TIM PENGUSUL
SEPTEMBER 2016
RINGKASAN
Jika dibandingkan dengan DMR penelitian ini mencoba untuk mengusulkan desain
DBJ yang lebih sederhana dari segi ukuran dan metode pendeteksian jawaban yang berbeda
yaitu dengan menggunakan metode pengenalan karakter teks (text character recognition),
kelemahan DMR adalah sistem ini memerlukan analisis piksel terhadap keberadaan tanda
pada seluruh daerah yang telah didefinisikan pada saat pembuatan DBJ, contoh pada
pembacaan nama peserta ujian atau responden, jika kolom huruf pengisian nama peserta
berjumlah 25 kolom dan setiap kolom memiliki pilihan huruf sebanyak 26 (a-z) jadi sistem
memerlukan 650 kali pemeriksaan dari keberadaan tanda dari daerah yang telah didefinisikan
sebagai nama peserta ujian atau responden, begitu juga dengan pembacaan jawaban peserta
ujian atau responden, jika pilihan jawaban sebanyak 5 (A – E) untuk setiap nomor soal maka
sistem memerlukan 500 kali pemeriksaan jika jumlah soal sebanyak 100, untuk mendeteksi
keberadaan tanda dari daerah yang telah didefinisikan sebagai pilihan jawaban, atas dasar
inilah penelitian ini mencoba untuk mengusulkan desain DBJ yang sederhana dengan
pembacaan identitas dan jawaban peserta ujian atau responden dengan metode pengenalan
karakter.
iii
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dan salam serta shalawat tercurah
untuk baginda Muhammad SAW sehingga Laporan Kemajuan pada penelitian dengan judul
pemanfaatan metode character recogniton dalam pemeriksaan lembar jawaban pilihan ganda
dapat diselesaikan.
Penelitian ini berlangsung dua tahap. Tahap pertama Alhamdulillah telah selesai
dilakukan. Kerjasama yang baik antara sesama tim peneliti menjadikan penelitian ini berjalan
dengan lancar. Tetapi terlepas dari hal tersebut, kami menyadari masih banyak kekurangan
yang terdapat pada laporan kemajuan ini. Oleh karena itu masukan dan saran akan sangat
berguna sebagai evaluasi kami selanjutnya dalam membuat laporan akhir penelitian ini.
iv
'DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
RINGKASAN ......................................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 3
2.1 Dokumen Bertanda Jawaban .......................................................................................... 3
2.2 Digital Mark Reader ....................................................................................................... 3
2.3 Representasi Citra Digital .............................................................................................. 4
2.4 Pengertian Pengenalan Karakter .................................................................................... 4
2.5 Struktur Sistem Pengenalan Pola ................................................................................... 5
2.6 Pendekatan Sistem Pengenalan Pola .............................................................................. 5
BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT .................................................................................... 6
BAB IV. METODE PENELITIAN ....................................................................................... 6
4.1 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................................ 6
4.2 Tahapan Penelitian ......................................................................................................... 6
BAB V. HASIL YANG DICAPAI ........................................................................................ 7
BAB VI. RENCANA TAHAPAN SELANJUTNYA.......................................................... 12
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................................... 14
Lampiran 1. Hasil Pemindaian DBJ .................................................................................... 14
Lampiran 2. Hasil Perbaikan Citra Digital DBJ ................................................................ 24
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.2. DBJ Telah Diisi Dengan Bolpoin Tinta Hitam ..........................................9
Gambar 5.3. DBJ Telah Diisi Dengan Bolpoin Tinta Biru .............................................9
vii
BAB I. PENDAHULUAN
Piranti OMR yang beredar dipasaran memiliki kisaran harga yang tinggi
sedangkan kebutuhan akan piranti OMR saat ini tidak hanya pada institusi besar,
tetapi juga institusi menengah maupun kecil. Biaya pengadaan OMR dapat
memberatkan anggaran atau bahkan tidak terjangkau. Berangkat dari keadaan ini
muncul ide untuk mengembangkan perangkat pemeriksa lembar jawab yang
ekonomis namun tidak mengurangi keakuratan pemeriksaan jawaban.
Perangkat ini dinamakan Digital Mark Reader (DMR) yang dikembangkan oleh
LPPM-ITB. Perangkat ini menggunakan pemindai sebagai pembaca lembar jawab
komputer, yang harganya lebih murah dibandingkan OMR. Untuk pemrosesan
data hasil pembacaan pemindai diperlukan piranti lunak khusus.
Jika dibandingkan dengan DMR penelitian ini mencoba untuk mengusulkan desain
DBJ yang lebih sederhana dari segi ukuran dan metode pendeteksian jawaban yang berbeda
yaitu dengan menggunakan metode pengenalan karakter teks (text character recognition),
kelemahan DMR adalah sistem ini memerlukan analisis piksel terhadap keberadaan tanda
pada seluruh daerah yang telah didefinisikan pada saat pembuatan DBJ, contoh pada
pembacaan nama peserta ujian atau responden, jika kolom huruf pengisian nama peserta
berjumlah 25 kolom dan setiap kolom memiliki pilihan huruf sebanyak 26 (a-z) jadi sistem
memerlukan 650 kali pemeriksaan dari keberadaan tanda dari daerah yang telah didefinisikan
1
sebagai nama peserta ujian atau responden, begitu juga dengan pembacaan jawaban peserta
ujian atau responden, jika pilihan jawaban sebanyak 5 (A – E) untuk setiap nomor soal maka
sistem memerlukan 500 kali pemeriksaan jika jumlah soal sebanyak 100, untuk mendeteksi
keberadaan tanda dari daerah yang telah didefinisikan sebagai pilihan jawaban, atas dasar
inilah penelitian ini mencoba untuk mengusulkan desain DBJ yang simpel dengan pembacaan
identitas dan jawaban peserta ujian atau responden dengan metode pengenalan karakter.
2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Dokumen Bertanda Jawab (DBJ) atau LJK (Lembar Jawaban Komputer) adalah
kertas khusus yang biasa digunakan untuk input data yang akan dibaca melalui beberapa
perangkat seperti OMR (Optical Mark reader), DMR (Digital Mark Reader). Ditemukan
sekitar 1800-an, dengan menggunakan mesin pertama OMR adalah IBM 805 Test Scoring
Machine.
Alasan LJK Tidak Boleh Rusak. Agar tidak susah dalam memproses scan atau
pembacaan pada kertas, kotoran misalnya debu yang tertempel bisa terbaca jawaban. LJK
rusak tidak dapat dimasukan ke dalam scanner, karena dapat menyebabkan lembar tersebut
tidak dapat di baca oleh scanner. Alasan Pembulatan Harus Penuh satu lingkaran (misalnya
lingkaran opsi “A”) itu terdiri dari beberapa titik, sebesar jarum jahit, titiknya tidak
sebesar lingkaran “A” itu. Dibulatkan penuh agar sensornya terbaca semua, sehingga dapat
memenuhi satu opsi yang dipilih, jika pada kunci benar maka jawaban benar, begitu juga
sebaliknya. Kelebihan pada penggunaan LJK. Lebih efisien dibandingkan dengan ujian
menggunakan komputer, karena bisa terjadi pencurangan dengan cara menjebol keamanan
sistem, serta dibutuhkan biaya yg mahal untuk menyediakan komputer. Lebih dimudahkan
dalam hal pengoreksian. Waktu yang dibutuhkan untuk mengkoreksi semua ujiannya jauh
lebih cepat dari pada dilakukan manual. Jauh lebih murah dalam operasional. Dengan
menggunakan scanner DMR, kertas bisa diproduksi sendiri. Tidak harus menggunakan
yang asli [3].
Digital Mark Reader (DMR) "membaca" tanda pensil, pena, maupun spidol pada
posisi-posisi tertentu yang telah ditentukan sebelumnya pada isian/form sebagai jawaban
terhadap pertanyaan maupun penentuan pilihan dari daftar yang telah ada. Sistem
pemasukan data DMR mengekstrak data berupa ada tidaknya tanda pada form yang telah
diisi menjadi informasi yang lebih bermakna.
1. DMR melakukan pemindaian terhadap form menggunakan alat pemindai/scanner
biasa yang tersedia di pasaran, model flatbed maupun dengan feeder. Penggunaan alat
pemindai yang memiliki feeder akan memperkecil waktu pemrosesan.
2. Data berupa citra digital yang sampai ke komputer selanjutnya disimpan dan
dilakukan pendeteksian keberadaan tanda.
3
3. Hasil pendeteksian tersebut kemudian diproses untuk memperoleh penyajian
informasi yang lebih bermakna serta sesuai dengan kebutuhan penggunanya [3].
Citra digital adalah suatu fungsi identitas cahaya dua dimensi f(x,y) , dimana x dan y
menunjukkan koordinat spasial. Nilai f(x,y) pada tiap titik menunjukkan tingkat keabuan
(gray level) citra pada titik tersebut [2]
Citra digital dapat berupa citra dalam mode keabuan atau citra berwarna (color). Setiap
citra direpresentasikan dalam bentuk matrik berukuran m x n, dimana m menunjukkan
banyaknya elemen baris dan n untuk jumlah kolom pada matriks tersebut. Berikut adalah
persamaan representasi citra dijital berukuran mxn
(2.1)
Tiap sel matriks disebut picture element disingkat dengan pixel yang mewakili tingkat
keabuan atau intensitas warna. Pada citra digital dengan format 8 bit akan memiliki 256
intensitas warna. Nilai ini berkisar antara 0 sampai dengan 255 dengan nilai 0 menunjukkan
intensitas paling gelap dan nilai 255 menunjukkan intensitas paling terang.
