Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bangsa Indonesia memiliki keragaman sosial budaya dalam bentuk perbedaan suku bangsa,
bahasa, budaya, dan agama. Interaksi masyarakat yang terjadi tidak lepas dari pengaruh
perbedaan sosial budaya masyarakat Indonesia. Untuk mendukung keragaman sosial budaya
sebagai modal pembangunan nasional, maka harus tercipta interaksi yang selaras dalam
keberagaman sosial budaya. Bangsa Indonesia harus senantiasa menjalin interaksi positif yang
mengarah pada kerjasama untuk mencapai tujuan bersama, yakni tujuan pembangunan
masyarakat Indonesia.
Secara kodrat manusia selalu membutuhkan manusia lain. Karena itulah manusia akan
selalu melakukan interaksi dengan manusia lain. Dalam kegiatan berinteraksi tersebut
terdapat interaksi yang mendukung pembangunan nasional. Selain itu juga terdapat interaksi
yang menghambat pembangunan nasional.
Mengapa manusia perlu berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan hidup serta untuk
mencapai tujuan tertentu.
Sifat-sifat Interaksi :
• Bersifat Asosiatif
interaksi sosial yang mengarah dalam bentuk kerjasama sebagai sebuah proses yang terjadi
saling pengertian dan kerjasama timbal balik antara orang perorangan atau kelompok satu
dengan yang lainnya, dimana proses ini menghasilkan pencapaian tujuan-tujuan bersama.
Seperti :
o Kerjasama yaitu bentuk utama dari proses interaksi sosial karena pada dasarnya
interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang bertujuan untuk memenuhi
kepentingan atau kebutuhan bersama.
o Akomodasi yaitu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antar individu dan antar
kelompok untuk meredakan pertentangan. Contohnya misalnya masalah rebutan
kepemilikan lahan yang diselesaikan di pengadilan. Hasil pengadilan tidak selalu
membuat puas kedua belah pihak. Tetapi sebagai masyarakat taat hukum
sepantasnya kita selalu menghormati keputusan pengadilan.
o Asimilasi yaitu proses ke arah peleburan kebudayaan sehingga masing-masing pihak
merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai milik bersama. Asimilasi merupakan
proses sosial yang ditandai adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan yang
terdapat antara beberapa orang atau kelompok.Misalnya perkawinan antara orang
dari suku Jawa dan suku Minangkabau.
o Akulturasi yaitu proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan menerima unsur-
unsur dari suatu kebudayaan asing tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan sendiri. Contohnya : menara Masjid Kudus mirip bangunan candi atau
bangunan Bale Kul Kul yang terdapat di Pura Taman Ayun Bali. Bangunan Menara
Masjid Kudus membuktikan kepada generasi masa sekarang bahwa nenek moyang
Indonesia sangat menyukai toleransi.
• Bersifat Disasosiatif
Yaitu interaksi sosial yang mengarah ke bentuk perpecahan atau merenggangkan
solidaritas.
o Persaingan (competition). Persaingan merupakan perjuangan yang dilakukan
perorangan atau kelompok sosial tertentu agar memperoleh kemenangan atau hasil
secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik. Persaingan
menjadi motivasi positif bagi individu untuk meraih kesuksesan. Misalnya :
pertandingan olahraga, menjadi bintang kelas, kontes kecantikan.
o Konflik (Conflict) interaksi sosial akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan
yang mendasar, sehingga menimbulkan jarak yang terbatas di antara mereka yang
berkonflik. Mereka berkonflik umumnya disebabkan oleh sesuatu yang tidak wajar
bahkan saling menjatuhkan.
Pola Interaksi manusia dengan lingkungan budaya dapat dilihat dari pola interaksinya yaitu
intern dan ekstern.
Bentuk interaksi intern merupakan bentuk interaksi yang terjadi karena adanya proses belajar
kebudayaan oleh warga masyarakat yang bersangkutan. Interaksi ini meliputi beberapa proses,
yaitu: internalisasi (internalization), sosialisasi (socialization), dan enkulturasi (enculturation).
Bentuk interaksi ekstern yaitu interaksi budaya antara suatu kelompok masyarakat dengan
kelompok masyarakat lain yang memiliki nilai-nilai kebudayaan yang berbeda. Beberapa proses
interaksi ekstern yaitu akulturasi (acculturation) dan asimilasi (assimilation) yang timbul dari
adanya proses penyebaran kebudayaan secara geografi, terbawa oleh perpindahan masyarakat
dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Proses penyebaran budaya ini disebut sebagai difusi
(diffution).
Setiap suku bangsa memiliki keahlian, teknologi, dan kebudayaan bawaan yang
diturunkan oleh nenek moyang yang dapat menjadi ciri khas dan keunggulan dari suku bangsa
tersebut. Keragaman budaya daerah dapat dikenali melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu
daerah, tarian daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, upacara adat, dan lain-lain.
Jika potensi tersebut dikelola dengan baik maka akan menjadi nilai tambah secara ekonomi bagi
bangsa Indonesia.
Fungsi dan peran keragaman budaya dalam pembangunan nasional adalah sebagai berikut:
Bangsa Indonesia harus mengelola dengan baik keragaman sosial dan budaya sebagai aset
pembangunan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :