliputi tinggi dan besar orang lain secara mendalam sehingga
badan, pancaindra, anggota badan dan kehadirannya menyenangkan dan
lainnya. Aspek rohani meliputi kecerdasan, didambakan orang lain.
bakat, kecakapan hasil belajar, sikap, watak, 3) Kecerdasan Spritual atau Spiritual
kemampuan sosial dan lainnya Quotient (SQ): Kecerdasan spiritual
(Sukmadinata, 2007: 35-36). (SQ) merupakan kemampuan untuk
Dari beberapa hal yang telah menghadapi dan memecahkan persoalan
disampaikan, maka perlu mengetahui yang makna dan nilai dengan menempatkan
dimaksud dengan kesehatan jasmani dan perilaku dan hidup manusia dalam
rohani. Kesehatan jasmani ialah keadaan konteks yang luas (Zohar & Marshall,
baik, artinya bebas dari sakit seluruh badan 2001).
serta bagian-bagiannya. Maka dia dapat c) Bakat
dengan mudah mengikuti semua aktivitas Bakat (aptitude) adalah kemampuan
pembelajaran baik disekolah maupun dalam bawaan yang merupakan potensi yang masih
lingkungan masyarakat. Sedangkan yang perlu dikembangkan atau dilatih untuk
dimaksud dengan kesehatan rohani ialah mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan
kemampuan menyesuaikan diri terhadap keterampilan khusus, misalnya kemampuan
berbagai tuntutan perkembangan sesuai berbahasa, bermain musik, melukis, dan
usianya, baik tuntutan dalam diri sendiri lain-lain. Seseorang yang berbakat musik
maupun dari luar dirinya sendiri, seperti misalnya, dengan latihan yang sama dengan
menyesuaikan diri dengan lingkungan orang lain yang tidak berbakat musik, akan
rumah, sekolah, dan lingkungan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut.
masyarakat. Seorang mahasiswa akan dapat Untuk bisa terealisasi bakat harus ditunjang
mengikuti pelajaran dengan baik bila dia dengan minat, latihan, pengetahuan,
sehat secara rohani (mental), rasa tersebut pengalaman agar bakat tersebut dapat
meliputi rasa aman, kasih sayang, teraktualisasi dengan baik.
kebahagiaan dan rasa diterima oleh teman- Ciri-ciri dari bakat :
temannya. Begitu pula sebaliknya, bila 1. Inherent
kondisi rohani tidak sehat, maka mahasiswa 2. Natural
tersebut akan merasakan adanya rasa cemas, 3. Lepas dari aspek suka atau tidak suka
sedih, marah, kesal, khawatir, rendah diri, 4. Tidak mudah berubah dan permanen
kurang percaya diri dan lain sebagainya. 5. Aspek genetik lebih dominan
b) Kecerdasan d) Minat
Kecerdasan adalah perihal cerdas, Menurut Slamet (2010:57) minat adalah
kesempurnaan akal budi manusia. Kata suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
kecerdasan ini diambil dari akar kata cerdas. pada suatu hal atau aktivitas. Definisi
1) Kecerdasan Intelektual atau Intelegent sederhana lainnya diberikan oleh Syah
Quotient (IQ): adalah bentuk (2010:136) minat berarti kecenderungan dan
kemampuan individu untuk berfikir, kegairahan yang tinggi atau keinginan yang
mengolah, dan menguasai besar terhadap sesuatu.
lingkungannya secara maksimal serta Jadi, dapat disimpulkan minat adalah
bertindak secara terarah. suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
7

pada suatu hal atau aktivitas yang mempunyai perhatian yang besar mengenai
merupakan dorongan untuk memilih suatu apa yang dipelajari peserta didik dapat
objek atau tidak memilih objek lain yang menerima dan memilih stimuli yang relevan
sejenis. untuk diproses lebih lanjut di antara sekian
Menurut Djamarah (2002:132) banyak stimulus yang datang dari luar.
mengungkapkan bahwa minat dapat Perhatian dapat membuat peserta didik
diekspresikan anak didik melalui : untuk mengarahkan diri pada tugas yang
a. Pernyataan lebih menyukai sesuatu akan diberikan; melihat masalah-masalah
daripada yang lainnya, yang akan diberikan; memilih dan
b. Partisipasi aktif dalam suatu kegiatan memberikan fokus pada masalah yang harus
yang diminati, serta diselesaikan.
c. Memberikan perhatian yang lebih besar f) Motivasi
terhadap sesuatu yang diminatinya Motivasi (motivation) adalah
tanpa menghiraukan yang lain (fokus). keseluruhan dorongan, keinginan,
e) Perhatian kebutuhan, dan daya yang sejenis yang
Perhatian (attention) merupakan salah menggerakan perilaku seseorang (Wahab,
satu dari sekian banyak gejala psikologis 2008). Dalam arti yang lebih luas, motivasi
pada diri manusia. Dalam perhatian terjadi diartikan sebagai pengaruh dari energi dan
aktivitas jiwa yang melibatkan otak dan arahan terhadap perilaku yang meliputi :
indera. Adapun beberapa definisi perhatian kebutuhan, minat, sikap, keinginan, dan
yang diungkapkan oleh para ahli, sebagai peransang (incentives). Djaali (2011: 101)
berikut: menegemukakan bahwa “motivasi adalah
Menurut Dr. Aryan Ardhana, perhatian kondisi fisiologis dan psikologis yang
adalah suatu kegiatan jiwa. Perhatian dapat terdapat dalam diri seseorang yang
didefinisikan sebagai proses pemusatan mendorongnya untuk melakukan aktivitas
phase-phase atau unsur-unsur pengalaman tertentu guna mencapai suatu tujuan.”
dan mengabaikan yang lainnya. Perhatian Dorongan tersebut di awali oleh adanya
mempunyai peranan yang penting dalam suatu tujuan yang diinginkan, yang
kegiatan belajar. Perhatian terhadap membawa perubahan pada energi fisik dan
pelajaran akan timbul pada mahasiswa psikis seseorang. Energi tersebut
apabila mata kuliah sesuai dengan mengaktifkan semangat seseorang untuk
kebutuhannya. Dengan adanya perhatian berbuat sesuatu dan merealisasikan nya ke
terhadap individu yang sedang belajar maka dalam tindakan nyata yang menyangkut
otomatis individu tersebut semakin aktivitas fisik.
terdorong untuk belajar. Apabila mata Dengan demikian, berdasarkan
kuliah itu dirasakan sebagai sesuatu yang beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih bahwa motivasi merupakan kondisi
lanjut atau diperlukan dalam kehidupan psikologis yang mendorong seseorang untk
sehari-hari, akan membangkitkan perhatian emlakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar,
dan juga motivasi untuk mempelajarinya. motivasi dapat dikatakan sebagai
Apabila dalam diri mahasiswa tidak ada keseluruhan daya penggerak didalam diri
perhatian terhadap mata kuliah yang siswa yang menimbulkan, menjamin
dipelajari, maka mahasiswa tersebut perlu kelangsungan dan memberikan arah
dibangkitkan perhatiannya. Dalam proses kegiatan belajar, sehingga diharapkan
pembelajaran, perhatian merupakan faktor tujuannya dapat tercapai. Dalam kegiatan
yang besar pengaruhnya, kalau peserta didik belajar, motivasi sangat diperlukan sebab
8

seseorang yang tidak mempunyai motivasi dan digunakan untuk mengerjakan beragam
dalam belajar, tidak akan mungkin tugas dalam suatu pekerjaan.
melakukan aktivitas belajar. Robbin (2007) menyatakan bahwa
Selain itu menurut Freud yang dikutip kemampuan keseluruhan seorang individu
oleh Sardiman (2009:83) ciri-ciri seseorang pada dasarnya terdiri atas dua kelompok
yang memiliki motivasi yang tinggi adalah faktor, yaitu:
(a) tekun menghadapi tugas, (b) ulet a. Kemampuan Intelektual (Intelectual
menghadapi kesulitan, (c) menunjukkan Ability), merupakan kemampuan yang
minat terhadap bemacam-macam masalah, dibutuhkan untuk melakukan berbagai
(d) lebih senang bekerja sendiri, (e) aktifitas mental (berfikir, menalar dan
mempertahankan pendapatnya, serta (f) memecahkan masalah).
senang mencari dan memecahkan masalah b. Kemampuan Fisik (Physical Ability),
soal-soal. merupakan kemampuan melakukan
g) Lingkungan Belajar tugas-tugas yang menuntut stamina,
Bagi mahasiswa lingkungan belajar keterampilan, kekuatan, dan
sangat mendukung keberhasilan dalam karakteristik serupa.
bidang akademik. Sartain (seorang ahli i) Effort (Usaha)
psikologi Amerika) dalam Ngalim Purwanto Menurut Robbins (2001:229) usaha atau
(2006:28) mengatakan bahwa : “Lingkungan upaya (effort) dalam kinerja adalah
ialah meliputi semua kondisi-kondisi dalam probabilitas yang dipersepsikan oleh
dunia ini yang dalam cara-cara tertentu individu yang mengeluarkan sejumlah upaya
mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, tertentu itu akan mendorong kinerja.
perkembangan atau life process kecuali gen- Patrick S. O’Brien (2002) dalam
gen dan bahkan gen-gen dapat pula bukunya “Making College Count”, Usaha
dipandang sebagai menyiapkan lingkungan (Effort) dapat diartikan sebagai kegiatan
(to provide environment) bagi gen lain. dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau
Menurut Walgito yang dikutip Aini dan sumber daya yang ada dan mau mempelajari
Taman (2012) dalam Indriaty (2013), hal baru untuk mencapai tujuan dan mampu
Indikator Lingkungan Belajar diantaranya : menghadapi berbagai tekanan. Effort disini
1. Tempat belajar terdiri atas dua komponen yaitu:
2. Alat-Alat belajar a. Kemampuan dan kemauan belajar,
3. Suasana Yaitu kesediaan untuk menjalani proses
4. Waktu belajar, memperbaiki diri dari praktek,
5. Pergaulan menjalankan konsep baru, teknologi
h) Ability (Kemampuan) baru atau metode baru.
Robbin (2007: 57), kemampuan berarti b. Ketahanan menghadapi tekanan untuk
kapasitas seseorang individu untuk mengatasi stres pada saat menghadapi
melakukan beragam tugas dalam suatu batas waktu yang mendesak. Ketahanan
pekerjaan, dan lebih lanjut Robbin menanggung stres adalah kemampuan
menyatakan bahwa kemampuan (ability) untuk tetap tenang dan sabar ketika
adalah sebuah penilaian terkini atas apa menghadapi masalah tanpa terbawa
yang dapat dilakukan seseorang. Dari emosi.
pengertian-pengertian tersebut dapat j) Manajemen Waktu (time-
disimpulkan bahwa kemampuan adalah management)
kesanggupan atau kecakapan seorang Manajemen waktu adalah suatu jenis
individu dalam menguasai suatu keahlian keterampilan yang berkaitan dengan segala
9

bentuk upaya dan tindakan seseorang yang Pengetahuan juga didapat dari tradisi
dilakukan secara terencana agar individu (Prasetyo, 2007, hlm.3-4).
dapat memafaatkan waktunya dengan Pengetahuan seseorang memiliki
sebaik-baiknya (Atkinson, 1994). beberapa tingkatan yaitu:
Adapun beberapa aspek dari manajemen 1. Tahu (know)
waktu menurut (Clogh dan Scars, 1991) 2. Memahami (comprehension)
yaitu diantaranya: 3. Aplikasi (aplication)
a) Menentukan penjadwalan. 4. Analisis (analysis)
b) Mengukur dan membuat laporan dari 5. Sintesis (syntesis)
kemajuan. 6. Evaluasi (evaluation)
c) Membandingkan penjadwalan dengan m) High School Grades (Prestasi di SMU)
kemajuan sebenarnya dilapangan. Prestasi di SMU, yaitu prestasi yang
d) Menentukan akibat yang ditimbulkan diperoleh sebelum memasuki perguruan
oleh perbandingan jadwal dengan tinggi, dapat berupa nilai yang biasanya
kemajuan di lapangan pada akhir diberikan pada siswa tiap semester atau pada
penyelesaian. akhir tahun pelajaran dalam bentuk raport atau
e) Merencanakan penanganan untuk prestasi lain berupa penghargaan yang
mengatasi akibat terebut. diberikan oleh siswa setelah mengikuti
f) Memperbaharui kembali penjadwalan. kompetisi mata pelajaran tertentu yang
k) Self-managing diadakan antar sekolah, sehingga prestasi yang
Self managing atau Manajemen diri, diperoleh pada saat belajar di SMA akan
Menurut Gie (2011) merupakan segenap sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar
kegiatan dan langkah mengatur dan setelah memasuki perguruan tinggi (Viska
mengelola diri sendiri sebaik-baiknya, Angelinawati, 2005).
sehingga mampu membawa kearah n) Kebiasaan Belajar
tercapainya tujuan hidup yang telah Witheringthon (2000:128) mengartikan
ditetapkan oleh individu yang bersangkutan. kebiasaan belajar sebagai cara bertindak
Menurut Krug (2000) mengemukakan yang diperoleh melalui belajar secara
ada delapan aspek yang harus dipenuhi oleh berulang-ulang yang pada akhirnya bersifat
seseorang bila ingin memilik manajemen otomatis. Menurut Djaali (2011:128)
diri yang baik, meliputi: kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai
1. Kehangatan (warmth) cara atau teknik yang menetap pada diri
2. Kecerdasan (inteligence) siswa pad waktu menerima pelajaran,
3. Keberanian (boldness) membaca buku, mengajarkan tugas dan
4. Kestabilan Emosi (emosional stability) pengaturan waktu untuk menyelesaikan
5. Ketajaman Berpikir (sewrdness) tugas.
6. Rasa Aman (security) Menurut Slameto (2010:82) terdapat
beberapa kebiasaan belajar yang
7. Pemenuhan Kebutuhan (self-sufficiency)
mempengaruhi belajar itu sendiri, yakni 1)
8. Disiplin diri (self-discipline) pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, 2)
l) Pengetahuan (Knowladge) membaca dan membuat catatan, 3)
Pengetahuan adalah hasil dari buah pikir mengulang bahan pelajaran, 4) nonsentrasi,
manusia atau segala sesuatu yanga ada di dan 5) mengerjakan tugas-tugas.
kepala kita. Kita dapat mengetahui sesuatu o) Kehadiran di kelas
berdasarkan pengalaman yang kita miliki. Dalam bahasa ilmiah kehadiran peserta
Selain pengalaman, kita juga menjadi tahu didik biasa disebut dengan istilah presensi
karena diberitahu oleh orang lain. mahasiswa dan ketidak hadiran peserta didik
10

biasa disebut dengan istilah absensi Nafiati (2015) melakukan penelitian


mahasiswa dalam perkuliahan, sedangkan dengan judul “Faktor-Faktor yang
dalam bahasa asing disebut school Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Kuliah
attendance dan non school attendance yang Pengantar Akuntansi (Studi Empiris pada
artinya ialah kehadiran dan ketidak hadiran Mahasiswa Akuntansi di Jawa Tengah).”
peserta didik di sekolah atau perkuliahan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor-
Imron (1994:59) mengartikan kehadiran faktor Ability and Effort, Intellectual Skill,
dan ketidak hadiran sebagai berikut. High School Grade, Collage Grade,
Kehadiran peserta didik di sekolah (school Emotional Skill, dan lingkungan belajar
attendance) adalah kehadiran dan keikut secara sinergis berepengaruh signifikan
sertaan peserta didik secara fisik dan mental terhadap prestasi belajar mata kuliah
terhadap aktivitas sekolah pada jam-jam Pengantar Akuntansi.
efektif di sekolah. Sedangkan ketidak Mohammadi dan Sharififar (2016)
hadiran adalah ketiadaan partisipasi secara melakukan penelitian dengan judul
fisik peserta didik terhadap kegiatan- “Attributions for Success and Failure:
kegiatan sekolah. Gender and Language Proficiency
B. Penelitian Terdahulu Differences among Iranian EFL Learners.”
Sugahara dan Boland (2014) melakukan Kesimpulan dari penelitian ini adalah
penelitian dengan judul “How Accounting keberhasilan dan kegagalan mahasiswa
Students Define Success, And The Factors disebabkan oleh faktor internal (kemampuan
Affecting Their Success And Failure, While dan usaha) dan faktor eksternal
Studying In The Accounting Schools Of (lingkungan), dan faktor ekternal merupakan
Japan.” Kesimpulan dari penelitian ini faktor utama dalam keberhasilan dan
adalah Motivasi intrinsik lebih dominan kegagalan mahasiswa, selain itu ia juga
berpengaruh dibandingkan motivasi mengungkapkan bahwa ada hubungan yang
ektrinsik terhadap keberhasilan mahasiswa, signifikan antara jenis kelamin dan tingkat
dan faktor keberhasialan atau kegagalan keahlian pelajar dengan beberapa atribusi
mahasiswa yang memiliki skor tertinggi (ability, effort, interest, teacher, luck).
adalah mempersiapkan kelas (class Riyani (2012) melakukan penelitian
reviewing), upaya yang konsisten, dengan judul “Faktor-faktor yang
menetapkan tujuan, adanya motivasi, Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa
mengelola waktu, pengendalian diri, (Studi pada mahasiswa Jurusan Akuntansi
lingkungan, jaringan. Politeknik Negeri Pontianak).” Kesimpulan
Garkazt et al. (2011) melakukan dari penelitian ini adalah variabel yang
penelitian dengan judul “Factors Affecting mempengaruhi prestasi belajar pada
Accounting Students’ Performance : The mahasiswa akuntansi adalah tujuan belajar,
Case Of Students At The Islamic Azad bahan ajar, alat, motivasi, proses belajar
University.” Kesimpulan dari penelitian ini mengajar, metode, sumber, evaluasi,
adalah kinerja akademik siswa tergantung mahasiswa, interaksi mahasiswa dengan
pada banyak faktor seperti yayasan ilmiah mahasiswa, lingkungan, kesehatan dan bakat
dan keluarga sebelum masuk ke universitas. yang di reduksi menjadi 4 faktor yang
Dan menurut penelitian ini, berbagai faktor terbentuk yaitu Faktor 1 terdiri dari Proses
seperti jenis kelamin, minat di bidang studi, Belajar Mengajar, Metode, Sumber dan
diploma matematika, dan siswa yang belum Mahasiswa, Faktor 2 terdiri atas Bahan Ajar,
bekerja dapat meningkatkan prestasi Alat, Motivasi dan Evaluasi, Faktor 3 terdiri
akademik siswa. atas Interaksi Mahasiswa dengan materi,
11

Lingkungan dan Kesehatan sedangkan kegagalan mahasiswa akuntansi khususnya


Faktor 4 terdiri atas Tujuan dan Bakat. dalam mata kuliah pengantar akuntansi.
C. Kerangka Konseptual Faktor keempat adalah minat, minat
Faktor pertama kesehatan, Kesehatan adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
sangatlah penting bagi mahasiswa dalam ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas
kegiatan perkuliahan, banyak sekali yang yang merupakan dorongan untuk memilih
akan dijalankan oleh mahasiswa, dengan suatu objek atau tidak memilih objek lain
berbagai tugas yang diberikan oleh dosen, yang sejenis. Mahasiswa yang memilih
mahasiswa harus bisa menjaga kondisi jurusan akuntansi pasti berminat dalam
kesehatan mereka agar tetap bersemangat bidang tersebut, sehingga mahasiswa yang
untuk menjalankan kegiatan tersebut dengan memiliki minat yang kuat dalam bidang
lancar. Jika mahasiswa tidak dapat menjaga akuntansi akan semangat menjalankan
kesehatan dengan baik, kegiatan yang perkuliahan karena sudah menjadi pilihan
mereka jalankan pada saat perkuliahan bagi mereka.
berlangsung akan terhambat dan akan Faktor kelima adalah perhatian,
mengurangi kinerja mahasiswa saat belajar. Mahasiswa yang memiliki sifat perhatian
Faktor kedua adalah kecerdasan, terhadap mata kuliah yang dipelajari seperti
Kecerdasan adalah perihal cerdas, Pengantar Akuntansi akan berusaha untuk
kesempurnaan akal budi manusia. Kata mempelajari dan memperhatikan dosen yang
kecerdasan ini diambil dari akar kata cerdas. menjelaskan materi Pengantar Akuntansi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia tersebut, karena Pengantar Akuntansi
(2017) cerdas berarti sempurna merupakan mata kuliah yang mempelajari
perkembangan akal budi seseorang manusia dasar-dasar akuntansi sehingga mahasiswa
untuk berfikir, mengerti, tajam pikiran dan harus memperhatikan sebaik-baiknya agar
sempurna pertumbuhan tubuhnya. Dengan memahami materi yang diajarkan, hal inilah
demikian, mahasiswa yang memiliki yang mempengaruhi keberhasilan dan
kecerdasan dalam bidang akuntansi akan kegagalan mahasiswa akuntansi nantinya.
memudahkan mahasiswa dalam memahami Faktor keenam adalah motivasi, Dalam
materi-materi yang dijelaskan oleh dosen perkuliahan, mendapatkan nilai yang baik
mengenai dasar-dasar akuntansi dalam mata merupakan salah satu syarat untuk
kuliah Pengantar Akuntansi. melanjutkan matakuliah disemester
Faktor ketiga adalah bakat, Seseorang berikutnya, dan tidak perlu mengulang
yang berbakat musik misalnya, dengan kembali matakuliah yang sudah diambil
latihan yang sama dengan orang lain yang tersebut. Oleh sebab itu, mahasiswa yang
tidak berbakat musik, akan lebih cepat memiliki motivasi untuk mendapatkan nilai
menguasai keterampilan tersebut. Setiap yang bagus akan mendorong mahasiswa
orang memiliki bakat yang berbeda-beda agar giat belajar, sehingga nilai yang bagus
dalam bidangnya masing-masing, sama dapat diperoleh.
halnya seperti bakat dalam bidang akuntansi, Faktor ketujuh adalah lingkungan
mahasiswa yang memiliki bakat khusus belajar, Lingkungan ialah meliputi semua
dalam akuntansi akan lebih mudah kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam
menguasai akuntansi dibandingkan dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah
mahasiswa yang tidak berbakat namun tetap laku, pertumbuhan, perkembangan atau life
berusaha mempelajarinya. Hal itu yang process kecuali gen-gen dan bahkan gen-gen
memicu adanya pengaruh keberhasilan dan dapat pula dipandang sebagai menyiapkan
lingkungan (to provide environment) bagi
12

gen lain. Dengan demikian, lingkungan Faktor kesebelas adalah self-managing,


belajar adalah suatu tempat belajar yang Berprestasi atau berhasil mendapatkan nilai
mana di dalam lingkungan tersebut dapat yang bagus adalah salah satu tujuan yang
berpengaruh pada perkembangan dan hasil ingin dicapai oleh mahasiswa, untuk
belajar seseorang. mencapai tujuan tersebut strategi yang dapat
Faktor kedelapan adalah Ability dilakukan yaitu mengenal kelemahan dan
(kemampuan), Kemampuan yang dimiliki kelebihan dalam diri, ketika mahasiswa
oleh mahasiswa akuntansi salah satunya sudah mengetahui kelemahan yang
yaitu kemampuan dalam berhitung, karena dimilikinya, mahasiswa akan berusaha
mata kuliah akuntansi selalu berhubungan memperbaiki diri, dan jika mahasiswa
dengan angka, ketelitian dalam membuat mengetahui kelebihan dalam dirinya, hal
jurnal, serta kemampuan dalam berlogika. tersebut akan menjadi nilai tambah untuk
Jika mahasiswa memiliki kemampuan keberhasilannya dalam perkuliahan. Dengan
tersebut, mereka akan lebih mudah dalam demikian, self-managing atau manajemen
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan diri dapat mempengaruhi keberhasilan dan
oleh dosen dengan semaksimal mungkin kegagalan mahasiswa akuntansi dalam mata
sehingga mahasiswa akan berhasil dalam kuliah Pengantar Akuntansi.
matakuliah Pengantar Akuntansi. Faktor keduabelas adalah pengetahuan
Faktor kesembilan adalah Effort (knowladge), Pengetahuan sangat penting
(usaha), Mahasiswa yang bersungguh- untuk dimiliki oleh mahasiswa akuntansi,
sungguh dengan berusaha mempelajari mata dengan memperoleh pengetahuan mengenai
kuliah Pengantar Akuntansi akan dasar-dasar akuntansi, maka mahasiswa
menghasilkan nilai yang maksimal, karena dapat menguasai dasar-dasar akuntansi
mata kuliah tersebut mengenai dasar-dasar dengan baik, tidak hanya dijelaskan oleh
akuntansi yang sebagian mahasiswa belum dosen, cara lain juga dapat dilakukan oleh
paham seperti mahasiswa yang berasal dari mahasiswa demi memperoleh pengetahuan
SMA dengan jurusan IPA yang belum seperti membaca buku, bertanya dengan
mempelajari tentang akuntansi sebelumnya teman, mengakses internet, sehingga
di sekolah dan harus memiliki usaha yang pengetahuan yang dimiliki mahasiswa akan
tinggi untuk dapat memahaminya agar tidak mempengaruhi keberhasilan mahasiswa itu
tertinggal dengan mahasiswa yang memang sendiri. Namun jika mahasiswa memiliki
sudah mempelajarinya disekolah kejuruan pengetahuan yang sedikit mengenai
yang dengan jurusan Akuntansi atau IPS. akuntansi maka hal tersebut akan
Usaha tersebut bisa dilakukan dengan mempengaruhi kegagalannya dalam mata
membentuk sebuah kelompok belajar agar kuliah Pengantar Akuntansi.
saling berbagi ilmu satu sama lain, sehingga Faktor ketigabelas adalah High School
usaha dapat mempengaruhi keberhasilan dan Grades (Prestasi di SMU), Biasanya prestasi
kegagalan mahasiswa akuntansi. yang sudah diraih oleh mahasiswa di SMU
Faktor kesepuluh adalah Time- akan terbawa saat kuliah juga, karena
management (manajemen waktu), berprestasi merupakan bentuk keberhasilan
Mahasiswa yang dapat mengelola waktu mahasiswa dalam perkuliahan.
dengan baik sudah terbiasa dengan hidup Faktor keempatbelas adalah Kebiasaan
yang teratur, seperti membagi waktu antara belajar, Begitu pula pada mahasiswa,
belajar, bermain, dan beristirahat, sehingga kebiasaan belajar cenderung menguasai
waktu nya akan efektif dan efisien. perilaku mahasiswa pada setiap kali mereka
melakukan kegiatan belajar. Sebabnya ialah
13

karena kebiasaan mengandung motivasi C. Jenis dan Sumber Data


yang kuat. Kebiasaan belajar merupakan 1. Data Primer
kegiatan belajar yang rutin dilakukan oleh Data primer diperoleh secara
mahasiswa sehingga mahasiswa tersebut langsung melalui penelitian terhadap
menjadi terbiasa, dan dari kebiasaan belajar responden yaitu mahasiswa akuntansi,
tersebut dapat menentukan keberhasilan dengan penyebaran kuesioner.
mahasiswa akuntansi dalam mata kuliah 2. Data Sekunder
Pengantar Akuntansi. Metode yang digunakan dalam
Faktor kelimabelas adalah kehadiran pengumpulan data sekunder pada penelitian
dikelas, Kehadiran dikelas sangat penting ini adalah dokumentasi kepustakaan.
terutama bagi mahasiswa dalam perkuliahan, Adapun data tersebut diperoleh dalam
karena mahasiswa yang rajin hadir pada bentuk buku teks, jurnal, dan berbagai
kegiatan perkuliahan akan menambah poin literatur dari kepustakaan dan internet yang
tersendiri dari dosen, karena dosen terkait dengan pokok bahasan yang akan
menganggap bahawa mahasiswa tersebut diteliti.
aktif dan giat dalam menuntut ilmu, selain D. Teknik Pengumpulan Data
itu mahasiswa yang rajin dalam kehadiran 1. Data Primer
dikelas tidak akan tertinggal materi yang Teknik pengumpulan data primer
diberikan dosen sehingga mahasiswa adalah dengan melakukan survey kepada
tersebut dapat memahami dan menguasai responden dan menyebarluaskan kuesioner.
ateri tanpa tertinggal pelajaran. 2. Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder
BAB III adalah dengan melakukan studi dokumentasi
METODE PENELITIAN mengumpulkan dan mempelajari data
pendukung yang berhubungan dengan
A. Jenis Penelitian masalah penelitian.
Jenis penelitian yang dilakukan peneliti
termasuk dalam penelitian Analisis Faktor. E. Instrumen Penelitian
B. Populasi dan Sampel Variabel diukur dengan menggunkan
1. Populasi Skala Likert (Likert Scale), yaitu skala
Mahasiswa jurusan akuntansi di penelitian yang menggunakan responden
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri untuk menentukan tingkat kesetujuan atau
Padang yang masih aktif terdaftar dalam ketidaksetujuan atas setiap pertanyaan
tahun akademik 2016-2017. sebagai berikut:
2. Sampel
Pemilihan sampel dalam penelitian
ini menggunakan Purposive Sampling.
14

F. Teknik Analisis Data


Untuk memastikan bahwa yang 1. Analisis Deskriptif
digunakan dalam instrumen ini merupakan a. Verifikasi Data
alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya, b. Menghitung Nilai Jawaban
maka kuesioner diuji dengan menggunakan : 1) Menghitung frekuensi dari
1. Uji Validitas jawaban yang diberikan
Uji validitas data bertujuan untuk responden, hal ini bertujuan untuk
mengetahui sejauhmana validitas data yang mendapatkan persentase jawaban
didapatkan dari penyebaran angket dari responden. Perhitungan
(kuesioner). Untuk mengukur uji validitas persentase menggunakan rumus
ini penulis menggunakan aplikasi SPSS sebagai berikut:
versi 21 dengan melihat hasilnya dari tabel 𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 (𝑓)
𝑃= 𝑥 100%
Corrected Item-Total Correlation. Dalam 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 (𝑁)

penelitian ini instrumen disusun berdasarkan Keterangan :


pada validitas dengan jalan mengembangkan P= Persentase hasil yang diperoleh
indikator menjadi butir-butir pertanyaan ke f = frekuensi hasil yang diperoleh
dalam instrumen. Kriteria pengujian adalah N= jumlah responden yang dijadikan
jika rhitung > rtabel dan atau nilai sig. < 0,05 sampel
yang berarti valid, sebaliknya jika rhitung < 100%= angka tetap persentase
rtabel dan atau nilai sig. > 0,05 berarti tidak 2) Menghitung rata-rata skor total
valid (Thoifah, 2015). item dengan menggunakan rumus:
Rata-rata skor =
2. Uji Reliabilitas 5 (𝑆𝑆) + 4 (𝑆) + 3 (𝑅) + 2 (𝑇𝑆) + 1 (𝑆𝑇𝑆)
Uji reliabilitas adalah alat untuk 15
mengukur suatu kuesioner yang merupakan Keterangan :
indikator dari variabel. Suatu kuesioner SS = Sangat Setuju
dikatakan reliabel atau handal apabila S = Setuju
jawaban seseorang terhadap pertanyaan R = Ragu
adalah konstan atau stabil dari waktu ke TS = Tidak Setuju
waktu (Imam, 2005). Uji reliabilitas STS = Sangat Tidak Setuju
bertujuan untuk mengetahui apakah alat 3) Menghitung nilai rerata jawaban
pengumpulan data pada dasarnya responden dengan menggunakan
menunjukkan ketepatan, keakuratan, rumus:
𝑛
kestabilan atau konsistensi alat tersebut 𝑚𝑒𝑎𝑛 = ∑ 𝑋𝑖
dalam mengungkapkan gejala tertentu dari 𝑛=1
sekelompok individu walaupun dilakukan Keterangan :
pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas 𝑋𝑖 = skor total
dilakukan terhadap petanyaan atau 𝑛 = jumlah responden
pernyataan yang sudah valid.
Sekaran (2006) menyatakan cara 4) Menghitung nilai TCR masing-
mengukur reliabilitas dengan Cronbach’s masing kategori jawaban dari
Alpha dengan kriteria sebagai berikut : deskriptif variabel, maka dapat
a) Kurang dari 0,6 tidak reliabel dihitung dengan menggunakan
b) 0,6-0,7 akseptabel rumus nilai persentase sebagai
c) 0,7-0,8 baik berikut:
d) Lebih dari 0,8 reliabel 𝑅𝑠
𝑇𝐶𝑅 = 𝑥 100%
𝑛
15

Keterangan : a. Nilai Kaiser Meyer Olkins (KMO)


TCR = Tingkat capaian responden adalah untuk menguji kelipatan analisis
Rs = Rata-rata skor jawaban faktor yang terletak antara 0,5 sampai
responden dengan 2 maka artinya analisis tersebut
n = nilai skor jawaban dpat dilanjutkan, tetapi jika nilai yang
Dimana : didapat berada dibawah 0,5 maka
Jika TCR berkisar 81%-100%= analisis tersebut tidak tepat dan tidak
Sangat Baik dapat dilanjutkan (Santoso, 2006:2).
Jika TCR berkisar 66%-80%= Baik Measure of Sampling Adequency
Jika TCR berkisar 56%-65%= Cukup (MSA) adalah sebuah indeks
Baik perbandingan jarak antara koefisien
Jika TCR berkisar 41%-55%= korelasi dengan koefisien korelasi
Kurang Baik parsialnya secara parsial setiap
Jika TCR berkisar 41%= Tidak Baik item/variabel. Untuk dapat dilakukan
2. Analisis Faktor analisis faktor, nilai MSA dianggap
Menurut Idris (2010:158) analisis faktor cukup apabila nilai MSA ≥ 0,5.
adalah jenis analisis yang digunakan untuk Apabila ada item/variabel yang tidak
mengenali dimensi pokok atau keteraturan memiliki nilai MSA ≥ 0,5, variabel
dari sebuah fenomena. Tujuan umum dari tersebut harus dikeluarkan dari
analisis faktor adalah untuk meringkas analisis faktor secara bertahap satu
kandungan informasi variabel dalam jumlah persatu (Santoso, 2006: 20).
yang besar menjadi sejumlah faktor yang b. Eigenvalue, adalah nilai yang memiliki
lebih kecil. total varian yang dapat dijelaskan oleh
Adapun langkah-langkah dalam setiap faktor. Untuk memilih faktor-
melakukan analisis faktor adalah : faktor inti, dipilih variabel yang
a. Menentukan variabel apa saja yang akan mempunyai eigenvelue sama dengan
di analisis atau lebih besar dari 1 (satu).
b. Menguji variabel yang telah ditentukan c. Communality, adalah jumlah varian
dengan menggunakan metode KMO and yang dimiliki oleh semua variabel yang
Bartletts Test Of Sphericity dan dianalisis dan sebagai proporsi varian
pengukuran Measure Of Sampling yang dapat dijelaskan oleh faktor-faktor
Adequency (MSA) serta Anti Image. yang terbentuk. Communality yaitu
c. Melakukan proses inti pada analisis lebih besar dari 0,5 (komunalitas > 0,5).
faktor yakni faktoring atau menurunkan Perlu diingat bahwa jika ada variabel
satu atau lebih faktor dari variabel yang dengan nilai Extraction pada tabel
telah lulus uji variabel uji sebelumnya. Communalities < 0,5, maka variabel
Melakukan Factoring Rotation yang tersebut tidak memenuhi syarat
akan masuk ke dalam faktor penentu. komunalitas dan harus dikeluarkan dari
d. Interpretasi atas faktor yang telah pengujian serta harus mengulangi
terbentuk, khususnya memberi nama langkah analis faktor dari awal tanpa
atas faktor yang terbentuk tersebut yang mengikutsertakan variabel yang tidak
dianggap bisa mewakili variabel- memenuhi syarat komunalitas (Hidayat,
variabel anggotanya. 2014).
Beberapa konsep yang berhubungan d. Loading Factor, adalah keeratan
dengan analisis faktor yaitu : hubungan (korelasi) antara variabel-
variabel yang ada dengan faktor-faktor
16

