Perawatan Keluarga
Perawatan Keluarga
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
dengan salah satu komitmen global yakni Millenium Development Goals (MDGs),
dimana sektor kesehatan mempunyai peran cukup besar antara lain dalam menurunkan
angka kematian ibu dan angka kematian bayi, meningkatkan kesehatan ibu maternal,
sementara pemerintah pusat lebih berperan sebagai pengarah. Sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan No. 1457 tahun 2003 bahwa keberhasilan pembangunan kesehatan
di Kabupaten / Kota diukur dengan indikator yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan
Minimal (SPM) bidang kesehatan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi dan
kebutuhan setempat.
Puskesmas sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta sebagai ujung tombak
Pada saat ini, perawat merupakan tenaga kesehatan terbanyak (47,28%) dari
seluruh tenaga kesehatan di daerah (Depkes, 2001). Dari jumlah tersebut 46,84%
1
bekerja di Puskesmas (Ditjen Kes Mas, 2003) dan merupakan tenaga kesehatan
mendapatkan perhatian karena sebagian besar (86,53%) masih berpendidikan SPK dan
kurang mendapat kesempatan mengikuti pelatihan teknis sesuai peran dan fungsinya
saat ini perlu dukungan berbagai pihak agar perawat Puskesmas melaksanakan kegiatan
sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenang yang telah diatur dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1239 Tahun 2002 tentang Registrasi dan Praktik
Perawat. Selain itu perlu pula disesuaikan dengan sistem pembinaan karirnya yang
Nomor 94 Tahun 2001, tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya.
Secara bertahap kompetensi perawat Puskesmas yang ada saat ini akan ditingkatkan
Ssalah satu upaya yang dilakukan adalah menyediakan pedoman bagi perawat
yang diharapkan dapat memandu berbagai pihak terutama perawat Puskesmas dalam
optimal.
2
B. Tujuan Pedoman
Umum :
Perawat di Puskesmas.
Khusus :
(UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang diberikan kepada klien
1. Promosi Kesehatan
3
Perawat melakukan promosi kesehatan kepada keluarga dalam rangka
2. Pencegahan Penyakit
program kebugaran fisik, screening dan follow up berbagai kasus seperti hipertensi,
cinta kasih, harga diri dan aktualisasi diri. Sedangkan jenis terapi keperawatan
kesehatan akibat perilaku yang tidak sehat, batuk efektif, inhalasi sederhana, tehnik
relaksasi, stimulasi kognitif, latihan rentang gerak (ROM), perawatan luka dan lain-
lain. Terapi komplementer anatara lain : pijat bayi, herbal terapi, meditasi dan lain-
lain.
4. Pemulihan Kesehatan
keluarga setelah mengalami cedera maupun akibat penyakit kronis yang diderita.
keluarga untuk berfungsi secara optimal melalui berbagai terapi modalitas dan
4
D. Batasan Operasional
perkembangan keluarga.
2. Melakukan tindakan kolaborasi dengan tim kesehatan terkait, seperti medik, gizi,
anggota keluarga.
10. Melakukan perawatan tindak lanjut (follow up care) serta penilaian hasil.
11. Melakukan kolaborasi lintas program dan lintas sektor untuk meningkatkan
5
E. Landasan Hukum
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Kesehatan Nasional.
6
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
memiliki ijin memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta telah
yang dimaksud mengacu kepada sistem pendidikan dan pelatihan yang sedang berlaku.
B. Distribusi Ketenagaan
kemampuan :
7
1) Mengolah data hasil pengkajian.
2) Terapi keperawatan.
3) Terapi komplementer.
kesehatannya.
keperawatan keluarga.
tersedia.
8
i. Melakukan koordinasi pelayanan yang diperlukan individu dan keluarga.
keluarga, pelayanan kesehatan dan sosial serta sektor lain untuk meningkatkan
9
i. Pengubah/pemodifikasi lingkungan : bekerja untuk memodifikasi lingkungan,
C. Jadwal Kegiatan
yaitu :
Meliputi :
a. Pembinaan kesehatan pada keluarga Rawan dan Resiko Tinggi dalam wilayah
b. Pembinaan Kesehatan pada Kelompok Khusus. Dalam hal ini, masih terbatas
pelayanan Rumah Sakit atau Instansi Kesehatan lain yang menurut Dokter
Kegiatan Keperawatan Komunitas di Puskesmas Beber terbagi dalam 10 desa binaan, yang
10
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
2. Kondisi ruangan yang bersih dan nyaman serta dilengkapi dengan sarana
11
BAB IV
A. Lingkup Kegiatan
konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi. Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam
masyarakat (Resosialitatif).
B. Langkah Kegiatan
1. Perencanaan (P1)
12
o Menetapkan Masalah dan Prioritasnya
(Bin Wil).
masyarakat.
Dibuat sejumlah daerah binaan yang ada dan disimpan oleh masing-masing
Binwil
13
Berfungsi untuk memantau kasus-kasus yang ada, baik yang sudah dibina,
dilayani
14
penyelesaiannya. Dilaksanakan pada Rabu minggu ke 2
setiap Bulan.
Bertempat di Puskesmas.
Penilaian dilakukan pada setiap triwulan dan pada akhir tahun dengan
Penilaian dilakukan terhadap input, proses, serta output berupa cakupan dan
15
BAB V
LOGISTIK
komunitas, sumber dananya berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, melalui
BAB VI
KESELAMATAN KERJA
identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi akibat kesalahan
diagnosa dan lainnya. Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran dilakukan setiap kegiatan
umur pasien dan jenis penyakit yang diderita pasien dalam melakukan asuhan
keperawatan komunitas.
16
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dengan
melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat
pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan. Dalam hal ini setiap kegiatan pelayanan asuhan keperawatan atau
tindakan keperawatan harus memperhatikan sarana dan prasarana yang mendukung sesuai
dengan kegiatan yang dilakukan seperti APD (Alat Pelindung Diri), berupa sarung
tindakana keperawatan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
4. Semua kegiatan didasarkan pada aspek kebutuhan pasien sebagai bentuk pelayanan
prima
17
BAB IX
PENUTUP
dokter,apoteker, asisten apoteker, bidan dan perawat dan tenaga kesehatan lain dalam
komunitas.
Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan bagi pelaksana dalam
dapat memberikan gambaran tentang kegiatan Keperkom yang telah dilaksanakan oleh
UPT Puskesmas DPT Beber , dan untuk tercapainya kegiatan Keperkom yang lebih baik,
diperlukan adanya kerjasama, keterpaduan, dukungan baik lintas program, lintas sektor
serta masyarakat untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional.
Mengetahui,
18
PEDOMAN PELAYANAN PELAKSANAAN
PROGRAM KEPERAWATAN KOMUNITAS
UPTD PUSKESMAS KERTASEMAYA
19