Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats)
telah dikenal dan menjadi salah satu metode yang berguna dalam dunia
industri, baik industri manufaktur maupun industri jasa, salah satu contohnya
rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan. Dengan melakukan analisis SWOT
sebuah organisasi akan mengetahui kondisi internal dan eksternal organisasi
tersebut yang terlibat sebagai inputan untuk perancangan proses sehingga
proses yang dirancang dapat berjalan optimal, efektif, dan efisien. Namun
demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat
bantu pembuatan keputusan di bidang kesehatan maupun bidang lainnya.
Pada era ini, sebuah industri termasuk rumah sakit dituntut untuk
mengikuti perkembangan zaman agar bisa bersaing dengan industri lain yang
bergerak di bidang yang sama terutama dalam pemanfaatan teknologi yang
telah berkembang pesat. Berkembangnya teknologi sangat memudahkan
dalam melakukan analisis SWOT sebagai salah satu metode dalam
perencanaan strategis. Salah satu program yang terdapat fasilitas untuk
memudahkan analisis SWOT adalah Ms. Excel.
Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai konsep analisis SWOT,
implementasi analisis SWOT dalam bidang kesehatan serta penggunaan Ms.
Excel dalam melakukan analisis SWOT.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana implementasi analisis SWOT dalam bidang kesehatan?
2. Bagaimana cara analisis SWOT dengan menggunakan Ms. Excel?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana implementasi analisis SWOT dalam bidang
kesehatan
2. Mengetahui cara analisis SWOT dengan menggunakan Ms. Excel

1
1.4 Manfaat
1. Memberikan pengetahuan tentang implementasi analisis SWOT di bidang
kesehatan.
2. Memberikan pengetahuan tentang cara penggunaan Ms. Excel dalam
analisis SWOT.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
2.1.1 Pengertian SWOT
Perencanaan Strategik ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat
manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk
melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana
strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari
kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke
depan ( Kerzner , 2001 ). Atau definisi lain Perencanaan strategis
adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan
strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan
sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk
mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan
dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats)
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk
menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau
konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor
eksternal (luar). Analisis SWOT merupakan kajian yaitu Strengths,
Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering
digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang
akan dilakukan, namun analisis SWOT hanya menggambarkan situasi
yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah.
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses
(kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman).
“SWOT is an acronym for the internal Strengths and Weaknesses
of a business and enviromental Opportunities and Threats facing that
business.” (John A.P and Richard Braden Robinson 1988:292)

3
“Swot is an acronym for a company’s Strength, Weakness, Oppor,
and Threats.” (Arthur A. Thompson, JR. And A. J. Strickland III
1993:87)
“SWOT analysis is a precursor to strategic planning and is
performed by a panel of experts who can assess the organization from a
critical perspective” (Gibis et al. 2001).
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan
(Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari
lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT
digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan
dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-
kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.
Menurut David (Fred R. David, 2008,8), Semua organisasi
memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak
ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area
bisnis.
Jadi, SWOT adalah sebuah strategi yang mengevaluasi Strengths
(kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan
Threats (ancaman) di dalam bisnis.

2.1.2 Pengertian TOWS


TOWS adalah singkatan dari Threats (ancaman),Opportunities
(peluang), Weaknesses (kelemahan) dan Strengths (kekuatan) kedua
mengacu pada hal yang sama.

2.1.3 Pengertian Analisis SWOT


Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan
(Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dalam
suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Analisis SWOT memandu
untuk mengidentifikasi positif dan negatif di dalam organisasi atau
perusahaan (SW) dan di luar itu dalam lingkungan eksternal (OT).

4
“SWOT analysis is a systematic identification of these faktors and
the strategy that reflects the best match between them. It is based on the
logic that an effective strategy maximizes a business’s Strengths and
Opportunities but at the same time minimizes its Weaknesses and
Threats.”(John A.P and Richard Braden Robinson 1988)
“SWOT analysis is the identification of a firm’s Strengths
and Weaknesses and its enviromental Threats and Opportunities.”
(Michael A. Hitt et al. 2007)
“SWOT analysis is the comparison of Strengths, Weaknesses,
Opportunities and Treaths is normally referred.” (Charles W. L. Hill
and Gareth R. Jones 2012)
“SWOT analysis is an examination of an organization’s internal
strengths and weaknesses,its opportunities for growth and
improvement, and the threats the external environment presents to its
survival. Originally designed for use in other industries, it is gaining
increased use in healthcare” (Horrison, 2010)
Jadi, analisis SWOT merupakan analisis dari kekuatan dan
kelemahan dari suatu perusahaan atau organisasi serta peluang dan
ancaman di lingkungan eksternalnya. Hal ini melibatkan penentuan
tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan
tersebut.

2.1.4 Pengertian Analisis TOWS


Analisis TOWS adalah sebuah proses yang mengharuskan
manajemen untuk berpikir kritis operasinya. Analisis TOWS adalah
analisis yang mengutamakan mempelajari dan menginvestigasi peluang
faktor eksternal, karena dianggap bersifat lebih dinamis dan bersaing,
setelah itu baru menganalisis faktor internal. Dengan mengidentifikasi
beberapa rencana aksi yang dapat meningkatkan posisi perusahaan,
analisis TOWS memungkinkan manajemen untuk memilih beberapa
strategi yang paling efektif dan memanfaatkan peluang yang tersedia.

5
2.2 Perbedaan dan Persamaan Analisis SWOT dan TOWS
2.2.1 Perbedaan Analisis SWOT dan TOWS
Analisis SWOT dan analisis TOWS adalah dua analisis yang
memiliki fokus analisis yang berbeda. Berikut adalah perbedaan fokus
antara analisis SWOT dan TOWS:
a. Analisis SWOT lebih menekankan pada faktor kondisi dansituasi
internal, yaitu kekuatan dan kelemahan diri sendiri atau
perusahaan(SW). Setelah itu baru dipelajari dan diperhitungkan
faktor eksternal,ancaman dan kesempatan (OT).
b. Analisis TOWS terlebih dulu mempelajari dan
menginvestigasipeluang beberapa faktor eksternal, karena dianggap
bersifat lebih dinamis dan bersaing. Sesudah mendapatkan
informasi eksternal, barulah dilakukan beberapa penyesuaian
sampai perbaikan potensi internal untuk menciptakan peluang
menguntungkan.

2.2.2 Persamaan Analisis SWOT dan TOWS


Di samping memiliki perbedaan, analisis SWOT dan analisis
TOWS juga memiliki persamaan antara lain:
a. Memiliki empat elemen, yaitu Strengths (kekuatan), Weaknesses
(kelemahan), Opportunities (kesempatan), dan Threats (ancaman)
b. Memiliki empat strategi utama yaitu:
1) SO(Aggressive Strategy) yaitu menggunakan kekuatan internal
untuk mengambil kesempatan yang ada di luar.
a) Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait
usahanya (Related Diversification)seperti menambah
pelayanan
b) Kemitraan (Aliansi) dengan organisasi yang lebih kuat
(Vertical Integration)
c) Upaya memperkenalkan produk atau jasa yang ada ke wilayah
geografis baru/segmentasi pasar yang baru (Market

6
Development), berusaha menarik pelanggan tingkat eknonomi
menengah ke atas
d) Meningkatkan penjualan dengan memperbaiki atau
memodifikasi produk atau jasa yang sudah ada (Product
Development)Membangun ruang tunggu yang eksklusif bagi
kelas VIP
e) Meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah
ada di pasar melalui usaha pemasaran yang gencar (Market
Penetration)Membangun klinik satelit rumah sakit, gencar
beriklan atau berpromosi
2) WO(Turn Around) yaitu menggunakan kesempatan eksternal
yang ada untuk memaksimalkan kesempatan yang ada.
a) Mengangkat SDM yang berkompetensi tinggi (Retenchment)
b) Penguatan internal organisasi (Enhancement)
c) Upaya memperkenalkan produk atau jasa yang ada ke wilayah
geografis baru/segmentasi pasar yang baru (Market
Development)
d) Meningkatkan penjualan dengan memperbaiki atau
memodifikasi produk atau jasa yang sudah ada(Product
Development)
e) Kemitraan (Aliansi) dengan organisasi yang lebih
kuat(Vertical Integration)
f) Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait dengan
usahanya(Related Diversification)
3) ST (Diversification Strategy) yaitu menggunakan kekuatan
internal untukmenghindari ancaman yang ada di luar.
a) Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait dengan
usahanya (Related Diversification)
b) Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait dengan
usaha lama, untuk para pelanggan baru (Unrelated
Diversification) misal, membangun Kafe atau Toko Retail di
Lobi RS

7
c) Upaya memperkenalkan produk atau jasa yang ada ke wilayah
geografis baru/segmentasi pasar yang baru (Market
Development)
d) Meningkatkan penjualan dengan memperbaiki atau
memodifikasi produk atau jasa yang sudah ada (Product
Development)
e) Penguatan internal organisasi dalam rangka mengatasi
ancaman dari luar (Enhancement)
f) Mempertahankan kondisi organisasi yang ada atau bertahan
(Status Quo)
4) WT(Turn Around) yaitu meminimalkan kelemahan dan ancaman
yang mungkin ada.
a) Difersifikasi usaha yang sama sekali berbeda dari usaha awal
(Unrelated Diversification)
b) Mengundang Investor untuk menawarkan atau menjual
beberapadivisi yang ada (Diverstiture)
c) Penutupan usaha atau RS dijual pada pihak ketiga/swasta
(Liquidation)
d) Optimalisasi unit kerja yang memiliki tingkat pendapatan yang
tinggi (Harvesting)
e) Mengangkat SDM yang berkompetensi tinggi (Retenchment)
Tabel 1 Posisi Strategi SWOT

Future Quadrant (SO) Internal Fix-it Quadrant (WO)


1. Related Diversification 1. Retrenchment
2. Vertical Integration 2. Enhancement
3. Market Development 3. Market Development
4. Product Development 4. Product Development
5. Penetration 5. Vertical Integration
6. Related Diversification
External Fix-it Quadrant (ST) Survival Quadrant (WT)
1. Related Diversification 1. Unrelated Diversification
2. Unrelated Diversification 2. Divestiture
3. Market Development 3. Liquidation
4. Product Development 4. Harvesting
5. Enhancement 5. Retrenchment
6. Status Quo

8
2.3 Prinsip Analisis SWOT dan TOWS
2.3.1 Prinsip Analisis SWOT
Sebuah analisis SWOT adalah alat perencanaan strategis yang
melibatkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan,
atau SWOT. Kekuatan adalah beberapa hal bisnis yang baik atau
kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan, seperti pekerja yang penuh
dedikasi, desain produk inovatif atau lokasi ritel yang baik, sementara
kelemahan adalah beberapa hal bisnis yang buruk atau kekurangan itu.
Ancaman atau faktor eksternal yang mungkin membahayakan bisnis,
seperti pesaing dan peraturan pemerintah yang tidak menguntungkan,
sementara peluang adalah faktor eksternal yang mungkin akan
menguntungkan perusahaan, termasuk pasar yang belum dimanfaatkan
atau peraturan yang menguntungkan. Setelah membuat daftar kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman, manajer memikirkan cara bisnis
dapat memaksimalkan kekuatan dan menggunakannya untuk
mengurangi kelemahan, memanfaatkan peluang, dan menghindari atau
meminimalkan ancaman. Analisis SWOT menempatkan posisi masa
depan dengan modal dasar kekuatan dan kelemahan yang kemudian
digunakan untuk memperkirakan apa saja Opportunities (peluang)
ataupun Threats (ancaman).