4
2.5 Struktur Sistem Pengenalan Pola
a) Sensor berfungsi untuk menangkap objek dari dunia nyata dan selanjutnya diubah
menjadi sinyal digital melalui proses digitalisasi.
b) Pra-pengolahan berfungsi mempersiapkan citra atau sinyal agar dapat
menghasilkan ciri yang lebih baik pada tahap berikutnya. Pada tahap ini sinyal
informasi ditonjolkan dan sinyal pengganggu (derau) diminimalisasi.
c) Pencari dan seleksi fitur berfungsi menemukan karakteristik pembeda yang
mewakili sifat utama sinyal sekaligus mengurangi dimensi sinyal menjadi
sekumpulan bilangan yang lebih sedikit tetapi representatif.
d) Algoritma klarifikasi berfungsi untuk mengelompokkan fitur ke dalam
kelas yang sesuai.
e) Algoritma deskripsi berfungsi memberikan deskripsi pada sinyal.
5
BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Mendesain DBJ yang memudahkan peserta ujian atau responden dalam mengisi
jawaban
2. Menciptakan metode baru dalam pemeriksaan DBJ untuk meningkatkan kecepatan
pembacaan identitas dan jawaban dari DBJ.
6
DBJ Terisi
Pengisian Pemindaian
DBJ DBJ
Digitalisasi
Citra DBJ
Penyimpanan Data
Hasil Ekstraksi
Pengolahan
DBJ
Pembacaan data
Dengan metode pengenalan
Karakter teks
Penyajian Data
4. Implementasi
Bahasa pemrograman direncanakan akan menggunakan perangkat lunak Matlab
5. Uji Coba
Pengujian ditekankan dengan menekankan pada lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan pemrosesan terhadap DBJ hingga dapat menghasilkan informasi.
7
DBJ, seperti terlihat pada Gambar 5.1. hal ini bermaksud agar menyeragamkan pola huruf
ataupun angka yang diisikan oleh responden ke dalam DBJ. DBJ juga dirancang dengan
menyertakan garis tepi yang mengelilingi isian Nim dan Jawaban yang berfungsi untuk
mendeteksi jika terdadi kemiringan dokumen DBJ ketika proses pemindaian DBJ ke citra
digital.
8
Gambar 5.2. DBJ Telah Diisi Dengan Bolpoin Tinta Hitam
9
5.3 Pemindaian DBJ
Proses pemindaian DBJ menggunakan Scanner Epson Pervection V370 Photo, dengan
resolusi 300 dpi (dot per inch), hasil pemindaian berjumlah 10 (sepuluh) DBJ yang telah diisi
oleh responden mahasiswa yang dapat dilihat pada Lampiran 1.
Start
Deteksi 2 Koordinat
(kiri dan kanan) dari
garis tepi DBJ
bagian atas
Hitung Gradien
Garis Tepi Bagian
atas
Hitung Derajat
Kemiringan Garis
Tepi Bagian atas
End
10
Gambar 5.5. Hasil Pemindaian DBJ yang mengalami kemiringan
11
Tabel 5.1 Data Hasil Pengolahan Masing Masing DBJ
SUDUT WAKTU
No GRADIEN KEMIRINGAN PENGOLAHAN
(DERAJAT) (DETIK)
1 -0,01832 -1,049805167 1,20993
2 0,014136 0,809886395 1,163258
3 -0,02775 -1,589475011 1,218131
4 -0,00105 -0,059995559 1,168646
5 -0,03246 -1,859210167 1,182116
6 0,002094 0,119990986 1,238242
7 -0,01204 -0,689915831 1,171793
8 -0,01257 -0,71990908 1,164113
9 -0,02461 -1,409611675 1,137749
10 -0,00209 -0,119990986 1,182409
Rata-rata -0,01199 -0,687078608 1,180343
Kesimpulan yang bisa diperoleh dari pengujian tahap satu yaitu keseluruhan DBJ
mengalami kemiringan ketika proses peletakan DBJ ke dalam alat scanner data hasil
pengolahan dapat dilihat pada Tabel 5.1, dari tabel dilihat DBJ yang mengalami sudut
kemiringan paling kecil adalah -0,0560 dan terbesar adalah -1,860 . Kondisi ini akan
mempengaruhi proses pengenalan NIM dan Jawaban oleh Sistem, dikarenakan koordinat
setiap titik dari karakter pengisian telah ditentukan sebelumnya.
Saran untuk pengujian dan laporan akhir nantinya agar data pengisian DBJ diperbayak
lagi agar diperoleh variasi data yang tinggi.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN-LAMPIRAN
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
5.6 Lampiran 2. Hasil Perbaikan Citra Digital DBJ
24
25
26