Laporan Biotek 4
Laporan Biotek 4
BIOTEKNOLOGI PERTANIAN
“Preparasi Medium MS dan ZPT (2,4-D dan BAP)”
Disusun Oleh :
LABORATORIUM AGROTEKNOLOGI
UNIT IN VITRO
FAKULTAS PERTANIAN
2018
I. PENDAHULUAN
metode kultur jaringan secara umum sangat tergantung pada jenis media. Media
tumbuh pada kultur jaringan sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan
padat atau cair. Media berbentuk padat menggunakan pemadat media seperti
agar. Media kultur yang memenuhi syarat adalah yang mengandung nutrient
makro dan mikro dalam kadar dan perbandingan tertentu, sumber energi
Media biakan terdiri dari garam organik, sumber energi (karbon), vitamin
dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Zat pengatur tumbuh adalah salah satu usaha
tanaman. Telah diketahui bahwa auksin, karbohidrat dan nitrogen yang dikandung
akar, selain itu dapat pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik
dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media kultur yang baik seharusnya
menyediakan unsur hara baik makro maupun mikro, sumber vitamin dan asam
amino, sumber karbohidrat, zat pengatur tumbuh, senyawa organik sebagai
tambahan seperti air kelapa, ekstrak buah dll, bahan pemadat agar-agar dan gelrite
dan juga menyediakan arang aktif untuk kasus tertentu untuk tanaman.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu diadakan praktikum mengenai cara
1.2. Tujuan
dapat mempraktekan cara membuat larutan MS dan ZPT yang akan dipergunakan
dalam membuat media kultur jaringan sesuai komposisi medium yang diinginkan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
metode kultur jaringan secara umum sangat tergantung pada jenis media. Media
tumbuh pada kultur jaringan sangat besar pengaruhnya terhadap partumbuhan dan
bentuk NO3 dan 29 mM N dalam bentuk NH4+. Kandungan N ini, lima kali lebih
tinggi dari N total yang terdapat pada media Miller, 15 kali lebih tinggi dari media
tembakau Hildebrant, dan 19 kali lebih tinggi dari media White. Kalium juga
MS dibuat untuk kultur kalus tembakau, tetapi komposisi MS ini sudah umum
seperti unsur mikro, unsur makro, gula, vitamin, zat pengatur tumbuh, dan agar-
mikronutrieterdiri atas Co, Mn, Fe, Cu, Zn, B dan Mo. Media yang digunakan
apikal dan mempertinggi percabangan tunas lateral dari ketiak daun. BAP
merupakan salah satu sitokinin yang sering digunakan dalam penelitian kultur
Zat pengatur tumbuh adalah salah satu usaha dalam memacu pertumbuhan
bahwa auksin, karbohidrat dan nitrogen yang dikandung dalam bahan tanaman
sitokinin dimana pada penelitian ini jenis yang digunakan adalah NAA
auksin relatif seimbang maka eksplan akan membentuk massa sel yang bersifat
molekul sintetis organik yang telah dikenal memiliki aktivitas serupa hormon.
Senyawa sintetis dan hormon yang secara alami ada, dikenal dengan sebutan zat
media kultur. Komponen media yang utama dalam kultur jaringan tanaman yaitu
garam, mineral dan gula sebagai sumber karbon dan air. Komponen lain
komposisi media dalam kultur jaringan antara lain Murashige dan Skoog (MS),
Linsmaier dan Skoog (LS), Woody Plant Medium (WPM), Knop, Knudson-C,
(Murashige dan Skoog, 1962) dan LS (Linsmaier dan Skoog, 1965) paling banyak
Murashige and Skoog (MS). Media MS merupakan media dasar yang mempunyai
formulasi yang sangat lengkap. Komposisi media MS ini pada umumnya dapat
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu 10 buah botol kultur, botol
semprot, pipet mikro, timbangan analitik, spatula, magnetik stirrer, hot plate dan
kamera.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu aquadest, bayclin, gula,
agar, medium MS, karet, aluminium foil, 2,4-D dan BAP, plastik, alkohol 70 %
2. Mensterilkan botol kultur karet gelang dan plastik tutup menggunakan bayclin
dan handsprayer.
dengan pelan.
7. Mengambil larutan bayclin 250 ml/500 ml sebanyak 250 µl, larutan 2,4-D 250
ml/500 ml sebanyak 250 µl dan larutan BAP 250 ml/500 ml sebanyak 250 µl.
10. Menunggu larutan sampai dingin kemudian ditutup dengan plastik lalu diikat
disimpan di rak kultur yang sebelumnya telah di semprot dengan alkohol 70%.
11. Melakukan pengamatan selama 3 hari yaitu rabu, kamis dan jum’at.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
MS+0,5 3
1
BAP
5
2.
MS+0,5
2
BAP 3
3.
2
MS+0,5 3 3
BAP
4.2. Pembahasan
digunakan untuk perbanyakan tanaman. Setiap jenis tanaman yang ditanam atau
sedikit berbeda yaitu pada penggunaan bahan hormon tumbuh. Media yang
digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormone.Selain itu,
diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur
jumlahnya tergantung dengan tujuan dari percobaan yang dilakukan. Media yang
sudah jadi ditempatkan pada botol kultur dan media yang digunakan juga harus
bahwa auksin, karbohidrat dan nitrogen yang dikandung dalam bahan tanaman
tumbuh yang diberikan dalam media MS adalah auksin (IAA) dan sitokinin
(kinetin). Kedua hormone ini mempengaruhi pertumbuhan akar, tunas, dan kalus
pada media. Pada konsentrasi yang hamper tepat sama antara auksin dan sitokinin
lebih besar dari auksin akan menginduksi tunas, sedangkan konsentrasi auksin
lebih besar dari sitokinin akan menginduksi perakaran yang lebih cepat .
invitro. Media Murashige dan Skoog (MS) yang sering digunakan karena cukup
memenuhi unsur hara makro, mikro dan vitamin untuk pertumbuhan tanaman.
dengan adanya perlakuan pemberian konsentrasi zat pengatur tumbuh 2,4-D dan
kalus tanaman atau tanpa ada kontaminasi pada pengamatan hari pertama, kedua
dan ketiga yang diberi label dengan tulisan “MS + 0,5 B / 0,3 D”.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
2,4-D, larutan BAP 250 serta agar dan gula dengan cara dididihkan kemudian
2,4-D dan BAP yang diberikan pada media MS memberikan pengaruh pada
5.2. Saran
Saran saya yaitu agar asisten pembimbing jangan pernah jenuh dalam
membimbing dan praktikan harus lebih fokus lagi dalam melakukan pengamatan
pada larutan yang diuji, agar hasil yang didapatkan sesuai dengan yang
diharapkan.