yang nantinya terbentuk. Variabel yang Kepres RI No.93 tanggal 4 Agustus 1999,
mempunyai loading factor minimum dimana IKIP Padang menerima perluasan
0,5 sedangkan variabel dengan loading mandat (wider mandate), sehingga IKIP
factor kurang dari 0,5 dikeluarkan dari Padang berubah menjadi Universitas maka
model (Hidayat, 2014). Fakultas
e. Matriks Factor, adalah memuat faktor Ekonomi juga membuka program studi
loading dari seluruh variabel faktor- non-kependidikan. Program Studi
faktor yang dipilih. Manajemen dibentuk berdasarkan Surat
f. Score Factor, adalah estimasi nilai skor Keputusan Menteri Pendidikan dan
bagi setiap responden dari satu faktor. Kebudayaan RI nomor 203/Dikti/1999 pada
tanggal 6 Mei 1999, dan dilanjutkan dengan
pembukaan Program Studi Ilmu Ekonomi
BAB IV
Pembangunan dan Program Studi Akuntansi
HASIL DAN PEMBAHASAN
berdasarkan Surat Keputusan Menteri
A. Gambaran Umum Mata kuliah Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor
Pengantar Akuntansi 2542/D/T/2001 tanggal 2 Agustus 2001.
1. Sejarah Singkat Program Studi Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Akuntansi Fakultas Ekonomi akan pendidikan lanjut maka Fakultas
Universitas Negeri Padang Ekonomi juga membuka tiga program pasca
Berdirinya Fakultas Ekonomi Sarjana yaitu Program Studi Magister
Universitas Negeri Padang (UNP) sebagai Manajemen, Magister Ilmu Ekonomi dan
sebuah fakultas yang berdiri sendiri ditandai Magister Pendidikan Ekonomi. Program
dengan keluarnya Surat Keputusan Rektor Studi Magister Manajemen didirikan
UNP nomor 05/J4/KP/2005 tanggal 2 berdasarkan Surat Keputusan Direktorat
Januari 2005 tentang pembukaan Fakultas Jenderal Pendidikan Tinggi nomor
Ekonomi yang menyelenggarakan 2596/D/T/2001 tanggal 6 Agustus 2001.
pendidikan program Sarjana (S-1) dengan 4 Program Studi Magister Ilmu Ekonomi
program studi yaitu Pendidikan Ekonomi, mendapatkan izin penyelenggaraannya oleh
Manajemen, Akuntansi, Ekonomi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Pembangunan dan 1 program Pasca Sarjana dengan Surat Keputusan nomor
(S-2) yaitu Magister Manajemen. SK Rektor 843/D/T/2008 tanggal 13 Maret 2008.
ini dikeluarkan atas persetujuan Direktorat Sedangkan Program Studi Magister
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Ekonomi berdasarkan Surat
Pendidikan Nasional melalui SK DIKTI Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan
nomor 2816/D/T/2004 tanggal 22 Juli 2004. Tinggi nomor 210/E/O/2012 tanggal 5 Juni
Fakultas Ekonomi merupakan 2012.
pengembangan dari Jurusan Ekonomi Kemudian juga diikuti dengan
Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial UNP. pembukaan program pendidikan yang
Program Studi Pendidikan Ekonomi berbasis vokasional (Diploma III) pada
yang merupakan program studi tertua tahun 2009 yaitu Program Studi Akuntansi
didirikan berdasarkan Surat Keputusan dan Manajemen Perdagangan berdasarkan
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Surat Keputusan Direktorat Jenderal
38742/Kab. 1954 pada tanggal 1 September Pendidikan Tinggi nomor 987/D/T/2009
1954. Selanjutnya sejalan dengan SK Dirjen tanggal 18 Juni 2009.
DIKTI No.1499/D/1996 tanggal 20 Juni Disamping itu, gerak Fakultas Ekonomi
1996, yang kemudian diperkuat dengan juga didukung oleh beberapa unit-unit
17

pendukung yaitu Labor Komputer, Labor yang dihadapi oleh sektor swasta, sektor
ADP, Labor Manajemen dan Pojok BEI, publik, dan dunia pendidikan.
UMKM Center, Tax Center, Unit 3. Kurikulum Mata Kuliah Pengantar
Penjaminan Mutu Internal, Pusat Pendidikan Akuntansi
Guru (PPG), Pusat Pendidikan Akuntansi Pengantar Akuntansi merupakan
(PPA), dan Labor Simulasi Bisnis. matakuliah yang diajarkan kepada
2. Visi, Misi dan Tujuan Program Studi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Akuntansi Fakultas Ekonomi Negeri Padang pada tahun pertama. Hal ini
Universitas Negeri Padang memang diatur dalam kurikulum Fakultas
Visi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi yang disusun oleh Kunsorsium
Ekonomi Unversitas Negeri Padang : Ilmu Ekonomi yang dikukuhkan oleh SK
“Menjadi Program Studi yang berdaya Dikti atas nama Mendikbud. Pemberian
saing dalam mengembangkan pendidikan matakuliah akuntansi kepada mahasiswa
dan sains di bidang akuntansi” tahun pertama Fakultas Ekonomi dimulai
Misi Program Studi Akuntansi Fakultas sejak kurikulum sistem tahunan dimana
Ekonomi Unversitas Negeri Padang : akuntansi diberikan dalam 2 (dua) semester
a. Menyelenggarakan pendidikan akademik dengan judul Dasar-dasar Akuntansi I dan
dalam bidang akuntansi untuk membentuk Dasar-dasar Akuntansi II sampai pada
manusia yang bertaqwa, beretika, kurikulum dengan sistem Full Semester (Pra
berkualitas, kreatif, inovatif dan berdaya SK Dikti No. 111/U/1989). Mata Kuliah
saing global. Akuntansi pada mahasiswa tahun pertama
b. Melaksanakan kegiatan penelitiandan Fakultas Ekonomi ini berubah nama menjadi
pengabdian kepada masyarakat di Pengantar Akuntansi I dan Pengantar
bidang akuntansi yang berdayaguna dan Akuntansi II yang juga diberikan dalam 2
berkesinambungan. (dua) semester dengan bobot masing-masing
c. Membangun budaya akademik dan tata 3 SKS dengan SK Dikti No. 111/U/1989.
kelola program studi yang transparan, Barulah pada kurikulum 1994 dinyatakan
akuntabel, adil, dan bertanggung jawab. bahwa materi akuntansi untuk mahasiswa
d. Membangun kerjasama pengembangan tahun pertama hanya diberikan dalam satu
sains dan praktik akuntansi dengan semester dengan bobot 4 SKS dengan
pihak eksternal pada tingkat lokal dan dikeluarkan SK Mendikbud No.
nasional. 0313/U/1994 (Sanurwin, 1999 dalam Rossy,
Tujuan Program Studi Akuntansi 2001).
Fakultas Ekonomi Unversitas Negeri Mahasiswa diajarkan untuk mampu
Padang: memahami prosedur dan teknik pencatatan
a. Menghasilkan sarjana ekonomi dan pelaporan untuk masing-masing akun
akuntansi yang memiliki kompetensi, dalam laporan keuangan serta masalah-
berinivasi, dan beretika, serta mampu masalah khusus sehubungan dengan bentuk
berkarir di sektor swasta dan publik. perusahaan. Matakuliah Pengantar
b. Meningkatkan kualitas dosen akuntansi Akuntansi menjelaskan konsep-konsep dasar
yang tanggap terhadap perkembangan akuntansi, prinsip-prinsip dan proses
akuntansi. penyusunan laporan keuangan, lingkungan
c. Menghasilkan penelitian bidang akuntansi, definisi akuntansi, penggolongan
akuntansi yang inovatif dan bermanfaat. akuntansi dan pengguna akuntansi, serta
d. Memberikan sumbangan pemikiran siklus akuntansi pada tahap awal diberikan
dalam pemecahan masalah akuntansi untuk desain umum, yaitu untuk perusahaan
18

jasa. Kemudian akan dijelaskan modifikasi angkatan 2014 sebanyak 42, dan yang
yang diperlukan untuk menangani transaksi terakhir tahun angkatan 2013 sebanyak 28
spesifik pada perusahaan dagang dan orang. Dari jumlah tersebut, angkatan tahun
manufaktur. 2013 memang yang paling sedikit, tetapi
B. Hasil Penelitian responden angkatan tahun 2013 secara
1. Analisis Deskriptif keseluruhan telah mengisi dengan benar dan
a. Gambaran Umum Responden lengkap pada kuesioner yang telah
Kuesioner yang disebarkan sebanyak disebarkan dan pengembalian kuesioner
213 kuesioner. Dari keseluruhan kuesioner sesuai dengan jumlah sampel, karena jumlah
yang disebar, sebanyak 39 kuesioner yang sampel mahasiswa tahun angkatan 2013 juga
rusak/tidak dapat diolah. Jadi total kuesioner berjumlah 28 responden.
yang digunakan sebagai bahan analisis
adalah 174 kuesioner. Rincian penyebaran c. Variabel Penelitian
kuesioner dan pengembalian kuesioner dapat Terdapat 15 variabel yang diteliti
dilihat pada tabel 4.1, dari tabel tersebut dengan menganalisa penilaian responden
dapat diketahui tingkat pengembalian terhadap variabel-variabel tersebut.
(respone rate) sebesar 81,69%. Penyajian data masing-masing variabel
adalah dalam bentuk distribusi frekuensi
yang masing-masing responden memberikan
penilaian sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Berikut dapat dilihat pada tabel
4.3.

b. Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang menjadi
sampel dalam penelitian ini adalah
mahasiswa akuntansi S1 di Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Padang dari
Angkatan 2013-2016 yang sudah mengambil
matakuliah Pengantar Akuntansi. Berikut
adalah gambaran karakteristik responden
yang menjadi sampel penelitian berdasarkan
tahun angkatan pada tabel 4.2:

Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa 15


(lima belas) faktor yang mempengaruhi
keberhasilan dan kegagalan mahasiswa
akuntansi dalam matakuliah Pengantar
Akuntansi mempunyai rata-rata sebesar 3,77
dan Tingkat Capaian Responden (TCR)
Pada Tabel 4.2 menunjukan bahwa sebesar 75,44%. Rata-rata jawaban
responden berdasarkan tahun angkatan yang responden tertinggi berada pada faktor High
mendominasi adalah tahun angkatan 2016 School Grades yang mempengaruhi
yaitu sebanyak 55 orang, kemudian tahun keberhasilan dan kegagalan mahasiswa
angkatan 2015 sebanyak 49 orang, tahun akuntansi dalam mata kuliah Pengantar
19

Akuntansi dengan Mean mencapai 4,12 dan b. Hasil Uji Validitas


TCR sebesar 82,38% sedangkan rata-rata Untuk mengukur uji validitas ini penulis
jawaban terendah berada pada faktor menggunakan aplikasi SPSS versi 21
Manajemen Waktu (Time-Management) dengan melihat hasilnya dari tabel Corrected
yang mempengaruhi keberhasilan dan Item-Total Correlation. Dalam penelitian ini
kegagalan mahasiswa akuntansi dalam mata instrumen disusun berdasarkan pada
kuliah Pengantar Akuntansi dengan Mean validitas dengan jalan mengembangkan
sebesar 2,75 dan TCR sebesar 51,47% yang indikator menjadi butir-butir pertanyaan ke
termasuk dalam kategori “Kurang Baik”. dalam instrumen. Kriteria pengujian adalah
Dari hasil data diatas dapat mengindikasikan jika rhitung > rtabel dan atau nilai sig. < 0,05
bahwa secara keseluruhan 15 (lima belas) yang berarti valid, sebaliknya rhitung < rtabel
faktor tersebut dapat mempengaruhi dan atau nilai sig. > 0,05 berarti tidak valid
keberhasilan dan kegagalan mahasiswa (Thoifah, 2015). Karna di dapatkan
akuntansi dalam matakuliah Pengantar responden yang mengisi kuesioner sebanyak
Akuntansi. 174 responden maka (n=174─2= 172)
sehingga didapatkan rtabel sebesar 0,1488.
2. Uji Reliabilitas dan Uji Validitas Berikut hasil uji validitas untuk setiap item
a. Hasil Uji Reliabilitas kuesioner dalam tabel 4.5:
Hasil uji reliabilitas menggunakan
teknik Cronbach’s Alpha dengan jumlah
responden sebanyak 174 orang, dan telah
diperoleh koefisien Alpha sebesar 0,967.
Seperti yang telah dijelaskan menurut
Sekaran (2006), bahwa sebuah kuesioner
dikatakan reliabel apabila alpha > 0,8 dan
semakin dekat koefisien alpha pada nilai 1
berarti item pernyataan dalam koefisien
semakin reliabel atau bagus. Dengan
demikian kuesioner pada penelitian ini
sudah reliabel. Berikut tabel 4.4 hasil olah
data uji reliabilitas dari SPSS.21:

3. Analisis Faktor
Analisis Faktor dilakukan untuk
mengidentifikasi dan mereduksi faktor-
faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan
kegagalan mahasiswa akungansi dalam
matakuliah Pengantar Akuntansi. Hasil
analisis faktor adalah sebagai berikut :
a. Matriks kointeraksi
Matriks kointerakasi diggunakan untuk
mengetahui apakah item-item yang akan
difaktorkan tersebut memiliki kointeraksi
yang erat. Keeratan tersebut dengan melihat
20

KMO yaitu sebesar 0,864 yang berarti nilai Berdasarkan tabel 4.7 diatas
tersebut berada diatas 0,50 dan terdapat menunjukkan bahwa item variabel memiliki
kedekatan indikator yang diamati dengan nilai MSA > 0,5. Jika diperhatikan secara
tingkat signifikan 0,000 serta dibawah 0,05, keseluruhan tidak semua item variabel yang
hal ini menunjukkan bahwa antara indikator dapat dianalisis karena dari 122 item hanya
terdapat kointeraksi dan dapat diproses lebih 24 item variabel yang sesuai kriteria yaitu
lanjut. Nilai tersebut dapat dilihat pada tabel diatas 0,5 dan item yang memiliki nilai
berikut: dibawah 0,5 telah dikeluarkan, dan
dilakukan analisis ulang sehigga
mendapatkan hasil seperti pada tabel diatas.
Dengan demikian, item pada tabel 4.7
tersebut sudah dapat dimasukkan kedalam
model, sehingga dapat dijelaskan bahwa
item tersebut merupakan faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan
Pada Anti-Image Matrik menerangkan mahasiswa akuntansi dalam mata kuliah
layak atau tidak layaknya suatu sub variabel Pengantar Akuntansi.
dianalisis. Angka yang diberi huruf (a) yang b. Communalities
membentuk garis diagonal pada kolom Anti Kemudian ditentukan persentase faktor
Image Colleration adalah nilai MSA atau variabel yang baru yang terbentuk dari
(Measure Sampling Adequacy). Jika nilai analisis faktor dengan melihat besarnya nilai
MSA < 0,5 maka harus dikeluarkan dan communalities. Communalitites merupakan
kembali dilakukan analisis. Namun, bila jumlah item yang dimiliki oleh semua item
MSA 0,5 tetap dikatakan layak untuk yang dianalisis sehingga proporsi varians
dianalisis yang artinya nilai MSA yang Baik dapat dijelaskan oleh faktor-faktor umum.
> 0,5. Nilai MSA pada penelitian ini dapat Perlu diingat bahwa jika ada variabel dengan
dilihat dari tabel berikut: nilai Extraction pada tabel Communalities <
0,5, maka variabel tersebut tidak memenuhi
syarat komunalitas dan harus dikeluarkan
dari pengujian serta harus mengulangi
langkah analis faktor dari awal tanpa
mengikutsertakan variabel yang tidak
memenuhi syarat komunalitas (Hidayat,
2014). Besarnya nilai dapat dilihat pada
tabel berikut:
21

semakin erat hubungannya dengan


faktor yang terbentuk.
c. Penentuan jumlah faktor
Penentuan jumlah faktor dapat dilihat
dari tabel Total Variance Explaned.
Penelitian ini menggunakan Eigenvalue,
adalah nilai yang memiliki total varian yang
dapat dijelaskan oleh setiap faktor. Untuk
memilih faktor-faktor inti, dipilih variabel
yang mempunyai eigenvelue sama dengan
atau lebih besar dari 1 (satu), sehingga
didapatkan hasil yang terbentuk kedalam
delapan faktor utama yang mewakili
beberapa item variabel yang lainnya. Hal
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9 (pada
halaman Lampiran).
Dari tabel 4.9 dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1) Faktor pertama memiliki nilai
eigenvalue 6,918 yang berarti nilai yang
mewakili total variance yang dijelaskan
oleh setiap faktor sebesar 6,918, dan
nilai percent of variance pada faktor
pertama sebesar 28,82% yang berarti
faktor ini mampu menjelaskan
keberagaman indikator sebesar 28,82%.
2) Faktor kedua memiliki nilai eigenvalue
2,248 yang berarti nilai yang mewakili
total variance yang dijelaskan oleh
Dari tabel 4.8 dapat dijabarkan sebagai setiap faktor sebesar 2,248 dan nilai
berikut : percent of variance pada faktor pertama
1) Item 2 nilai ekstraknya adalah 0,649, sebesar 9,36% yang berarti faktor ini
artinya 64,9% varians dari item 2 dapat mampu menjelaskan keberagaman
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. indikator sebesar 9,36%.
2) Item 3 nilai ekstraknya adalah 0,812, 3) Faktor ketiga memiliki nilai eigenvalue
artinya 81,2% varians dari item 3 dapat 2,016 yang berarti nilai yang mewakili
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. total variance yang dijelaskan oleh
3) Item 4 nilai ekstraknya adalah 0,784, setiap faktor sebesar 2,016 dan nilai
artinya 78,4% varians dari item 4 dapat percent of variance pada faktor pertama
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. sebesar 8,58% yang berarti faktor ini
4) Item 17 nilai ekstraknya adalah 0,819, mampu menjelaskan keberagaman
artinya 81,9% varians dari item 17 dapat indikator sebesar 8,58%.
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. 4) Faktor keempat memiliki nilai
5) Dengan demikian item seterusnya, eigenvalue 1,644 yang berarti nilai yang
dengan ketentuan bahwa semakin besar mewakili total variance yang dijelaskan
Communalities sebuah item, berarti oleh setiap faktor sebesar 1,644 dan
22

nilai percent of variance pada faktor


pertama sebesar 6,84% yang berarti
faktor ini mampu menjelaskan
keberagaman indikator sebesar 6,84%.
5) Faktor kelima memiliki nilai eigenvalue
1,329 yang berarti nilai yang mewakili
total variance yang dijelaskan oleh
setiap faktor sebesar 1,329 dan nilai
percent of variance pada faktor pertama
sebesar 5,53% yang berarti faktor ini
mampu menjelaskan keberagaman
indikator sebesar 5,53%.
6) Faktor keenam memiliki nilai
eigenvalue 1,283 yang berarti nilai yang Selanjutnya hubungan antara factor
mewakili total variance yang dijelaskan loading dan communalities dalam rangka
oleh setiap faktor sebesar 1,283 dan penentuan faktor baru dapat dilihat dari hasil
nilai percent of variance pada faktor Rotated Component Matrix, dengan melihat
pertama sebesar 5,34% yang berarti nilai kointeraksi masing-masing item dengan
faktor ini mampu menjelaskan delapan komponen yang telah terbentuk
keberagaman indikator sebesar 5,34%. dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut:
7) Faktor ketujuh memiliki nilai Tabel 4.10 Rotated Component Matrix
eigenvalue 1,101 yang berarti nilai yang
mewakili total variance yang dijelaskan
oleh setiap faktor sebesar 1,101 dan
nilai percent of variance pada faktor
pertama sebesar 4,58% yang berarti
faktor ini mampu menjelaskan
keberagaman indikator sebesar 4,58%.
8) Ketujuh faktor terbentuk dapat
menjelaskan 69,09% dari variabelitas 24
faktor yang ada.
Secara Grafik dari Scree Plot terlihat
bahwa pergerakan garis sumbu Component
dari 1 ke 5 sangat tajam, kemudian dari 5 ke
6 menurun sedikit, lalu dari 6 ke 7 turun lagi
cukup tajam, tetapi belu melewati batas
angka eigenvalue pada sumbu Y. Namun
pada saat perpindahan dari angka 7 ke 8
sudah berada dibawah angka 1 sebagai titik
batas. Hal ini berarti dapat disimpulkan
bahwa hanya tujuh faktor yang paling Baik
terbentuk untuk meringkas ke 24 Sumber: Olahan Data Primer, 2017
variabel/faktor awal. Grafik Scree Plot
delapan faktor yang dapat dibentuk dapat Penentuan input item ke faktor tertentu
dilihat sebagai berikut : mengikuti pada besar kointeraksi antara item
dengan faktor, yaitu kointeraksi yang lebih
23

besar. Maka faktor dan item anggotanya j) Kointeraksi pada Item 85 mamiliki nilai
pada tabel 4.10 diatas dapat diklasifikasikan sebesar 0,608. Item tersebut masuk
sebagai berikut: kedalam faktor pertama dan item
a) Kointeraksi pada Item 2, 3 dan 4 tersebut termasuk dalam kategori Faktor
memiliki nilai masing-masing yaitu Manajemen Waktu.
sebesar 0,774, 0,884 dan 0,807. Item k) Kointeraksi pada Item 87 dan 88
tersebut masuk kedalam faktor ke memiliki nilai masing-masing sebesar
empat, dan termasuk kategori Faktor 0,892 dan 0,799. Item tersebut masuk
Kesehatan. kedalam faktor keenam dan item
b) Kointeraksi pada Item 17 dan 18 tersebut termasuk dalam kategori Faktor
memiliki nilai sebesar 0,823 dan 0,747. Self-Managing.
Item tersebut masuk kedalam faktor l) Kointeraksi pada Item 104 memiliki
kelima dan item tersebut termasuk nilai sebesar 0,511. Item tersebut masuk
dalam kategori Faktor Kecerdasan. kedalam faktor kedua dan item tersebut
c) Kointeraksi pada Item 32 memiliki nilai termasuk dalam kategori Faktor
sebesar 0,742. Item tersebut masuk Pengetahuan.
dalam faktor pertama dan item tersebut m) Kointeraksi pada Item 108, 112, 113
termasuk dalam katedori Faktor Bakat. dan 118 mamiliki nilai sebesar 0,754,
d) Kointeraksi pada Item 33 dan 34 0,807, 0,702 dan 0,502. Item tersebut
memiliki nilai masing-masing sebesar masuk kedalam faktor kedua dan item
0,719 dan 0,742. Item tersebut masuk tersebut termasuk dalam kategori Faktor
dalam faktor ketiga dan item tersebut Kebiasaan Belajar.
termasuk dalam kategori Faktor Minat. Dengan ketentuan bahwa komponen
e) Kointeraksi pada Item 48 memiliki nilai dengan nilai kointeraksi terbesar sebuah
sebesar 0,520. Item tersebut masuk item menandakan item tersebut masuk
dalam faktor pertama dan item tersebut kedalam faktornya, namun jika terdapat nilai
termasuk kategori Faktor Perhatian. kointeraksi < 0,5 berarti item tersebut tidak
f) Kointeraksi pada Item 50 dan 52 memiliki kointeraksi yang baik sehingga
memiliki nilai sebesar 0,669 dan 0,711. tidak masuk dalam tujuh faktor yang
Item tersebut masuk ke dalam faktor terbentuk. Sehingga dapat disimpulkan tujuh
ketiga dan item tersebut termasuk faktor yang terbentuk adalah sebagai
kategori Faktor Motivasi. berikut:
g) Kointeraksi pada Item 67 memiliki nilai
sebesar 0,724. Item tersebut masuk
dalam faktor kelima dan termasuk
kategori Faktor Lingkungan Belajar.
h) Kointeraksi pada Item 76 dan 77
memiliki nilai masing-masing sebesar
0,723 dan 0,738. Item tersebut masuk
kedalam faktor pertama dan termasuk
kategori Faktor Ability.
i) Kointeraksi pada Item 82 dan 83
memiliki nilai masing-masing sebesar
0,864 dan 0,758. Item tersebut masuk
dalam faktor ketujuh dan item tersebut
termasuk kategori Faktor Effort.
24

Tabel 4.11 Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Keberhasilan
dan Kegagalan Mahasiswa
Akuntansi dalam Matakuliah
Pengantar Akuntansi.

Sumber : Olahan Data Primer, 2017


C. Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian ini
dilakukan berdasarkan hasil analisis
deskriptif dan hasil analisis faktor.
1. Faktor Pertama (Faktor Pendekatan
Sumber: Olahan Data Primer, 2017 Belajar Mahasiswa)
Pada faktor 1 terdapat Bakat, Perhatian,
d. Interpretasi Faktor Ability, dan Manajemen Waktu yang
Setelah mengetahui sejumah faktor mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan
yang valid langkah selanjutnya adalah mahasiswa akuntansi dalam matakuliah
menginterpretasikan faktor. Faktor yang Pengantar Akuntansi.
telah terbentuk hanya berupa konstruk. Dengan demikian dapat disimpulkan
Delapan faktor yang telah direduksi akan bahwa mahasiswa yang memiliki bakat
diberi nama, penamaan faktor harus seperti keterampilan yang baik dari pada
disesuaikan dengan item-item yang ada teman-teman lainnya menjadi suatu
dalam faktor tersebut. Tabel 4.12 berikut kelebihan yang dimiliki oleh mahasiswa
merupakan tabel identifikasi nama faktor. tersebut, dalam bidang akuntansi mahasiswa
akan selalu berhubungan dengan hitung
menghitung khususnya dimatakuliah
Pengantar Akuntansi dan mahasiswa yang
memiliki keterampilan dalam menghitung
akan menunjang mahasiswa untuk berhasil
25

dalam matakuliah tersebut karena bakat mengerjakan ujian tersebut dan berhasil
yang dimilikinya sesuai dengan bidang yang dalam matakuliah Pengantar Akuntansi.
dijalaninya. Selanjutnya adalah Perhatian, 2. Faktor Kedua (Faktor Kemandirian
mahasiswa yang memiliki perhatian yang Mahasiswa)
lebih terhadap matakuliah Pengantar Pada faktor 2 terdapat Pengetahuan dan
Akuntansi selalu ingin mengikuti berbagai Kebiasaan Belajar yang mempengaruhi
kegiatan yang berhubungan dengan keberhasilan dan kegagalan mahasiswa
matakuliah tersebut, seperti ikut serta dalam akuntansi dalam matakuliah Pengantar
menyampaikan pendapat saat mendiskusikan Akuntansi.
suatu materi Pengantar Akuntansi, hal Dengan demikian dapat disimpulkan
tersebut menjadi nilai tambaha bagi bahwa mahasiswa yang selalu mengevaluasi
mahasiswa karena sudah ikut berpartisipasi kembali tugas yang telah dikerjakannya
dalam kelas. Berikutnya adalah Ability, berarti mahasiswa tersebut selalu teliti
mahasiswa yang mampu mengerjakan soal- dengan apa yang dikerjakannya agar tidak
soal yang diberikan dosen dan ada kesalahan dalam tugas yang telah
menyelesaikan tugas Pengantar Akuntansi dikerjakan. Hal ini akan menjadi suatu
yang banyak merupakan kemampuan yang pengaruh keberhasilan bagi mahasiswa
sangat baik yang dimiliki oleh mahasiswa, karena mahasiswa yang sudah mengerjakan
hal ini berarti mahasiswa sudah memahami tugas dengan baik dan benar akan
apa yang telah diajarkan oleh dosen terkait mendapatkan nilai yang baik juga yang akan
matakuliah Pengantar Akuntansi. Kemudian diberikan oleh dosen. Selanjutnya adalah
faktor Manajemen Waktu, mahasiswa yang faktor Kebiasaan Belajar mahasiswa,
dapat mengelola waktu dengan baik sudah kebiasaan belajar mahasiswa akan
terbiasa dengan hidup yang teratur, seperti menunjang keberhasilan bila mehasiswa
membagi waktu antara belajar, bermain dan menyediakan waktu belajar untuk
beristirahat, sehingga waktunya akan efektif mengerjakan dan mempelajari kembali
dan efisien. Manajemen Waktu juga tugas-tugas Pengantar Akuntansi,
merupakan faktor yang menunjang mengulang membaca catatan Pengantar
keberhasilan mahasiswa yaitu dengan Akuntansi dan berkonsultasi dengan dosen
belajar materi Pengantar Akuntansi secara saat mengalami kesulitan mengerjakan
teratur dirumah. Dalam mengelola waktu tugas. Begitu pula pada mahasiswa,
tentunya mahasiswa harus bisa membagi kebiasaan belajar cenderung menguasai
waktunya antara bermain dan belajar sesuai perilaku mahasiswa pada setiap kali mereka
kebutuhan. Terutama sekali untuk waktu melakukan kegiatan belajar. sebabnya ialah
belajar, terkadang mahasiswa terbiasa karena kebiasaan mengandung motivasi
belajar hanya karena diberikan tugas oleh yang kuat. Kebiasaan belajar merupakan
dosen, namun hal itu salah, dengan atau kegiatan belajar yang rutin dilakukan oleh
tanpa diberikan tugas oleh dosen seharusnya mahasiswa sehingga mahasiswa tersebut
mahasiswa tetap mempelajari materi yang menjadi terbiasa, dan dari kebiasaan belajar
telah dibahas agar mahasiswa selalu tersebut menentukan keberhasilan
mengingat pelajaran tersebut. Jika mahasiswa akuntansi dalam matakuliah
mahasiswa yang dapat mengatur waktu Pengantar Akuntansi.
belajar sebaik mungkin maka mahasiswa 3. Faktor Ketiga (Faktor Tujuan
daat selalu mengingat materi tersebut sampai Mahasiswa)
nantinya mengahadapi ujian Pengantar Pada Faktor 3 terdapat Minat dan
Akuntansi, sehingga mahasiswa lebih mudah Motivasi yang mempengaruhi keberhasilan
26

dan kegagalan mahasiswa akuntansi dalam kebahagiaan dan rasa diterima oleh teman-
matakuliah Pengantar Akuntansi. temannya. Begitu pula sebaliknya, bila
Dengan demikian dapat disimpulkan kondisi rohani tidak sehat, maka mahasiswa
bahwa mahasiswa yang memiliki minat tersebut akan merasakan adanya rasa cemas,
dalam bidang akuntansi pasti selalu sedih, marah, kesal, khawatir, rendah diri,
memiliki ketertarikan dalam mempelajarinya kurang percaya diri dan lain sebagainya.
yaitu dimulai dari ketertarikan dalam Dengan demikian dapat disimpulkan
matakuliah Pengantar Akuntansi lalu diiringi bahwa mahasiswa yang tidak cepat lelah,
dengan selalu mengerjakan soal-soal yang tidak tertekan dan merasa nyaman dapat
diberikan oleh dosen untuk melatih menunjang kinerja mahasiswa dalam
pemahaman yang telah mahasiswa dapatkan mencapai keberhasilan dalam matakuliah
dari penjelasan dosen. Mahasiswa yang Pengantar Akuntansi. Karena kesehatan
tidak memiliki minat yang kuat dalam merupakan hal yang sangat penting, maka
matakuliah Pengantar Akuntansi akan mahasiswa akuntansi harus selalu menjaga
menyebabkan mahasiswa menjadi tidak kondisi kesehatan mereka. Kesehatan yang
semangat dalam belajar matakuliah tersebut, terganggu bagi para mahasiswa akan
sehingga hasil yang didapatkannya juga membuat kinerja mahasiswa akuntansi jadi
tidak maksimal. berkurang dan pada akhirnya hal tersebut
Selanjutnya adalah motivasi, motivasi membuat mahasiswa menjadi gagal dalam
yang dilakukan mahasiswa yaitu konsentrasi matakuliah Pengantar Akuntansi.
dalam proses perkuliahan Pengantar 5. Faktor Kelima (Faktor Pendukung
Akuntansi karena ingin memahaminya dan Belajar Mahasiswa)
berusaha mengerjakan tugas dan Pada faktor 5 terdapat Kecerdasan dan
mengumpulkannya tepat waktu. Mahasiswa Lingkungan Belajar yang mempengaruhi
yang melakukan hal tersebut tentunya keberhasilan dan kegagalan mahasiswa
memiliki tujuan untuk mendapatkan nilai akuntansi dalam Matakuliah Pengantar
yang baik. Mendapatkan nilai yang baik Akuntansi.
merupakan harapan bagi setiap mahasiswa Dengan demikian dapat disimpulkan
akuntansi khususnya dalam matakuliah bahwa, lingkungan belajar dapat mendukung
Pengantar Akuntansi. Mahasiswa yang keberhasilan mahasiswa dalam belajar
mendapatkan nilai sesuai dengan yang matakuliah Pengantar Akuntansi, salah satu
diharapkan dapat dikatakan berhasil dalam lingkungan belajar disini adalah alat belajar
matakuliah Pengantar Akuntansi dan yang harus selalu ada pada saat menjalankan
mahasiswa yang tidak mencapai nilai sesuai perkuliahan Pengantar Akuntansi, alat
dengan harapan dapat dikatakan mahasiswa belajar tersebut adalah kalkulator, bahkan
tersebut gagal dalam matakuliah Pengantar ada beberapa dosen yang memberi peraturan
Akuntansi. bahwa mahasiswa akuntansi diharuskan
4. Faktor Keempat (Faktor Kesehatan) membawa kalkulator pada saat perkuliahan
Pada faktor 4 terdapat Faktor Kesehatan Pengantar Akuntansi berlangsung, karena
yang mempengaruhi keberhasilan dan matakuliah Pengantar Akuntansi hampir
kegagalan mahasiswa akuntansi dalam semua menggunakan perhitungan yang jika
Matakuliah Pengantar Akuntansi. dilakukan secara manual akan
Seorang mahasiswa akan dapat menghabiskan waktu cukup lama, terlebih
mengikuti pelajaran dengan baik bila dia lagi jika saat menghadapi ujian, tidak sedikit
sehat secara rohani (mental), rasa tersebut mahasiswa yang gagal hanya karena tidak
meliputi rasa aman, kasih sayang, membawa kalkulator saat ujian berlangsung,
27

karena waktu ujian yang terbatas tidak merasa kesulitan dan tidak ada yang dapat
memungkinkan mahasiswa harus membantu saat ada tugas yang tidak bisa
menghitung secara manual, mengingat dikerjakan sendiri, sehingga membuat
bahwa sebagian besar soal ujian mahasiswa tidak dapat memeahami dan
menggunakan nominal yang cukup besar. menguasai materi Pengantar Akuntansi dan
Hal ini sangat penting untuk mempengaruhi gagal dalam matakuliah tersebut.
keberhasialn dan kegagalan mahasiswa 7. Faktor Ketujuh (Faktor Effort)
akuntansi dalam matakuliah Pengantar Pada faktor 7 terdapat faktor Effort.
Akuntansi. Selanjutnya adalah Kecerdasan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
yang dimana mahasiswa berusaha untuk faktor Effort dapat mempengaruhi
mencapai nilai A dan bertekad mencapai keberhasilan dan kegagalan mahasiswa
target belajar yang sudah ditetapkan. Hal akuntansi dalam matakuliah Pengantar
tersebut dapat menunjang keberhasilan Akuntansi. Dalam definisi telah disebutkan
mahasiswa, karena termasuk dalam bahwa usaha adalah suatu kegiatan yang
kecerdasan emosional mahasiswa untuk mengarahkan tenaga, pikiran sampai mampu
memotivasi dirinya agar berhasil dalam menghadapi tekanan. Perlu diingat bahwa
matakuliah Pengantar Akuntansi. dalam perkuliahan, mahasiswa tidak akan
6. Faktor Keenam (Faktor Self- lepas dari tugas dan tugas tersebut juga tidak
Managing) sedikit sehingga membuat mahasiswa
Pada faktor 6 terdapat faktor Self- menjadi jenuh sampai dengan stress dalam
Managing. Dengan demikian dapat menyelesaikan tugas tersebut, oleh sebab itu
disimpulkan bahwa mahasiswa yang dapat mahasiswa harus dapat mengatasi stress
mengelola dirinya seperti dapat dengan dalam menghadapi tekanan yang ada yaitu
mudah beradaptasi pada lingkungan sekitar tugas yang diberkan bahkan dengan tugas-
dan mudah bergaul akan mempermudah tugas yang menumpuk. Terkadang
mahasiswa dalam menambah wawasan. mahasiswa yang tidak mampu menghadapi
Beradaptasi dengan teman-teman baru dan tekanan tersebut akan menyerah dan
bergaul dengan siapapun termasuk dengan akhirnya tidak mengerjakan tugas yang
senior akan memudahkan mahasiswa untuk diberikan, padahal tugas tersebut adalah
bertanya jika ada kesulitan pada materi media bagi mereka untuk melatih mahasiswa
Pengantar Akuntansi yang dirasa sulit, dan agar lebih menguasai Penganatar Akunatansi
bisa saling berbagi ilmu bagi yang lebih dalam praktiknya, maka hal tersebut dapat
memahami materi Pengantar Akuntansi menjadikan mahasiswa gagal dan tidak ada
sehingga akan menambah ilmu pengetahuan usaha untuk menghadapi tekanan tersebut.
bagi mahasiswa. Dengan begitu ilmu yang Selanjutnya mahasiswa yang berusaha
dimiliki mahasiswa bertambah dan dapat tenang dan sabar dalam menghadapi
menguasai materi Pengantar Akuntansi akan masalah yang mengganggu belajar juga
menunjang keberhasilan mahasiswa tersebut sangat juga sangat penting, memang ada
dalam matakuliah Pengantar Akuntansi. beberapa mahasiswa yang tidak dapat
Namun sebaliknya, jika mahasiswa hanya konsentrasi untuk memisahkan antara
berdiam diri saja dan tidak berusaha untuk masalah lain dengan belajar, sehingga dapat
bergaul dengan lingkungan sekitar akan mengganggu proses belajar mahasiswa
menghambat perkembangan mahasiswa karena masalah yang mengganggu
tersebut dalam mencari ilmu dan wawasan pikirannya dan ilmu yang dipelajari juga
mengenai matakuliah Pengantar Akuntansi, tidak dapat dipahami dengan baik. Jika hal
karena tidak ada yang bisa ditanyakan saat ini terus menerus dialami mahasiswa, maka
28

mahasiswa tersebut akan gagal dalam keterbatasan waktu yang ada membuat
matakuliah Pengantar Akuntansi karena waktu yang peneliti miliki tidak banyak.
tidak dapat berusaha dengan tenang dan 3) Penelitian ini juga hanya meneliti
sabar dalam menghadapi masalah. mahasiswa akuntansi yang ada di
Universitas Negeri Padang saja, belum
BAB V secara keseluruhan meneliti mahasiswa
KESIMPULAN DAN SARAN akuntansi di Universitas yang ada di
kota Padang.
A. KESIMPUAN C. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang telah penulis uraikan,
dapat diperoleh kesimpulan bahwa Faktot- maka penulis memberikan saran sebagai
faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan berikut :
dan Kegagalan Mahasiswa Akuntansi dalam 1) Bagi para mahasiswa akuntansi
matakuliah Pengantar Akuntansi (Studi khususnya yang telah mengambil
Empiris pada Mahasiswa Akuntansi S1 di matakuliah Pengantar Akuntansi harus
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri terus meningkatkan kualitas atau
Padang) adalah : Faktor Pendekatan Belajar softskill yang dimiliki agar dapat
Mahasiswa, Faktor Kemandirian Belahar menunjang keberhasilan dalam belajar,
Mahasiswa, Faktor Tujuan Belajar tidak hanya dalam matakuliah
Mahasiswa, Faktor Kesehatan, Faktor Pengantar Akuntansi tetapi juga
Pendukung Belajar Mahasiswa, Faktor Self- matakuliah lainnya yang berhubungan
Managing, Faktor Effort. Dan faktor yang dengan Akuntansi seperti Akuntansi
paling mempengaruhi keberhasilan dan Keuangan Menengah 1 dan 2,
kegagalan mahasiswa akuntansi dalam Akuntansi Keuangan Lanjutan,
matakuliah Pengantar Akuntansi adalah Akuntansi Manajemen, Akuntansi
Faktor Pendekatan Belajar Mahasiswa yang Biaya, Perpajakan, Akuntansi
terdiri dari Bakat, Perhatian, Ability dan Pemerintahan dan Auditing.
Manajemen Waktu yang memiliki nilai 2) Untuk penelitian yang akan datang
Percentase Of Variance sebesar 28,82%. disarankan untuk menambah objek
B. KETERBATASAN penelitiaan, tidak hanya mahasiswa
Dari penelitian yang sudah peneliti pada program studi akuntansi saja tetapi
lakukan, ada beberapa keterbatasan yang juga mahasiswa diprogram studi lainnya
dialami oleh peneliti selama menjalankan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
penelitian ini, diantaranya: Padang.
1) Penelitian ini hanya menggunakan 3) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
sampel yaitu mahasiswa Akuntansi S1 meneliti tentang faktor-faktor yang
saja dan tudak dengan keseluruhan mempengaruhi keberhasilan dan
mahasiswa dalam Fakultas Ekonomi kegagalan mahasiswa akuntansi dalam
Universitas Negeri Padang. matakuliah lainnya seperti matakuliah
2) Terdapat kesulitan saat melakukan Akuntansi Keuangan Menengah 1 dan
observasi data nilai mahasiswa 2, Akuntansi Keuangan Lanjutan,
akuntansi, dan harus melakukan Akuntansi Manajemen, Akuntansi
beberapa rangkaian prosedur yang Biaya, Perpajakan, Akuntansi
memakan waktu cukup lama, mengingat Pemerintahan atau Auditing. Yang
29

masih termasuk ke dalam pembelajaran Djaali. (2011). Psikologi Pendidikan.


Akuntansi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
4) Untuk penelitian selanjutnya juga dapat
menambahkan populasinya, tidak hanya Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Rahasia
mahasiswa akuntansi di Fakultas Sukses Belajar. Jakarta: Rineka
Ekonomi Universitas Negeri Padang Cipta.
saja, tetapi juga Fakultas Ekonomi di
Universitas yang ada di Kota Padang Djamarah & Zain. (2006). Strategi Belajar
sehingga kita dapat mengetahui faktor- Mengajar. Jakarta: Rineka
faktor yang mempengaruhi keberhasilan Cipta.
dan kegagalan mahasiswa akuntansi
secara keseluruhan mewakili mahasiswa Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Rahasia
akuntansi di Kota Padang. Sukses Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
DAFTAR PUSTAKA
Garkaz, Mansour. et al. (2011). Factors
Affecting Accounting Students’
Angelinawati, Viska. (2005). Analisis Performance : The Case Of
Faktor-faktor yang Students At The Islamic Azad
Mempengaruhi Prestasi University. Procedia - Social
Belajar Mahasiswa dalam and Behavioral Sciences, 29
Mata Kuliah Akuntansi (2011), 122 – 128.
Keuangan I (Skripsi S1). STIE
Stikubank, Semarang. Gol, F. and Fong, S. (1993). Predicting
success for introductory
Atkinson, R.L. dan Atkinson, R. (1994). accounting students; some
Pengantar Psikologi Edisi ke- further Hong Kong evidence.
11 Jilid 2. Terjemahan: Accounting Education: an
Widjaya Kusuma. Jakarta: international journal, 2(1), 33-
Erlangga. 42.
Cheung, L. and Kan, A. (2002). Evaluation Goleman, D. (2005). Kecerdasan Emosi
of factors related to student untuk Mencapai Puncak
performance in a distance- Prestasi. Edisi Keenam. PT
learning business Gramedia Putaka Utama,
communication course. Journal Jakarta. Diterjemahkan oleh
of Education for Business, 77 Alex Tri Kuntjahyo Widodo
(5), 257-263. dari Working with Emotional
Intellegience, 1999.
Darayseh, M and Waples E. (2005).
Determinants Of Students’ Gülten Gençi. (2016). Attributions to
Performance In Intermediate Success and Failure in English
Accounting. Journal of Language Learning: The Effect
College Teaching & Learning, Of Gender, Age and Perceived
2(12). Success. ISSN 2501-1111, 2
(12), 2016.
30

Mahmudah, Noor Aini dan Ardiani Ika S.


Guney, Yilmaz. (2009). Exogenous and (2011). Faktor-faktor yang
Endogenous Factors Mempengaruhi Prestasi Belajar
Influencing Students’ dalam Mata Kuliah Akuntansi
Performance in Undergraduate Keuangan Menengah 1 (Studi
Accounting Modules. Empiris pada Mahasiswa
Accounting Education: an Akuntansi Perguruan Tinggi
international journal, 18(1), Negeri dan Perguruan Tinggi
51-73, February 2009. Swasta di Semarang). Jurnal
Akuntansi Bisnis, IX (18), Maret
Hamalik, Oemar. (2013). Proses Belajar 2011.
Mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara. Mohammadi, Afsane and Masoud Sharififar.
(2016). Attributions for Success
Hidayat, Anwar. (2014). Asumsi Analisis and Failure: Gender and
Faktor dengan SPSS. Diakses Language Proficiency
22 Mei 2017 dari Differences among Iranian EFL
http://www.statistikian.com/20 Learners. ISSN 1799-2591, 6,
14/03/asumsi-analisis-faktor- (3), pp. 518-524, March 2016.
dengan-spss.html.
Nafiati, Dewi Amaliah. (2015). Faktor-
Idris. (2014). Aplikasi Model Analisis dan faktor yang Mempengaruhi
Kuantitatif dengan SPSS (Edisi Prestasi Belajar Matakuliah
Revisi III). Padang: FE UNP. Pengantar Akuntansi (Studi
Empiris Pada Mahasiswa
KBBI online. (2017). Kamus Besar Bahasa Akuntansi di Jawa Tengah).
Indonesia. Diakses 21 januari Prosiding Seminar Nasional, 9
2017 dari Mei 2015.
http://www.pusatbahasa.diknas.
go. id/kbbi. Notoatmodjo, S. (2007). Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan. Cetakan 2.
Krug, S. G. (2000). Clinical Analysis Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Questionare Manual.
Champaign Illinois: Institute O’ Brien, Patrick S. (2002). Making College
for Personality and Ability Count: A Real World Look at
Testing, Inc. How to Succeed in & After
College. Miami: Making it
Lestari, Puji dan Irianing Suparlinah. (2010). Count.
Analisis Faktor-faktor yang Rakhmat, Jalaluddin. (2000). Psikologi
Memengaruhi Prestasi Komunikasi. Bandung:
Akademik Mahasiswa pada PT.Remaja Rosdakarya, Edisi
mata kuliah Pengantar Revisi.
Akuntansi. Jurnal Manajemen
dan Akuntansi, 11 (2), Oktober Riyani, Yani. (2012). Faktor-faktor yang
2010. Mempengaruhi Prestasi Belajar
Mahasiswa (Studi pada
Mahasiswa Jurusan Akuntansi
31

Politeknik Negeri Pontianak).


ISSN 1693 – 9093, 8 (1), 19-25. Suryabrata, Sumadi. (1989). Psikologi
Februari 2012. Kepribadian. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge.
(2008). Perilaku Organisasi Sugahara, Satoshi and Gregory Boland.
Edisi ke-12. Jakarta: Salemba (2014). How Accounting
Empat. Students Define Success, And
The Factors Affecting Their
Rossy, Armaini. (2001). Pengaruh Prestasi Success And Failure, While
di SLTA, Kualitas Perguruan Studying In The Accounting
tinggi, Pengalaman Belajar Schools Of Japan. Procedia -
Akuntansi, Motivasi dan Usaha, Social and Behavioral
serta Keahlian Intelektual Sciences, 141 ( 2014 ), 64 – 69.
Tehadap Nilai Pengantar
Akuntansi. (Tesis Pada Program Suprapto. (2012). Mengembangkan Bakat
Pasca Sarjana). Universitas dan Minat. (Modul pada Pusat
Padjadjaran, Bandung. Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana).
Santoso, Singgih. (2006). Seri Solusi Bisnis Diakses 13 Juni 2017 dari
Berbasis TI: Menggunakan http://www.mercubuana.ac.id/
SPSS untuk Statistik files/Modul Backlink/Modul
Multivariat. Jakarta: Elex Ganjil 2011-2012/Fakultas
media Komputindo. Ekonomi/Akuntansi/Suprapto.h
tml.
Sardiman. (2009). Interaksi dan Motivasi Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT Pendidikan. Edisi Revisi,
Raja Grafik. Cetakan ke 16. PT. Remaja
Rosdakarya: Bandung.
Sekaran, U., Bougie, R. (2013). Research
Method for Business. Italy: The Liang Gie. (1995). Cara Belajar yang
Printer Trento Srl. Efisien Jilid II. Yogyakarta:
Liberty.
Slameto. (2010). Belajar dengan Faktor-
faktor yang Mempengaruhinya. Thoifah, I’anatut. (2015). Statistika
Jakarta: Rineka Cipta. Pendidikan dan Metodel
Penelitian Kuantitatif. Malang:
Slavin, Robert. E. (2009). Cooperative Madani.
Learning (Teori, Riset,
Wahab, Rohmalina. (Ed.). (2016). Psikologi
Praktik). Bandung: Nusa
Belajar. Jakarta: PT
Media.
RajaGrafindo Persada.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2007). Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi
Landasan Psikologi Proses Umum. Yogyakarta: Andi
Pendidikan. Bandung: PT Offset.
Remaja Rosdakarya.
32

Wijewardena, H. and Rudkin, K. (1999). An


Empirical Investigation of
Some Factors Affecting Student
Performance in Introductory
Accounting. The International
Journal of Accounting and
Business Society, 7(1), 39-53.

Zohar, D. & Marshall. (2002). SQ:


MemanfaatkanKecerdasan
Spiritual dalam Berpikir
Holistik untuk Memaknai
Kehidupan. Cetakan kelima.
Mizan. Bandung.
Diterjemahkan oleh Rahmi
Astuti, Ahmad Nadjib Burhani
dan Ahmad Baiquni dari SQ:
Spiritual intellegience-The
Ultimate Intelligence.
33

LAMPIRAN
Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas
Case Processing Summary
N %
Valid 174 100,0
Cases Excludeda 0 ,0
Total 174 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,966 122

