Anda di halaman 1dari 38

TUGAS LAPORAN AKHIR

MENYUSUN KISI-KISI SKALA PSIKOLOGI

REGULASI DIRI

KONSTRUKSI ALAT UKUR PSIKOLOGI


DOSEN PENGAMPU WIDYANING HAPSARI, M.PSI.,PSIKOLOG

Oleh

ADI NUGROHO
ANNISA LATIFA
NURUL HIDAYATI
RAHMAT AJI LAKSONO
YUNI KURNIAWAN

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Regulasi diri merupakan kemampuan seseorang mengontrol diri dalam
mencapai tujuan, sehingga mahasiswa meregulasi diri demi tercapai tujuan
berkuliahnya.Regulasi diri (self regulation), merupakan salah satu komponen
penggerak utama kepribadian manusia.Istilah regulasi diri pertama kali
dimunculkan oleh Albert Bandura dalam teori belajar sosialnya, yang diartikan
sebagai kemampuan seseorang untuk mengontrol perilakunya sendiri.Regulasi diri
merupakan motivasi internal, yang berakibat pada timbulnya keinginan seseorang
utuk menentukan tujuan-tujuan dalam hidupnya, merencanakan strategi yang akan
digunanakan, serta mengevaluasi dan memodifikasi perilaku yang akan dilakukan.
(Alfiana, 2013).
Menurut Goleman (Pisani, 2017) menyatakan bahwa 80% dari kesusksesan
seseorang ternyata dipengaruhi oleh faktor-faktor non-IQ, yang dinamakan dengan
emotional intellegence atau kecerdasan emosi yang salah satu domainnya adalah
regulasi diri. Selain itu regulasi diri yang kurang efektif akan menjadikan seseorang
mengalami permasalahan psikologis yang serius, misalnya depresi dan gangguan
kecemasan.
Regulasi diri dapat dimunculkan oleh seseorang dengan cara berlatih, atau
mengatur aktivitas-aktivitas yang akan dilakukannya. Hal yang serupa juga
dipaparkan oleh Arsal (Pisani, 2013) berdasarkan penelitiannya kepada 60 guru
baru yang menulis buku harian selama empatbelas minggu sebelum mengajar
mampu memunculkan regulasi diri. Sehingga individu yang ingin melakukan
perkembangan perlu meregulasi dirinya dengan cara mengontrol atau mengatur
aktivitas yang dilakukan. Hal tersebut berlaku pada mahasiswa yang ingin
mewujudkan keinginannya dalam berkuliah.Secara umum tujuan berkuliah adalah
untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dengan penghasilan yang sesuai ketika
sudah lulus.

1
Pola pembelajaran mahasiswa berbeda dengan siswa SMA, yaitu mahasiswa
dituntut untuk lebih mandiri, pembelajaran mandiri merupakan proses pembelajaran
yang menuntut kapasitas mahasiswa untuk dapat meregulasi dirinya sendiri selama
mengikuti proses pembelajaran.
B. Tujuan
Untuk mengukur tingkat Regulasi Diri pada Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Purworejo.
C. Manfaat
1. Secara teoritis, diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan bimbingan dan
konseling yang dapat di sajikan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya,
khususnya yang menguji masalah regulasi diri (self regulation) pada Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Purworejo.
2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dalam upaya
mengetahui dan memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi regulasi diri
Mahasiswa, sehingga dapat memiliki bekal yang cukup dalam mengarahkan
peserta didik untuk lebih memahami diri dan memiliki regulasi diri yang baik
dan sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

Operasionalisasi Konsep Skala Tentang Regulasi Diri

A. ATRIBUT PSIKOLOGI
a. Pengertian Regulasi Diri
Menurut Friedman& Schustock (Pisani, 2017) Regulasi diri merupakan
proses dimana seseorang dapat mengatur pencapaian target dan tindakan
mereka sendiri. Mengevaluasi kesuksesan saat mencapai target tersebut dan
memberikan penghargaan pada diri mereka sendiri karena telah mencapai
tujuan tersebut. Regulasi diri merupakan salah satu kunci pencapaian prestasi
seseorang. Proses regulasi diri melibatkan keaktifan seseorang untuk
menghasilkan fikiran, perasaan dan tindakan, merencanakan serta
mengadaptasikannya guna untuk mencapai tujuannya.
Horward & Miriam (Lukmawati, 2016) mengungkapkan bahwa regulasi diri
adalah proses di mana seseorang dapat mengatur pencapaian dan aksi mereka
sendiri. Menentukan target untuk diri mereka, mengevaluasi kesuksesan mereka
saat mencapai target tersebut dan memberikan penghargaan pada diri mereka
sendiri karena telah mencapai tujuan tersebut.
Menurut Taylor (Anggrayanin, 2017) Regulasi diri penting dimiliki
oleh seseorang dalam membantu perkembangannya, karena regulasi diri juga
dapat mengontrol keadaan lingkungan dan implus emosional yang sekiranya
dapat mengganggu perkembangan seseorang. Sehingga individu yang ingin
berkembang akan berusaha untuk meregulasi dirinya semaksimal mungkin
dalam mencapai tahap perkembangan yang diinginkannya. Sementara individu
yang kurang mampu dalam meregulasi diri, dimungkinkan tidak mampu untuk
mencapai kesuksesan yang sempurna.Regulasi diri ini merupakan
faktorinternal dalam individu. Regulasi diri (self regulation) adalah cara
individumengontrol dan mengarahkan tindakan sendiri. Individumemiliki
banyak informasi tentang dirinya sendiri, termasuk karakterisitikdan keinginan

