Skripsi Ria Umasangaji (150 2013 0162)
Skripsi Ria Umasangaji (150 2013 0162)
i
STUDI KOMPARASI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN JERUK PURUT
(Citrus hystrix DC) DAN DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia
(christm) Swingle) ASAL KOTA TERNATE MENGGUNAKAN
METODE PEREDAMAN RADIKAL BEBAS DPPH
Skripsi
ii
iii
iv
iv
v
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT,
DPPH merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pada
lelaki dan wanita yang penulis paling cintai ayahanda Ruslan.U dan ibunda
vi
akhir ini dengan baik dan tepat waktu. Untuk kedua adik penulis yang
dan memberi semangat. Serta seluruh keluarga besar penulis yang tidak
dapat penulis sebut satu persatu, terima kasih atas doa, kasih sayang dan
Naid, M.Sc., Apt selaku pembimbing pertama dan Ibu Virsa Handayani,
S.Farm., M.Farm., Apt selaku pembimbing kedua, yang begitu baik, ikhlas
dan sabar telah membimbing serta memberikan ilmu dan motivasi yang
S.Si., M.Si., Apt, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
besarnya kepada :
vii
4. Bapak Herwin, S.Farm.,M.Si selaku wakil dekan III Fakultas Farmasi
5. Ibu Dra. Hj. Mihra Syukur, M.Ag selaku wakil dekan IV Fakultas
Farmakognosi-Fitokimia.
Indonesia.
penulis.
Adeliany yang selalu ada disaat suka maupun duka, dan seluruh
viii
petunjuk, bantuan, motivasi, kebahagiaan, kebersamaan dan
12. Terima kasih kepada personil KKN Puskesmas Tuppu yang selalu
13. Terima kasih kepada personil Kos Nur tersayang kak Liza Rezki
Ananda SH.,MH, kak Sartia S.Sos, kak Mustika Sakka S.sos, Harira
adanya kritik dan saran dari berbagai pihak sehingga menjadi bahan
pengetahuan.
Penulis
ix
ABSTRAK
RIA FITRIANI UMASANGAJI. Studi komparasi aktivitas antioksidan
daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia
(christm) Swingle) asal Kota Ternate dengan menggunakan metode
peredaman radikal bebas 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil (DPPH) (Dibimbing
oleh Tadjuddin Naid dan Virsa Handayani).
Daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dan jeruk nipis (Citrus aurantifolia
(christm) Swingle) merupakan famili Rutaceae yang mengandung flavonoid
yang memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
perbandingan aktivitas antioksidan dari daun jeruk purut (Citrus hystrix DC)
dan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle) menggunakan
metode peredaman radikal bebas DPPH. Ekstraksi daun jeruk purut (Citrus
hystrix DC) dan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle) dengan
metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96 %. Uji aktivitas antioksidan
secara kualitatif dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan eluen
n-heksan:etil asetat (7:3). Uji aktivitas antioksidan secara kuantitatif
menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH yang diukur serapan
pada panjang gelombang 515 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
IC50 daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) adalah 228,695 µg/mL ini
menunjukkan potensi aktivitas antioksidan sampel lemah. Sedangkan nilai IC50
daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle) adalah 335,064 µg/mL
ini menunjukkan aktivitas antioksidan sampel tidak aktif.
Kata kunci : Antioksidan, daun jeruk purut, jeruk nipis, DPPH.
x
Xi
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
HALAMAN PENGESAHAN iv
PRAKATA vi
ABSTRAK x
ABSTRACT xi
DAFTAR TABEL xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
D. Manfaat Penelitian 4
E. Kerangka Pikir 5
F. Hipotesis 5
xii
1. Klasifikasi Tanaman 6
3. Morfologi Tanaman 7
4. Kandungan Kimia 8
5. Manfaat tanaman 9
C. Uraian Antioksidan 12
D. Uraian DPPH 14
E. Uraian Kuersetin 16
F. Uraian Ekstraksi 17
G. Spektrofotometri UV-Vis 20
B. Populasi Sampel 22
C. Metode Kerja 22
E. Prosedur Penelitian 23
2. Ekstraksi Sampel 23
3. Skrining Fitokimia 24
a. Identifikasi alkaloid 24
b. Identifikasi flavonoid 24
xiii
c. Identifikasi saponi 25
d. Identifikasi fenol 25
A. Kesimpulan 39
B. Saran 39
DAFTAR PUSTAKA 40
LAMPIRAN 44
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 7. Daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dan daun jeruk 53
nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle)
Gambar 8. Ekstrak etanol kental daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) 54
dan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
obat. Jeruk berasal dari dataran Asia tepatnya dari dataran Cina. Jeruk
telah lama dikenal dan dibudidayakan dan merupakan salah satu buah yang
sangat digemari oleh masyarakat baik sebagai buah segar maupun olahan.
sebagai obat tradisional. Bagian utama yang digunakan adalah buah, daun,
dan kulit buah. Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle) dan
mengandung asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral,
selain itu juga bermanfaat untuk produk pangan dalam menjaga mutu dari
membentuk radikal bebas tak reaktif yang stabil (Sembiring, Sangi, &
dibandingkan daun jeruk purut, jeruk keprok, jeruk bali, dan jeruk lemon
yang berasal dari Jawa Barat menggunakan metode DPPH dan FRAP
(christm) Swingle) dan daun jeruk purut (Citrus histryx DC) menggunakan
metode DPPH”.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle) dan daun
(Citrus aurantifolia (christm) Swingle) dan daun jeruk purut (Citrus hystrix
DC) ?
1. Maksud penelitian
Swingle) dan daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dengan menggunakan
2. Tujuan umum
(christm) Swingle) dan daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dengan
3. Tujuan khusus
(christm) Swingle) dan daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dengan
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
yang paling efektif antara daun daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dan
2. Manfaat praktis
aktivitas antioksidan yang paling efektif antara daun jeruk purut (Citrus
hystrix DC) dan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle).
E. Kerangka pikir
Secara empiris
digunakan sebagai Obat
tradisional
Daun
Uji aktivitas
antioksidan
Menggunakan
metode DPPH
Data ilmiah
F. Hipotesis
Daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dan daun jeruk nipis (Citrus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian umum
1. Klasifikasi tanaman
Kingdom : Plantae
Division : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Sapindales
Family : Rutaceae
Genus : Citrus L
Kingdom : Plantae
Division : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Sapindales
Family : Rutaceae
Genus : Citrus L
a. Jeruk nipis
2013, h. 141).
b. Jeruk purut
3. Morfologi tanaman
a. Jeruk nipis
panjang 0,5-2,5 cm. Jeruk nipis memiliki daun yang bentuknya bulat
telur, memiliki tangkai daun bersayap dan ujung daun agak tumpul.
yang berbentuk seperti bola, kuning diameternya 3,5-5 cm, kulit 0,2-
2009).
b. Jeruk purut
sedikit dan memiliki kulit buah yang tebal. Memiliki daging buah
tumpul dan bertangkai satu. Ketiak daun yang berduri pendek halus
4. Kandungan kimia
a. Jeruk nipis
b. Jeruk purut
5. Manfaat tanaman
a. Jeruk nipis
antipiretik yang ditimbulkan oleh daun jeruk nipis pada tikus putih
(Rosyad 2009).
b. Jeruk purut
B. Radikal bebas
Reaksi oksidasi dapat terjadi setiap saat. Ketika bernapas pun terjadi
yang sangat aktif, yang dapat merusak struktur serta fungsi sel. Namun,
reaktivitas radikal bebas itu dapat dihambat oleh sistem antioksidan yang
katarak, rematik dan diabetes sering dikaitkan dengan radikal bebas (Khaira
2010, h. 183).
relatif tidak stabil dengan atom yang pada orbit terluarnya memiliki satu atau
tersebut menjadi tidak stabil dan radikal supaya stabil molekul ini selalu
dari molekul lain. Karena itulah disebut radikal bebas atau Reactive Oxygen
Sumber pemicu radikal bebas ada yang bersifat internal (dari dalam
proses oksidasi itu terbentuk juga radikal bebas (ROS), yaitu anion
C. Antioksidan
radikal bebas tak reaktif yang stabil (Sembiring, Sangi, & Suryanto 2016, h.
16).
molekul tidak stabil yang dikenal sebagai radikal bebas. Antioksidan dapat
karena itu, jika terjadi peningkatan radikal bebas dalam tubuh, dibutuhkan
radikal bebas dari lemak yang teroksidasi, dapat disebabkan oleh 4 (empat)
macam mekanisme reaksi yaitu (Sayuti, Kesuma & Rina 2015, h. 67) :
antioksidan.
kelompok yaitu:
Antioksidan primer
Antioksidan sekunder
Antioksidan tersier
dan jaringan tubuh yang rusak disebabkan oleh radikal bebas. Contoh
reduktase yang dapat memperbaiki DNA dalam inti sel. Enzim metionin
D. DPPH (1,1-dipenil-2-pikrilhidrazil)
bebas yang stabil sehingga apabila digunakan sebagai pereaksi dalam uji
kering dengan kondisi penyimpanan yang baik akan stabil selama bertahun-
radikal hidrogen pada DPPH akan menetralkan karakter radikal bebas dari
berpasangan maka warna larutan berubah dari ungu tua menjadi kuning
(Erawati 2012).
didasarkan pada reduksi dari radikal bebas DPPH yang berwarna oleh
(Ikhlas 2015).
antioksidan bila nilai IC50 kurang dari 200 ppm. Bila nilai IC50 yang diperoleh
berkisar antara 200-1000 ppm, maka zat tersebut kurang aktif namun masih
2008, h. 123-124).
E. Kuersetin
F. Ekstraksi
zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut
yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan
Universitas Muslim Indonesia
17
yang saling bercampur. Pada umumnya zat terlarut yang diekstraksi bersifat
tidak larut atau larut sedikit dalam suatu pelarut tetapi mudah larut dengan
pada pelarut yang sesuai, senyawa polar dalam pelarut polar dan senyawa
1. Cara dingin
a. Maserasi
b. Perkolasi
2. Cara panas
a. Refluks
b. Sokletasi
c. Digesti
(Narulita 2015).
d. Infusa
e. Dekok
Dekok adalah infusa dengan waktu yang lebih lama (lebih dari
G. Spektrofotometer UV-Vis
secara umum yang dikenal sebagai orbital elektron pi (п), sigma (α) dan
lebih tinggi yang dikenal sebagai orbital elektro anti bonding (Pratimasari
2009).
bergetar dalam bidang yang tegak lurus satu sama lain dan masing-masing
mengandung zat yang dapat menyerap, maka radiasi ini akan dipantulkan,
kuantitatif, tetapi dapat pula untuk analisis kualitatif. Untuk analisa kuantitatif
BAB III
METODE PENELITIAN
Muslim Indonesia.
DC) dan jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle). Sampel yang
digunakan adalah daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dan daun jeruk nipis
C. Metode Kerja
picrylhidrazyl (DPPH).
22
2. Bahan yang digunakan
nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle), daun jeruk purut (Citrus hystrix
DC), etanol 96%, FeCl3, HCl 0,5 N, kertas saring, kuersetin, lempeng KLT,
E. Prosedur Penelitian
Bahan penelitian berupa daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dan
daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle) yang diperoleh dari
Kota Ternate. Daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle) dan
daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) yang telah diperoleh dibersihkan dari
2. Pembuatan ekstrak
sebanyak 450 gr, kemudian dimasukkan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia
(christm) Swingle) dan daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) yang akan di sari
1,5 L kedalam bejana maserasi yang berisi serbuk daun jeruk nipis (Citrus
aurantifolia (christm) Swingle) dan daun jeruk purut (Citrus hystrix DC).
cair. Ekstrak cair diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental (Suradji, Najib,
3. Pengujian fitokimia
Uji fitokimia yang dilakukan meliputi uji alkaloid, uji flavonoid, uji
dan daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dimasukkan kedalam masing-
1. HCl 0,5 N dan pereaksi Mayer, jika mengandung alkaloid maka akan
b. Uji Flavonoid
daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) diambil sebanyak 1 gr, masing-masing
tabung pertama blanko dan tabung kedua ditambah beberapa tetes etanol,
tetes larutan FeCl3 5%. Terbentuknya warna hijau atau hijau biru
84).
dan daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) masing-masing dilarutkan dengan
menggunakan eluen n-Heksan : Etil asetat (7:3). Ekstrak yang sudah ditotol
pada lempeng KLT dielusi dan diamati di bawah sinar UV 254 nm dan 366
aurantifolia (christm) Swingle) dan daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) diuji
Larutan stok DPPH 25 ppm dipipet 4 mL lalu diinkubasi pada suhu 37°C
gelombang maksimal.
dan daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) ditimbang sebanyak 10 mg dan
pada sampel daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dengan seri konsentrasi
50 ppm, 100 ppm, 120 ppm, 130 ppm, dan 140 ppm dimana masing-masing
dipipet 0,25 mL, 0,5 mL, 0,6 mL, 0,65 mL dan 0,7 mL kemudian dicukupkan
dengan metanol p.a sampai volume akhir 5 mL. dan dilakukan seri
Swingle) dengan seri konsentrasi 60 ppm, 80 ppm, 100 ppm, 120 ppm, dan
140 ppm dimana masing-masing dipipet 0,3 mL, 0,4 mL, 0,5 mL, 0,6 mL
dan 0,7 mL kemudian dicukupkan dengan metanol p.a sampai volume akhir
5 mL. Seri konsentrasi yang telah dibuat masing-masing dipipet 0,5 mL, lalu
ppm, 6 ppm, 8 ppm, 10 ppm, dimana masing-masing dipipet 0,01 mL, 0,02
mL, 0,03 mL, 0,04 mL, 0,05 mL, kemudian dicukupkan dengan metanol p.a
sampai volume akhir 5 mL. Seri konsentrasi yang telah dibuat masing-
masing dipipet 0,5 mL, lalu ditambahkan 3,5 mL larutan DPPH 25 ppm.
[ A0 - ( A1 - As)]
% peredaman = x 100%
A0
Keterangan :
As : Absorbansi sampel
bebas sebagai sumbu y. Nilai IC50 dari perhitungan pada saat % inhibisi
sebesar 50%, y = bx + a.
BAB IV
Radikal bebas adalah suatu molekul yang relatif tidak stabil dengan
atom yang pada orbit terluarnya memiliki satu atau lebih elektron yang tidak
disebabkan oleh molekul tidak stabil yang dikenal sebagai radikal bebas
(Inggrid & Santoso 2014, h. 9). Antioksidan adalah zat yang dapat
diantaranya jeruk purut (Citrus hystrix DC) dan jeruk nipis (Citrus
(Citrus hystrix DC) dan jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle)
yang dapat dimanfaatkan yaitu daun. Daun tanaman jeruk purut (Citrus
hystrix DC) dan jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle) sehingga
purut (Citrus hystrix DC) dan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm)
362).
Sampel daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dan daun jeruk nipis
lainnya seperti metanol dan aseton. Pelarut etanol memiliki aktivitas yang
ekstrak etanol kental yang diperoleh pada daun jeruk purut (Citrus hystrix
DC) daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle) pada tabel 1.
Tabel 1.Hasil perhitungan persen rendemen ekstrak etanol daun jeruk purut
(Citrus hystrix) dan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm)
Swingle)
Berat Rendamen
Berat ekstrak
Sampel sampel ekstrak (%)
(g)
segar (g) b/b
Daun jeruk
450 g 50,9073 11,313
purut
Daun jeruk
450 g 44,5056 9,908
nipis
daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia
Tabel 2. Data hasil skrining fitokimia ekstak etanol daun jeruk purut (Citrus
hystrix DC) dan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm)
Swingle)
Ekstrak etanol
daun jeruk purut Fenol +
(Citrus hystrix
DC) dan daun Flavonoid +
jeruk nipis (Citrus Saponin +
aurantifolia
(christm) Alkaloid -
Swingle)
menggunakan lempeng KLT. Ekstrak etanol daun jeruk purut (Citrus hystrix
DC) dan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle) ditotolkan
pada lempeng KLT kemudian dielusi dengan eluen n-Heksan : etil asetat
purut (Citrus hystrix DC) dan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm)
DPPH.
Gambar 2. Foto profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ekstrak etanol daun
jeruk purut (Citrus hystrix DC)
Keterangan :
2.a : Penampak bercak UV 254 nm ekstrak etanol daun jeruk purut (Citrus
hystrix DC)
2.b : Penampak bercak UV 366 nm ekstrak etanol daun jeruk purut (Citrus
hystrix DC)
2.c : Penampak bercak sinar tampak ekstrak etanol daun jeruk purut (Citrus
hystrix DC) setelah disemprot DPPH
Gambar 3. Foto profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ekstrak etanol daun
jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle).
Keterangan :
3.a : Penampak bercak UV 254 nm ekstrak etanol daun jeruk nipis (Citrus
aurantifolia (christm) Swingle)
3.b : Penampak bercak UV 366 nm ekstrak etanol daun jeruk nipis (Citrus
aurantifolia (christm) Swingle)
3.c : Penampak bercak sinar tampak ekstrak etanol daun jeruk purut
(Citrus hystrix DC) setelah disemprot DPPH
123-124).
Sampel daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dan daun jeruk nipis
daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dengan seri konsentrasi 50 ppm, 100
ppm, 120 ppm, 130 ppm dan 140 ppm sedangkan pada sampel daun jeruk
seri konsentrasi 60 ppm, 80 ppm, 100 ppm, 120 ppm, 140 ppm. Pada
antioksidan sangat kuat. Sedangkan pada sampel ekstrak etanol daun jeruk
purut (Citrus hystrix DC) memiliki nilai IC50 228,695 μg/mL, ini menunjukkan
sampel daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) memiliki aktivitas antioksidan
lemah dan pada sampel ekstrak etanol daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia
(christm) Swingle) memiliki nilai IC50 335,064 μg/mL, ini menunjukkan pada
Tabel 4. Hasil pengukuran absorbansi, persen inhibisi dan nilai IC50 dari
ekstrak etanol daun jeruk purut (Citrus hystrix DC), daun jeruk
nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle) dan pembanding
Kuersetin.
DC) dan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle) dan
25
20
jeruk purut
15 Linear (jeruk purut)
10
0
0 50 100 150
KUERSETIN
70 y = 2.166x + 38.97
60 R² = 0.999
50
40
kersetin
30
Linear (kersetin)
20
10
0
0 5 10 15
Gambar 5. Grafik hubungan antara konsentrasi ekstrak daun jeruk nipis
dengan (Citrus aurantifolia (christm) Swingle) % pengikatan
DPPH.
Regresi linear yang didapat oleh ekstrak daun jeruk purut (Citrus
purut (Citrus hystrix DC) memiliki aktivitas antioksidan yang lemah dan daun
bahan pangan seringkali dilakukan agar suatu bahan dapat disimpan lebih
dengan membandingkan sampel yang masih segar dan sampel yang telah
BAB V
A. Kesimpulan
bahwa :
1. Daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) memiliki aktivitas antioksidan dan
aktivitas antioksidan.
2. Ada perbedaan aktivitas antioksidan daun jeruk purut (Citrus hystrix DC)
aktivitas antioksidan daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) lebih tinggi
dengan nilai IC50 228,695 µg/ml dibandingkan daun jeruk nipis (Citrus
B. Saran
antioksidan dari ekstrak daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dan daun jeruk
39 PUSTAKA
DAFTAR
Edriana, N., 2014, Uji Aktivitas Antioksidan Pada Ekstrak Daun Kunyit
(curcuma domestica val) Dengan Menggunakan Metode DPPH (1, 1-
diphenyl-2-picrylhydrazyl), S.Si Skripsi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Hidayat, F. K., 1999, Ekstraksi Minyak Atsiri dari Daun Jeruk Purut (Citrus
hystrix D.) Pada Skala Pilot-Plant, S.T.P Skripsi, Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Ikhlas, N., 2015, Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Herba Kemangi (Ocimum
americanum Linn) dengan Metode DPPH (2, 2-Difenil-1-Pikrilhidrazil),
S.Si Skripsi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
Inggrid, H. M., & Santoso, H., 2014, Ekstraksi Antioksidan dan Senyawa
Aktif dari Buah Kiwi (Actinidia deliciosa). Research Report-
Engineering Science.
Inggrid, M., & Santoso, H., 2016, Aktivitas Antioksidan Dan Senyawa
Bioaktif Dalam Buah Stroberi, Research Report-Engineering
Science.
Narulita, H., 2015, ‘Studi Praformulasi Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah
Manggis (Garcinia mangostana L.), S.Si Skripsi, Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Pratimasari, D., 2009, ‘Uji Aktivitas Penangkap Radikal Buah Carica papaya
L. Dengan Metode DPPH dan Penetapan Kadar Fenolik Serta
Flavonoid Totalnya’, S.Farm Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Redha, A., 2013, Flavonoid: struktur, sifat antioksidatif dan peranannya
dalam sistem biologis, Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik
Negeri Pontianak.
Raharja, B., 2009, ‘Uji Efek Stimulan Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus
hystrix DC) Pada Mencit Putih Jantan’, S.Farm Skripsi, Fakultas
Farmasi, Unika Widya Mandala, Surabaya.
Rosyad, P. G. Y., 2009, ‘Formulasi Gel Obat Jerawat Minyak Atsiri Daun
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) dan Uji Daya Antibakteri
(Propionibacterium acne) Secara In Vitro’, S.Farm Skripsi, Fakultas
Farmasi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Runtuwene, M 2011, Kajian Fitokimia dan Toksisitas Ekstrak Metanol Daun
Pinang Yaki Areca Vestiaria Giseke. Chemistry Progress, 4(2).
Sangi, M. S., Momuat, L. I., & Kumaunang, M., 2012, ‘Uji toksisitas dan
skrining fitokimia tepung gabah pelepah aren (Arenga
pinnata)’, Jurnal Ilmiah Sains, vol. 12,no 2, pp. 127-134.
Sayuti, Kesuma & Yenrina, R 2015, Antioksidan, Alami dan Sintetik,
Andalas University Press, Padang.
Sembiring, E., Sangi, M. S., & Suryanto, E., 2016, ‘Aktivitas antioksidan
ekstrak dan fraksi dari biji jagung (Zea mays L.)’ Chemistry Progress,
pp. 16-24.
Septiana, A. T., & Asnani, A., 2012, ‘Kajian sifat fisikokimia ekstrak rumput
laut coklat Sargassum duplicatum menggunakan berbagai pelarut
dan metode ekstraksi’, Jurnal Agrointek, vol. 6, no 1, pp. 22-28.
Suradji, S. I., Najib, A., & Ahmad, A. R., 2016, ‘Studi komparasi kadar
flavonoid total pada bunga rosella merah (Hibiscus sabdariffa L.)
Asal kabupaten luwu utara provinsi Sulawesi Selatan dan kabupaten
Kediri provinsi Jawa Timur. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, vol. 3, hal
2, pp. 175-181.
Syarif, R. A., Muhajir, M., Ahmad, A. R., & Malik, A., 2016, ‘Identifikasi
golongan senyawa antioksidan dengan menggunakan metode
peredaman radikal DPPH ekstrak etanol daun Cordia myxa L’, Jurnal
Fitofarmaka Indonesia, vol. 2, no 1, pp. 83-89.
Tetti, M. 2014,‘Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, Dan Identifikasi Senyawa
Aktif’, Jurnal Kesehatan, vol. 7, no. 2.
Widowati, K., 2011, ‘Efek Antipiretik Ekstrak daun Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolium L.) Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)’, S.ked
Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Wulaningsih, A., 2010,’ Formulasi Sediaan Gel Minyak Atsiri Buah Jeruk
Purut (Citrus hystrix dc.) dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap
Propionibacterium acne Secara in vitro’, S.Farm Skripsi, Fakultas
Farmasi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Skema kerja ekstraksi daun jeruk purut (Citrus hystrix DC)
dan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle)
Dimaserasi 3 kali
Ekstrak etanol
cair
Diuapkan
menggunakan
rotavapor
Ekstrak kental
a. Uji Alkaloid
b. Uji Flavonoid
1 gram sampel daun jeruk purut (Citrus
hystrix DC) dan daun jeruk nipis (Citrus
aurantifolia (christm) Swingle)
- Dimasukkan kedalam
labu Erlenmeyer dan ditambahkan
etanol 25 mL
- Dipanaskan sampai mendidih dan
disaring
Filtrat
Tambahkan
aquadest
d. Uji fenol
1 mL ekstrak
etanol cair
Lempeng KLT
yang telah dielusi
2,5 mg DPPH
Dipipet
4 mL larutan stok
Diinkubasi selama 30
menit
Absorbansi
Nilai IC50
sebanyak 10Dilarutkan
mg dengan metanol
p.a dan dicukupkan
volumenya hingga 10 mL
untuk memperoleh larutan
stok dengan konsentrasi
1000 ppm.
Larutan campuran
Diinkubasi selama 30 menit
Diukur serapannya pada
Panjang gelombang 515 nm
Absorbansi
Dihitung % peredaman radikal
bebas
Dihitung nilai IC50
Nilai IC50
Universitas Muslim Indonesia
52
10 mg kuarsetin
Larutan campuran
Absorbansi
Nilai IC50
Universitas Muslim Indonesia
53
Lampiran 5. Gambar daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dan daun jeruk
nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle)
A
B
(Sumber : Dokumentasi
pribadi)
Keterangan :
(A) (B)
Gambar 8. Ekstrak daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dan daun jeruk
nipis (Citrus aurantifolia (christm) Swingle)
Keterangan :
0,683−(0,612−0,017)
50 ppm = x 100%
0,683
= 12,884 %
0,683−(0,567−0,036)
100 ppm = x 100%
0,683
= 22,254 %
0,683−(0,544−0,047)
120 ppm = x 100 %
0,683
= 27,232 %
0,683−(0,536−0,049)
130 ppm = x 100%
0,683
= 28,696 %
0,683−(0,516−0,054)
140 ppm = x 100%
0,683
= 32,357 %
0,680−(0,576−0,004)
60 ppm = x 100%
0,680
= 15,882 %
0,680−(0,561−0,006)
80 ppm = x 100%
0,680
= 18,382 %
0,680−(0,554−0,009)
100 ppm = x 100 %
0,680
= 20,147 %
0,680−(0,539−0,01)
120 ppm = x 100%
0,680
= 22,205 %
0,680−(0,511−0,011
140 ppm = x 100%
0,680
= 26,470 %
(Abs.Blanko−Abs.Sampel)
Aktivitas Antioksidan (%) = x 100%
Abs.Blanko
0,683−0,386
2 ppm = x 100%
0,683
= 43.48463 %
0,683−0,359
4 ppm = x 100%
0,683
= 47, 43777 %
0,683−0,329
6 ppm = x 100 %
0,683
= 51,83016 %
0,683−0,297
8 ppm = x 100%
0,683
= 56,51537 %
0,683−0,269
10 ppm = x 100%
0,683
= 60,61493 %
Lampiran 10.Perhitungan nilai IC50 ekstrak etanol daun jeruk purut (Citrus
hystrix DC) dan grafik hubungan konsentrasi sampel dengan
% pengikatan DPPH
Dik. a = 1,974
b = 0,210
R2 = 0,991
Sehingga, y = bx + a
50 = 1,974+ 0,210x
(50−a)
x = b
(50−1,974)
= 0,210
Lampiran 11.Perhitungan nilai IC50 ekstrak etanol daun jeruk nipis (Citrus
aurantifolia (christm) Swingle) dan grafik hubungan
konsentrasi sampel dengan % pengikatan DPPH
Dik. a = 8,117
b = 0,125
R2 = 0,970
Sehingga, y = bx + a
50 = 8,117 + 0,125x
(50−a)
x =
b
(50−8,117)
= 0,125
Dik. a = 38.97
b = 2.166
R2 = 0,999
Sehingga, y = bx + a
50 = 38.97 + 2.166x
(50−a)
x = b
(50−38,97)
= 2,166
Berat Ekstrak
Sehingga, % rendamen = x 100%
Berat Sampel
50,9073 gram
= x 100%
500 gram
= 11,313 %
Berat Ekstrak
Sehingga, % rendamen = x 100%
Berat Sampel
44,5056 gram
= x 100%
450 gram
= 9,908 %