Anda di halaman 1dari 1

ANAK HEBAT, BEBAS EKSPLOITASI EKONOMI!

YAYASAN SETARA – Kota Semarang memang sudah tidak kumuh lagi, pembenahan
sarana dan pra sarana oleh pemerintah semakin membuat Kota Semarang semakin apik.
Tapi, bagaimana dengan sumber daya manusianya? Tentunya sudah tidak asing lagi
dengan anak-anak penjaja koran di sebagian besar traffic light Kota Semarang. Tidak
hanya itu, beberapa diantaranya juga ada yang menjual kue atau kerajinan tangan ala
kadarnya, bahkan tidak jarang juga terlihat anak yang menjadi pengamen dan bekerja.

Tahukah bahwa hal tersebut merupakan eksploitasi ekonomi anak. Apa itu eksploitasi
ekonomi anak? Eksploitasi ekonomi adalah tindakan dengan atau tanpa persetujuan
anak yang menjadi korban yang meliputi tetapi tidak terbatas pada pelacuran, kerja atau
pelayanan paksa, perbudakan atau praktik serupa perbudakan, penindasan, pemerasan,
pemanfaatan fisik, seksual, organ reproduksi, atau secara melawan hukum
memindahkan atau mentransplantasi organ dan/atau jaringan tubuh atau
memanfaatkan tenaga atau kemampuan anak oleh pihak lain untuk mendapatkan
keuntungan materiil.

Faktor utama yang membuat orangtua menjadi pelaku eksploitasi ekonomi anak adalah
kemiskinan dan himpitan ekonomi. Meski undang-undang dengan tegas ditegakkan
melarang penggunaan tenaga kerja anak-anak. Banyak orang tua yang malas bekerja dan
menugaskan anaknya untuk bekerja.

Dinas Sosial bekerja sama dengan Yayasan Setara dan beberapa lembaga lain di Kota
Semarang menyelenggarakan Jambore Anak dengan tema “Anak Hebat, Bebas
Eksploitasi Ekonomi!”. Dalam kegiatan ini, anak-anak akan diberikan sosialisasi yang
dikemas secara menarik. Peserta yang terdiri dari anak-anak yang biasa turun ke jalan
itu akan berkeliling kawasan Puri Maerakaca dari anjungan ke anjungan, dimana ada 5
anjungan utama akan menjadi pos yang menyajikan permainan menarik.

Anak yang sudah turun ke jalan, biasanya tidak lagi ke sekolah apalagi meluangkan
waktu untuk belajar. Hal inilah yang akan digalakkan Dinas Sosial Kota Semarang dalam
acara yang akan digelar di Puri Maerakaca tanggal 21 Mei 2017 besok. Anak-anak akan
kembali diperkenalkan pada cita-cita dan pengetahuan mengenai resiko turun ke jalan.

Acara ini melibatkan pendamping dari beberapa lembaga yang akan membantu untuk
menggali potensi diri dari anak-anak tersebut. Sehingga, pencapaian dalam acara
tersebut adalah untuk melakukan pencegahan eksploitasi ekonomi melalui anak itu
sendiri. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir anak jalanan dan anak-anak yang
dieksploitasi.

Anda mungkin juga menyukai