Anda di halaman 1dari 8

ANALISA POLA JALAN

Sebagai dasar dalam penatalaksanaan sistematis dan manajemen pola jalan patologis, terutama ketika
dibutuhkan penggunaan prostetik dan ortotik.
Sebuah pola jalan terdiri dari aktivitas yang terjadi antara heel strike satu ekstremitas sampai heel strike
pada sisi yang sama. Selama 1 pola jalan setiap ekstremitas melalui 1 Fase Stance dan 1 Fase Swing.
FASE STANCE
Dimulai ketika tumit mengawali ekstremitas menyentuh lantai dan berakhir ketika jari-jari
kaki yang sama meninggalkan tanah. Fase ini terdiri dari :
1. Heel strike / Initial contact : Dimulai segera setelah tumit mengawali ekstremitas menyentuh
lantai.
2. Foot flat / Loading response: Setelah heel strike telapak kaki , kaki yang sama menyentuh lantai.
3. Mid stance : Ketika berat badan secara penuh menyangga ekstremitas
4. Push off (heel-off dan toe off): Waktu antara posisi heel-off dan toe-off, pada kaki yang sama.
Saat toe-off, Seluruh kaki terangkat dari tanah dan ekstremitas masuk fase swing dari pola jalan.
FASE SWING
Dimulai dengan Toe-off dan berakhir ketika heel strike. Fase ini terdiri dari :
5. Akselerasi: Segera ketika jari-jari meninggalkan tanah. Pada titik ini kaki harus diakselerasi
dengan tujuan untuk menapak dan berada didepan tubuh sebagai persiapan heel-strike
berikutnya.
6. Mid Swing: ketika kaki telah menapak dan melalui bawah tubuh secara langsung. Pada titik ini,
ekstremitas harus diperpendek secukupnya untuk melalui tanah.
7. Deselerasi : Terjadi setelah mid swing ketika gerakan kaki kedepan ditahan untuk mengontrol
posisi kaki secepatnya sebelum heel strike.
DISTRIBUSI WAKTU
• Fase stance 60% siklus
• Fase swing 40% siklus
• Double support 25% siklus
DOUBLE SUPPORT
• Ketika 2 ekstremitas kontak dengan tanah secara simultan.
• Terjadi antara push-off dan toe-off pada satu sisi dan antara heel strike dan foot flat pada sisi
kontralateral.
• Digunakan untuk membedakan antara berlari dan berjalan.
KARAKTERISTIK UMUM
1. Vertical displacement of the center of gravity
 Pusat gravitasi bergerak ritmis keatas dan kebawah
 Titik tertinggi berada di pertengahan fase stance
 Titik terendahnya terjadi pada saat double support
 Jumlah total vertival displacement ini pada orang dewasa jarang melebihi 2 inchi.
2. Lateral displacement of the center of gravity
 Ketika berat dipindahkan dari satu tungkai ke tungkai lainnya, terjadi pergantian sisi
penumpu berat badan antara pelvis dan trunk.
 Jumlah total displacement dari sisi ke sisi biasanya antara 2 inchi.
3. Width of the walking base
Mayoritas orang dewasa memiliki lebar walking base 2-4 inchi
4. Horizontal dip of the pelvis
 Pelvis turun secara bergantian, pertama pada satu sendi hip penumpu berat badan
kemudian yang lainnya.
 Jumlah pergantian horizontal biasanya sedikit dan tidak lebih dari 5 derajat.
5. Flexion of the knee during stance phase
 mempertahankan pusat gravitasi kira-kira level yang sama pada waktu yang sama ketika
bergerak kedepan.
 penting untuk meminimalisir vertical displacement of the center of the gravity pada saat
berjalan.
6. Cadance
 Jumlah langkah permenit
 bervariasi antara 70 (saat berjalan lambat) hingga 130 (saat berjalan sangat cepat).
 Laki-laki dewasa berjalan dengan cadance 90 langkah per menit dapat berjalan dengan
rata-rata 2,5 mil per jam.
DETERMINAN UTAMA
1. Pelvic Rotation
 Pelvis berotasi bergantian kekanan dan ke kiri
 Pada cadance dan langkah rata-rata, besar rotasi kira-kira 4 derajat pada setiap sisi atau
totalnya 8 derajat.
2. Pelvic Tilt
 Miring ke bawah pada bidang horizontal di sisi yang berlawanan dari anggota penumpu
berat badan (Trendelenberg positive).
 Beda Sudut perubahan rata-rata 5 derajat
3. Knee Flexion in the Stance Phase
 Bagian berat tubuh melewati ekstremitas pendukung sementara sendi kneenya fleksi
 Disebut sebagai “double knee lock”
4. Foot and Ankle Mechanism
 Terkait dengan memperhalus lintasan pusat gravitasi bidang progresi pada titik
persimpangan arkusnya.
 Arkus pertama terjadi pada heel contact dan dijelaskan oleh rotasi ankle mengenai
radius yang dibentuk tumit.
 Arkus kedua dibentuk oleh rotasi kaki ttg pusat pada bagian depan kaki dlm
hubungannya dng heel rise
5. Lateral displacement of the pelvis
 Gravitasi tubuh dipindahkan secara lateral melalui penumpuan berat badan
 Dihasilkan oleh pergantian horizontal pelvis atau oleh adduksi hip
 Jumlah pergantian sekitar 3 inchi.
METODE BELAJAR POLA JALAN
 Lintasan yang dilalui pusat gravitasi ketika bergerak pada lokomosi manusia normal dipengaruhi
oleh banyak faktor, yaitu :
 Gaya gravitasi itu sendiri
 Kekuatan yang dihasilkan kontraksi otot
 Efek inersia
 Hubungan sudut antara segmen ekstremitas bawah selama fase yang berbeda dari pola
jalan.
 Gaya utama yang penting untuk menganalisa lokomosi adalah :
– Gaya yang dihasilkan oleh tarikan gravitasi (kekuatan dihasilkan secara eksternal)
• Analisis kinetik
• Analisis kinematik
– Gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot-otot (kekuatan dihasilkan secara internal)
• Studi Elektromiografik
ANALISA LOKOMOSI
 Analisis ini telah diturunkan menjadi kinetik, kinematik dan studi elektromiografi dari subjek
“normal” yang berjalan dengan “normal” cadance yaitu 110 step per menit.
 Cadance yang lebih pelan atau lebih cepat memiliki pengaruh pada nilai sudut sendi, gaya yang
dihasilkan secara eksternal dan aktivitas otot.
 Untuk tujuan analisis bidang sagital, pola jalan dibagi menjadi 3 interval :
 Heel strike ke mid-stance
 Mid-stance ke toe-off
 Swing phase
SENDI ANKLE

• Struktur yang paling dinamis pada tubuh manusia.

• Membantu manusia melakukan kontak fisik dengan lingkungan, terutama bertanggungjawab terhadap
regulasi dari permulaan dan akhir kontak antara tubuh dengan tanah.

• Membantu mendukung tubuh pada karakteristik pekerjaan manusia untuk memanipulasi lingkungan atau
sederhananya berdiri pada garis.

KOMPONEN TULANG

• Sendi ankle dibangun oleh persendian ujung distal fibula dan tibia dengan talus pada kaki.

• Talus merupakan batu kunci mekanis pada apex kaki.

• Aspek superior dan sisi korpus mensupport dan mempersendikan dengan tibia dan fibula.

• Permukaan superior talus yang konvex dan berbentuk saddle bergerak dbawah tibia selama bergerak.

• Ke-2 sisi dan permukaan superior talus dilindungi oleh kartilago artikular dan dipisahkan antara maleolus
dan disebut ankle mortis.

• ‘badan’ talus berbentuk baji dengan bagian anterior yang lebih lebar.

• Sehingga :

- ketika ankle dorsifleksi, bagian anterior yang lebih lebar terdesak antara maleoli dan membatasi
gerakan. Dan sebaliknya
- Sebaliknya, plantar fleksor kaki menyebabkan bagian posterior yang lebih sempit antara maleolus dan
menyebabkan beberapa gerakan lateral pada talus diantara ankle mortis.
- Mobilitas tersebut ditambah tempat maleolus medialis (yang lebih pendek) menambah beban pada
ligamen untuk memberi stabilitas pada ankle khususnya pada bagian lateral.

TULANG KAKI

 Kaki terbentuk dari 26 tulang yang terdiri dari :

– 7 tulang tarsal

– 5 metatarsal

– 14 phalanges
yang dibagi menjadi 3 segmen :

– Posterior-dibentuk calcaneus dan talus

– Tengah- dibentuk cuneiform, cuboid, dan naviculare (5 tarsal)

– Anterior- dibangun dari 5 metatarsal dan 14 phalangs (3 untuk setiap jari, kecuali ibu jari hanya 2)

SENDI ANKLE DAN KAKI

1. Sendi ankle yang utama = ankle mortis

• Dibentuk oleh tibia, fibula, dan talus diantara maleoli.

• Gerakan utamanya 20o dorsifleksi dan 50o plantar fleksor

2. sendi subtalar = sendi talocalcaneal

– Bagian posterior dibangun oleh permukaan superior convex calcaneus dan permukaan inferior
konkaf talus.

– Faset anterior sendi subtalar dibangun oleh aspek inferior convex korpus dan collum talus dan
aspek superior konkaf calcaneus

– Gerakan pada sendi ini :

• Inversi dan eversi pada aksis longitudinal

• Abduksi dan adduksi yang berotasi pada aksis longitudinal.

• Dorsi dan plantarfleksi pada aksis transversal.

– Jika semua gerakan dilakukan secara simultan gerakan :

• Supinasi : inversi + adduksi + plantar fleksi

• Pronasi : eversi + abduksi + dorsifleksi.

3. Sendi tarsal transversal = sendi tarsal ‘surgeon’ = sendi midtarsal = sendi Chopart’s

– Dibentuk oleh talonavicular dan persendian calcaneo-cuboid

– Dahulu tempat yang sering untuk amputasi, tetapi sekarang dicegah karena Mengaki-batkan
instabilitas pada puntung yang tersisa, yang mengakibatkan : Sulitnya mempertahankan
integritas puntung dan penempatan prosthetic yang akan diberikan.

4. Sendi metatarsophalangeal dibentuk antara caput metatarsal dan basis phalanges

– Gerakan : fleksi dan ekstensi

5. Sendi interphalangeal

– Gerakan gliding

ARKUS

1. Longitudinal (2)

1. Medial longitudinal

Melalui calcaneo-talus, navicular, 2 cuneiform medial, (as well as to)seperti pada metatarsal 1 dan 2

2. Lateral longitudinal
Melalui calcaneus, cuboid, cuneiform lateral, dan ke-3 jari-jari lateral.

1. Transversal (3)

1. Pertama melalui tulang tarsal yang sangat konkaf

2. Kedua melalui posterior tulang metatarsal, yang kurang konkaf daripada pertama

3. Ketiga melalui anterior metatarsal yang datar atau hampir datar.

Arkus-arkus ini dipertahankan oleh ligamen dan sebagian oleh otot kaki dan bentuk dari tulang-tulang
persendian.

LIGAMEN

1. Ligamen interosseus dan membran

2. Ligamen Tibiofibular anterior dan posterior.

Ligamen ini dapat berputar pada sprain yang berat atau fraktur.

1. Ankle menerima support terkuat dari ligamen collateral, terdiri dari 3 bagian:

1. Ligamen talofibular anterior (sering terluka jika ankle sprain)

Dari colum talus ke ujung fibula

2. Ligamen calcaneofibular

Dari calcaneus ke ujung fibula

3. Ligamen talofibular posterior.(sama)

Dari korpus talus ke ujung fibula.

Bagian medial ankle lebih kuat karena didukung oleh Ligamen deltoid, yang menghubungkan maleolus medialis ke
naviculare, sustentaculum tali dan aspek posterior tali tdd :

1. Tibionavicular

2. Talotibial anterior

3. Calcaneotibial

4. Talotibial posterior

Sangat kuat, sprain eversi yang kuat biasanya disertai avulsi (tercabutnya) maleolus medial daripada kerusakan
ligamen

Ligamen pada kaki

• Ligamen plantar

– Plantar calcaneonavicular

• Dari permukaan terendah calcaneus (sustacullum tali) hingga ke permukaan terendah


navicular. membentuk sling mendukung caput talus

• Membatasi gerakan kebawah talus dan membantu menyangga bagian tertinggi arkus.

• Disebut juga ligamen ‘spring’

– Ligamen plantar panjang


• Antara calcaneus dan cuboid dan ketiga metatarsal lateral.

• Meluas sampai arkus yang paling lateral dan berfungsi sebagai pendukung utamanya.

• Ligamen interosseous

– Ligamen talocalcaneal

• Dari seluruh panjang tarsal canal sampai ujung fibular

• Menghubungkan ke-2 tubercullum yang disebut ligamentum cervicis.

OTOT OTOT

1. Kelompok otot ekstrinsik


- Posterior= trisep surae : gastrocnemius dan soleus
- Anterior : tibialis anterior, ekstensor digitorum longus, ekstensor halluces longus,
peroneus tertius
- Lateral : peroneus longus, peroneus brevis
- dan medial : tibialis posterior, fleksor digitorum longus, fleksor halluces longus
2. kelompok otot intrinsic

DEFORMITAS KAKI

 EQUINUS

o Tumit elevasi dan kaki plantar fleksi


o Calcaneus dengan kaki dorsifleksi dan tumit kebawah.

 VARUS (kaki inversi dan adduksi)

 VALGUS (kaki elevasi dan abduksi)

 Pronasi kaki = FLATFOOT = calcaneus valgus

 Kelebihan putaran tibial internal = pigeon-toed

 Talipes equinovarus = kongenital clubfoot

o Inversi dan adduksi kaki depan dengan plantar fleksi dan varus pada tumit.

 Metatarsus varus

o kombinasi flatfoot dan putaran tibial internal dan kaki depan adduksi.

Anda mungkin juga menyukai