215 466 1 PB
215 466 1 PB
Abstrak: Ketersediaan air merupakan masalah utama yang dipertimbangkan dalam penentuan pola tanam
pada daerah irigasi. Mengingat pentingnya kegiatan irigasi, maka perlu dilakukan perencanaan
pemanfaatan air secara optimal sehingga didapat keuntungan yang maksimum dari persediaan air yang
ada sesuai dengan fungsinya. Daerah irigasi Paguyaman direncanakan dengan dua pintu penyadapan.
Daerah Irigasi Paguyaman kanan, di rencanakan untuk mengairi lahan sebesar 4.176 ha dimana juga
masih mempunyai potensi dalam perluasan areal irigasi. Potensi perluasan areal irigasi seluas 1500 ha.
Daerah Irigasi Paguyaman masih dalam tahap pelaksanaan pembangunan fisik. Pendekatan yang
digunakan sebagai dasar pengaturan distribusi air adalah pendekatan dari segi keseimbangan antara
ketersediaan air dengan kebutuhan air untuk tanaman. Pengalokasian dan distribusi air diperlukan
perhitungan secara terpadu yang dibantu dengan menggunakan Program Linier.
perlu dibuang agar tidak merusak tanaman di lahan. atau pengamatan langsung, sedangkan data
Saat pembuangan lapisan genangan, sampah - sam- sekunder adalah data yang diperoleh dari
pah yang ada di permukaan air akan tertinggal, de- mengutip berbagai sumber yang dapat
mikian pula lumpur yang terbawa dari saluran saat dipertanggung jawabkan kebe-narannya.
pengairan. Air genangan yang dibuang perlu diganti Secara Geografis lokasi Daerah Irigasi
dengan air baru yang bersih. Pagu-yaman kanan terletak antara 1220 1’ 00" -
1220 45' 00" BT dan 000 30' 00" - 000 55' 00"
Kebutuhan Air Irigasi LU. Secara administratif daerah ini terletak di
Tanaman membutuhkan air agar dapat Kabupaten Boa-lemo Provinsi Gorontalo
tumbuh dan berproduksi dengan baik. Air tersebut Curah hujan tahunan = ± 1.546 mm (min = 783
dapat ber-asal dari air hujan maupun irigasi. Air mm dan max = 2.745 mm) yang tercatat di stasiun
irigasi adalah sejumlah air yang umumnya diambil hujan Wonggahu. Luas catchment area (CA) sampai
dari sungai atau waduk dan dialirkan melalui rencana bendung = 1.300 km², dengan panjang
sistem jaringan irigasi, guna menjaga sungai dari hulu ke bendung = 62,5 km. Rencana
keseimbangan jumlah air di lahan per-tanian. luas Dae-rah Irigasi Paguyaman Kanan = 4.176 ha
- Dtebu = 90 mm
keandalan 80%. Artinya akan dihadapi besan terjadi akibat meresapnya air melalui
kemungkinan resiko debit yang lebih kecil tanggul sawah.
dari debit andalan sebesar 20%. Jenis tanah pada lokasi studi adalah
sandy loam sehingga besar perkolasi yang
Tabel 2. Rekapitulasi Perhitungan Debit Metode Weibull.
terjadi adalah 3.00 mm/ hari.
Evapotranspirasi
Perhitungan evapotranspirasi potensial menggu-
nakan metode Penman Modifikasi. Data klimatologi
diambil dari Stasiun Klimatologi Meteorologi Bongo I,
Stasiun Sidodadi, dan Stasiun Bulia.
Perhitungan evapotranspirasi dapat
dilihat pada Tabel 3.
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 3. Perhitungan Evapotranspirasi.
Penggantian Lapisan Air
Penggenangan air irigasi dapat dilakukan
secara terus menerus dengan ketinggian yang sama
sepan-jang pertumbuhan tanaman. Keadaan ini
dapat dila-kukan apabila jumlah air yang tersedia
dalam kondisi cukup. Tinggi genangan yang paling
baik adalah ku-rang dari atau sama dengan 5 cm,
karena akan di-peroleh produksi yang tinggi dan
penggunaan air lebih efisien.
Penggantian lapisan air dilakukan satu kali,
yaitu pada saat tanaman berumur 20-30 hari setelah
pe-mindahan tanaman. Tinggi lapisan air yang
direnca-nakan adalah 50 mm selama 30 hari.
Sumber: Hasil Perhitungan
Perkolasi
Perkolasi terjadi pada saat lahan ditanami padi.
Kebutuhan Air irigasi
Lahan digenangi air terus-menerus sehingga kondisi
Air irigasi adalah sejumlah air yang umumnya
tanah menjadi jenuh. Pada kondisi tanah jenuh per-
diambil dari sungai atau waduk dan dialirkan melalui
gerakan air dalam lapisan tanah menuju arah vertikal
sistem jaringan irigasi guna menjaga keseimbangan
dan horizontal. Pergerakan air arah vertikal disebut
jumlah air di lahan pertanian. Kebutuhan air untuk
perkolasi dan arah horizontal disebut rembesan. Rem-
irigasi pada studi ini menggunakan metode PU.
Sholichin, dkk., Rencana Penjadwalan Pembagian Air Irigasi Daerah Irigasi Paguyaman Kanan Kabupaten Boalemo 163
syarat ikatan atau kendala. Fungsi kendala ini Dengan pola pembagian air irigasi yang diperhi-
meru-pakan persamaan yang membatasi tungkan maka akan didapatkan luasan yang optimum
kegunaan utama dan bentuk fungsi kendala pula. Dimana luasan tersebut terpetakkan menjali
ini adalah besar debit dan luas lahan. luasan irigasi yang berbeda-beda pada setiap petak
sawah. Sehingga, luasan tersebut jika dikalikan de-
Fungsi kendala untuk periode I ngan harga keuntungan setiap hasil panen tanaman
akan mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Dengan hasil optimasi tersebut, menyebabkan
pola tata tanam yang berubah dari rekomendasi dari
pemerintah kabupaten Gorontalo dengan kondisi
hasil simulasi optimasi. Hasil optimasi pada jenis
tanaman palawija lebih mempunyai luas yang lebih
besar jika dibandingkan dengan tanaman padi dan
Fungsi kendala untuk periode II
tebu pada tiap musim tanamnya. Pola tanam hasil
optimasi bisa dilihat pada Gambar 5.