SAMUEL SOKOL
Departemen Oftalmologi, New England Medical Center, dan Tufts University
School of Medicine, Boston, USA
RINGKASAN
Dilakukan pengukuran latensi gelombang positif pertama ((P1) dan kedua
(P2) dari visual evoked potential (VEP) dengan pembalikan pola stimulus
menggunakan gambar persegi kecil (kelengkungan 15 menit) pada 68 anak
dengan penglihatan normal dan 32 anak ambliopia dengan penurunan tajam
penglihatan ringan hingga sedang. Pada anak yang normal, tidak ditemukan
perbedaan latensi P1 dan P2 antara kedua mata. Pada kelompok ambliopia,
pengukuran menunjukkan latensi P1 yang lebih panjang dan latensi P2 yang lebih
pendek pada mata yang mengalami ambliopia dibandingkan dengan mata yang
normal. Hal ini dapat dijelaskan melalui mekanisme hilangnya secara selektif
potensi yang dibangkitkan oleh stimulus spesifik kontras pada penderita
ambliopia. Latensi P2 yang 'lebih pendek' dari mata ambliopia pada pemeriksaan
ini adalah gambaran dari respon luminansi yang biasanya ditimbulkan oleh
pemeriksaan menggunakan gambar persegi yang lebih besar (kelengkungan 60
menit)
Amplitudo dari pola visual evoked dan mungkin saja berkaitan dengan
potential (VEP) dilemahkan secara ambliopia.
signifikan pada mata yang mengalami Pada penelitian ini, latensi dari P1
ambliopia, khususnya ketika stimulus maupun P2 dari pola pembalikan VEP
terdiri dari elemen dengan pola-pola transien diukur pada kelompok anak
yang kecil. Jika latensi dari VEP dengan penglihatan normal dan pada
transien menggunakan pembalikan pola anak ambliopia dengan penurunan
telah banyak dilakukan secara tajam penglihatan ringan hingga
mendalam pada kelainan mata yang sedang. Anak ambliopia memiliki
melibatkan nervus optikus dan jaras latensi P1 yang lebih panjang dan
visual anterior, latensi VEP pada latensi P2 yang sangat pendek pada
ambliopia belum banyak diteliti. matanya yang mengalami ambliopia
Terdapat beberapa laporan mengenai
peningkatan latensi gelombang positif Alat, bahan dan metode
STIMULUS DAN PROSEDUR PEREKAMAN
pertama (P1) dari pola VEP pada mata
yang mengalami ambliopia juga pada Pola VEP dibangkitkan melalui sebuah
mata sebelahnya yang normal setelah papan (berpola seperti papan catur)
mengalami oklusi, namun dengan rerata luminansi konstan (1.9
peningkatannya tidak sebesar pasien log cd/m2) yang dipancarkan oleh sebuah
yang mengalami neuritis optik atau monitor TV hitam putih. Ukuran bidang
multiple sklerosis. Hal menarik lainnya adalah 12°x 15°, dan kelengkungan 15
adalah komponen positif kedua (P2), menit, dibalik dengan frekuensi 1 Hz (2
dimana telah dilaporkan bahwa perubahan per detik). Untuk mendapat
amplitudo P2 menunjukkan gambaran VEP yang umumnya spesifik terhadap
spasial yang lebih tajam dibanding P1, luminansi, 6 anak ambliopia juga dicek
menggunakan pola persegi yang lebih
besar (kelengkungan 60 menit). 2.7 hingga 10 tahun (rerata usia 6.75
Kontras dari papan adalah 0.84. VEP tahun). Sebagian besar kelompok
direkam dari elektroda emas berbentuk ambliopia adalah penderita strabismus
kaset yang diletakkan 1 cm anterior (22 esotropia, 6 eksotropia). Sisanya
dari inion (Oz) di garis tengah dengan mengalami anisometropia (n=6) atau
referensi telinga; dimana telinga mikrotropia (n=2). Semua anak di
lainnya berperan sebagai dasar. Tiap kelompok ambliopia memiliki riwayat
anak diposisikan duduk dengan jarak menjalani terapi oklusi yang tidak
75 cm dari stimulus dan dagu harus berhasil secara sempurna. Tidak ada
menempel dengan meja, dan koreksi anak yang sedang menjalani terapi
optik harus dilakukan apabila dirasa secara aktif pada saat dilakukan
perlu. Pengamat mendampingi anak di pengukuran VEP. Tajam penglihatan
ruangan selama pengukuran untuk dari mata yang mengalami ambliopia
memantau fiksasi dan mengontrol berkisar antara 6/12 hingga 6/60;
rerata pengoperasian menggunakan dimana 20 dari 32 anak memiliki visus
sebuah remote. Rata-rata program antara 6/12 hingga 6/18. 9 anak dari
memiliki aktifitas penolakan artefak kelompok ambliopia memiliki fiksasi
rutin yang menghilangkan gelombang parafovea eksentrik. Skrining visual
dengan pergeseran DC besar dan pada kelompok anak dengan
potensial otot. Band pass dari amplifier penglihatan normal meliputi
adalah 1 dan 35 Hz, dan total waktu pengukuran tajam penglihatan
analisis adalah 410 milidetik. Semua subyektif jarak dekat dan jauh, versi
data disimpan dalan disket dan diambil dan duksi, dan fusi menggunakan
kembali untuk analisis latensi. pemeriksaan Fly atau Worth 4 dot.
Setiap anak dari kelompok ambliopia
SUBYEK PENELITIAN DAN PASIEN
diperiksa oleh dokter mata khusus
VEP menggunakan pembalikan pola pediatri atau ortoptis.
direkam pada 68 anak dengan Hasil
penglihatan normal berusia 3 hingga Hasil rekaman dari 4 anak dengan
7,5 tahun (rerata usia 4.8 tahun) serta penglihatan normal ditunjukkan pada
pada 32 anak dengan ambliopia berusia
Gambar 1. VEP transien dari tiap mata
menunjukkan gelombang yang umum
dihasilkan dari stimulus berupa
pembalikan pola. Gelombang yang
normal umumnya diawali dengan
defleksi negatif pada 85-95 milidetik
(N), sebuah gelombang positif pada
11-120 milidetik (P1), sebuah
gelombang negatif kedua pada 160-180
milidetik (N2) dan sebuah gelombang
positif kedua pada 180-220 milidetik
(P2). Hasil rekaman dari 4 anak dengan
ambliopia ditunjukkan pada Gambar 2.
VEP mata yang normal dari tiap anak
(rekaman atas dari tiap pasang gambar)
mirip dengan gambaran VEP anak dari gambaran gelombang berupa satu
kelompok penglihatan normal. komponen dengan puncak di antara
Terdapat sedikit peningkatan latensi P1 latensi gelombang P1 dan P2 untuk mata
mata yang mengalami ambliopia pada normalnya.