3
serta konsep masa depan individu sendiri. Individu merumuskantujuan dan
mengejarnya, menggunakan keahlian sosial dan regulasi diri.

b. Aspek-aspek Regulasi Diri


Menurut Zimmerman (Manahab 2016) Regulasi diri berarti juga
ketahanan diri terhadap ransangan dari lingkungan yang memaksa
individu untuk melakukan tindakan baik itu tindakan yang positif
ataupun negatif. Maka ada beberapa aspek yang mendasari pada
regulasi diri pada setiap individu yaitu:
- Metakognitif
Merupakan bagian dari kemampuan individu ketika
memikirkan untuk merancang atau merencanakan mengawasi dan
mengelola. Individu dapat membuat rencana, mengatur diri dan
mengevaluasi diri selama proses belajar. Pemahaman dan kesadaran tentang
proses kognitif atau pikiran tentang berpikir. Metakognisi merupakan suatu
proses yang penting, karena pengetahuan seseorang tentang kognisinya
dapat membimbing dirinya mengatur atau menata peristiwa yang akan
dihadapi dan memilih strategi yang sesuai agar dapat meningkatkan kinerja
kognitifnya ke depan.
- Motivasi
Merupakan faktor penentu dalam melakukan tindakan ataupun
sebagai serangkaian usaha yang mungkin berasal dari ransangan luar
ataupun berasal dari individu sendiri, motivasi bisa berupa hadia ataupun
hukuman.
- Tindakan Positif
Merupakan tindakan yang dilakukan individu ketika telah
mengontrol dan menghasilkan perilaku yang dapat diterima oleh
lingkungan masyarakat ataupun sesuai dengan tujuan yang diharapkan,
semakin besar dan optimal yang dikerahkan individu dalam melakukan
suatu aktivitas maka akan meningkatkan regulasi individu itu tersebut.
Selain itu mencari pertolongan juga merupakan bagian dari regulaisi

4
perilaku. Selain itu mencari pertolongan juga merupakan bagian dari
regulaisi perilaku.

c. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Regulasi Diri


Menurut Bandura (Wicaksana, 2014) ada dua faktor yang mempengaruhi
kemampuan belajar dengan regulasi diri, yaitu:
1) Faktor Eksternal
Faktor eksternal mempengaruhi belajar dengan regulasi diri dengan dua
cara: pertama, faktor eksternal memberi standar untuk mengevaluasi tingkah
laku. Faktor lingkungan berinteraksi dengan pengaruh-pengaruh pribadi,
membentuk standar evaluasi diri seseorang. Melalui pengalaman berinteraksi
dengan lingkungan yang lebih luas, individu kemudian mengembangkan standar
yang akan dipakai untuk menilai prestasi diri.
Kedua, faktor eksternal mempengaruhi belajar dengan regulasi diri dalam
bentuk penguatan (reinforcement). Hadiah intrinsik tidak selalu memberi
kepuasan, individu membutuhkan insentif yang berasal dari lingkungan eksternal.
Standar ingkah laku dan penguatan biasanya bekerja sama, ketika orang dapat
mencapai standar tingkah laku tertentu, perlu penguatan agar tingkah laku itu
menjadi pilihan untuk dilakukan lagi.
2) Faktor Internal
Faktor eksternal berinteraksi dengan faktor internal dalam pengaturan diri
sendiri. Bandura (Wicaksana, 2014) mengemukakan tiga bentuk pengaruh
internal, yaitu:
- Observasi Diri (Self Observation)
Dilakukan berdasarkan faktor kualitas penampilan, kuantitas
penampilan, orisinal tingkah laku diri, dan seterusnya. Orang harus
mampu memonitor performansinya, walaupun tidak sempurna karena
orang cenderung memilih beberapa aspek dari tingkah lakunya dan
mengabaikan tingkah lakunya yang lain. Apa yang diobservasi seseorang
tergantung kepada minat dan konsepdirinya.
- Proses penilaian atau mengadili tingkah laku (Judgemental Process)

5
Melihat kesesuaian tingkah laku dengan standar pribadi,
membandingkan tingkah laku dengan norma standar atau dengan tingkah
laku orang lain, menilai berdasarkan pentingnya suatu aktivitas, dan
memberi atribusi performansi.
- Reaksi Diri Afektif (Self Respons)
Berdasarkan pengamatan dan judgement, orang mengevaluasi diri
sendiri positif atau negatif, dan kemudian menghadiahi atau menghukum
dirinya sendiri. Bisa terjadi tidak muncul reaksi afektif, karena fungsi
kognitif membuat keseimbangan yangm empengaruhi evaluasi positif atau
negatif menjadi kurang bermakna secara individual.

6
BAB III

PERENCANAAN ALAT UKUR

A. Jelaskan mengenai proses penyusunan alat ukur


Alat ukur yang digunakan menggunakan skala Gorman dimana kita
membuat penyataan positif dan pernyataan negatif yang berkaitan dengan
indikator dari regulasi diri. Selanjutnya divalidasi setelah sudah sesuai dan
standar untuk menjadi alat ukur maka langsung dapat digunakan menjadi alat
ukur. Kumpulan aitem yang telah melewati proses reviu dan analisis kualitatif
kemudian diujicobakan. Tujuan uji coba ini pertama adalah untuk mengetahui
apakah kalimat dalam aitem mudah dan dapat dipahami oleh responden
sebagaimana diinginkan oleh penulis aitem. Reaksi-reaksi responden berupa
pertanyaan mengenai kata-kata atau kalimat yang digunakan dalam aitem
merupakan pertanda kurang komunikatifnya kalimat yang ditulis dan itu
memerlukan perbaikan. Tujuan kedua, uji-coba dijadikan salah satu cara praktis
untuk memperoleh data jawaban dari responden yang akan digunakan untuk
penskalaan.

B. Definisi operasional
Menururt Horward & Miriam (Lukmawati & Fitriya, 2016) mengungkapkan
bahwa regulasi diri adalah proses di mana seseorang dapat mengatur
pencapaian dan aksi mereka sendiri. Menentukan target untuk diri mereka,
mengevaluasi kesuksesan mereka saat mencapai target tersebut dan
memberikan penghargaan pada diri mereka sendiri karena telah mencapai
tujuan tersebut.
Pentingnya regulasi diri dalam mencapai sebuah tujuan menjadikan setiap
individu mencoba untuk meregulasi dirinya. Berbagai cara digunakan individu
untuk meraih sebuah kesuksesan. Berbagai cara inilah yang merupakan hasil
dari regulasi diri individu. Semakin efektif regulasi diri yang dilakukan oleh
seseorang maka keberhasilan yang diraih oleh orang tersebut juga akan semakin
sempurna, begitu juga dengan sebaliknya. Pada dasarnya terdapat tiga fase yang

7
mampu mempengaruhi kefektifan regulasi diri seseorang. Diantaranya adalah
fase forethought (perencanaan) yang berpengaruh pada tahap pencarian strategi
untuk mencapai suatu tujuan,performance or volitional control (pelaksanaan)
merupakan proses pelaksanaan dari tahap sebelumnya dan merupakan pengaruh
dari respon (feadback) dari pengalaman yang akan berpengaruh pada fase
berikutnya, dan self reflection (proses evaluasi) berdampak pada penetapan
langkah-langkah yang akan dilkukan berikutnya. Dimana ketiga fase ini akan
terus berulang yang kemudian membentuk sebuah siklus (Alfiana, 2013).

C. Aspek yang akan digunakan


Aspek rgulasi diri menurut Zimmerman (Manahab 2016) yaitu:
- Metakognitif
Merupakan bagian dari kemampuan individu ketika memikirkan
untuk merancang atau merencanakan mengawasi dan mengelola. Individu
dapat membuat rencana, mengatur diri dan mengevaluasi diri selama proses
belajar. Pemahaman dan kesadaran tentang proses kognitif atau pikiran tentang
berpikir. Metakognisi merupakan suatu proses yang penting, karena
pengetahuan seseorang tentang kognisinya dapat membimbing dirinya
mengatur atau menata peristiwa yang akan dihadapi dan memilih strategi yang
sesuai agar dapat meningkatkan kinerja kognitifnya ke depan.
- Motivasi
Merupakan faktor penentu dalam melakukan tindakan ataupun sebagai
serangkaian usaha yang mungkin berasal dari ransangan luar ataupun berasal
dari individu sendiri, motivasi bisa berupa hadia ataupun hukuman.
- Tindakan Positif
Merupakan tindakan yang dilakukan individu ketika telah mengontrol
dan menghasilkan perilaku yang dapat diterima oleh lingkungan
masyarakat ataupun sesuai dengan tujuan yang diharapkan, semakin besar
dan optimal yang dikerahkan individu dalam melakukan suatu aktivitas
maka akan meningkatkan regulasi individu itu tersebut. Selain itu mencari
pertolongan juga merupakan bagian dari regulaisi perilaku.

8
D. Indikator dari masing-masing aspek
1) Aspek metakognitif, indikatornya:
- Merencanakan untuk mencapai tujuan
- Mengelola diri
- Evaluasi diri
2) Aspek motivasi, indikatornya:
- Dorongan dari diri sendiri
- Dorongan dari luar
3) Tindakan positif, indikatornya:
- Mengontrol perilaku
- Mencari bantuan
- Mengelola waktu
E. Jelaskan mengenai format penskalaan (jenis, format respon, jumlah aitem
dll)
Dalam penelitian tentang Regulasi Diri Pada Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Purworejo dengan subjek penelitian mahasiswa pondok Al-
Qudori yang berjumlah 20 mahasiswa. Jenis penelitian yang diberikan berupa
angket regulasi yang sudah divalidasi. Dengan jumlah aitem yang diberikan
sebanyak 40 pernyataan yang terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan
negatif. Dengan skla Goftman respon yaitu SS, S, TS, STS.
F. Jelaskan mengenai karakteristik dari subjek yang akan diuji coba
Subjek pada penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Purworejo yang berada di Pondok. Jumlah subjek yaitu 15 orang laki-laki dan
perempuan. Mereka semua beda Fakultas dan beda Prodi. Maka dari itu subjek
akan diberikan kuesioner atau berupa angket untuk mengisi kuesioner tersebut.

9
BAB IV
HASIL UJI COBA
1. Pelaksanaan
A. Pelaksanaan uji coba
Tanggal : Jumat, 1 Juni 2018
Waktu : 10.00 - selesai
B. Teknis pelaksanaan
Teknik pelaksanaan dilakukan secara klasikal. Dimana tes dilaksanakan bersama-
sama dalam satu ruangan dalam pondok.
C. Hal-hal khusus yang terjadi selama pelaksanaan (hasil observasi subjek)
Ketika angket diberikan pada mahasiswi pondok Universitas Muhammadiyah
Purworejo, mereka langsung antusias dan mengerjakan. Namun ada satu mahasiswa
yang dia tidak menyanding pulpen, dia meminta tolong temannya untuk
mengambilkan pulpen didalam tasnya namun temannya tersebut tidak mau, sehingga
dia agak marah dan berkata “cuman ngambilin gitu aja kog gak mau”.
Selain itu ada juga mahasiswi yang sakit namun dia tetap mau membantu
mengerjakan angket tersebut walaupun sambil berbaring. Selain itu ketika pada
mengerjakan angket tersebut ada beberapa mahasiswa yang tidur-tiduran,main HP
ada juga yang bertanya pada temannya “apakah aku percaya diri?” selain itu juga ada
yang berkomentar “aku terganggu dengan situasi.” Karena didalam ruangan tersebut
ada yang sedang memutar musik.
Ketika kami sebagai peneliti datang di suatu ponpes laki-laki mereka bertanya-
tanya ini apa, dan kemudian kami menjelaskan kepada mahasiswa tersebut untuk
mengisi kuesioner. Mereka semua antusias untuk mengerjakan dan ada juga beberapa
mahasiswa kurang berminat dalam mengerjakan kuesioner ini. Ada mahasiswa yang
sedang tidur dan di bangunkan oleh temannya. Ada juga mahasiswa yang
mengerjakan sambil bermain game.

10
2. Uji Reliabilitas
A. Proses Uji Dengan Statistik SPSS
Reliabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah
instrument. Pengujian dengan menggunakan reliabilitas pada penelitian ini adalah
reliabilitas internal yang menguji dengan menganalisis konsistensi butir-butir
instrumen yang ada. Pengujian reliabilitas internal akan menggunakan teknik
Cronbach Alpha. suatu intrumen adalah reliabel secara internal jika koefisien
Cronbach Alpha lebih besar daripada 0,60. Sangadji & Sopiah. (2010)
B. Laporkan mengenai hasilnya (besaran koefisien reliabilitas, aitem yang gugur dll)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.893 40

BAB V

PEMBAHASAN

11
Daftar Pustaka

Alfiana,. A,. D,. (2013). “ Regulasi Diri Mahasiswa Ditinjau Dari Keikutsertaan Dalam Organisasi Kemahasiswaan”. Jurnal Ilmiah
Psikologi Terapan. Fakultas Psikologi, Universitas Muammadiyah Malang. Vol 1 (2).

Anggrayanin,. A,. (2017). “ Hubungan Regulasi Diri (Self Regulation) Dalam Belajar Dengan Perencanaan Karir Pada Siswa Kelas XI
SMA Negeri Seputih Agung”.Skripsi.Program Studi BK, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lampung.

Lukmawati & Fitriya. (2016). “ Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Perilaku Prokrastinasi Akademika Pada Mahasiswa Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mitra Adiguna Palembang”. Jurnal Psikologi Islami. Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Vol 2
(1): 63-74

Manhab.A. (2016).“ Memahami Regulasi Diri: Sebuah Tinjauan Konseptual”. Seminar Asean, Psychology Humanity. Universitas
Muhammadiyah Malang.

Pisani.L. (2017).“Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Kecenderungan Pembelian Implusif Pada Remaja Terhadap Produk
Barang”. Skripsi.Fakultas Psikologi, . Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Sangadji & Sopiah. 2010. Metodologi Peneitian Pendekatan Praktis Dalam Penelitian. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Wicaksana,.B. (2014).“Hubungan Regulasi Diri Dengan Prokrastinasi Tugas Akhir Pada Mahasiswa Prodi BK UNY”.Skripsi. Program
Studi BK,. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta.

12
LAMPIRAN

b. KISI-KISI SKALA
Sajikan kisi-kisi skala yang akan dibuat menggunakan tabel operasionalisasi konsep dengan format sbb :

Definisi operasional
Regulasi Diri adalah proses dimana seseorang dapat mengatur pencapaian target dan tindakan mereka sendiri. Mengevaluasi
kesuksesan saat mencapai target tersebut dan memberikan penghargaan pada diri mereka sendiri karena telah mencapai tujuan tersebut
(Lukmawati & Fitria, (2016).
Aspek Indikator Aitem Nomor
1. Merencanakan Saya akan menentukan target nilai yang ingin saya
capai pada mata kuliah yang sudah dipilih
untuk mencapai
1. Metakognitif
tujuan Saya merasa ragu untuk menentukan target nilai yang
Merupakan bagian dari ingin saya capai pada mata kuliah yang sudah di ambil
kemampuan individu
Saya selalu mengupayakan waktu sebaik mungkin
merencanakan, mengawasi dan dalam mengelola tugas harian yang di berikan oleh
mengelola. Individu dapat dosen
membuat rencana, mengatur
Dalam mengerjakan tugas saya sering merasa kurang
diri dan mengevaluasi diri maksimal walaupun sudah berusaha dengan susah
selama proses belajar. payah
2. Mengelola diri saya selalu percaya diri dalam mempresentasikan
.
ide maupun tugas saya kepada teman seperkuliahan

13
Dalam mengerjakan tugas harian dosen saya selalu
melaksanakannya dengan tepat namun sulit untuk
mengatur waktu, tenaga, dan pikiran

Saya selalu fokus dalam mengerjakan tugas


sebelum tanggal pengumpulan (dealine)

Saya selalu dapat menyampaikan ide dengan baik


dan santai saat proses diskusi dikelas

Saya merasa kesulitan untuk mengungkapkan ide


dari materi kuliah kedalam aktifitas kelas seperti
diskusi, ceramah di kelas

saya selalu memperhatikan tidur malam, jadi


sebelum jam 12 malam sering saya tidur terlebih
dahulu

Ketika saya belajar saya tidak mendapatkan


kenyamanan dan ketenangan tanpa beban apapun

14
3.evaluasi diri Saya selalu memahami kelemahan pribadi saya
sehingga saya harus bisa memanag waktu dengan
baik

Saya tidak pernah memikirkan apakah materi


kuliah yang saya pelajari saat ini pasti akan
berguna bagi pekerjaan saya di masa depan

Saya selalu mempelajari kembali materi-materi


yang sudah di ajarkan

Saya tidak pernah membuat jadwal pribadi


1. Dorongan dari diri Saya mengambil mata kuliah tertentu karena
2. Motivasi
sendiri banyak teman saya yang mengambilnya
Merupakan faktor penentu
dalam melakukan tindakan
Saya tidak pernah menentukan target nilai yang
ataupun sebagai serangkaian
ingin saya capai pada mata kuliah yang telah saya
usaha yang mungkin berasal
pilih
dari ransangan luar ataupun
berasal dari individu sendiri,
Saya selalu mencoba belajar dengan sungguh-
motivasi bisa berupa hadiah
sungguh agar nilai yang di peroleh maksimal sesuai
ataupun hukuman.
dengan harapan

15
2.dorongan dari luar Saya sering diberi keluarga semangat untuk belajar
dengan rajin agar lulus kuliah dengan tepat waktu

Saya kurang diberi semangat oleh keluarga untuk


belajar dengan susngguh-sungguh

Saya sering merasa tertantang dengan materi yang


memunculkan rasa penasaran bagi saya, meskipun
materi itu sangat sulit untuk di pelajari

Saya merasa tidak suka dengan kondisi kelas yang


panas, dan berisik

Saya kurang diperhatikan oleh dosen


3. Tindakan Positif 1. Mengontrol Saya tahu kapan saya harus fokus dan
Merupakan tindakan yang perilaku berkonsentrasi
dilakukan individu ketika Saya terganggu dengan suasana dan peraturan yang

16
telah mengontrol dan ada di kelas selama belajar
menghasilkan perilaku yang
dapat diterima oleh Saat saya merasa kesulitan dalam suatu materi
lingkungan masyarakat kuliah, saya selalu berkonsultasi dengan dosen
ataupun sesuai dengan tujuan yang mengampunya
yang diharapkan, semakin
besar dan optimal yang Saat merasa tertekan maupun kesulitan dalam
dikerahkan individu dalam mengerjakan ujian, pikiran saya seketika menjadi
melakukan suatu aktivitas kosong dan banyak melamun
maka akan meningkatkan 2. Mencari bantuan Saya sering menanyakan tugas kepada teman
regulasi individu itu tersebut. sekelas
Selain itu mencari pertolongan
juga merupakan bagian dari Ketika saya kurang tahu dengan tugas yang
regulaisi perilaku. diberikan dosen, saya inisiatif bertanya dengan
teman

Ketika bacaan yang saya baca terlalu sulit untuk


saya pahami, saya sering mencari cara atau metode
membaca yang lain agar saya dapat lebih
memahaminya.

Ketika saya kurang tahu memahami bacaan yang

17
sudah di baca, saya lebih menanyakan kepada
teman maupun dosen
3. Mengelola waktu Saya sering menjadwalkan mata kuliah saya
dengan sedetail-detailnya

Saya jarang ketempat perpustakaan karena itu akan


membuang waktu belajar saya

Saya tidak pernah membuat jadwal untuk belajar

Saya selalu senang ketika belajar selepas maghrib

Saya terganggu dengan perkuliahan yang dimulai


saat pagi hari

18
1. LEMBAR IDENTITAS

a. Nama Responden :

b. Umur :

c. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki

( ) Perempuan

d. pendidikan terakhir :

e. asal :

e. Domisili (tempat tinggal sekarang) :

2. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER


Berilah tanda checklist (√ ) pada kolom yang tersedia, kemudian pilih sesuai
keadaan yang sebenarnya

Keterangan:
SS : Bila anda Sangat Setuju dengan pernyataan
S : Bila anda Setuju dengan pernyataan
TS : Bila anda Tidak Setuju dengan pernyataan
STS : Bila anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan
Contoh

No. Pertanyaan SS S TS STS

1 Setelah mampu menyelesaikan tugas yang saya


anggap berat, saya tidak pernah menghadiahi diri √
saya
2 Saya selalu rajin untuk membuat jadwal harian

yang harus saya lakukan

19
Skala Aitem
Silahkan mengerjakan mulai dari sini

No. Pertanyaan SS S TS STS

Saya sering menjadwalkan mata kuliah saya


1 dengan sedetail-detailnya.
Saya tidak tahu cara yang dapat membantu saya
2
dalam memahami materi yang sedang saya baca.
Saya akan menentukan target nilai yang ingin
3
saya capai pada mata kuliah yang sudah dipilih.
Saya merasa ragu untuk menentukan target nilai
4 yang ingin saya capai pada mata kuliah yang
sudah di ambil
Dalam mengerjakan tugas saya sering merasa
5 kurang maksimal walaupun sudah berusaha
dengan susah payah
Saya selalu percaya diri dalam mempresentasikan
6 ide maupun tugas saya kepada teman
seperkuliahan
Saya selalu mengupayakan waktu sebaik mungkin
7 dalam mengelola tugas harian yang di berikan
oleh dosen
Saya selalu fokus dalam mengerjakan tugas
8 sebelum tanggal pengumpulan (dealine) telah di
kumpulkan
Saya tidak memperhatikan aktivitas yang dapat
9
mengganggu konsentrasi saya dalam belajar
Dalam mengerjakan tugas harian dosen saya
10 selalu melaksanakannya dengan tepat namun sulit
untuk mengatur waktu, tenaga, dan pikiran

Saya selalu dapat menyampaikan ide dengan baik


11
dan santai saat proses diskusi dikelas
Saya selalu memperhatikan tidur malam, jadi
12 sebelum jam 12 malam sering saya tidur terlebih
dahulu
Saya selalu memahami kelemahan pribadi saya
13 sehingga harus bisa memanag waktu dengan baik

Ketika saya belajar saya tidak mendapatkan


14
kenyamanan dan ketenangan tanpa beban apapun.
Saya merasa kesulitan untuk mengungkapkan ide
15 dari materi kuliah kedalam aktifitas kelas seperti
diskusi, ceramah di kelas
16 Saya tidak pernah menentukan target nilai yang

20
ingin saya capai pada mata kuliah yang telah saya
pilih
Saya selalu memahami kelemahan pribadi saya
17 sehingga saya harus bisa memanag waktu dengan
baik
Saya tidak pernah memikirkan apakah materi
18 kuliah yang saya pelajari saat ini akan berguna
bagi pekerjaan saya di masa depan
Saya selalu mempelajari kembali materi-materi
19
yang sudah di ajarkan
20 Saya tidak pernah membuat jadwal pribadi
Saya sering diberi keluarga semangat untuk
21 belajar dengan rajin agar lulus kuliah dengan tepat
waktu
Saya sering merasa tertantang dengan materi yang
22 memunculkan rasa penasaran bagi saya, meskipun
materi itu sangat sulit untuk di pelajari
Saya selalu mencoba mengingat kata kunci dalam
23 materi kuliah untuk mengingatkan kembali
tentang konsep penting dari materi tersebut
Saya merasa tidak suka dengan kondisi kelas
24
yang panas, dan berisik
Saya terganggu dengan perkuliahan yang dimulai
25
saat pagi hari
Saya tidak pernah membuat jadwal untuk belajar
26
Saat merasa tertekan maupun kesulitan dalam
27 mengerjakan ujian, pikiran saya seketika menjadi
kosong dan banyak melamun
Saya kurang diberi semangat oleh keluarga untuk
28
belajar dengan susngguh-sungguh

29 Saya selalu senang ketika belajar selepas maghrib


Ketika saya kurang tahu memahami bacaan yang
30 sudah di baca, saya lebih menanyakan kepada
teman maupun dosen
Saya selalu mencoba belajar dengan sungguh-
31 sungguh agar nilai yang di peroleh maksimal
sesuai dengan harapan
Saya tahu kapan saya harus fokus dan
32
berkonsentrasi
Saat saya merasa kesulitan dalam suatu materi
33
kuliah, saya selalu berkonsultasi dengan dosen

21
yang mengampunya

34 Saya kurang diperhatikan oleh dosen


Saya sering menanyakan tugas kepada teman
35
sekelas
Saya kurang diberi semangat oleh keluarga untuk
36
belajar dengan susngguh-sungguh
Ketika bacaan yang saya baca terlalu sulit untuk
saya pahami, saya sering mencari cara atau
37
metode membaca yang lain agar saya dapat lebih
memahaminya.
Ketika saya kurang tahu dengan tugas yang
38 diberikan dosen, saya inisiatif bertanya dengan
teman
Saya terganggu dengan suasana dan peraturan
39
yang ada di kelas selama belajar
Saya terganggu dengan perkuliahan yang dimulai
40
saat pagi hari

22
TABEL VALIDASI KELAYAKAN (ALAT UKUR REGULASI DIRI MAHASISWA)
Aspek Indikator Aitem Nilai Masukan
Metakognitif 1.Merencanakan untuk Saya akan menentukan target nilai
mencapai tujuan yang ingin saya capai pada mata
kuliah yang sudah dipilih

Saya merasa ragu untuk menentukan


target nilai yang ingin saya capai
pada mata kuliah yang sudah di
ambil

Saya selalu mengupayakan waktu


sebaik mungkin dalam mengelola
tugas harian yang di berikan oleh
dosen

Dalam mengerjakan tugas saya


sering merasa kurang maksimal
walaupun sudah berusaha dengan
susah payah

23
2.Mengelola diri saya selalu percaya diri dalam
mempresentasikan ide maupun tugas
saya kepada teman seperkuliahan

Dalam mengerjakan tugas harian dosen


saya selalu melaksanakannya dengan
tepat namun sulit untuk mengatur
waktu, tenaga, dan pikiran

Saya selalu fokus dalam mengerjakan


tugas sebelum tanggal pengumpulan
(dealine) telah di kumpulkan

Saat saya merasa kesulitan dalam suatu


materi kuliah, saya selalu ragu dalam
meyakinkan diri saya bahwa saya harus
bisa melewati mata kuliah ini

Saya selalu dapat menyampaikan ide


dengan baik dan santai saat proses
diskusi dikelas

24
Saya merasa kesulitan untuk
mengungkapkan ide dari materi kuliah
Saya selalu dapat menyampaikan ide
dengan baik dan santai saat proses
diskusi dikelas

Saya merasa kesulitan untuk


mengungkapkan ide dari materi kuliah
kedalam aktifitas kelas seperti diskusi,
ceramah di kelas

saya selalu memperhatikan tidur


malam, jadi sebelum jam 12 malam
sering saya tidur terlebih dahulu

Ketika saya belajar saya tidak


mendapatkan kenyamanan dan
ketenangan tanpa beban apapun. Karena
saya sering tidak memperhatikan
aktivitas yang dapat mengganggu
konsentrasi saya dalam belajar

25
4.evaluasi diri Saya selalu memahami kelemahan
pribadi saya sehingga saya harus bisa
memanag waktu dengan baik

Saya tidak pernah memikirkan apakah


materi kuliah yang saya pelajari saat ini
pasti akan berguna bagi pekerjaan saya
di masa depan

Saya selalu mempelajari kembali


materi-materi yang sudah di ajarkan

Saya tidak pernah membuat jadwal


pribadi

26
Motivasi 1. Dorongan dari diri Saya mengambil mata kuliah tertentu
sendiri karena banyak teman saya yang
mengambilnya

Saya tidak pernah menentukan target


nilai yang ingin saya capai pada mata
kuliah yang telah saya pilih

Saya selalu mencoba belajar dengan


sungguh-sungguh agar nilai yang di
peroleh maksimal sesuai dengan
harapan

27
2.dorongan dari luar Saya sering diberi keluarga semangat
untuk belajar dengan rajin agar lulus
kuliah dengan tepat waktu

Saya kurang diberi semangat oleh


keluarga untuk belajar dengan
susngguh-sungguh

Saya sering merasa tertantang dengan


materi yang memunculkan rasa
penasaran bagi saya, meskipun materi
itu sangat sulit untuk di pelajari

Saya merasa tidak suka dengan kondisi


kelas yang panas, dan berisik

Saya kurang diperhatikan oleh dosen

28
Tindakan Positif 1.Mengontrol perilaku Saya tahu kapan saya harus fokus dan
berkonsentrasi

Saya terganggu dengan suasana dan


peraturan yang ada di kelas selama
belajar

Saat saya merasa kesulitan dalam suatu


materi kuliah, saya selalu berkonsultasi
dengan dosen yang mengampunya

Saat merasa tertekan maupun kesulitan


dalam mengerjakan ujian, pikiran saya
seketika menjadi kosong dan banyak
melamun

29
2.Mencari bantuan Saya sering menanyakan tugas kepada
teman sekelas

Ketika saya kurang tahu dengan tugas


yang diberikan dosen, saya inisiatif
bertanya dengan teman

Ketika bacaan yang saya baca terlalu


sulit untuk saya pahami, saya sering
mencari cara atau metode membaca
yang lain agar saya dapat lebih
memahaminya.

Ketika saya kurang tahu memahami


bacaan yang sudah di baca, saya lebih
menanyakan kepada teman maupun
dosen

30
3.Mengelola waktu Saya sering menjadwalkan mata kuliah
saya dengan sedetail-detailnya

Saya jarang ketempat perpustakaan


karena itu akan membuang waktu
belajar saya

Saya tidak pernah membuat jadwal


untuk belajar

Saya selalu senang ketika belajar


selepas maghrib

Saya terganggu dengan perkuliahan


yang dimulai saat pagi hari

31
Ket.
1 : Sangat Tidak Relevan dengan tujuan pengukuran .
2 : Tidak Relevan dengan tujuan pengukuran.
3 : Agak Relevan dengan tujuan pengukuran.
4 : Relevan dengan tujuan pengukuran.
5 : Sangat Relevan dengan tujuan pengukuran.

Purworejo .......

Widyaning Hapsari, M.Psi

Validator

32
Uji Reabilitas
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 17 100.0

Excludeda 0 .0

Total 17 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.893 40

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

aitem_1 58.65 239.493 .464 .890

aitem_2 58.53 240.015 .445 .890

33
aitem_3 58.88 234.610 .540 .888

aitem_4 58.47 247.515 .163 .894

aitem_5 58.29 246.471 .293 .892

aitem_6 58.65 227.993 .697 .885

aitem_7 58.59 240.757 .315 .892

atem_8 58.94 228.559 .770 .884

aitem_9 58.71 246.221 .218 .893

aitem_10 58.53 253.765 -.149 .896

aitem_11 58.35 239.743 .395 .891

aitem_12 58.59 240.257 .289 .893

aitem_13 58.47 227.765 .760 .884

aitem_14 58.76 246.691 .201 .893

aitem_15 58.59 249.757 .074 .894

aitem_16 58.94 239.059 .431 .890

aitem_17 58.53 228.140 .695 .885

aitem_18 58.59 231.007 .688 .886

aitem_19 58.53 233.390 .814 .886

aitem_20 58.59 235.882 .557 .888

aitem_21 58.82 227.779 .720 .885

aitem_22 58.35 257.118 -.232 .899

aitem_23 58.59 230.382 .710 .885

aitem_24 58.47 265.765 -.466 .905

34
aitem_25 58.71 245.346 .133 .896

aitem_26 58.12 243.985 .183 .895

aitem_27 58.65 237.243 .464 .890

aitem_28 58.94 236.184 .540 .888

aitem_29 58.35 242.868 .401 .891

aitem_30 58.88 248.860 .068 .896

aitem_31 58.88 234.610 .640 .887

aitem_32 58.35 225.868 .748 .884

aitem_33 58.59 258.632 -.369 .899

aitem_34 58.65 247.493 .109 .895

aitem_35 58.24 228.691 .786 .884

aitem_36 58.88 232.860 .561 .888

aitem_37 58.65 242.993 .362 .891

aitem_38 58.71 230.096 .673 .886

aitem_39 58.88 238.985 .464 .890

aitem_40 58.71 240.846 .292 .893

35
U AITEM JU KETER
m 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 ML ANGA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
ur 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 AH N
TING
21 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 1 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 1 0 3 1 1 2 0 3 3 1 3 3 2 2 2 2 0 83
GI
TING
23 1 2 1 2 2 3 1 2 2 1 2 3 3 1 2 0 3 3 2 2 1 2 3 1 3 2 2 2 1 2 1 3 2 3 2 1 3 3 3 3 81
GI
SEDA
19 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 0 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 70
NG
SEDA
22 1 2 0 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 2 1 2 67
NG
SEDA
20 1 1 0 1 2 0 0 1 1 2 2 0 0 1 1 1 0 1 1 2 0 3 2 2 2 2 1 0 2 3 2 2 1 1 2 0 2 2 1 2 69
NG
SEDA
20 0 1 1 2 2 0 0 0 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 0 3 1 3 1 2 2 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 75
NG
SEDA
21 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 3 3 1 1 2 3 2 1 2 1 1 3 1 2 3 3 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 56
NG
SEDA
19 2 1 2 1 2 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 3 3 2 0 3 2 1 1 2 1 2 0 2 2 1 1 61
NG
TING
21 1 1 0 1 2 1 1 0 1 2 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 2 0 3 1 0 1 0 1 1 0 0 3 1 0 0 1 0 1 1 90
GI
SEDA
19 1 1 1 2 2 0 2 0 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 0 1 1 77
NG
TING
22 1 2 0 2 2 0 0 0 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 0 1 0 3 0 3 0 1 0 1 0 0 2 3 0 0 1 0 0 0 82
GI
REND
20 3 3 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 1 2 3 2 3 3 3 1 3 3 0 0 3 3 2 2 2 2 1 2 3 3 1 1 2 3 37
AH
SEDA
20 3 0 1 2 2 1 3 2 1 1 0 0 2 1 3 1 2 1 1 2 1 2 2 1 0 2 0 1 2 0 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 54
NG

36
SEDA
19 1 2 0 0 2 2 3 0 1 2 1 3 2 2 1 0 0 2 1 2 2 1 2 1 1 0 0 0 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 57
NG
SEDA
20 1 3 3 2 2 1 2 1 3 1 2 0 1 1 2 1 1 3 2 1 3 2 2 0 2 3 2 2 2 2 1 3 1 0 2 2 0 2 1 3 68
NG
SEDA
19 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 1 1 2 3 2 3 2 0 1 1 1 3 3 1 2 0 2 3 1 0 3 2 2 3 0 0 71
NG
SEDA
21 1 2 2 1 2 2 2 1 0 2 3 2 2 0 1 1 3 0 1 1 1 1 0 2 3 2 2 2 2 0 1 2 2 1 3 0 1 2 0 0 56
NG
1 3 0 3 0 2 3 3 3 0 3 3 3 3 0 0 0 3 0 3 0 3 3 3 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 0 3 0 3 3 0 0

37

Anda mungkin juga menyukai