Anda di halaman 1dari 2

ASMA BRONKIALE

No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS dr. Lesti Apriani


TTD
SIDOMULYO NIP.19780408 200604 2 028
1. Pengertian Suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan
dan penyempitan yang bersifat sementara.
2. Tujuan Diagnosis dan pengelolaan pasien dengan Asma Bronkiale

3. Kebijakan 1. Dokter umum


2. Parsamedis yang diizinkan melaksanakan prosedur penatalaksanaan
kepada pasien asma bronkiale sesuai dengan pelimpahan wewenang
yang diberikan oleh dokter umum.

4. Persiapan  Rekam medik


 Kertas resep
 Tensimeter
 Steteskop
 Obat-obatan

5. Prosedur Gambaran Klinis


 Sesak nafas pada asma khas disertai dengan suara mengi akibat kesulitan
ekspirasi.
 Pada auskultasi terdengar wheezing dan ekspirasi memanjang.
 Keadaan sesak hebat yang ditandai dengan giatnya otot-otot bantu
pernapasan dan sianosis dikenal dengan status asmatikus yang dapat
berakibat fatal.
 Dispnoe dipagi hari dan sepanjang malam, sesudah latihan fisik (terutama
saat cuaca dingin), berhubungan dengan infeksi saluran nafas atas,
berhubungan dengan paparan terhadap allergen seperti pollen dan bulu
binatang.
 Batukkan secara i.v pelan ( yang panjang dipagi hari dan larut malam,
berhubungan dengan iritatif, batuknya bisa kering tapi sering terdapat
mukus bening yang diekskresikan dari saluaran nafas.

Diagnosis
Diagnosis ditegakan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Penatalaksanaan
1. Informed concern
2. Posisi semi seluler atau setengah duduk
3. Menegakkan diagnosa Asma Bronchiale antara lain:

Anamnese: Riwayat sesak nafas sebelumnya
Riwayat ectopic pada keluarga
 Pemeriksaan: adanya Wheezing expiratoar pada auskultasi
4. Berikan oksigen / O2 2-4 1/menit
5. Berikan bronckodilatataor antara lain:
 Adrenalin 0,3 ml, bisa diulang tiap 15 menit maximal 3 kali
Konta indikasi: HT, tachyardi > 120 1/menit
Hati-hati: pada penderita penyakit jantung usia tua (40 tahun keatas).
 Aminopillin: diberikan secara i.v pelan (± 15 menit) atau drip per
infus. Dosis 5-6 mg/kg BB.
Dosis dewasa: 1 ampul (240 mg) diberikan tiap 6 jam.
Kontra indikasi: keadaan syok atau hipotensi.
 Bisolvon 2 tetes + Berolex 12 tetes + NaCl 4 cct dengan Nebulizer.
6. Bila keadaan belum teratasi perlu dipertimbangkan:
 Pemberian steroid antara lain: Dexamethason i.v 5-10 mg,
Hidrocortison 100-200 mgg.
 Pemberian antibiotik, apabila curiga ada infeksi.
7. Berikan hidrasi dengan infus D5% atau NaCl 1 liter pada 2 jam pertama.
8. Bila ada Acidosis Respiratorik berikan Meylon ( Bicaibona Natricus) 1
ml/kg BB.
9. Penderita di MRS kan bila mengalami status Astmatikus atau keadaan
umumnya jelek.
10. Bila perlu konsultasi dengan spesialis Paru.
6. Langkah –
langkah

7. Hal –hal yang -


perlu
diperhatikan
8. Unit terkait

9. Dokumen Pedoman pengobatan Dasar di Puskesmas 2007


terkait

10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


historis Diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai