3.6.1. Hasil Percobaan Berat core kering di udara (W1) = 31,73 gram Berat core jenuh di udara (W3) = 35,19 gram Volume Bulk (Vb) = 15,84 cc Volume Pori (Vp) = 3,46 cc Berat jenis kerosin = 0,8 gram/cc Berat jenis air = 1,0 gram/cc Berat Minyak = 2,528 gr Berat Air = 0,3 gr Volume air = 0,3 cc Volume Minyak = 3,16 cc 3.6.2. Perhitungan W3 - W1 Volume pori (Vp) = Berat jenis air 35,19 - 31,73 = 1 = 3,46 cc Berat Air = Vair x BJair = 0,3 x 1 = 0,3 gr Saturasi Air = Vair / Vpori = 0,3 / 3,46 = 0,087 Volume Minyak = Vpori – Vair = 3,46 – 0,3 = 3,16 cc Saturasi Minyak = Vminyak / Vpori = 3,16 / 3,46 = 0,913 Saturasi Gas = 1 – So – Sw = 1- 0,913 – 0,087 =0 3.7. PEMBAHASAN Percobaan pada minggu pertama Praktikum Analisa Inti Batuan yaitu Pengukuran Saturasi. Pengukuran saturasi fluida bertujuan untuk menentukan besarnya nilai saturasi masing-masing fluida yang terdiri dari saturasi air (Sw), saturasi minyak (So), dan saturasi gas (Sg) dalam suatu sampel core. Saturasi didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori batuan yang dijenuhi suatu fluida tertentu (air, minyak dan atau gas) terhadap volume bulk batuan. Saturasi fluida digunakan sebagai parameter perhitungan OOIP (Original Oil In Place) dan OGIP (Original Gas In Place). Prinsip kerja pada percobaan ini adalah destilasi dan kondensasi meggunakan alat Dean & Stark. Destilasi adalah peristiwa penyulingan dimana air yang terdapat pada sampel core akan terpisahkan karena titik uapnya. Sedangkan kondensasi adalah proses pengembunan suatu uap air dari proses destilasi karena penurunan temperatur oleh sirkulasi air. Pengukuran saturasi fluida dilakukan dengan menggunakan alat Dean & Stark Distillation Apparatus. Percobaan ini menggunakan alat-alat diantaranya rangkaian alat Dean and Stark, gelas beker, penjepit, dan timbangan elektrik. Bahan yang digunakan adalah sampel core, kerosin, toluena, air, dan grease. Prinsip kerja pada percobaan ini adalah destilasi dan kondensasi. Destilasi adalah penyulingan untuk memisahkan air dari minyak melalui pemanasan sehingga menghasilkan uap, kemudian uap ini dikondensasi agar menjadi fasa air kembali. Langkah kerja yang pertama yaitu core ditimbang di timbangan digital dalam keadaan kering kemudian dijenuhkan ke dalam air, dijenuhkan selama 3 menit, lalu diangkat dan divakum dalam vacuum desicator selama 3 menit. Setelah divakum, core dijenuhi kerosen dengan maksud core sudah terisi oleh air dan minyak. Setelah dijenuhi 3 menit, core ditimbang lagi di timbangan digital. Setelah ditimbang, core diletakkan dalam core holder dan elemeyer yang menjadi satu dalam rangkaian Dean & Stark Distillation Apparatus. Nyalakan pemanas listrik atur regulator ke angka 2 dan tunggu selama 30 menit untuk mendapat volume air. Penggunaan toluena dan kerikil pada percobaan memiliki fungsi tertentu. Toluena berfungsi untuk mempercepat proses pemanasan dan kerikil berfungsi untuk meratakan panas. Dari hasil percobaan dan perhitungan, didapatkan nilai Sw, So, dan Sg dari sampel core. Nilai Sw 0.087 ; So 0.913; dan Sg 0. Dari hasil tersebut diketahui bahwa core tersebut saturasi minyak nya jauh lebih besar daripada saturasi air. Nilai Sg yang nol menunjukkan core sample dipenuhi oleh minyak dan air pada seluruh pori-porinya, sehingga formasi dimana core tersebut berada dapat dikategorikan produktif. Aplikasi lapangan dari percobaan ini adalah untuk menghitung nilai dari OOIP (Original Oil In Place) dan OGIP (Original Gas In Place), sehingga diketahui jumlah cadangan hidrokarbon yang dapat diproduksi. Selain itu, nilai saturasi juga dapat digunakan untuk menentukan kedalaman komplesi, agar diperoleh hasil produksi yang maksimal. 3.8. KESIMPULAN 1. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: Berat core kering = 31,73 gr Berat core jenuh (air + minyak) = 35,19 gr Volume pori = 3,46 cc Volume air yang didapat = 0,3 cc Berat air = 0,3 gr Berat minyak = 2,39 gr Volume minyak = 2,99 cc Saturasi Minyak (So) = 0,913 Saturasi Air (Sw) = 0,048 2. Nilai saturasi minyak didapatkan dari perbandingan antara volume pori yang diisi minyak dengan volume pori batuan. 3. Nilai saturasi air didapatkan dari perbandingan antara volume pori yang diisi air dengan volume pori batuan. 4. Destilasi adalah peristiwa penyulingan dimana air yang terdapat pada sampel core akan terpisahkan karena titik uapnya. Sedangkan kondensasi adalah proses pengembunan suatu uap air dari proses destilasi karena penurunan temperatur oleh sirkulasi air. 5. Aplikasi lapangan dari percobaan ini yaitu nilai saturasi fluida digunakan untuk estimasi cadangan hidrokarbon dengan menggunakan metode volumetrik yaitu berupa OOIP dan OGIP.