Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PENJADWALAN PEMBAGIAN AIR IRIGASI DAERAH

IRIGASI PAGUYAMAN KANAN KABUPATEN BOALEMO


PROVINSI GORONTALO

Abstrak: Ketersediaan air merupakan masalah utama yang dipertimbangkan dalam penentuan pola tanam
pada daerah irigasi. Mengingat pentingnya kegiatan irigasi, maka perlu dilakukan perencanaan
pemanfaatan air secara optimal sehingga didapat keuntungan yang maksimum dari persediaan air yang
ada sesuai dengan fungsinya. Daerah irigasi Paguyaman direncanakan dengan dua pintu penyadapan.
Daerah Irigasi Paguyaman kanan, di rencanakan untuk mengairi lahan sebesar 4.176 ha dimana juga
masih mempunyai potensi dalam perluasan areal irigasi. Potensi perluasan areal irigasi seluas 1500 ha.
Daerah Irigasi Paguyaman masih dalam tahap pelaksanaan pembangunan fisik. Pendekatan yang
digunakan sebagai dasar pengaturan distribusi air adalah pendekatan dari segi keseimbangan antara
ketersediaan air dengan kebutuhan air untuk tanaman. Pengalokasian dan distribusi air diperlukan
perhitungan secara terpadu yang dibantu dengan menggunakan Program Linier.

Kata kunci: Optimasi, Daerah Irigasi, Program Linier, Solver.

Abstract: Water availability is a major problem to be considered in determining cropping


patterns in irrigated areas. Considering the importance of irrigation activities, there should be
plan an optimal utili-zation of water in order to get maximum benefit from the existing water
supply according to their function. Irrigation area of paguyaman is planned with two doors
intercepts. Irrigation Area Paguyaman on right side, is planned to irrigate 4,176 ha of land where
still have potential in the irrigated area expansion. Potential expansion of irrigated area is 1500
ha. Paguyaman Irrigation Area is still in the implementation stage of physical construction. The
approach used as the basis arrangement for the water distribution is the approach in terms of a
balance between the availability of water to the water requirements for crops. Allocating and
distribution of water required in an integrated calculation attended by using a Linear Program.

Key words: Optimization, Irrigation Area, Linear Program, Solver.


Sumber daya air (air, sumber air serta daya air baku dalam jumlah yang sangat besar.
air yang terkandung di dalamnya) merupakan Disamping itu pertumbuhan di sektor industri
karunia Tuhan, yang mempunyai arti penting juga memerlukan tambahan penyediaan air
bagi kehidupan makh-luk hidup di bumi. baku dengan kualitas yang memadai.
Namun persediaan air di bumi ini semakin ber- Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dila-
kurang, hal ini disebabkan oleh meningkatnya peng- kukan usaha perbaikan jaringan irigasi. Namun cara
gunaan air sebagai faktor pokok bagi kehidupan ma- ini membutuhkan waktu yang lama dan pendanaan
nusia. Walaupun air merupakan sumber daya alam yang besar. Alternatif lain yang dapat dilakukan di
yang dapat diperbaharui (renewable resource), tetapi lapang adalah membuat pola tanam yang sesuai de-
masa depan air cukup terancam. Peningkatan jumlah ngan kondisi daerah irigasi sehingga ketersediaan
penduduk serta peningkatan kondisi sosial ekonomi air di daerah irigasi mencukupi kebutuhan air irigasi
masyarakat mengakibatkan peningkatan kebutuhan pada daerah tersebut
Sesuai dengan batasan masalah, dalam studi Curah Hujan Andalan
ini permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: Curah hujan andalan ini digunakan untuk
(1) Berapa besar kebutuhan air irigasi untuk daerah mem-peroleh curah hujan yang diharapkan
Pa-guyaman kanan berdasarkan pola tanam terpilih? selalu datang dengan peluang kejadian tertentu
(2) Berapakah debit yang dialirkan di intake sehingga dan digunakan se-bagai data masukan.
didapat keuntungan maksimum dari debit yang ada?
n
(3) Berapa luas lahan optimal yang dapat dimanfa-
atkan untuk pertanian? (4) Berapa keuntungan dari R80 adalah urutan ke 5 + 1
debit yang dialirkan pada daerah Irigasi Paguyaman
kanan pada tiap bangunan bagi? Curah Hujan Efektif
Tujuan dari studi ini adalah untuk mengefisienkan Curah hujan efektif mempunyai arti sejumlah
penjatahan air di daerah irigasi Paguyaman kanan yang cu-rah hujan yang jatuh pada suatu daerah atau
paling optimal yang memperoleh air pada musim hujan petak sawah semasa pertumbuhan tanaman dan
dan musim kemarau dalam suatu periode musim tanam dapat di-gunakan secara langsung untuk
sesuai dengan pola tanam yang tertera pada RTTG, memenuhi kebutuhan air tanaman. Untuk
sehingga diperoleh keuntungan maksimum. Dalam hal keperluan perencanaan persa-wahan, curah hujan
ini yang dimaksud adalah air yang tersedia dapat efektif yang digunakan adalah curah hujan efektif
mengairi luas lahan yang ada. untuk tanaman padi dan untuk tanaman palawija.

TINJAUAN PUSTAKA Kebutuhan Air untuk Tanaman


Kebutuhan air tanaman adalah sejumlah air
Evapotranspirasi
yang dibutuhkan untuk mengganti air yang hilang
Evapotranspirasi adalah gabungan dari dua ba-
akibat penguapan. Air dapat menguap melalui
gian, yaitu evaporasi dan transpirasi. Evaporasi
permukaan bumi (evaporasi) maupun melalui daun-
adalah peristiwa berubahnya air menjadi uap,
daun tanam-an (transpirasi). Bila kedua proses
sedangkan tarnspirasi adalah peristiwa penguapan
penguapan ter-sebut terjadi bersama-sama, disebut
air melalui permukaan tubuh tanaman. Evaporasi
proses evapo-transpirasi. Dengan demikian besar
bisa diukur de-ngan cara langsung maka bisa
kebutuhan air tanaman adalah sebesar jumlah air
digunakan alat Lysim-eter sedangkan cara tidak
yang hilang akibat proses evapotranspirasi.
langsung dengan meng-gunakan data klimatologi.
ET = k x Eto
Evaporasi Potensial
Perkolasi
Evaporasi Potensial (Eto) adalah air yang
Perkolasi adalah pergerakan air sampai ke
me-nguap melalui permukaan tanah dimana
besarnya adalah jumlah air yang akan ba-wah dari zone tidak jenuh (antara
digunakan tanaman un-tuk perkembangannya. permukaan tanah sampai ke bawah permukaan
Besar kebutuhan air tanaman, berhubungan de- air) ke dalam daerah jenuh (daerah yang
ngan besar evaporasi potensial yang besarnya dipe- berada di bawah permukaan air tanah).
ngaruhi iklim. Nilai evaporasi relatif tidak terlalu jauh
berbeda di antara bulan yang satu dengan yang lain,
Kebutuhan Air untuk Pengolahan Lahan
dan besarnya sekitar 3 - 8 mm/hari. Cara pengolahan tanah untuk tanaman
adalah merupakan hal yang perlu diperhatikan.
Dalam studi ini perhitungan besarnya
evaporasi dipakai rumus empiris Pennman Pengolahan tanah memerlukan air dari hujan dan
Modifikasi sebagai berikut: irigasi. Peng-olahan tanah untuk tanaman padi di
ET0* = W. (0,75 Rs - Rn1) + (1 - w). F(u) (ea – ed) sawah membu-tuhkan lebih banyak dari pada
pengolahan tanah un-tuk tanaman palawija
Analisa Curah Hujan
Pergantian Lapisan Air
Curah hujan merupakan jumlah air yang
Pergantian lapisan air erat hubungannya dengan
jatuh di permukaan bumi selama satu periode
kesuburan tanah. Beberapa saat setelah penanaman,
tertentu yang bisa diukur dalam satuan mm.
air yang digenangkan di permukaan sawah akan kotor
Apabila tidak terjadi penghilangan oleh
evaporasi, pengaliran dan pere-sapan. dan mengandung zat-zat yang tidak lagi diperlukan
tanaman, bahkan akan merusak. Air genangan ini
160 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 5, Nomor 2, Desember 2014, hlm 158–165

perlu dibuang agar tidak merusak tanaman di lahan. atau pengamatan langsung, sedangkan data
Saat pembuangan lapisan genangan, sampah - sam- sekunder adalah data yang diperoleh dari
pah yang ada di permukaan air akan tertinggal, de- mengutip berbagai sumber yang dapat
mikian pula lumpur yang terbawa dari saluran saat dipertanggung jawabkan kebe-narannya.
pengairan. Air genangan yang dibuang perlu diganti Secara Geografis lokasi Daerah Irigasi
dengan air baru yang bersih. Pagu-yaman kanan terletak antara 1220 1’ 00" -
1220 45' 00" BT dan 000 30' 00" - 000 55' 00"
Kebutuhan Air Irigasi LU. Secara administratif daerah ini terletak di
Tanaman membutuhkan air agar dapat Kabupaten Boa-lemo Provinsi Gorontalo
tumbuh dan berproduksi dengan baik. Air tersebut Curah hujan tahunan = ± 1.546 mm (min = 783
dapat ber-asal dari air hujan maupun irigasi. Air mm dan max = 2.745 mm) yang tercatat di stasiun
irigasi adalah sejumlah air yang umumnya diambil hujan Wonggahu. Luas catchment area (CA) sampai
dari sungai atau waduk dan dialirkan melalui rencana bendung = 1.300 km², dengan panjang
sistem jaringan irigasi, guna menjaga sungai dari hulu ke bendung = 62,5 km. Rencana
keseimbangan jumlah air di lahan per-tanian. luas Dae-rah Irigasi Paguyaman Kanan = 4.176 ha

Pola Tanam Metode Pengumpulan Data


Pola tanam merupakan cara yang terpenting Dalam studi ini diperlukan data-data yang men-
da-lam perencanaan tata tanam. Maksud pola tata dukung yaitu data primer dan data sekunder, antara
tanam adalah untuk pengaturan waktu, tempat, lain: Data Curah Hujan, Data Debit, Data Klimatologi,
jenis dan luas tanaman pada daerah irigasi, tujuan Data Irigasi, Data Jenis Tanah, Data Ekonomi
tata tanam adalah untuk memanfaatkan
persediaan air irigasi seefisien mungkin, sehingga Langkah-langkah Pengolahan Data
tanaman dapat tumbuh baik. Untuk memperlancar langkah-langkah perhi-
tungan dalam studi ini maka diperlukan tahapan-ta-
Neraca Air hapan sebagai berikut; Pengolahan data Curah
Kondisi kesetimbangan untuk mengetahui ke- Hujan, Pengolahan Data Debit Intake, Pengolahan
butuhan air irigasi untuk tanaman dan debit andalan data Kli-matologi, Perhitungan besarnya kebutuhan
yang tersedia di intake maka dibuat neraca air untuk air tanam-an, Perhitungan besarnya kebutuhan air di
satu daerah irigasi. Neraca air menunjukkan defisit sawah, Perhitungan besarnya kebutuhan air di
dan surplus air yang dapat dipantau atau dievaluasi intake, Per-hitungan neraca air.
pada perencanaan selanjutnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Optimasi dengan Program Linier Pengolahan Data Curah
Optimasi adalah suatu rancangan dalam peme-
Hujan Uji Konsistensi Data
cahan model-model perencanaan dengan mendasar-
Uji konsistensi data dilakukan terhadap
kan pada fungsi matematika yang membatasi.
data curah hujan tahunan dengan tujuan untuk
Penyelesaian masalah optimasi dengan program
mengetahui adanya penyimpangan data hujan.
linier dimulai dengan menentukan variabel-variabel
Metode yang digunakan adalah metode RAPS
keputusan yang hendak dicari nilai optimumnya, yang
(Rescaled Adjusted Partial Sums).
kemudian dibentuk fungsi tujuannya. Kemudian di-
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa data hu-jan
identifikasikan kendala-kendala yang dihadapi dan
pada ketiga stasiun yang digunakan cukup kon-sisten
dinyatakan secarta fungsional, berupa persamaan atau
dapat digunakan sepenuhnya. Dengan nilai Q/ n0.5 =
pertidaksamaan. Sesudah pemodelan selesai ba-rulah
0,580 yang nilainya lebih kecil dari probabilitas dari
dilakukan perhitungan atau iterasi untuk men-capai
tabel yaitu 1.060. dan R/n0.5 = 0,921 yang lebih kecil
kondisi optimum.
dari probabilitas 99% dari tabel 1 yaitu 1,424.

METODOLOGI PENELITIAN Curah Hujan Efektif


Data-data yang diperlukan dapat digolongkan Curah hujan efektif untuk tanaman padi diten-
menjadi data primer dan data sekunder. Data primer tukan berdasarkan 70% dari hujan andalan 80% de-
merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran ngan peluang kegagalan sebesar 20%. Curah hujan
Sholichin, dkk., Rencana Penjadwalan Pembagian Air Irigasi Daerah Irigasi Paguyaman Kanan Kabupaten Boalemo 161

Tabel 1. Uji Konsistensi Data.

Gambar 3. Curah Hujan Bulanan Stasiun Sidodadi.

efektif diperoleh dari 70% × R80 per periode


peng-amatan, sehingga persamaannya
adalah sebagai berikut:

Sumber: Hasil Perhitungan Curah hujan efektif untuk tanaman palawija


di-tentukan berdasarkan evapo-transpirasi
potensial yang terjadi, curah hujan rata-rata dan
ketersediaan air tanah yang siap dipakai (D)
(pendekatan keda-laman perakaran). Pada
daerah irigasi Paguyaman sebagian besar jenis
palawija yang ditanam adalah jagung.
Adapun persamaannya adalah sebagai berikut:

Nilai faktor kedalaman air tanah yang bisa


di-manfaatkan oleh tanaman jagung dan tebu
adalah sebagai berikut:
- Djagung = 80 mm
Gambar 1. Curah Hujan Bulanan Stasiun Bongo I.

- Dtebu = 90 mm

Debit yang Tersedia


Air yang tersedia diartikan sebagai air
yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan
bercocok tanam di areal irigasi Paguyaman.
Debit yang tersedia di areal irigasi Paguyaman
diartikan sebagai debit yang diharapkan tersedia di
beberapa jaringan irigasi yang bisa disadap oleh pintu
Gambar 2. Curah Hujan Bulanan Stasiun Wonggahu.
pengambilan. Untuk perhitungannya digunakan ana-
lisa debit andalan metode basic mounth dengan
162 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 5, Nomor 2, Desember 2014, hlm 158–165

keandalan 80%. Artinya akan dihadapi besan terjadi akibat meresapnya air melalui
kemungkinan resiko debit yang lebih kecil tanggul sawah.
dari debit andalan sebesar 20%. Jenis tanah pada lokasi studi adalah
sandy loam sehingga besar perkolasi yang
Tabel 2. Rekapitulasi Perhitungan Debit Metode Weibull.
terjadi adalah 3.00 mm/ hari.

Kebutuhan Air untuk Pengolahan Lahan


Pengolahan lahan dilakukan bersamaan dengan
persemaian/pembibitan selama 20-30 hari sebelum
masa tanam padi. Pekerjaan ini dilakukan dalam 2
tahap yaitu membajak dan menggaru. Luas lahan
persemaian memerlukan 5% luas total lahan yang
akan ditanami padi. Perhitungan Kebutuhan Air
Untuk Penyiapan Lahan dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Kebutuhan Air Untuk Penyiapan Lahan.

Sumber: Hasil Perhitungan

Evapotranspirasi
Perhitungan evapotranspirasi potensial menggu-
nakan metode Penman Modifikasi. Data klimatologi
diambil dari Stasiun Klimatologi Meteorologi Bongo I,
Stasiun Sidodadi, dan Stasiun Bulia.
Perhitungan evapotranspirasi dapat
dilihat pada Tabel 3.
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 3. Perhitungan Evapotranspirasi.
Penggantian Lapisan Air
Penggenangan air irigasi dapat dilakukan
secara terus menerus dengan ketinggian yang sama
sepan-jang pertumbuhan tanaman. Keadaan ini
dapat dila-kukan apabila jumlah air yang tersedia
dalam kondisi cukup. Tinggi genangan yang paling
baik adalah ku-rang dari atau sama dengan 5 cm,
karena akan di-peroleh produksi yang tinggi dan
penggunaan air lebih efisien.
Penggantian lapisan air dilakukan satu kali,
yaitu pada saat tanaman berumur 20-30 hari setelah
pe-mindahan tanaman. Tinggi lapisan air yang
direnca-nakan adalah 50 mm selama 30 hari.
Sumber: Hasil Perhitungan

Perkolasi
Perkolasi terjadi pada saat lahan ditanami padi.
Kebutuhan Air irigasi
Lahan digenangi air terus-menerus sehingga kondisi
Air irigasi adalah sejumlah air yang umumnya
tanah menjadi jenuh. Pada kondisi tanah jenuh per-
diambil dari sungai atau waduk dan dialirkan melalui
gerakan air dalam lapisan tanah menuju arah vertikal
sistem jaringan irigasi guna menjaga keseimbangan
dan horizontal. Pergerakan air arah vertikal disebut
jumlah air di lahan pertanian. Kebutuhan air untuk
perkolasi dan arah horizontal disebut rembesan. Rem-
irigasi pada studi ini menggunakan metode PU.
Sholichin, dkk., Rencana Penjadwalan Pembagian Air Irigasi Daerah Irigasi Paguyaman Kanan Kabupaten Boalemo 163

Neraca Air Analisis Manfaat Irigasi


Dalam perhitungan neraca air, kebutuhan Manfaat bersih dari hasil produksi pertanian
peng-ambilan yang dihasilkannya untuk pola ada-lah harga jual produksi pertanian dikurangi total
tanam yang dipakai akan dibandingkan dengan biaya yang diperlukan untuk memproduksinya
debit andalan un-tuk tiap setengah bulan dan
luas daerah yang diairi. Apabila debit melimpah, Tabel 5. Biaya Produksi Padi, Polowijo, Tebu.
maka sistem pemberian airnya akan menerus.
Analisa neraca air pada studi ini akan memban-
dingkan kebutuhan dengan berbagai alternatif awal
tanam dengan ketersediaan air dengan keandalan
80% yang kemudian akan dipilih kebutuhan air ta-
naman yang lebih tepat atau mempunyai selisih se-
dikit terhadap ketersedian air.
Kekurangan debit pada setiap alternatif tanam Sumber: Hasil Analisis
awal, kebutuhan air pada awal tanam periode Okto-
ber I mempunyai hasil kekurangan debit yang paling Analisis Model Matematika
kecil jika dibandingkan dengan yang lainnya. Fungsi Sasaran
Sehingga periode Oktober I merupakan alternatif Dalam studi ini sasaran yang akan dicapai
yang tepat dan pada nantinya akan dipergunakan adalah untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-
pada analisa selanjutnya. besarnya dalam kaitanya dengan usaha pertanian
Akan tetapi awal tanam tersebut masih belum un-tuk setiap periode musim tanam. Fungsi sasaran
tercukupi pada periode November I sebesar 2.728 ini merupakan persamaan yang berisi variabel bebas
m3/dtk, periode Desember I sebesar 0.757 m 3/dtk dan yang akan dioptimumkan dan bentuk fungsinya
periode Januari I sebesar 2.068 m3/dtk, sehingga perlu adalah memaksimumkan keuntungan.
dilakukan optimasi irigasi yang kemudian dila-kukan Persamaan untuk fungsi sasaran adalah
pola pemberian air yang tepat, sehingga seluruh lahan sebagai berikut :
pada periode tersebut dapat terpenuhi semua.

Fungsi sasaran untuk periode I

Fungsi sasaran untuk periode II

Gambar 4. Neraca Air Irigasi Paguyaman.

