Anda di halaman 1dari 9

BAB III

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN
 No. MR : 153479
 Tanggal masuk : 05-12-2017 (11:27 wib)
 Nama : Ny.NY
 Umur : 27 Tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Pekerjaan : IRT
 Agama : Islam
 Alamat : Jl. Dr. Sutomo

II. ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS)

Keluhan Utama : Keluar darah dari jalan lahir

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke VK IGD RSUD Bangkinang diantar oleh bidan
dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 2 jam SMRS. Sebelumnya
pasien melahirkan di rumah bidan pukul 09:15 wib, secara spontan tanpa bantuan
alat dengan lama kala II kurang lebih 30 menit. Setelah bayi lahir, bidan
menyuntikkan oksitosin kepada pasien, kemudian melakukan peregangan tali
pusat terkendali. Namun, setelah lewat setengah jam, plasenta tidak kunjung
keluar, dan pasien mengalami perdarahan. Saat masuk ke IGD, pasien dalam
keadaan sangat lemah, dan mengantuk.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi dan diabetes mellitus
disangkal pasien. Riwayat sering mengalmi perdarahan sebelumnya disangkal.
Riwayat Hipertensi dalam kehamilan (-)

Riwayat Alergi Obat


Tidak ada riwayat alergi obat
Riwayat Penyakit Keluarga
 Riwayat dikeluarga ada yang menderita penyakit perdarahan disangkal.

Riwayat Obstetri

12
Pasien berusia 27 tahun dengan status persalinan P3A0H3. Ketiga anak lahir
dengan spontan di bidan dan tidak pernah mengalami hal yang sama
sebelumnya. Saat mengandung, pasien rutin ANC ke bidan. Riwayat USG 1x
dengan dokter umum dan dinyatakan bayi dalam keadaan sehat. Riwayat
keputihan selama keputihan disangkal, riwayat perdarahan ataupun trauma
selama hamil disangkal,

III. PEMERIKSAAN FISIK


Tanda Vital :
 Keadaan umum : Letargi
 Kesadaran : Apatis
 GCS : E4M6V5
 Tekanan Darah : 80/50 mmHg
 Frekuensi Nadi : 112x/menit (denyut lemah), pengisian kurang
 Frekuensi Pernafasan : 20 x/menit
 Suhu tubuh : 36, 5 oC

Pemeriksaan Kepala
 Mata : CA (+/+) SI(-/-)
 Telinga : Tidak ada kelainan
 Mulut : Tidak ada kelainan

Pemeriksaan Leher
Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan
Palpasi : Tidak teraba masa, tidak ada nyeri
Pemeriksaan trakea : Tidak teraba masa
Pemeriksaan kelenjar tiroid : Simetris
Pemeriksaan tekanan vena sentral : JVP 5-2 cmH2O

Paru
Inspeksi : Dinding dada simetris, retraksi tidak ada
Palpasi : Vokal fremitus kanan dan kiri simetris
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : vesikular +/+, rhonki -/-, whezing -/-
Jantung

13
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung kanan dan kiri normal
Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 reguler, gallop/murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Distensi, tampak simetris kanan dan kiri, scar (-),
sikatrik (-)
Palpasi : Tegang, nyeri tekan (-), Hepar dan lien tidak teraba.
TFU teraba setinggi 2 jari diatas pusat, kontraksi
lemah.
Perkusi : timpani
Auskultasi : Bising usus normal 8x/menit

Genitalia
Inspeksi : Tampak tali plasenta pada vagina pasien, perdarahan
aktif (+), tidak ditemukan robekan jalan lahir.
Pemeriksaan ekstremitas
Akral dingin, CRT>2 detik, edem ekstermitas (-), pucat (+)

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan tanggal 05-12-2017
 Darah rutin
Hemoglobin : 5,4 gr/dL
Leukosit : 25.000 103/mm3
Hematokrit : 16,1 %
Trombosit : 203 103/mm3
 Gula darah sewaktu : 242 mg/dl
 Golongan darah : O Rh(+)

 Urinalisa
Warna : Kuning
pH : 6,0
Leukosit : negative
Protein : (+1)
Glukosa : negative
Keton : Negatif
Eritrosit : (+3)

14
V. RESUME
Ny. NY 27 tahun, P3A0H3 datang dibawa bidan ke IGD RSUD Bangkinang pada
dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir. Sebelumnya sekitar 2 jam SMRS
pasien melahirkan spontan dirumah bidan. Setelah bayi lahir, plasenta tidak
kunjung keluar. Pasien saat masuk dalam keadaan lemah dan mengantuk.
Pada pemeriksaan fisik tanda vital ditemukan kesadaran CM (GCS 15), Tekanan
darah 80/50, nadi 112x (lemah), akral dingin dengan CRT > 2 detik. Pada
pemeriksaan status generalis ditemukan konjungtiva anemis, TFU 2 jari diatas
pusat dengan kontraksi baik.

VI. DIAGNOSIS
1. Syok Hemorrhagic
2. Early HPP ec Retensio plasenta

VII. TATALAKSANA
Loading Nacl + RL masing-masing 1 liter
Loading Gelafusal 1 liter
PRC 4 bag
Pasang Kateter urine
Rencana Manual plasenta

VIII. FOLLOW UP
Subjektif Objektif Assessment Planning
5/12/2017 KU : sakit sedang - P3A0H3 post - IVFD RL + oksitosin +
(14:30) Kes : Dalam pengaruh manual metergin 1:1  20 tpm
- Gastrul 2 tab perevtal/
Post anestesi plasenta
6 jam
dilakukan VS :
- Tranfusi darah 1 bag
manual TD : 100/80mmHg - Inj. Cefotaxim 2x 1 gr
- As. Tranexamat 3x1
plasenta  T : 36,60C - Vit K 1x1
N : 93 x/mnt - Tranfusi PRC 1
 RR : 22 x/mnt kantong, kantong ke 3

 Kepala
 CA (+) SI (-)

6/12/2017 KU : sakit sedang - P3A0H3 post - IVFD RL + oksitosin +


- Lemas Kes : Composmentis manual metergin 1:1  20 tpm
- Nyeri perut - Tranfusi darah 1 bag

15
Demam (-) VS : plasenta - Inj. Cefotaxim 2x 1 gr
Keluar darah - As. Tranexamat 3x1
TD : 120/80mmHg
- Vit K 1x1
dari
 T : 36,60C - Metronidazol tab 3x
kemaluan (-)
N : 90 x/mnt 500 mg
- Neurodex tab 2 x 1 tab.
 RR : 22 x/mnt - Tranfusi PRC 1
 Kepala kantong, kantong ke 4
 CA (+) SI (-)
 Mulut
Tidak ada kelainan
Thorax
Cor : S1 dan S2 reguler
Pulmo : Vs +/+
Abdomen : distensi (-)
supel, BU (+),TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi
baik
Ekstremitas : akral
hangat, perfusi baik
7/12/2017 KU : sakit sedang - P3A0H3 post - Bionemi 2 x 1
- PCT 3x1 K/P
Demam (-) Kes : Composmentis manual
- Metronidazol 3 x500
Nyeri perut
VS : plasenta
mg
(-)
 TD : 120/80 mmHg - Cefadroxil 2 x 500 mg
- Neurodex 3 x 1 tab
 T : 36,90C - Aff DC
 N : 75 x/mnt - Acc pulang bila BAK

 RR : 25 x/mnt spontan

 Mulut
Tidak tampak kelainan

Thorax
Cor : S1 dan S2 reguler
Pulmo : Vs +/+Rh -/-, Wh
-/-
Abdomen : distensi (-)

16
supel, BU (+), NTE (-),
TFU 2 jari dibawah pusat,
kontraksi baik
Ekstremitas : akral
hangat, perfusi baik
Hb 7,8 g/dl

BAB IV
PEMBAHASAN

Pasien P3A0H3 datang dalam keadaan lemah dan pucat sehabis melahirkan.
Dari pemeriksaan didapatkan tanda-tanda vital dalam keadaan syok perdarahan,
kontraksi uterus yang lemah dan plasenta masih menempel diuterus setelah lebih dari
30 menit pasca persalinan. Berdasarkan hal tersebut dapat ditegakkan bahwa pasien
dalam keadaan syok hemorrhagic grade III akibat perdarahan pasca persalinan akibat
retensio plasenta.
Perdarahan pasca persalinan merupakan penyebab kematian utama dari wanita
yang melahirkan.1 Perdarahan pasca persalinan dapat disebabkan oleh berbagai
mekanisme yaitu tonus uterus yang tidak baik, adanya robekan jalan lahir, adanya sisa
jaringan yang tertinggal didalam uterus dan kelainan pembekuan darah.1,2 Pada pasien
ini ditemukan kontraksi uterus yang lemah dan plasenta yang masih tinggal didalam
Rahim, namun tidak ditemukan adanya robekan pada jalan lahir. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa penyebab perdarahan pada pasien ini adalah akibat belum

17
keluarnya plasenta dan kontraksi uterus yang lemah. Kedua hal ini bisa terjadi
kemungkinan akibat manajemen aktif kala III yang kurang baik. Tonus uterus sangat
penting dalam fase pelepasan plasenta, apabila tonus otot uterus lemah, maka plasenta
akan sulit lepas.7 Selain itu, factor lain yang dapat mengakibatkan retensio plasenta
menurut penelitian adalah paritas, dimana nullipara meningkat risiko terjadinya
retensio plasenta terkait dengan lamanya kala I dan Kala II persalinan. Usia ibu > 30
tahun, riwayat retensio sebelumnya, multipara dan riwayat kelahiran preterm
sebelumnya.8,9
Penanganan pada pasien ini sudah tepat. Pemberian cairan untuk menstabilkan
hemodinamik sangat penting dan merupakan life saving yang utama pada pasien ini.
Setelah hemodinamik stabil, maka tatalaksana retensio plasenta yang
direkomendasikan adalah dengan melakukan manual plasenta dibawah anestesi.10

BAB V
KESIMPULAN

 Perdarahan pasca persalinan merupakan kejadian yang paling sering menyebabkan


kematian pada saat persalinan.
 Penyebab perdarahan pasca persalinan adalah tonus uterus yang tidak baik,
robekan jalan lahir, sisa plasenta, dan gangguan perdarahan.
 Retensio plasenta merupakan tidak lahirnya plasenta lebih dari 30 menit setelah
persalinan.
 Manual plasenta dibawah anestesi merupakan tatalaksana retensio plasenta yang
direkomendasikan.

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Sheldon WR et all. Post partum Haemorrhage management, risks and maternal


outcome: Findings from world health organization multicountry survey on maternal
and Newborn health. BJOG. 2014;121(Suppl. 1): 5-13.
2. Saifuddin, A. B., Adriaansz, G., Wiknjosastro, G., H., Waspodo, G. (ed), 2002,
Perdarahan Setelah Bayi Lahir dalam Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, Jakarta: JNPKKR – POGI bekerjasama dengan Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
3. Smith, J. R., Brennan, B. G., 2004, Postpartum Hemorrhage,
http://www.emedicine.com
4. Rayburn, W. F., Carey, J. C., 2001, Obstetri & Ginekologi, Jakarta: Penerbit Widya
Medika
5. Mochtar, R., Lutan, D. (ed),1998, Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi Obstetri
Patologi, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

19
6. Angsar, M. D., 1999, Perlukaan Alat-alat Genital dalam Ilmu Kandungan, Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
7. Weeks AD. The retained placenta. African Health science. 2001;1(1):36-40.
8. Coviello M, et al. Risk factor for retained placenta. Am J obstet Gynecol.
2015;213:864.e1-11.
9. Owolabi AT et al. Risk fctor for retained placenta in southwestern Nigeria.
Singapore med J.2008; 49(7):532-37.
10. World health Organitation. WHO guideline for management of postpartum
hemorrhage and retained placenta. Geneva: WHO;2009.

20

Anda mungkin juga menyukai