2.3.2 Prinsip Analisis TOWS


Sebuah analisis TOWS melibatkan proses dasar yang sama
dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sebagai analisis
SWOT, tetapi dengan analisis TOWS, ancaman dan peluang yang
diperiksa pertama sedangkan, kelemahan dan kekuatan diperiksa
terakhir. Setelah membuat daftar ancaman, oportunistik, kelemahan dan
kekuatan, manajer meneliti cara perusahaan dapat memanfaatkan
peluang dan meminimalkan ancaman dengan memanfaatkan kekuatan
dan mengatasi kelemahan. Hal yang pertama dilakukan dalam analisis
SWOT adalah menempatkan posisi masa depan (visi) dengan melihat

9
Threats ataupun Opportunities hanya sebagai ‘peluang semata’ lalu
melihat Weaknesses dan Strengths kondisi saat ini.

2.4 Tujuan Analisis SWOT dan TOWS


2.4.1 Tujuan Analisis SWOT
Dalam melakukan suatu analisis, pastilah menetapkan tujuan yang
akan dicapai dengan menggunakan analisis yang dipilih, begitu pula
dengan analisis SWOT. Berikut adalah beberapa tujuan dari analisis
SWOT:
a. Mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal yang terlibat sebagai
input untuk merancang proses, sehingga proses yang dirancang dapat
berjalan optimal, efektif, dan efisien.
b. Untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah
rencana untuk melakukan sesuatu
c. Mengetahui keuntungan yang dimiliki perusahaan kompetittor
d. Menganalisis prospek perusahaan untuk penjualan, keuntungan, dan
pengembangan produk yang dihasilkan
e. Menyiapkan perusahaan untuk siap dalam menghadapi permasalahan
yang terjadi
f. Menyiapkan untuk menghadapi adanya kemungkinan dalam
perencanaan pengembangan di dalam perusahaan.

2.4.2 Tujuan Analisis TOWS


Seperti halnya dengan analisis SWOT, analisis TOWS juga
memiliki beberapa tujuan dalam pelaksanaannya. Berikut ini adalah
tujuan dari analisis TOWS:
a. Untuk memunculkan semua alternatif yang mungkin dijalankan
berdasarkan faktor kunci internal dan eksternal, bukan untuk
menentukan strategi yang terbaik.
b. Untuk memaksimalkan peluang yang tersedia
c. Untuk mengantisipasi segala bentuk tantangan dan menyediakan
beberapa solusi

10
d. Untuk memastikan kelemahan tidak membebani usaha atau
kemajuan

2.5 Manfaat Analisis SWOT dan TOWS


2.5.1 Manfaat Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah alat perencanaan strategis yang melibatkan
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan, atau SWOT.
Berikut ini merupakan manfaat analisis SWOT, antara lain:
a. Untuk melakukan perencanaan dalam upaya mengantisipasi masa
depan dengan melakukan pengkajian bedasarkan pengalaman masa
lampau, ditopang sumber daya dan kemampuan yang miliki saat ini
yang akan diproyeksikan ke masa depan.
b. Untuk menganalisis kesempatan atau peluang dan kekuatan dalam
membuat rencana jangka panjang.
c. Untuk mengatasi ancaman dan kelemahan yang mempunyai
kecendrungan menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana
untuk perbaikan.
d. Bisa tahu mengenai keunggulan dan kelemahan diri sendiri dan
pesaing kita maka kita bisa unggul mengalahkan pesaing kita

2.5.2 Manfaat Analisis TOWS


Analisis TOWS adalah analisis yang mengutamakan mempelajari
dan menginvestigasipeluang faktor eksternal, karena dianggap bersifat
lebih dinamis danbersaing, setelah itu baru menganalisis faktor internal.
Berikut ini merupakan manfaat analisis TOWS, antara lain:
a. Dapat memperhitungkan dan memanfaatkan dengan baik setiap
peluang di luar untuk peningkatan bisnis.
b. Dapat mengantisipasi segala bentuk tantangan dan menyediakan
beberapa solusi
c. Mampu mengantisipasi tantangan dari setiap perubahan eksternal,
bahkan
mengubahnya (tantangan) menjadi peluang baru.

11
2.6 Analisis SWOT dalam Aplikasinya di Pelayanan Kesehatan
Tujuan utama dari perencanaan strategi adalah membawa organisasi
dalam keseimbangan dengan lingkungan eksternal dan menjaga
keseimbanagn tersebut seiring waktu. Organisasi mewujudkan keseimbangan
ini dnegan mengevaluasi program baru dan memaksimalakan pelayanan dan
kinerja organisasi. Analisis SWOT adalah alat pengambilan keputusan untuk
mempersiapakan pengaturan didalamnya.
Langkah pertama dari analisis SWOT meliputi pengumpulan dan
menunjau ulang data kunci. Data yang ada tergantung dengan kebutuhan
organisasi, data ini bisa meliputi demografi penduduk, status kesehatan,
sistem keuangan pelayanan kesehatan, dan atau teknologi medis yang ada.
Jika data sudah dikumpulakn dan dianalisis, ini berarti bahwa kapabilitas dari
organisasi juga sudah diperkirakan.
Langkah kedua dalam analisis SWOT adalah data yang dikumpulkan
oleh organisasi di kategorikan menjadi empat kategori yakni Strengths
(kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (Kesempatan) dan Threats
(Anacaman). Stengths dan Weakness secara umum termasuk dalam faktor
internal dalam organisasi, sedangkan Opportunities dan Threats dalam faktor
eksternal. Survei dalam organisasi yang efektif adalah survei yang mampu
menggabungkan beberapa informasi seperti data keuangan, operasional dan
proses. Berikut adalah indikator yang ada dalam SWOT sebuah pelayanan
kesehatan :

T
Gambar 1 Indikator SWOT dalam Sebuah Pelayanan Kesehatan

12
a. Stengths
Analisis SWOT secara tradisional melihat strengths (kekuatan)
sebagai faktor yang saat ini yang dimiliki suatu organisasi dalam
meningkatkan kinerja organisasi. Sebagai contoh meliputi pengadaan alat
medis yang canggih, informasi pelayanan kesehatan, dan fokus pada
program peningkatan kesehatan dalam masyarakat. Kekuatan lain meliputi
tingginya kompetensi tenaga medis,pekerja yang memehami tujan
organisasi dengan jelas, dan berfokus pada peningkatan kualitas layanan.
b. Weakness (Kelemahan)
Weakness dalah faktor yang nantinya akan menurunkan pendapatan
dari pelayanan kesehatan atau mengurangi kualitas layanan kesehatan.
Contohnya meliputi fasilitas yang sudah tidak layak pakai dan tidak
adanya keberlanjutan proses pemeriksaan klinis dalam seuatu layanan
kesehatan. Kelemahan yang tidak diselesaiakn dapat menyebabkan
terjadinya kasus lain yang merugikan.
c. Opportunities
Dalam analisis SWOT klasik, melihat kesempatan sebagai
kemungkinan yang mempu menguntungkan sebuah organisasi. Contohnya
meliputi kolaborasi antara organisasi untuk pengembangan jaringan
komunikasi dan kerjasama antara organisasi pelayanan kesehatan yang
lain, peningkatan pembiyaan untuk sistem informasi layanan kesehatan,
kerjasama dengan masyarakat untuk mengembangkan program kesehatan
yang baru dan memeprkenalkan aturan klinis yang baru utnuk
meningkatkan kualitas dan efisiensi. Jaringan pelayanan kesehatan yang
terintegrasi mempunyai pengaruh besar untuk mempengaruhi kebijakan
kesehatan dalam level daerah maupun nasional. Hal ini juga bisa menjadi
kesempatan untuk meningktakan kepuasan pasien dengan meningkatkan
keterlibatan sektor publik.
d. Threat
Threat atau ancaman adalah faktor yang mampu memeberikan efek
negatif untuk kinerja organisasi. Contohnya meliputi ketidakstabilan

13
politik dan ekonomi, meningkatnya julmlah pasien dan mahalnya
teknologi medis sehingga mengancam keuangan pelayanan kesehatan.

14
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN KERANGKA OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konseptual SWOT atau TOWS


Konsep adalah abstraksi atau gambaran yang dibangun dengan
menggeneralisasi suatu pengertian. Kerangka Teori atau Kerangka Pikir atau
Landasan Teori adalah kesimpulan dari Tinjauan Puskata yang berisi tentang
beberapa konsep teori yang dipergunakan atau berhubungan dengan penelitian
yang akan dilaksanakan. Berdasarkan Kerangka Teori diatas disusunlah
Kerangka Konsep yaitu suatu bagan yang menggambarkan hubungan antar
konsep yang akan diteliti.Ada lima langkah untuk melakukan analisis situasi
organisasi, antara lain:
1. Mengevaluasi seberapa baik strategi yang saat ini sedang bekerja. Ini
dilakukan dengan melihat kinerja strategi organisasi dan menentukan
apakah berbagai strategi logis konsisten.
2. Melakukan analisis SWOT. Kekuatan organisasi adalah hal yang penting
karena mereka dapat berfungsi sebagai pondasi utama untuk strategi.
Kelemahan organisasi adalah penting karena mereka dapat mewakili
kerentanan organisasi yang perlu untuk dikoreksi. Peluang dari luar dan
ancaman ikut bermain karena strategi yang baik bertujuan yang
menangkap peluang yang menarik dan bertahan terhadap ancaman yang
berguna bagi kesejahteraan organisasi.
3. Mengevaluasi posisi biaya organisasi dibandingkan terhadap pesaing
(menggunakan konsep analisis biaya strategis dan biaya kerja jika perlu).
Strategi harus selalu bertujuan menjaga biaya cukup sejalan dengan
saingan untuk memelihara kemampuan organisasi secara menyeluruh
4. Mengakses posisi kompetitif organisasi dan kekuatan kompetitif. Langkah
ini melihat bagaimana sebuah organisasi saingan cocok pada faktor
penentu utama keberhasilan kompetitif. Peringkat kekuatan kompetitif
menunjukkan di mana letak sebuah organisasi yang kuat dan lemah;
sebagai aturan, strategi bersaing sebuah organisasi harus dibangun di atas
kekuatan kompetitif dan merupakan upaya untuk menopang daerah

15
kompetitif yang rentan. Sebuah organisasi memiliki potensi terbaik untuk
serangan di daerah di mana organisasi tersebut itu kuat dan saingan
lemah.
5. Menentukan beberapa isu strategis dan masalah organisasi yang perlu
dibahas. Tujuan dari langkah analitis untuk mengembangkan agenda
strategi yang sempurna dengan menggunakan hasil dari kedua analisis
situasi organisasi dan industri dan analisis kompetitif. Langkah ini
membantu manajemen menarik kesimpulan tentang kekuatan dan
kelemahan strategi dan menentukan beberapa isu pembuat strategi yang
perlu dipertimbangkan.

Input
Process
• Faktor Output
internal Analisis SWOT
Stategi
• Faktor
eksternal

Gambar 2 Gambaran Kerangka Konseptual SWOT

Dari Gambar 2 diatas dapat dikrtahui bahwa gambaran konseptual


SWOT meliputi input,process,dan output dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Input merupakan strategi organisasi saat ini, beserta faktor internal
(strength, weakness) faktor eksternal (opportunity, threat) yang
mempengaruhinya.
2. Process merupakan beberapa langkah analisis SWOT
3. Output merupakan strategi baru dan solusi dari hasil analisis SWOT yang
dilakukan untuk mengembangkan potensial organisasi lebih maju.

3.2 Kerangka Operasional Analisis SWOT dan TOWS


Operasional adalah seperangkat instruksi yang lengkap untuk
menetapkan apa yang akan diukur dan bagaimana cara mengukur variabel.
Jadi, kerangka operasional atau Kerangka Kerja adalah kerangka yang
menyatakan tentang urutan langkah dalam melaksanakan penelitian. Dalam
analisis SWOT kerangka operasional merupakan urutan langkah menemukan

16
sebuah strategi yang sesuai antara capabilities dan environment suatu
organisasi atau organisasi. Berikut ini merupakan gambaran Kerangka
Operasional SWOT, yaitu:

Gambar 3Gambaran Kerangka Operasional SWOT

Dari Gambar 3 diatas dapat diketahui bahwa gambaran kerangka


operasional SWOT dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Operasional sebuah analisis SWOT diawali dengan mengidentifikasi
faktor internal yaitu, Strengthdan Weakness serta,faktor eksternal yaitu,
Opportunitydan Threats suatu organisasi atau organisasi
2. Melakukan penilaian variabel, mulai dari pembobotan dan ranking dari
beberapa variabel yang mempengaruhi,
3. Menghitung variabel dan kemudian merubahnya kedalam bentuk matrik
Internal Factor Analysis (IFAS) dan matriks External Factor Analysis
(EFAS) sehingga bisa menentukan posisi suatu organisasi atau organisasi
tersebut berada di kuadran mana
4. Menentukan posisi strategi dari hasil perhitungan matriks IFAS dan EFAS.
Organisasi bisa berada dalam posisi SO, ST, WO, dan WT.

17
5. Membuat strategi yang tepat yang sesuai dengan posisi organisasi,
capabilities dan environment. Agar suatu organisasi atau perusahaan
tersebut mampu bersaing dengan kompetitior yang lainnya.
6. Merealisasikan strategi tersebut dalam suatu tindakan

18
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Langkah Pengukuran SWOT atau TOWS


Dalam melakukan analisis SWOT perlu adanya manajer melakukan
beberapa tahapan dari penganalisaan itu sendiri. Dengan demikian akan
membantu untuk merumuskan analisis dengan mudah dan teratur. Tahapan
ini dimulai dari penentuan variabel yang mendukung dan diperlukan oleh
organisasi atau perusaahaan tersebut hingga menentukan strategi apa yang
dapat digunakannya sesuai dengan posisinya dalam kuadran SWOT atau
TOWS sehingga didapatkan solusi yang tepat. Adapun tahapan pengukurah
analisis SWOT atau TOWS yaitu:
1. Mengidentifikasi variabel yang berhubungan dengan organisasi atau
perusahaan.
Pada langkah awal ini manajer menidentifikasi variabel yang berhubungan
dengan keberlangsungan organisasi atau perusahaan, baik variabel yang
mendukung, mengancam maupun yang dibutuhkannya. Variabel adalah
sebuah karakteristik, angka, atau kuantitas yang bertambah atau berkurang
dari waktu ke waktu atau mengambil yang berbeda nilai dalam situasi
yang berbeda.
2. Mengklasifikasikan variabel internal atau eksternal.
Dari variabel yang telah ditentukan pada langkah pertama, maka dilangkah
ini variabel akan diklasifikasikan atau dikelompokkan sesuai dengan
varibel ini berasal. Apakah variabel tersebut datangnya dari dalam
organisasi atau persahaan, yang disebut variabel internal. Atau variabel
tersebut berasal dari luar organisasi atau perusahaan tersebut, yang disebut
variabel eksternal
Tabel 2 Faktor Internal Organisasi

No Variabel Indikator
1 Kompetensi sdm Mempunyai sumber daya manusia
(sdm) yang berpotensi
dibidangnya
2 Kelengkapan alat dan teknologi Mempunyai fasilitas dan sarana

19
memadai yang dapat menunjang
dalam pelayanan pasien
4 Kondisi finansial Mempunyai dana yang mencukupi
untuk melaksanakan pelayanan.
5 Kemampuan rujukan Dapat menerima rujukan dari
rumah sakit lain.
6 Manajemen rumah sakit Manajemen rumah sakit belum
berjalan dengan baik.
7 Pemanfaatan teknologi Kegiatan di rumah sakit masih
banyak bersifat pengembangan
teknologi IT.
8 Promosi kesehatan Kurangnya program promosi
kepada masyarakat.
9 Pemanfaatan fasilitas Fasilitas dan sarana yang dimiliki
belum dimanfaatkan secara
optimal.
10 Kesesuaian penempatan Penempatan sumber daya manusia
kompetensi sdm banyak yang belum sesuai dengan
pendidikan/potensi yang dimiliki
sumber daya manusia tersebut.
11 Tenaga dokter spesialis Terdapat 11 jenis spesialisasi.
12 Kedisiplinan tenaga medis Masih sering dijumpai dokter
tidak ada di tempat.

Tabel 3 Faktor Eksternal Organisasi


No Variabel Indikator
1 Keberadaan Rumah Sakit C Di Kota Tangerang ada banyak
rumah sakit tipe c.
2 Kebijakan Pemerintah Sudah adanya peraturan tentang
JKN.
3 Jumlah Pasien Peserta JKN
4 Kerjasama dan network Banyak instansi lain dan
perusahaan swasta di Tangerang
provider JKN
5 Kesadaran berobat bagi pasien Masih kurangnya kesadaran pasien
dan keluarga karena merasa pelayanan yang
diabaikan untuk peserta JKN
6 Daerah industry sehingga pasien di RS AN-NISA
Tangerang lebih banyak yang
menggunakan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) dibandingkan
pasien umum.

20
3. Mengklasifikasikan indikator
Dari indikator yang ada dalam faktor internal dan eksternal, selanjutnya
mengklasifikasikan ke dalam indikator kekuatan, kelamahan, peluang, dan
ancaman seperti pada tabel berikut:
Tabel 4 Variabel Strength
No Variabel
1 Kompetensi sdm
2 Kelengkapan alat dan teknologi
4 Kondisi finansial
5 Kemampuan rujukan

Tabel 5 Variabel Weakness


No Variabel
1 Dokter yang tidak tepat waktu
2 Ketertiban SDM dalam menjalankan SPO masih rendah
3 Poliklinik kurang nyaman
4 Dokter senior tidak mau meng-upgrade ilmu
5 Informasi alur pelayanan dan sign code untuk pasien tidak
jelas
6 Kecepatan pelayanan belum maksimal

Tabel 6 Variabel Opportunity


No Variabel
1 Kenaikan tarif BPJS

2 Pangsa pasar yang luas


3 Rujukan berjenjang
4 TC dan MCU yang belum tergarap

Tabel 7 Variabel Threat


No Variabel
1 Likuiditas BPJS
2 Kebijakan BPJS pembagain per wilayah (regional)
3 Konsep rujukan berjenjang tidak berjalan
4 Persaingan dengan RS sekitar yang satu type
5 Ancaman dari LSM
6 Kenaikan UMR

21
7 Kebijakan BPJS pengendalian rujukan dari FKTP

4. Menentukan bobot tiap variabel


Bobot adalah persentase pentingnya suatu variabel atau indikator dalam
sebuah organisasi atau perusahaan. Total bobot masing-masing analisa
adalah 100 atau 1.
Bobot dapat ditentukan oleh Top Manager atau kelompok manajer yang
berdiskusi dalam penentuan bobotnya.
Penentuan bobot berdasarkan skala nilai 1 sampai 4, dengan keterangan
yaitu :
1 = sedikit penting
2 = agak penting
3 = penting
4 = sangat penting
5. Menentukan skala atau rating tiap variabel.
Skala adalah penilaian yang diberikan untuk kondisi atau keadaan yang sudah
berjalan dalam organisasi atau perusahaan. Penghitungan rating pada
kekuatan dan kelemahan bernilai positif dengan skala 1 sampai 4 dan pada
peluang dan ancaman dengan skala -1 sampai -4. Keterangan lebih rinci yaitu:

Kekuatan : Peluang :
1 : Sedikit kuat 1 : Sedikit berpeluang
2 : Agak kuat 2 : Agak berpeluang
3 : Kuat 3 : Berpeluang
4 : Sangat kuat 4 : Sangat berpeluang
Kelemahan : Ancaman :
-1 : Sedikit lemah -1 : Sedikit terancam
-2 : Agak lemah -2 : Agak terancam

-3 : Lemah -3 : Terancam

-4 : Sangat lemah -4 : Sangat Terancam

22
6. Menghitungstrength posture dan competitive posture.
Langkah ini merupakan tahap perhitungan komulatif dari varibel tiap
faktor yang telah didapatkan nilai atau score dari hasil perkalian bobot
dengan skala tadi. Perhitungan strength posture dan competitive posture
bertujuan untuk menetukan posisi titik ordinat organisasi atau perusahaan
dalam grafik SWOT atau TOWS.
Strenghtposture adalah perhitungan komulatif nilai atau score dari variabel
faktor internal yang telah didapatkan dengan rumus:

Strength posture: S+(-W)

Sedangkan competitive posture adalah perhitungan komulatif nilai atau


score dari variabel faktor ekstenal yang telah didapatkan pula dengan
rumus:

Competitive posture: O+(-T)

Kemudian, Membuat matriks IFAS dan EFAS dari jumlah masing- masing
S,W,O dan T agar mengetahui dimana posisi dari organisasi dengan cara
mengalikan weight dengan rating, seperti pada tabel berikut:
Tabel 12 IFAS Matrix
KIF W R WXR
S-1
S-2
S-3
S-4
S-5
Total S
W-1
W-2
W-3
W-4
W-5
W-6

W-7

23
Total W
Total S+W
TOTAL (Strength
posture)

Tabel 13 EFAS Matrix


KEF W R WXR
O-1
O-2
O-3
O-4
Total O
T-1
T-2
T-3
T-4
T-5
T-6
Total T
Total O+T
TOTAL (Competitive
posture)

Langkah selanjutnya dalam analisis SWOT atau TOWS adalah


menggambarkan posisi dari organisasi atau perusahaan tersebut kedalam
kuadran SWOT atau TOWS. Terdapat dua penggambaran dalam tahap ini.
Yang pertama yaitu penggambaran daerah posisi terluas dengan
menempakan titik ordinat tiap aspek SWOT atau TOWS sesuai dengan
nilai atau score masing aspek. Jadi, ada titik ordinat strength, ordinat
weakness, ordinat opportunity dan ordinat threat yang kemudian ditarik
garis putus-putus. Dan berguna untuk mengetahui aspek mana yang perlu
dipertahankan serta diminimalisir dari organisasi atau perusahaan tersebut.
Sedangkan penggambaran yang kedua adalah penempatan ordinat
perhitungan komulatif nilai variabel tiap faktor internal maupun faktor
eksternal yang sebelumnya telah kita hitung yaitu hasil dari strength
posture dan competitive posture. Penggambaran ini berguna untuk

24
mengetahui posisi organisasi atau perusahaan dalam kuadran serta dalam
daerah terluas dari aspek SWOT atau TOWS.
7. Menentukan strategi dan solusi untuk organisasi atau perusahaan.
Setelah diketahui posisi organisasi atau perusahaan dalam kuadran SWOT
atau TOWS maka dpat diketahui strategi yang harus digunakan oleh
perusahaan tersebut. Apakan strategi OS, strategi ST, strategi WT ataupun
WO yang cocok untuk keadaan organisasi atau perusahaan tersebut.
Setelah mengetahui menggunakan strategi apa maka dapat pula ditentukan
solusi penggunaan metoda manajemen yang akan digunakan dalam
menjalankan organisasi atau perusahaan tersebut.

4.2. Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Analisis SWOT atau TOWS
Dalam proses analisa SWOT atau TOWS yang harus diperhatikan
tidak hanya tahapan analisanya saja, namun responden yang terdiri dari
sumber daya manusia atau anggota organisasi atau perusahaan itu sendiri
perlu untuk diperhatikan agar analisis SWOT atau TOWS yang dilakukan
dapat memberikan hasil yang terbaik, sehingga manajerial pun mengetahui
secara tepat keadaan organisasi atau perusahaannya. Untuk itu ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan pada setiap responden analisis ini, antara lain:
1. Objektif
Artinya anggota organisasi atau perusahaan tersebut harus bisa
memandang secara netral dan tidak ada rasa mengagungkan organisasinya
sendiri. Jangan menutupi kekurangan yang yang ada dan disertai
pemberian nilai secara subjektif, yaitu sesuai dengan pandangan dan
seleranya pribadi.
2. Realistis
Realistis adalah suatu sikap atau tindakan yang bersifat nyata serta
sewajarnya. Sehingga orang yang bersifat realistis adalah orang yang apa
adanya tidak mengkhayal.
3. Rendah hati
Rendah hati adalah sikap seseorang yang tidak sombang akan apa yang ia
miliki, selalu terbuka dalam menerima nasihat, kritik maupun saran dari

25
siapapun, dimanapun, dan kapanpun tanpa merasa bahwa dirinya lebih
baik dari mereka.
4. Jujur
Jujur adalah keselarasan antara apa yang disampaikan dengan kenyataan
yang ada. Jadi, anggota organisasi atau perusahaan harus menyadari dan
memberikan jawaban yang sesuai dengan keadaan organisasi atau
perusahaan tanpa berbohong.

4.3 Simulasi Analisis SWOT


Program pelaksanaan swot ini merupakan aplikasi dari konseptual
beberapa langkah penghitungan analisis SWOT yang dimulai dari beberapa
variabel yang berpengaruh terhadap kondisi perusahaan yang sedang
dianalisis. Studi kasus analisis SWAT dalam makalah ini adalah RSJ
Soeprapto Bengkulu.
4.3.1 Profil Organisasi
Rumah Sakit AN-NISA Tangerang merupakan pengembangan
dari Rumah Bersalin AN-NISA yang terletak di lokasi yang sama.
Didirikan pada tanggal 4 Maret 1991 oleh Yayasan Permata Bunda
yang pengurus dan anggotanya terdiri dari beberapa dokter dan bidan,
Rumah Bersalin AN-NISA menyelenggarakan pelayanan kesehatan
bagi ibu hamil/bersalin serta pelayanan dasar untuk bayi dan balita.
Berawal dari kapasitas 15 (lima belas) tempat tidur untuk
perawatan ibu hamil/melahirkan dengan ditunjang klinik spesialis anak
dan kebidanan/penyakit kandungan serta klinik KIA yang dikelola oleh
bidan, rumah bersalin AN-NISA mengalami perkembangan yang cukup
pesat dilihat dari tingkat hunian tempat tidur dan angka persalinan
yang cukup tinggi. Disamping itu angka kunjungan pasien ke
klinik/rawat jalan juga semakin meningkat.
Dengan perencanaan bertahap, dimulai dari menyediakan
fasilitas-fasilitas penunjang seperti Apotik, Klinik Rontgen,
Laboratorium sederhana , Klinik 24 jam dengan dokter jaga , Kamar
operasi serta fasilitas-fasilitas umum lainnya, pada tahun 1997 pihak
pendiri/pemilik memutuskan untuk mengembangkan pelayanan
menjadi Rumah Sakit Ibu Dan Anak.

26
Pada tahun 1999 dengan penambahan fasilitas fisik, peralatan
medis dan jumlah sumber daya manusia dimulai proses pendirian
rumah sakit, yang akhirnya pada tahun 2000 secara resmi operasional
Rumah Sakit Ibu Dan Anak AN-NISA dimulai, dengan status rumah
sakit khusus , swasta penuh dan kepemilikan dibawah Yayasan
Permata Bunda.
Pada akhit tahun 2006, mulai dilakukan perencanaan
pengembangan rumah Sakit Ibu dan Anak AN-NISA menjadi Rumah
Sakit Umum AN-NISA, pada tahun 2007, pembangunan gedung untuk
Rumah AN-NISA, dimulai, dan direncanakan semua proses
pembangunan dan perijinan dapat diselesaikan di pertengahan tahun
2008 dan pada akhir 2008, Rumah Sakit AN-NISA, sudah dapat
beroperasi dengan Kapasitas tempat tidur sebanyak 100 tempat tidur

1. Bed Occupancy Ratio: Ini adalah angka penggunaan tempat tidur.


Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang
ideal adalah antara 60-85%
2. Turn Over Interval: Ini adalah rata-rata hari dimana tempat tidur
tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Idealnya
tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
3. Gross Death Rate: Ini adalah angka kematian umum untuk setiap
1000 penderita keluar.
a. Net Death Rate: Ini adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat
untuk tiap 1000 penderita keluar.

b. Average Length of Stay: Ini adalah rata-rata lama rawat seorang


pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat
efisiensi rumah sakit. Nilai ALOS yang ideal di antara 6-9 hari.

27
4.3.2 Langkah Analisis SWOT RS AN-NISA
1. Menentukan variabel yang berpengaruh terhadap perusahaan yang
dianalisis, serta menentukan bobot (weight) dan menuliskan skala
(rating) yang merupakan hasil rata-rata skala dari beberapa penilai
dengan standart deviasi kurang dari tiga.

2. Lalu setelah menulis variabel, maka menentukan nilai dengan skala


antar 1-3 yang diisi oleh misal: 3 orang, dan pada skala yang diisi
tiap orang tersebut ditotal, sehingga orang 1 -3 mempunyai totalnya
masing masing. Hal ini dilakukan pada faktor internal dan eksternal.

3. Setelah semua variabel ditulis lalu di total dan ditentukan bobotnya


dengan rumus (total bobot yang diberikan dibagi dengan total
seluruh bobot nilai bobot) . Hal ini dilakukan pada faktor internal
dan eksternal.

4. Setelah menghitung weight maka kita akan menghitung rating untuk


faktor internal dan eksternal. Kita buat kolom yang sama dengan
weight namun tatacara pemberian nilainya yang berbeda.

5. Setelah itu kita jumlah keseluruhan hasil penilaian rating, dan kita
total. Baru setelah itu kita bisa menentukan bobot dari masing-
masing rating yang diberikan. Rumus yang digunakan berbeda
dengan rumus pada weight, pada rating cara menghitung bobotnya
adalah total nilai per indikator dibagi dengan jumlah penilai.

