PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu unsur tenaga kependidikan yang dinilai penting dalam
meningkatkan mutu pendidikan adalah pengawas satuan pendidikan.
Pengawas satuan pendididkan bertugas melaksanakan pengawasan
akademik dan pengawasan manajerial di sekolah yang ditunjuk melalui
kegiatan pemantauan, penilaian, dan pembinaan serta pelaporan dan tindak
lanjut. Tanggung jawab pengawas satuan pendidikan adalah meningkatkan
mutu penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan. Disamping itu
pengawas satuan pendidikan juga berfungsi sebagai penjamin mutu
pendidikan pada sekolah binaannya.
Dalam Rangka menjamin perluasan dan pemerataan akses peningkatan
mutu dan inovasi, serta tata kelola pendidikan yang baik dan akutantabilitas
pendidikan yang mampu menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional dan global perlu dilakukan
pemberdayaan dan peningkatan mutu dan profesionalisme pengawas yang
merupakan kepanjangan tangan dari kebijakan Kepala Kementerian Agama
Kabupaten Kota malang untuk memberikan layanan teknis terhadap
keberhasilan pendidikan di Tingkat TK/RA. SD/MI. SMP/MTs.
SMA/MA/SMK/SLB secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Eksistensi pengawas sekolah dinaungi oleh sejumlah dasar hukum.
adalah landasan hukum yang terbaru yang menegaskan keberadaan pejabat
fungsional itu. Selaian itu secara tegas dikatakan dalam Keputusan Menpan
No.118 / 1996 sebagai berikut :”Pengawas sekolah adalah Pegawai Negeri
Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab, dan wewenang secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan pendidikan di
sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis
pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan prasekolah, dasar,
dan menengah.”1
Seorang pengawas sekolah harus mampu dan menguasai melakukan
penilaian kinerja baik kinerja guru ,kepala sekolah ,dan staf (tenaga
1
Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 dan PP No.19 Tahun 2005
administrasi sekolah ) merupakan salah satu kompetensi yang harus
dikuasai pengawas sekolah/madrasah. Kompetensi tersebut termasuk dalam
dimensi kompetensi evaluasi pendidikan.2
pokok dan fungsinya, tidak bisa dilakukan serta merta. Dalam rekrutmen
oleh instansi yang berwenang, seorang guru atau kepala sekolah harus
dari seorang pengawas. Disatu sisi ada pengalaman yang bisa dijadikan
2
Permendiknas nomor 12 tahun 2007
pelajaran bagi praktikan pengawas. Kedua hal ini kemudian dievaluasi
pokok dan fungsi pengawas serta memiliki pengalaman yang nyata dari
agak jauh dari tempat tinggal, sedikitnya waktu yang dapat digunakan
dan sebagainya.
Secara garis besar sasaran kepengawasan ini adalah mencakup
Sehingga persoalan jarak dan waktu bisa dikelola dengan lebih efektif dan
menjadi pengawas. Ataupun jika kembali tetap menjadi guru dan mungkin
akan menjadi kepala sekolah. Pengalaman ini tetap akan berguna sebab
sepanjang menjadi guru dan kepala sekolah juga akan berhubungan dan
terkait dengan pengawas sekolah atau pengawas PAI. Kemajuan sebuah
Hal ini dilakukan karena luasnya cakupan tugas seorang pengawas, tentu
waktu yang tersedia untuk praktek tidak mencukupi, jika harus melakukan
membahas solusinya
e. Melihat dan memeriksa dokumen guru dan
f. Mengevaluasi poin-poin yang tersebut di atas, mulai a sampai e.
4. Pembinaan pada Guru PAI.
5. Mengkoordinasikan hal-hal yang berkenaan dengan pengawasan
ditemui.
Program pembinaan ini meliputi : Kompetensi spiritual. Kompetensi
B. Program Pemantauan
Praktik Supervisi Akademik yang dilakukan oleh praktikan dari
bimbingan serta solusi dari masalah yang dihadapi sehingga guru dapat
pengawas.
Pemantauan kinerja dan produktifitas guru meliputi :
1. Penyusunan perangkat pembelajaran
2. Pelaksanaan KBM di kelas
3. Program penilaian
4. Program remidi dan pengayaan
sendirian.
Program ini meliputi :
1. Kelengkapan perangkat pembelajaran.
2. Kelengkapan media dan alat bantu ajar.
3. Kelengkapan dokumen penilaian
4. Kelengkapan dokumen tindak lanjut.
D. Hasil Pengawasan
1. Supervisi Akademik
Kegiatan supervise akademik ini dilakukan di sekolah sebagaimana
terlampir :
Sekolah Sasaran : MI Diponegoro
RENCANA DAN
NO HASIL SUPERVISI MASALAH PENYEBAB SOLUSI
TINDAK LANJUT
1. Perangkat pembelajaran - - - Penting dan harus untuk
Lengkap dipertahankan.
2. Proses pembelajaran Baik - - - Diskusi KKG harus Lebih
ditingkatkan untuk
implementasi pembelajaran
PAIKEM-GEMBRUT
3. Teknik membangun kretifitas Pemajangan hasil karya Pemahaman Guru Perlu pelatihan Dukungan Kepala sekolah
siswa Cukup Baik siswa kurang kurang dan perbanyak terkait Sarana
pengetahuan pembelajaran perlu di
perhatikan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyusunan program pengawasan ini, praktek kepengawasan dapat
berikut :
1. Menilai
Penilaian yang dimaksud yaitu Penilaian terhadap kinerja guru.
a. Penilaian kinerja guru mencakup menilai guru dalam
akademik.3
2. Memantau
a. Pemantauan ketercapaian pelaksaanaan program sekolaah yang
terkait dengan 8 Standar Nasional Pendidikan dan
b. Pemantauan UAS/UKK, US/UN.
Pengawas sekolah menggunakan kemampuan supervise
managerial.
3. Pembinaan
Pembinaan yang dilakukan oleh pengawas sekolah terhadap sekolah
adalah pembinaan sekolah yg mencakup teknik educatif dan
administratif .
B. Rekomendasi
3
Permendiknas nomor 41 tahun 2007.
Program praktik pengawasan yang dilakukan ini, semoga kedepan
lebih baik.
Terahir sebagai hasil dari kepengawasan ini kami mempunyai catatan
pembelajaran.
3. Guru agar mempersiapkan administrasi pembelajaran sebelum
lengkap.
Lampiran :