Optimasi Irigasi Fungsi sasaran untuk periode III


Optimasi irigasi pada studi ini digunakan untuk
memberikan gambaran pada pola pemberian air se-
cara terus menerus di daerah irigasi Paguyaman.
De-ngan mempertimbangkan lahan pertanian yang
tidak dapat diperluas kembali dan konstruksi
bangunan telah ter install di lapangan, maka hal
Fungsi Kendala
yang dapat dilaksanakan adalah dengan merubah
Dalam suatu analisa optimasi, sumber daya yang
luasan tanam-an yang diharapkan mendapatkan
akan dianalisa harus dalam keadaan terbatas. Ke-
hasil keuntungan pertahunnya maksimum.
terbatasan sumber daya tersebut dinamakan sebagai
164 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 5, Nomor 2, Desember 2014, hlm 158–165

syarat ikatan atau kendala. Fungsi kendala ini Dengan pola pembagian air irigasi yang diperhi-
meru-pakan persamaan yang membatasi tungkan maka akan didapatkan luasan yang optimum
kegunaan utama dan bentuk fungsi kendala pula. Dimana luasan tersebut terpetakkan menjali
ini adalah besar debit dan luas lahan. luasan irigasi yang berbeda-beda pada setiap petak
sawah. Sehingga, luasan tersebut jika dikalikan de-
Fungsi kendala untuk periode I ngan harga keuntungan setiap hasil panen tanaman
akan mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Dengan hasil optimasi tersebut, menyebabkan
pola tata tanam yang berubah dari rekomendasi dari
pemerintah kabupaten Gorontalo dengan kondisi
hasil simulasi optimasi. Hasil optimasi pada jenis
tanaman palawija lebih mempunyai luas yang lebih
besar jika dibandingkan dengan tanaman padi dan
Fungsi kendala untuk periode II
tebu pada tiap musim tanamnya. Pola tanam hasil
optimasi bisa dilihat pada Gambar 5.

Fungsi kendala untuk periode III

Pada saluran Paguyaman eksisting, menyebab-


Gambar 5. Pola Tata Tanam Hasil Optimasi.
kan terbatasnya debit yang melewati tiap-tiap
saluran. Karena saluran yang sudah ter-install di Dari hasil optimasi tersebut bisa dibuat
lapangan diharapkan tidak sampai dirubah. Karena grafik sensitivitas antara luas tanam dengan
dengan merubah saluran sangat besar pengaruhnya keuntungan. Dimana untuk grafik sensitivitas
terhadap nilai investasi yang harus diperhitungkan. dapat dilihat pada Gambar 6.
Jika dilihat dari grafik sensitivitas diatas bisa di-
Analisa Hasil Optimasi ketahui bahwa dengan semakin besar luas tanam ma-
Proses analisa optimasi dalam studi ini menggu- ka keuntungan yang didapatkan juga semakin besar.
nakan program linier dengan bantuan fasilitas solver Untuk tanaman padi keuntungan optimal yang didapat
dalam Microsoft Exel. Dengan memasukkan nilai-nilai
adalah sebesar Rp. 1,474.78 miliar, sedangkan ke-
parameter fungsi sasaran dan fungsi kendala akan
untungan optimal untuk tanaman tebu adalah sebesar
diperoleh hasil atau keluaran dari komponen-komponen
Rp. 6,054.85 miliar dan keuntungan optimal untuk
variabel serta harga dari fungsi sasaran. Berdasarkan
tanaman polowijo adalah sebesar Rp. 9,498.0 miliar.
hasil optimasi dengan menggunakan fa-silitas solver
didapat pola tata tanam tanam optimum dan KESIMPULAN
keuntungan maksimum untuk tiap musim tanam
Dari hasil analisa dan perhitungan bisa
Tabel 6. Rekapitulasi Luas Hasil Optimasi Tiap-Tiap ditarik kesimpulan.
Jenis Tanaman. Besarnya kebutuhan air irigasi sesuai dengan
pola tanam terpilih adalah untuk musim tanam I, padi
sebesar 7,151,945 m3/ha, palawija 204,399 m3/ha,
tebu 1,198,313 m3/ha, untuk musim tanam II padi
sebesar 5,740,411 m3/ha, palawija 136,308 m3/ha,
tebu 1,206,802 m3/ha, untuk musim tanam III padi
Sumber: Hasil Analisis

Anda mungkin juga menyukai