Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

DISUSUN OLEH:

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

AGUSTUS 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya
kami dapat menyusun makalah pengantar pendidikan Khususnya tentang “Sisten
Pendidikan Nasional”.

Maklah ini dibuat dalam rangka meeningkatkan pembelajaran mata kuliah


pengantar pendidikan. Pemahaman tentang sistem pendidikan nasional sangat diperlukan,
dengan tujuan agar kita mengetahui aspek apa saja yang ada di dalamnya, sekaligus
memperdalam wawasan bagi kita semua.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Sa’dun Akbar selaku Dosen
Pengantar Pendidikan, Universitas Negeri Malang. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih kepada semua sumber makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat untk para pembaca. Terima kasih atas
perhatianya dan jika ada kesalahan kami mohon maaf.

Malang, 21 Agustus 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Pendidikan


2.2. Ciri-ciri Pendidikan di Indonesia
2.3. Fungsi Pendidikan Nasional
2.4. Jenis dan jenjang pendidikan nasional

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan
3.2. Saran

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem pendidikan di Indonesia saat ini diras cukup gila. Apalagi setelah
kemunculan kurikulum 2013 dimana untuk jenjang SMA , UN dilaksanakan ketika
kelas 2 dan 3 SMA. Serta sistem pendidikan di Indonesia (SD-SMP-SMA/K)
sangat menekan siswa. Siswa terlalu lama berada di sekolah , rata-rata siswa pulang
pada sore hari (kira-kira 7 jam di sekolah, belum lagi banyak tugas yang harus di
kerjakan. Dirasa di Indonesia terlalu banyak jam pelajaran. Jika di bandingkan di
Firlandia, tempat yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia namun juga jam
pelajaran disana juga paling sedikit di dunia. Hal itu dikarenakan siswa diberi
sedikit pelajaran di sekolah, lalu siswa akan mengembangkan ilmunya sendiri
dikehidupanya. Tentu ini membuat siswa lebih mandiri.
Pada dasarnya yang kita rasakan saat ini adalah adanya ketertinggalan di
dalam mutu pendidikan . baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu
diperoleh setelah kita membandingkanyadengan negara lain. Pendidikan memang
telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia
untuk pembangunan bangsa.

1.2. Rumusan Masalah


1.3. Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian sisitem pendidikan nasional

Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,


bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada
nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.

Dasar Sistem Pendidikan Nasional adanya tuntutan Undang-Undang Dasar


1945 pasal 31 ayat 3 yang berbunyi “Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan
dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang”, maka diberlakukan UU No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2.2. Ciri-ciri pendidikan di Indonesia

Cara melaksanakan pendidikan di Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari


tujuan pendidikan di Indonesia, sebab pendidikan Indonesia yang dimaksud di sini
ialah pendidikan yang dilakukan di bumi Indonesia untuk kepentingan bangsa
Indonesia.

Pengembangan pikiran sebagian besar dilakukan di sekolah-sekolah atau


perguruan-perguruan tinggi melalui bidang studi yang mereka pelajari. Pikiran para
siswa/mahasiswa diasah melalui pemecahan soal-soal, pemecahan berbagai
masalah, menganalisis sesuatu serta menyimpulkannya.

2.3. Fungsi pendidikan nasional


Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka
upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Di dalam Undang-Undang No. 20
tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan fungsi dan tujuan tersebut, Pemerintah dan Pemerintah
Daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu, dan mengawasi
penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, sesuai dengan prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan pendidikan nasional
Pembangunan pendidikan nasional ke depan didasarkan pada paradigma
membangun manusia Indonesia seutuhnya, yang berfungsi sebagai subyek yang
memiliki kapasitas untuk mengaktualisasikan potensi dan dimensi kemanusiaan
secara optimal.
Pembangunan pendidikan nasional juga diarahkan untuk membangun
karakter dan wawasan kebangsaan bagi peserta didik, yang menjadi landasan
penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam hal ini, pemerintah
mempunyai kewajiban konstitusional untuk memberi pelayanan pendidikan yang
dapat dijangkau oleh seluruh warga negara.
2.4. Jenis-jenis dan jenjang pendidikan nasional.
A. Jenis jenis pendidikan di Indonesia
1. Pendidikan Umum

Pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan


pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Pendidikan Kejuruan

Pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk


bekerja dalam bidang tertentu.

3. Pendidikan Akademik
Pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan
dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni
tertentu (program sarjana dan pascasarjana).

4. Pendidikan Profesi

Pendidikan tinggi yang diarahkan untuk mempersiapkan peserta


didik agar memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.

5. Pendidikan Vokasi

Pendidikan tinggi yang diarahkan untuk mempersiapkan peserta


didik agar memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu
maksimal setara dengan program sarjana.

6. Pendidikan Keagamaan

Pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang mempersiapkan


peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut
penguasaan ilmu pengetahuan tentang ajaran agama atau menjadi ahli
ilmu agama. Contohnya : Pesantren, MI, MTS, MA, MAK, Sekolah
Tinggi Theologia.

7. Pendidikan Khusus

Pendidikan yang diselenggarakan bagi peserta didik yang


berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa
yang diselenggarakan secara inklusif. Contohnya : Sekolah Luar Biasa.

B. Jenjang pendidikan nasional


Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang diterapkan
berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai
dan kemampuan yang akan dikembangkan. Menurut UU No. 20 tahun 2003
pasal 14, jenjang pendidikan formal terdiri atas:
1. Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI)
adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia.
Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1
sampai kelas 6
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTS)
adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di
Indonesia setelah lulus sekolah dasar (atau sederajat). Sekolah
menengah pertama ditempuh dalam waktu 3 tahun
3. Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA)
adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di
Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat).
Sekolah menengah atas ditempuh dalam waktu 3 tahun,
4. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang
menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan
menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang
sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara
SMP/MTs. SMK sering disebut juga STM (Sekolah Teknik
Menengah). Di SMK,terdapat banyak sekali Program Keahlian.
5. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan
Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan dengan
kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai
lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan
dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs.
6. Perguruan tinggi
adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta
didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik
perguruan tinggi disebut dosen.
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Sistem pendidikan nasional di Indonesia sangat di perlukan guna
meningkatkan kualitas pendidikan dalam negeri. Apabila masyarakat tidal
mengenal masalah pendidikan maka pendidikan di Indonesia tidak maju. Untuk
itulah beragai macam yang harus di tempuh guna mendapatkan hasil yang
memuaskan.
3.2. SARAN
Apabila penulisan makalah ini banyak kekurangan, kami sebagai penulis
meminta saran pembaca untuk menambah apa yang kurang dalam makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai