Anda di halaman 1dari 9

NASKAH PUBLIKASI

EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SARI UBI JALAR UNGU (Ipomoea


batatas L.) 10% TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DAN LAMA
FERMENTASI SUSU KEDELAI DENGAN STARTER
Lactobacillus casei

Disusun oleh :

Yuli Noor Alfiani


R. Fx. Saptono Putro, S.Pd. ST. M.Kes.
Suryanta, S.Si. M.Sc.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2015
3

Efektivitas Penambahan Sari Ubi Jalar Ungu (Ipomoea


batatas L.) 10% terhadap Kadar Asam Laktat dan Lama
Fermentasi Susu Kedelai dengan Starter Lactobacillus
casei

Yuli Noor Alfiani1*, Saptono Putro2, Suryanta3


1, 2, 3
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Jln. Ngadinegaran MJ III/62 Yogyakarta Telp (0274) 374200
*
Corresponding author e-mail: yuli.n.alfiani@gmail.com

INTISARI

Pengolahan pangan dengan berbagai macam teknik pengolahan banyak


dilakukan. Salah satu teknik pengolahan pangan adalah fermentasi. Produk fermentasi
berbasis susu kedelai sudah sangat umum dipasaran. Proses fermentasi susu kedelai
dapat menggunakan starter bakteri Lactobacillus casei. Bakteri ini juga dapat tumbuh
baik pada media umbi-umbian yang kaya oligosakarida. Ubi jalar (Ipomoea batatas L.)
merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang banyak dikenal dan sering dikonsumsi
oleh masyarakat Indonesia. Ubi ini mengandung oligosakarida yang dapat
meningkatkan kadar asam laktat yang dihasilkan pada proses fermentasi susu kedelai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penambahan sari ubi jalar ungu
terhadap kadar asam laktat dan lama fermentasi susu kedelai.
Penelitian ini menggunakan eksperimen semu dengan desain post test with
control group. Perlakuan yang digunakan yaitu penambahan sari ubi jalar ungu
sebesar 10% dari jumlah susu kedelai. Kultur bakteri yang digunakan untuk proses
fermentasi adalah Lactobacillus casei. Hasil pengujian menunjukkan rerata kadar asam
laktat tanpa penambahan sari ubi jalar ungu dengan variasi waktu fermentasi berturut-
turut 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84, 96, 108, dan 120 jam adalah 0.10; 0.11; 0.12; 0.14;
0.16; 0.17; 0.19; 0.20; 0.23; dan 0.24%.
Rerata kadar asam laktat dengan penambahan sari ubi jalar ungu 10% dengan
variasi waktu fermentasi yang sama adalah 0.17; 0.19; 0.22; 0.24; 0.26; 0.28; 0.30;
0.32; 0.35; dan 0.39%. Lama fermentasi susu kedelai tanpa penambahan sari ubi jalar
ungu oleh bakteri Lactobacillus casei untuk mencapai SNI adalah 96 jam, sedangkan
lama fermentasi susu kedelai dengan penambahan sari ubi jalar ungu untuk mencapai
SNI adalah 36 jam. Selisih lama fermentasi adalah 60 jam. Hasil diatas menunjukkan
pengaruh penambahan sari ubi jalar ungu ke dalam susu kedelai dapat meningkatkan
kadar asam laktat, sehingga dapat mempercepat waktu fermentasi.

Kata kunci: kadar asam laktat, lama fermentasi, kedelai, ubi jalar ungu, Lactobacillus
casei.
4

The Effectiveness of 10% Purple Sweet Potato


(Ipomoea batatas L.) Extract for Lactate Acid
Concentration and Soy Milk Fermentation Time with
Lactobacillus casei as Starter

Yuli Noor Alfiani1*, Saptono Putro2, Suryanta3


1, 2, 3
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Jln. Ngadinegaran MJ III/62 Yogyakarta Telp (0274) 374200
*
Corresponding author e-mail: yuli.n.alfiani@gmail.com

ABSTRACT

Food processing with various type of technique is widely applied. One of them
is fermentation. Soy based fermentation is very common in the market. The process it
self is standed by Lactobacillus casei bacteria. This type of bacteria can develop well
on the roots media which is rich with oligosaccharide. Sweet potato (Ipomoea batatas
L.) is one of the rootys type that known and consumed by Indonesian. These roots
contain oligosaccharide that can increase lactate acid level content as result of soy milk
fermentation. The goal of this research is to identify the effecacy of purple sweet potato
extract to the lactate acid level and time of soy milk fermentation.
This research using quasi experiment design with post test with control group.
This action that has been done is the addition of purple sweet potato as much as 10%
from total of soy milk. The bacteria culture that being use is Lactobacillus casei.
The result shows the average level of lactate acid without purple sweet potato
extract addition with time variation in order is 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84, 96, 108, and
120 hours is 0.10; 0.11; 0.12; 0.14; 0.16; 0.17; 0.19; 0.20; 0.23; and 0.24%. The
average levels of lactate acid with 10% purple sweet potato extract with the same time
variation is 0.17; 0.19; 0.22; 0.24; 0.26; 0.28; 0.30; 0.32; 0.35; and 0.39%. The
fermentation time for soy milk without purple sweet potato extract with Lactobacillus
casei as starter need 96 hours to reach SNI, however the fermentation time for soy milk
to reach SNI with addition purple sweet potato extract is 36 hours. The margin of
fermentation time between them is 60 hours. The result above shows the effect of
purple sweet potato extract inside soy milk can enrich the number of lactate acid and
speed up the fermentation time.

Keywords: lactic acid levels, long fermentation, soy, purple sweet potato, Lactobacillus
casei.

1. PENDAHULUAN
Pengolahan pangan dengan fermentasi berbasis susu [2].
berbagai macam teknik pengolahan Disamping susu sapi sebagai
banyak dilakukan. Salah satu teknik bahan dasar pembuatan susu
pengolahan pangan adalah fermentasi fermentasi bisa juga dibuat dari susu
[1]. kedelai. Susu kedelai mempunyai nilai
Produk fermentasi yang paling gizi yang mirip dengan susu sapi dan
banyak dimanfaatkan adalah produk sangat baik digunakan sebagai
5

pengganti susu sapi bagi penderita Kandungan oligosakarida yang


intoleransi laktosa. Namun demikian, terdapat dalam ubi jalar ungu
pemanfaatan susu kedelai masih merupakan karbohidrat yang
terbatas karena citarasa langu yang bermanfaat bagi pertumbuhan bakteri
kurang disenangi [3]. probiotik sehingga dengan adanya
Keterbatasan susu kedelai kandungan oligosakarida tersebut
tersebut dapat dikurangi melalui proses kadar asam laktat dan pH yang
fermentasi menggunakan starter bakteri dihasilkan pada proses fermentasi susu
asam laktat [4]. dapat lebih efektif [9].
Bakteri asam laktat (BAL) adalah Berdasarkan uraian diatas, akan
jenis bakteri yang mampu dilakukan penelitian mengenai
memetabolisme laktosa untuk efektivitas penambahan sari ubi jalar
menghasilkan asam laktat [5]. ungu (Ipomoea batatas L.) 10%
Meskipun susu kedelai tidak terhadap kadar asam laktat dan lama
mengandung laktosa sebanyak yang fermentasi susu kedelai dengan starter
terkandung dalam susu sapi, bakteri Lactobacillus casei.
asam laktat dapat menggunakan Tujuan penelitian ini adalah untuk
sumber karbohidrat alamiah pada mengetahui efektivitas penambahan
kedelai seperti sukrosa, rafinosa, dan sari ubi jalar ungu 10% terhadap kadar
stakiosa sebagai sumber energinya [6]. asam laktat dan lama fermentasi susu
Bakteri Bifidobacterium bifidum kedelai dengan starter Lactobacillus
JCM 1255, B.breve JCM 1192, casei dan untuk mengetahui selisih
B.infantis JCM 1222 serta Lactobacillus waktu fermentasi susu kedelai oleh
casei subsp. Rhamnoosus IFO 3425 bakteri Lactobacillus casei.
dapat memanfaatkan rafinosa dan
stakiosa yang terdapat pada kedelai. 2. BAHAN DAN METODE
Lactobacillus casei termasuk Penelitian ini merupakan
kategori bakteri asam laktat eksperimen semu (quasi experiment)
homofermentatif yaitu 90% hasil dan desain penelitian ini adalah post-
fermentasinya adalah asam laktat. test with control group.
Lactobacillus casei disebut probiotik a. Susu Kedelai
karena mempunyai manfaat bagi Kedelai dipilih yang kondisinya
kesehatan diantaranya mendukung baik, kemudian dicuci dengan air
respon sistem imun, mendukung mengalir dan direndam dengan air
kesehatan sel dan meningkatkan hangat ± 8 jam. Kacang kedelai
bakteri menyehatkan di dalam usus, ditambah akuades 1:5 kemudian
dapat memodifikasi potensi aktivitas dihaluskan menggunakan blender, lalu
bakteri berbahaya seperti α- disaring. Hasil perasan kedelai
glukoronidase dan nitroreduktase, dan kemudian direbus.
meningkatkan kesehatan manusia [7]. b. Sari Ubi Jalar Ungu
Lactobacillus casei juga dapat Ubi jalar ungu dipilih yang tidak
tumbuh baik pada media umbi-umbian busuk, kemudian dikupas. Hasil
kaya oligosakarida. Dengan demikian kupasan dicuci dengan air mengalir,
untuk mendukung penggunaan susu kemudian diiris bentuk dadu dan
kedelai sebagai bahan untuk dihaluskan. Potongan ubi jalar
pembuatan susu fermentasi, maka ditambah akuades 1:2, kemudian
dapat ditambah dengan sari ubi jalar dihaluskan dengan menggunakan
yang kaya akan oligosakarida. blender, lalu disaring. Hasil perasan
Karbohidrat ubi jalar digolongkan ke kemudian direbus.
dalam low glycemix index (LGI, 54) c. Starter Lactobacillus casei
yang berarti cocok untuk penderita Pembuatan biakan murni bakteri
diabetes [8]. uji Lactobacillus casei 107 CFU/ml
dalam medium penyubur diawali
6

dengan pembuatan biakan Kadar asam laktat yang dihitung


Lactobacillus casei 108 CFU/ml yaitu dengan rumus :
dengan cara menambahkan beberapa Data yang terkumpul dianalisa
ose bakteri Lactobacillus casei ke secara deskriptif dan statistik. Analisa
dalam NaCl fisiologis sampai berwarna deskriptif meliputi hasil rerata dan
sama dengan standar Mac Farland 108 presentase yang disajikan dengan
CFU/ml. grafik. Analisa statistik diolah dengan
Setelah mendapatkan biakan program SPSS 16.00 for windows.
bakteri Lactobacillus casei 108 CFU/ml, Analisa statistik melipputi uji normalitas
kemudian dilakukan pengenceran 10 data dan uji Independent T-test.
kali untuk mendapatkan bakteri
Lactobacillus casei 107 CFU/ml. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
d. Susu Fermentasi Kedelai Setelah susu fermentasi kedelai
Susu kedelai yang sudah siap yang ditambah maupun yang tidak
diambil sebanyak 50 ml, kemudian ditambah sari ubi jalar ungu 10%
dimasukkan ke dalam wadah dilakukan pengukuran kadar asam
fermentasi steril, kemudian laktat, maka diperoleh rerata kadar
ditambahkan dengan sari ubi jalar ungu asam laktat yang disajikan dalam tabel
10% dari volume susu kedelai yaitu 1 dan 2.
sebanyak 5 ml sari ubi jalar ungu.
Campuran susu kedelai dengan sari ubi Tabel 1. Hasil Perhitungan Kadar
jalar ungu disterilkan menggunakan Asam Laktat Susu Fermentasi
autoclave selama 5 menit dengan suhu Kedelai Tanpa Penambahan Sari Ubi
121oC. Kemudian ditambahkan kultur Jalar Ungu
bakteri Lactobaciluus casei 107 CFU/ml Waktu
Kadar Asam
sebanyak 10 % dari volume susu Fermentasi
Laktat (%)
kedelai yaitu sebanyak 5 ml. Setelah itu (Jam)
diinkubasi pada suhu 37oC dengan 12 0.10
variasi waktu 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84, 24 0.11
96, dan 120 jam. 36 0.12
e. Pengujian Kadar Asam Laktat 48 0.14
Susu kedelai yang telah 60 0.16
difermentasi, diukur kadar asam 72 0.17
laktatnya dengan variasi waktu 84 0.19
fermentasi 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84, 96 0.20
96, dan 120 jam. Pengukuran kadar 108 0.23
asam laktat diukur dengan metode 120 0.24
titrasi asam-basa.
Susu fermentasi kedelai diukur Tabel 1 merupakan data kadar
sebanyak 10 ml dimasukkan ke dalam asam laktat susu kedelai tanpa
labu erlenmeyer, ditambahkan penambahan sari ubi jalar ungu 10 %
phenolphthaelin 1% sebayanyak 0.5 ml. yang difermentasi dengan variasi waktu
Dititrasi dengan larutan NaOH 0.1 N fermentasi 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84,
hingga terbentuk warna merah muda 96, 108, dan 120 jam. Diperoleh kadar
yang menunjukkan titik akhir titrasi. asam laktat 0.10, 0.11, 0.12, 0.14, 0.16,
0.17, 0.19, 0.20, 0.23, dan 0.24 %.
Kadar Asam Laktat (%) =

mL NAOH x N NAOH x 90 x 100%


mL sampel x 1000
7

Tabel 2. Hasil Perhitungan Kadar Asam Laktat Susu Fermentasi Kedelai Dengan
Penambahan Sari Ubi Jalar Ungu

