Anda di halaman 1dari 9

Determinan adalah suatu fungsi tertentu yang menghubungkan suatu bilangan real dengan suatu

matriks bujursangkar.

Sebagai contoh, kita ambil matriks A2×2

A= tentukan determinan A

untuk mencari determinan matrik A maka,


detA = ad – bc

Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Determinan dengan Minor dan kofaktor

A= tentukan determinan A

Pertama buat minor dari a11

M11 = = detM = a22a33 x a23a32


Kemudian kofaktor dari a11 adalah
c11 = (-1)1+1M11 = (-1)1+1a22a33 x a23a32
kofaktor dan minor hanya berbeda tanda Cij=±Mij untuk membedakan apakah kofaktor pada ij adalah
+ atau – maka kita bisa melihat matrik dibawah ini

Begitu juga dengan minor dari a32

M32 = = detM = a11a23 x a13a21


Maka kofaktor dari a32 adalah
c32 = (-1)3+2M32 = (-1)3+2 x a11a23 x a13a21
Secara keseluruhan, definisi determinan ordo 3×3 adalah

det(A) = a11C11+a12C12+a13C13
Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Baris Pertama
Misalkan ada sebuah matriks A3×3

A=

maka determinan dari matriks tersebut dengan ekspansi kofaktor adalah,

det(A) = a11 – a12 + a13


= a11(a22a33 – a23a32) – a12(a21a33 – a23a31) + a13(a21a32 – a22a31)
= a11a22a33 + a12a23a31 + a13a21a32 – a13a22a31 – a12a21a33 – a11a23a32

Contoh Soal:

A= tentukan determinan A dengan metode ekspansi kofaktor baris pertama

Jawab:

det(A) = =1 –2 +3 = 1(-3) – 2(-8) + 3(-7) = -8

Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Kolom Pertama

Pada dasarnya ekspansi kolom hampir sama dengan ekspansi baris seperti di atas. Tetapi ada satu
hal yang membedakan keduanya yaitu faktor pengali. Pada ekspansi baris, kita mengalikan minor
dengan komponen baris pertama. Sedangkan dengan ekspansi pada kolom pertama, kita
mengalikan minor dengan kompone kolom pertama.

Misalkan ada sebuah matriks A3×3

A=
maka determinan dari matriks tersebut dengan ekspansi kofaktor adalah,

det(A) = a11 – a21 + a31


= a11(a22a33 – a23a32) – a21(a21a33 – a23a31) + a31(a21a32 – a22a31)
= a11a22a33 + a21a23a31 + a31a21a32 – a22(a31)2 – (a21)2a33 – a11a23a32

Contoh Soal:

A= tentukan determinan A dengan metode ekspansi kofaktor kolom pertama

Jawab:

det(A) = =1 –4 +3 = 1(-3) – 4(-8) + 3(-7) = 8

Adjoin Matriks 3 x 3
Bila ada sebuah matriks A3×3

A=

Kofaktor dari matriks A adalah

C11 = -12 C12 = 6 C13 = -16


C21 = 4 C22 = 2 C23 = 16
C31 = 12 C32 = -10 C33 = 16

maka matriks yang terbentuk dari kofaktor tersebut adalah


untuk mencari adjoint sebuah matriks, kita cukup mengganti kolom menjadi baris dan baris menjadi
kolom

adj(A) =

Determinan Matriks Segitiga Atas


Jika A adalah matriks segitiga nxn (segitiga atas, segitiga bawah atau segitiga diagonal) maka det(A)
adalah hasil kali diagonal matriks tersebut

Contoh

= (2)(-3)(6)(9)(4) = -1296

Metode Cramer
jika Ax = b adalah sebuah sistem linear n yang tidak di ketahui dan det(A)≠ 0 maka persamaan
tersebut mempunyai penyelesaian yang unik

dimana A j adalah matrik yang


didapat dengan mengganti kolom j dengan matrik b

Contoh soal:

Gunakan metode cramer untuk menyelesaikan persoalan di bawah ini

x1 + 2x3 = 6
-3x1 + 4x2 + 6x3 = 30
-x1 – 2x2 + 3x3 = 8
Jawab:
bentuk matrik A dan b

A= b=
kemudian ganti kolom j dengan matrik b

A1 = A2 = A3 =
dengan metode sarrus kita dapat dengan mudah mencari determinan dari matrik-matrik di
atas
maka,

Tes Determinan untuk Invertibilitas


Pembuktian: Jika R di reduksi secara baris dari Ä. Sebagai langkah awal, kita akan
menunjukkan bahwa det(A) dan det(R) keduanya adalah nol atau tidak nol: E1,E2,…,Er menjadi
matrix element yang berhubungan dengan operasi baris yang menghasilkan Rdari A. Maka,
R=Er…E2 E1 Adan,
det(R)=det(Er)…det(E2)det(E1)det(EA)Jika A dapat di-invers, maka sesuai dengan
teorema equivalent statements , maka R = I, jadi det(R) = 1 ≠ 0 dan det(A) ≠ 0. Sebaliknya, jika
det(A) ≠ 0, maka det(R) ≠ 0, jadi R tidak memiliki baris yang nol. Sesuai dengan teorema R = I,
maka A adalah dapat di-invers. Tapi jika matrix bujur sangkar dengan 2 baris/kolom yang
proposional adalah tidak dapat diinvers.

Contoh Soal :

A= karena det(A) = 0. Maka A adalah dapat diinvers.

Mencari determinan dengan cara Sarrus

A= tentukan determinan A

untuk mencari determinan matrik A maka,

detA = (aei + bfg + cdh) – (bdi + afh + ceg)


Metode Sarrus hanya untuk matrix berdimensi 3×3
Menghitung Inverse dari Matrix 3 x 3

A=

kemudian hitung kofaktor dari matrix A


C11 = 12 C12 = 6 C13 = -16
C21 = 4 C22 = 2 C23 = 16
C31 = 12 C32 = -10 C33 = 16

menjadi matrix kofaktor

cari adjoint dari matrix kofaktor tadi dengan mentranspose matrix kofaktor diatas, sehingga menjadi

adj(A) =

dengan metode Sarrus, kita dapat menghitung determinan dari matrix A

det(A) = 64

Sistem Linear Dalam Bentuk Ax = λx


dalam sistem aljabar linear sering ditemukan
Ax = λx ; dimana λ adalah skalar

sistem linear tersebut dapat juga ditulis dengan λx-Ax=0, atau dengan memasukkan matrix identitas
menjadi

(λI - A) x = 0

contoh:

diketahui persamaan linear

x1+3x2= λx1
4x1+2x2=λx2

dapat ditulis dalam bentuk

yang kemudian dapat diubah

A= dan x =

yang kemudian dapat ditulis ulang menjadi

λ
λ

sehingga didapat bentuk

λI-A=

namun untuk menemukan besar dari λ perlu dilakukan operasi

det (λ I - A) = 0 ;λ adalah eigenvalue dari A

dan dari contoh diperoleh

det (λ I - A) =

=0

atau λ^2 – 3λ – 10 = 0

dan dari hasil faktorisasi di dapat λ1 = -2 dan λ2 = 5


dengan memasukkan nilai λ pada persamaan (λ I – A) x = 0, maka eigenvector bisa didapat bila λ =
-2 maka diperoleh

dengan mengasumsikan x2 = t maka didapat x1 = t


x=

Anda mungkin juga menyukai