28
6. Setelah itu kita akan menghitung IFAS dan EFAS dari organisasi yang kita analisis.

FAKTOR-FAKTOR INTERNAL UTAMA

KEKUATAN BOBOT PERINGKAT SKOR BOBOT


1 BRAND IMAGE SEBAGAI RS BPJS CUKUP KUAT 0.10 4 0.4

2 KEMAMPUAN MANAGEMENT DENGAN TEAMWORK YANG KUAT 0.07 4 0.28

3 IT YANG SUDAH TERINTEGRASI 0.10 4 0.4


KOMITMENT PELAYANAN PASIEN BPJS (TIDAK ADA PEMBATASAN QUOTA;
0.05 3 0.15
4 PEMBATASAN WAKTU PELAYANAN; SELISIH BIAYA DAN DISKRIMINASI)

5 JUMLAH DOKTER SPESIALIS YANG CUKUP LENGKAP 0.04 2 0.08

6 LOKASI STRATEGIS 0.03 2 0.06

7 PENGELOLAAN RS YANG EFEKTIF DAN EFISIEN 0.08 3 0.24

KELEMAHAN
8 DOKTER YANG TIDAK TEPAT WAKTU 0.08 1 0.08
9 KETERTIBAN SDM DALAM MENJALANKAN SPO MASIH RENDAH 0.07 1 0.07
10 POLIKLINIK KURANG NYAMAN 0.05 2 0.1

11 DOKTER SENIOR TIDAK MAU MENGUPGRADE KOMPETENSI 0.02 3 0.06

29
12 INFORMASI ALUR PELAYANAN & SIGNCODE UNTUK PASIEN TIDAK JELAS 0.05 3 0.15
13 KEBERSIHAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT BELUM TERJAGA 0.05 2 0.1
14 KECEPATAN PELAYANAN BELUM MAKSIMAL 0.06 3 0.18
15 TURNOVER KARYAWAN CUKUP TINGGI 0.07 2 0.14
16 DOKTER KURANG RAMAH 0.02 4 0.08

17 BELUM RE AKREDITASI 0.08 4 0.32


1,00 2,81

30
FAKTOR-FAKTOR INTERNAL UTAMA

SKOR
PELUANG
BOBOT PERINGKAT BOBOT

1 KENAIKAN TARIF BPJS 0.10 4 0.4

2 RUJUKAN BERJENJANG (PPK 1 KE RS TIPE C) 0.08 3 0.24

3 PANGSA PASAR YANG LUAS (MENUJU UNIVERSAL HEALTH COVERAGE) 0.10 4 0.4

4 MEMPUNYAI HUBUNGAN BAIK DENGAN PPK 1 0.10 4 0.4

5 TC DAN MCU YANG BELUM TERGARAP 0.10 4 0.4

6 PELUANG PENDAPATAN DI LUAR USAHA TETAP MASIH BANYAK 0.05 2 0.1

ANCAMAN

1 LIKUIDITAS BPJS 0.07 3 0.21

2 KEBIJAKAN BPJS PEMBAGIAN PER WILAYAH (REGIONALISASI DARI FKTP) 0.07 1 0.07

3 KONSEP RUJUKAN BERJENJANG TIDAK BERJALAN 0.03 3 0.09

4 PERSAINGAN DENGAN RS SEKITAR YANG SATU TYPE 0.10 1 0.1

5 ANCAMAN DARI LSM 0.04 3 0.12

6 KENAIKAN UMK 0.04 2 0.08

31
7 KEBIJAKAN BPJS PENGENDALIAN RUJUKAN DARI FKTP 0.12 1 0.12

1,00 2,73

32
POSISI RS AN-NISA DALAM MATRIK INTERNAL DAN EKSTERNAL

IFAS
HIGH (3-4) MEDIUM (2-3) LAW (1-2)
EFAS

GROWTH GROWTH RETRENCHMENT


HIGH (3-4)
Konsentrasi Melalui Konsentrasi Melalui
Strategi Turn-around
Integrasi Vertikal Integrasi Horizontal

STABILITY GROWTH RETRENCHMENT

MEDIUM (2-3) Konsentrasi Melalui


Integrasi Horizontal /
Hati-hati strategi divestasi
STABILITY Tidak ada
perubahan Profit Strategi

LAW (1-2) GROWTH GROWTH RETRENCHMENT

33
difersifikasi konsentrik difersifikasi konglomerasi Bangkrut / Likuidasi

34
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang
(Opportunities), dan ancaman (Threats) dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis. Adapun langkah-lanhkah dalam melakukan analisis SWOT
antara lain:
1. Mengidentifikasi variabel yang berhubungan dengan organisasi atau
perusahaan.
2. Mengklasifikasikan variabel internal atau eksternal.
3. Mengklasifikasikan indikator
4. Menentukan bobot setiap variabel
5. Menentukan skala atau rating tiap variabel.
6. Menghitungstrength posture dan competitive posture.
7. Menggambarkan ordinat pada kuadran SWOT atau TOWS untuk
mengetahui posisi organisasi atau perusahaan.
8. Menentukan strategi dan solusi untuk organisasi atau perusahaan.
Pada analisis SWOT studi kasus RS AN-NISA Tangerang, dapat
diketahui bahwa RS RS AN-NISA Tangerang berada pada posisi WO.
Dengan demikian strategi yang diambil dengan menggunakan kesempatan
eksternal yang ada untuk memaksimalkan kesempatan yang ada.

35
5.2 Saran
Adapun saran dari pembuatan makalah ini yaitu dengan menggunakan
analisis SWOT baik dalam sebuah perusahaan atau sebuah organisasi baik
internal maupun eksternal dengan baik akan memudahkan kedepannya untuk
bekerja lebih mudah dan dapat dijangkau oleh instansi tersebut. Hal yang
terpenting dalam melakukan analisis SWOT adalah dalam tahap identifikasi
variabel internal dan eksternal, sebuah organisasi harus benar-benar
mengetahui kondisi internal dan eksternal organisasi tersebut

36

Anda mungkin juga menyukai