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted
x1 473,11 1637,994 ,321 ,966
x2 473,53 1632,563 ,374 ,966
x3 473,56 1628,965 ,377 ,966
x4 473,37 1626,074 ,469 ,966
x5 473,91 1639,922 ,222 ,966
x6 473,48 1647,742 ,188 ,966
x7 473,55 1632,238 ,372 ,966
x8 474,49 1620,980 ,497 ,966
x9 473,68 1630,368 ,472 ,966
x10 473,72 1632,467 ,432 ,966
x11 473,78 1626,926 ,448 ,966
x12 473,64 1627,377 ,449 ,966
x13 473,05 1648,715 ,153 ,966
x14 473,38 1647,809 ,163 ,966
x15 473,17 1643,854 ,220 ,966
x16 474,03 1625,190 ,471 ,966
x17 472,87 1628,597 ,483 ,966
x18 473,00 1626,046 ,569 ,966
x19 473,10 1640,405 ,305 ,966
x20 473,22 1639,493 ,314 ,966
x21 473,21 1635,194 ,370 ,966
x22 473,54 1622,967 ,478 ,966
x23 473,16 1637,346 ,388 ,966
x24 473,24 1640,647 ,286 ,966
x25 473,34 1644,886 ,177 ,966
x26 473,32 1644,969 ,181 ,966
x27 472,87 1635,965 ,481 ,966
x28 473,10 1633,672 ,468 ,966
x29 473,50 1633,558 ,403 ,966
x30 473,81 1623,657 ,517 ,966
x31 473,60 1624,288 ,598 ,966
x32 473,97 1619,016 ,570 ,966
x33 473,25 1630,014 ,494 ,966
x34 473,21 1629,263 ,521 ,966
x35 473,94 1618,291 ,580 ,966
x36 473,01 1637,647 ,355 ,966
x37 473,79 1619,660 ,561 ,966
34

x38 473,76 1618,774 ,590 ,966


x39 473,83 1625,866 ,444 ,966
x40 473,30 1624,699 ,520 ,966
x41 473,39 1622,159 ,582 ,966
x42 473,59 1639,491 ,246 ,966
x43 473,18 1635,257 ,400 ,966
x44 473,69 1631,672 ,432 ,966
x45 473,78 1623,964 ,475 ,966
x46 474,07 1627,168 ,387 ,966
x47 473,54 1628,088 ,570 ,966
x48 473,82 1613,350 ,622 ,965
x49 473,84 1624,560 ,520 ,966
x50 473,29 1634,405 ,429 ,966
x51 473,66 1624,306 ,520 ,966
x52 473,28 1633,984 ,433 ,966
x53 473,59 1623,896 ,464 ,966
x54 473,39 1630,920 ,457 ,966
x55 473,64 1621,999 ,586 ,966
x56 473,56 1620,028 ,593 ,966
x57 473,50 1626,367 ,516 ,966
x58 473,97 1625,993 ,387 ,966
x59 473,26 1625,592 ,501 ,966
x60 473,30 1640,872 ,324 ,966
x61 473,52 1621,951 ,578 ,966
x62 473,01 1643,809 ,259 ,966
x63 473,09 1642,939 ,247 ,966
x64 473,06 1643,904 ,227 ,966
x65 473,43 1631,483 ,384 ,966
x66 473,15 1632,567 ,383 ,966
x67 472,99 1634,595 ,400 ,966
x68 473,24 1635,074 ,290 ,966
x69 473,56 1633,023 ,323 ,966
x70 473,82 1639,931 ,259 ,966
x71 473,79 1637,128 ,307 ,966
x72 473,38 1636,006 ,400 ,966
x73 473,37 1632,478 ,458 ,966
x74 473,60 1625,907 ,609 ,966
x75 473,64 1633,063 ,503 ,966
x76 474,02 1630,110 ,431 ,966
x77 474,08 1621,150 ,547 ,966
x78 473,19 1636,582 ,335 ,966
x79 473,05 1639,344 ,347 ,966
x80 473,45 1629,613 ,461 ,966
x81 473,53 1621,095 ,538 ,966
x82 473,36 1639,410 ,376 ,966
x83 473,36 1639,042 ,373 ,966
x84 473,98 1619,884 ,557 ,966
x85 474,08 1616,733 ,557 ,966
x86 473,91 1619,390 ,558 ,966
x87 473,47 1634,181 ,405 ,966
x88 473,45 1627,579 ,454 ,966
x89 473,44 1626,052 ,579 ,966
x90 473,45 1623,624 ,647 ,966
x91 473,80 1623,742 ,489 ,966
x92 473,71 1632,127 ,421 ,966
x93 473,34 1638,064 ,355 ,966
x94 473,44 1645,924 ,195 ,966
x95 473,40 1645,281 ,278 ,966
x96 473,47 1632,551 ,464 ,966
x97 473,62 1618,075 ,634 ,965
x98 473,33 1632,686 ,386 ,966
x99 473,56 1626,167 ,571 ,966
35

x100 473,60 1620,981 ,674 ,965


x101 473,79 1615,613 ,624 ,965
x102 473,55 1625,405 ,542 ,966
x103 473,96 1627,634 ,464 ,966
x104 473,70 1621,332 ,601 ,966
x105 473,15 1640,683 ,299 ,966
x106 473,07 1641,596 ,276 ,966
x107 473,68 1645,445 ,167 ,966
x108 473,73 1622,048 ,543 ,966
x109 473,18 1631,743 ,507 ,966
x110 473,20 1631,086 ,466 ,966
x111 473,30 1627,797 ,532 ,966
x112 473,59 1624,290 ,536 ,966
x113 473,54 1620,504 ,586 ,966
x114 473,44 1629,323 ,494 ,966
x115 473,79 1618,963 ,539 ,966
x116 473,60 1625,826 ,524 ,966
x117 473,26 1638,262 ,403 ,966
x118 474,06 1623,812 ,445 ,966
x119 473,44 1622,237 ,523 ,966
x120 473,36 1643,805 ,194 ,966
x121 473,55 1645,486 ,160 ,966
x122 474,37 1634,581 ,250 ,966
36

Hasil Uji Analisis Faktor


37

Communalities

Initial Extraction

x2 1,000 ,649
x3 1,000 ,812
x4 1,000 ,784
x17 1,000 ,819
x18 1,000 ,699
x32 1,000 ,695
x33 1,000 ,724
x34 1,000 ,662
x48 1,000 ,560
x50 1,000 ,626
x52 1,000 ,566
x67 1,000 ,633
x76 1,000 ,659
x77 1,000 ,686
x82 1,000 ,789
x83 1,000 ,683
x85 1,000 ,721
x87 1,000 ,858
x88 1,000 ,745
x104 1,000 ,548
x108 1,000 ,672
x112 1,000 ,770
x113 1,000 ,704
x118 1,000 ,518

Extraction Method: Principal


Component Analysis.
38

Total Variance Explained

Component Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings

Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %

1 6,918 28,826 28,826 6,918 28,826 28,826 2,896 12,065 12,065


2 2,248 9,367 38,193 2,248 9,367 38,193 2,888 12,032 24,097
3 2,061 8,586 46,779 2,061 8,586 46,779 2,560 10,669 34,765
4 1,644 6,849 53,628 1,644 6,849 53,628 2,496 10,402 45,167
5 1,329 5,536 59,164 1,329 5,536 59,164 2,272 9,465 54,632
6 1,283 5,347 64,511 1,283 5,347 64,511 1,777 7,402 62,034
7 1,101 4,587 69,098 1,101 4,587 69,098 1,695 7,064 69,098
8 ,874 3,641 72,740
9 ,797 3,319 76,059
10 ,665 2,773 78,832
11 ,650 2,710 81,542
12 ,626 2,608 84,149
13 ,538 2,242 86,392
14 ,471 1,963 88,354
15 ,402 1,674 90,029
16 ,401 1,671 91,700
17 ,340 1,418 93,118
18 ,312 1,298 94,416
19 ,292 1,218 95,634
20 ,248 1,035 96,669
21 ,238 ,991 97,660
22 ,216 ,902 98,561
23 ,176 ,733 99,295
24 ,169 ,705 100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
39
40

Component Matrixa

Component

1 2 3 4 5 6 7

x2 ,476 ,133 ,426 -,392 -,172 ,103 ,171


x3 ,479 ,239 ,423 -,528 -,195 ,005 ,172
x4 ,624 ,132 ,432 -,405 -,125 -,004 ,103
x17 ,533 -,473 ,049 -,104 ,155 ,480 -,207
x18 ,609 -,326 -,020 -,064 ,209 ,413 ,056
x32 ,614 ,238 -,200 ,062 ,114 -,182 -,414
x33 ,610 -,121 ,361 ,125 -,294 ,028 -,324
x34 ,589 -,205 ,304 ,274 -,101 -,093 -,296
x48 ,607 ,290 -,136 -,059 ,102 -,275 -,009
x50 ,448 -,154 ,456 ,364 -,056 -,228 ,078
x52 ,430 -,179 ,354 ,446 -,053 ,002 -,151
x67 ,381 -,464 -,041 -,044 ,394 ,286 ,178
x76 ,450 ,624 -,113 ,007 ,107 -,012 -,207
x77 ,612 ,397 -,206 -,017 ,017 ,191 -,274
x82 ,347 ,349 ,261 ,294 ,504 -,028 ,370
x83 ,311 ,458 ,218 ,345 ,421 ,082 ,161
x85 ,628 ,074 -,483 -,151 ,071 ,209 -,129
x87 ,440 ,248 -,209 ,308 -,450 ,380 ,342
x88 ,434 ,186 -,387 ,345 -,404 ,211 ,213
x104 ,702 -,002 -,114 -,122 -,021 -,156 ,047
x108 ,593 -,210 -,307 ,063 -,137 -,326 ,229
x112 ,617 -,381 -,352 -,031 -,091 -,282 ,178
x113 ,626 -,432 -,066 ,095 ,098 -,298 ,120
x118 ,484 -,015 -,252 -,361 ,214 -,209 ,016

Extraction Method: Principal Component Analysis.


a. 7 components extracted.
41

Rotated Component Matrixa

Component

1 2 3 4 5 6 7

x2 ,065 ,047 ,137 ,774 ,121 ,073 ,068


x3 ,133 ,081 ,055 ,884 ,013 ,017 ,049
x4 ,180 ,161 ,223 ,807 ,126 ,002 ,092
x17 ,138 ,063 ,287 ,126 ,823 ,013 -,143
x18 ,130 ,203 ,163 ,171 ,747 ,140 ,083
x32 ,742 ,264 ,266 ,002 ,033 -,014 ,059
x33 ,232 ,066 ,719 ,315 ,145 ,111 -,131
x34 ,196 ,182 ,742 ,115 ,162 ,010 ,008
x48 ,520 ,420 ,083 ,218 -,056 ,051 ,232
x50 -,114 ,238 ,669 ,166 -,013 ,031 ,284
x52 ,024 ,055 ,711 ,004 ,145 ,094 ,163
x67 -,089 ,265 ,036 ,005 ,724 -,044 ,165
x76 ,723 -,014 ,017 ,166 -,116 ,138 ,275
x77 ,738 ,037 ,098 ,162 ,166 ,262 ,083
x82 ,098 ,078 ,094 ,115 ,064 ,029 ,864
x83 ,257 -,103 ,138 ,048 ,033 ,092 ,758
x85 ,608 ,314 -,098 ,059 ,405 ,265 -,070
x87 ,121 ,072 ,088 ,135 ,069 ,892 ,107
x88 ,225 ,215 ,087 -,049 ,015 ,799 ,023
x104 ,358 ,511 ,166 ,292 ,164 ,122 ,058
x108 ,122 ,754 ,154 ,052 ,061 ,242 -,007
x112 ,102 ,807 ,136 ,037 ,220 ,163 -,117
x113 ,030 ,702 ,353 ,036 ,279 -,025 ,077
x118 ,371 ,502 -,152 ,215 ,192 -,147 ,019
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.a
a. Rotation converged in 8 iterations.
42

Component Transformation Matrix

Component 1 2 3 4 5 6 7

1 ,480 ,496 ,403 ,380 ,357 ,243 ,173


2 ,534 -,351 -,260 ,219 -,514 ,218 ,406
3 -,348 -,385 ,530 ,525 -,067 -,314 ,264
4 -,096 -,070 ,529 -,635 -,132 ,373 ,382
5 ,153 ,014 -,225 -,260 ,396 -,569 ,614
6 -,002 -,601 -,134 ,053 ,656 ,433 -,034
7 -,575 ,340 -,374 ,240 -,013 ,380 ,460

Extraction Method: Principal Component Analysis.


Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
43

Component Score Coefficient Matrix

Component

1 2 3 4 5 6 7

x2 -,093 -,047 -,044 ,374 ,011 ,043 -,012


x3 -,063 -,011 -,087 ,437 -,059 ,000 -,032
x4 -,043 -,007 -,011 ,360 -,020 -,035 -,014
x17 ,048 -,179 ,059 -,020 ,436 -,034 -,118
x18 -,034 -,072 -,050 ,010 ,384 ,047 ,048
x32 ,359 ,001 ,117 -,138 -,075 -,164 -,069
x33 ,081 -,127 ,340 ,053 -,032 ,007 -,203
x34 ,068 -,043 ,352 -,065 -,029 -,073 -,088
x48 ,154 ,153 -,038 ,017 -,136 -,083 ,087
x50 -,151 ,086 ,285 ,004 -,120 -,012 ,139
x52 -,025 -,074 ,340 -,099 ,003 ,016 ,040
x67 -,123 ,035 -,106 -,044 ,392 -,046 ,160
x76 ,318 -,101 -,020 -,012 -,088 -,026 ,074
x77 ,317 -,153 ,002 -,029 ,055 ,050 -,055
x82 -,090 ,042 -,067 -,013 ,037 -,025 ,562
x83 ,038 -,089 -,002 -,060 ,042 ,003 ,458
x85 ,227 -,007 -,135 -,056 ,173 ,064 -,095
x87 -,124 -,059 -,037 ,054 ,004 ,580 ,025
x88 -,039 ,022 -,011 -,056 -,051 ,488 -,028
x104 ,048 ,164 -,024 ,064 -,036 -,013 -,012
x108 -,095 ,352 -,020 -,027 -,127 ,089 -,007
x112 -,090 ,357 -,036 -,036 -,041 ,037 -,066
x113 -,105 ,298 ,074 -,066 ,001 -,089 ,055
x118 ,110 ,205 -,171 ,054 ,022 -,185 ,005

Extraction Method: Principal Component Analysis.


Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Component Scores.

Anda mungkin juga menyukai