Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN MATA KULIAH KDK

II DM
Dosen Pengampu : Ester Inung Sylvia.
M. Kep., Sp. MB

CANDIKA
PO.62.20.1.15.115

POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN
PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI DIV
KEPERAWATAN REGULER II
JURUSAN KEPERAWATAN 2018
A. Cara pemeriksaan DM
Jenis-jenis pemeriksaan laboratorium
untuk Diabetes Melitus adalah sebagai
berikut :
a) Gula darah puasa
Pada pemeriksaan ini pasien harus
berpuasa 8-10 jam sebelum pemeriksaan
dilakukan. Spesimen darah yang
digunakan dapat berupa serum atau plasma
vena atau juga darah kapiler. Pemeriksaan
gula darah puasa dapat digunakan untuk
pemeriksaan penyaringan, memastikan
diagnostik atau memantau pengendalian
DM. Nilai normal 70-110 mg/dl.
b) Gula darah sewaktu
Pemeriksaan ini hanya dapat dilakukan
pada pasien tanpa perlu diperhatikan waktu
terakhir pasien pasien. Spesimen darah
dapat berupa serum atau plasma yang
berasal dari darah vena. Pemeriksaan gula
darah sewaktu plasma vena dapat
digunakan untuk pemeriksaan penyaringan
dan memastikan diagnosa Diabetes
Melitus. Nilai normal <200 mg/dl.

c) Gula darah 2 jam PP (Post Prandial)


Pemeriksaan ini sukar di standarisasi,
karena makanan yang dimakan baik jenis
maupun jumlah yang sukar disamakan dan
juga sukar diawasi pasien selama 2 jam
untuk tidak makan dan minum lagi, juga
selama menunggu pasien perlu duduk,
istirahat yang tenang, dan tidak melakukan
kegiatan jasmani yang berat serta tidak
merokok. Untuk pasien yang sama,
pemeriksaan ini bermanfaat untuk
memantau DM. Nilai normal <140 mg/dl.

d) Glukosa jam ke-2 TTGO


TTGO tidak diperlukan lagi bagi pasien
yang menunjukan gejala klinis khas DM
dengan kadar gula darah atau glukosa
sewaktu yang tinggi melampaui nilai batas
sehinggasudah memenuhi kriteria
diagnosa DM. (Gandasoebrata, 2007 : 90-
92).
Nilai normal :
Puasa : 70 – 110 mg/dl
½ jam : 110 – 170 mg/dl
1 jam : 120 – 170 mg/dl
1½ jam : 100 – 140 mg/dl
2 jam : 70 – 120 mg/dl
e) Pemeriksaan HbA1c
HbA1c atau A1c merupakan senyawa yang
terbentuk dari ikatan antar glukosa dan
hemoglobin (glycohemoglobin).
Jumlah HbA1c yang terbentuk, tergantung
pada kadar gula darah. Ikatan A1c stabil
dan dapat bertahan hingga 2-3 bulan
(sesuai dengan usai sel darah merah), kadar
HbA1c mencerminkan kadar gula darah
rata-rata 1 sampai 3 bulan. Uji digunakan
terutama sebagai alat ukur keefektifan
terapi diabetik. Kadar gula darah puasa
mencerminkan kadar gula darah saat
pertama puasa, sedangkn glikohemoglobin
atau HbA1c merupakan indikator yang
lebih baik untuk pengendalian Diabetes
Melitus.
Nilai normal HbA1c 4-6%, Peningkatan
kadar HbA1c > 8 % mengindikasi
hemoglobin A (HbA) terdiri dari 91 sampai
95 % dari jumlah hemoglobin total.
A. Penyuntikan Insulin

Pemberian insulin campuran antara


short-intermediet acting atau long
acting insulin mengakibatkan kadar
gula darah klien lebih bagus daripada
single type insulin. Pada pemberian
insulin campuran ini harus tepat dan
benar agar insulin yang ada di dalam
botol tidak bercampur dengan insulin
yang ada di spuit yang dapat
mengakibatkan lisis. Adapun langkah-
langkah pencampurannya adalah
sebagai berikut :
1) Cuci tangan.

2) Baca etiket botol insulin, tipe dan


tanggal kadaluarsanya

3) Putar setiap botol insulin secara


gantle diiatas telapak tangan agar
isi insulin merata

4) Usap tutup botol dengan alcohol


Injeksi 20 unit udara ke dalam
NPH insulin. {jumlah udara yang
dimasukkan ke dalam botol sesuai
dengan dosis unit yang
diperlukan}. Selalu mendahulukan
menginjeksi udara ke dalam
insulin yang berdurasi kerja lebih
lama.

5) Injeksikan udara 10 unit ke dalam


botol insulin reguler. Jummlah
udara yang diinjeksikan harus
sama degan dosis insulin yang
diberikan
6) Hisap 10 unit insulin reguler
Pastikan bahwa tidak ada udara
dalam spuit, selalu hisap dahulu
insulin yang mempunyai masa
kerja lebih pendek

7) Hisap 2 unit insulin NPH dengan


spuit yang telah berisi insulin
reguler 10 uniit. Hati-hati jangan
sampai insulin reguler terinjeksi ke
botol insulin NPH.

8) Jumlah insulin dalam satu spuit


dharus menjadi 30 unit
B. Target pencapaian nilai normal
gula darah
Nilai Normal Gula Darah
Pria:Glukosa Puasa : 80 – 100 (mg/dl)
Glukosa Post prandial : 100 - 120
(mg/dl)
Glukosa Sewaktu : < 100 (mg/dl)

Wanita:Glukosa Puasa : 80 – 100


(mg/dl)
Glukosa Post prandial : 100 - 120
(mg/dl)
Glukosa Sewaktu : < 150 (mg/dl

Nilai Normal Kolesterol


Pria:
Kolesterol total : < 200 (mg/dl)
Trigliserida : < 150 (mg/dl)
HDL – Kolesterol : > 55 (mg/dl)
LDL – kolesterol : < 150 (mg/dl)

Wanita:
Kolesterol total : < 200 (mg/dl)
Trigliserida : < 150 (mg/dl)
HDL – Kolesterol : > 65 (mg/dl)
LDL – kolesterol : < 150 (mg/dl)

Tabel pemeriksaan gula darah


No Hari Tanggal Hasil pemeriksaan gula darah
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, Elizabeth. 2007. Buku Saku
Patofisiologi. Jakarta: EGC
Gandra Soebrata, Penuntun Laboratorium
Klinik
Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1, Edisi ketiga

Anda mungkin juga menyukai