Kadar Asam Laktat (%)


Sampel 12 24 36 48 60 72 84 96 108 120
jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam
1 0.15 0.19 0.20 0.23 0.25 0.27 0.29 0.31 0.35 0.40
2 0.17 0.20 0.23 0.25 0.27 0.28 0.30 0.33 0.34 0.37
3 0.18 0.19 0.23 0.24 0.25 0.28 0.31 0.33 0.36 0.41
Rata-rata 0.17 0.19 0.22 0.24 0.26 0.28 0.30 0.32 0.35 0.39

Dari tabel 2 dapat diketahui kadar 0.30 %; 0.32 %; 0.35 %; dan 0.39%.
asam laktat pada susu fermentasi Dari tabel 1 dan 2 dapat dilihat
kedelai yang ditambah sari ubi jalar bahwa terjadi peningkatan kadar asam
ungu 10 %. Berdasarkan data tersebut laktat pada susu fermentasi kedelai
diperoleh rata-rata kadar asam laktat setelah penambahan sari ubi jalar ungu
dengan variasi waktu fermentasi 12, 24, 10%. Perbedaan kadar asam laktat
36, 48, 60, 72, 84, 96, 108, dan 120 dalam susu fermentasi kedelai dengan
jam berturut-turut adalah 0.17 %; 0.19 dan tanpa penambahan sari ubi jalar
%; 0.22 %; 0.24 %; 0.26 %; 0.28 %; ungu 10% dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Grafik Perbandingan Kadar Asam Laktat Susu Fermentasi Kedelai


Dengan dan Tanpa Penambahan Sari Ubi Jalar Ungu

Dari gambar di atas dapat terlihat Indonesia) yaitu mencapai 0.22%,


pada waktu fermentasi 36 jam kadar sedangkan kadar asam laktat susu
asam laktat susu fermentasi kedelai fermentasi kedelai tanpa penambahan
dengan penambahan sari ubi jalar ungu sari ubi jalar ungu baru mencapai SNI
sudah mencapai SNI (Standar Nasional (Standar Nasional Indonesia) pada
8

waktu fermentasi 96 jam dengan kadar bakteri Lactobacillus casei. Penelitian


asam laktat 0.20%. ini menggunakan kedelai yang diimpor
Dari hasil uji Independent T-test dari Amerika. Varietas ubi jalar ungu
dapat disimpulkan bahwa terdapat yang digunakan merupakan varietas
perbedaan kadar asam laktat susu yang kandungan antosianinnya tinggi
fermentasi kedelai dengan sehingga dapat bermanfaat sebagai
penambahan sari ubi jalar ungu 10% antioksidan.
dan tanpa penambahan sari ubi jalar
ungu. Selisih waktu fermentasi susu 4. KESIMPULAN
kedelai dengan penambahan sari ubi Dari hasil penelitian dan
jalar ungu 10 % dan tanpa pembahasan yang telah dilakukan
penambahan sari ubi jalar ungu adalah dapat diambil kesimpulan sebagai
60 jam. berikut :
Kadar asam laktat pada susu a. Penambahan sari ubi jalar ungu 10
fermentasi kedelai tanpa penambahan % efektif untuk meningkatkan
sari ubi jalar ungu 10% masih banyak kadar asam laktat dan
yang dibawah standar minimal SNI, hal mempercepat waktu fermentasi
ini disebabkan karena kurangnya susu fermentasi kedelai.
sumber laktosa yang menjadi sumber b. Susu fermentasi kedelai tanpa
energi bagi pertumbuhan bakteri asam penambahan sari ubi jalar ungu 10
laktat. Gula-gula sederhana yang % memenuhi syarat mutu SNI
hanya berasal dari kedelai, belum Minuman susu fermentasi
optimal untuk berlangsungnya proses berperisa pada waktu fermentasi
fermentasi oleh Lactobacillus casei 96 jam dengan kadar 0.20 %.
sehingga kadar asam laktatnya masih c. Susu fermentasi kedelai dengan
rendah. penambahan sari ubi jalar ungu 10
Penambahan sari ubi jalar ungu % memenuhi syarat mutu SNI
yang kaya akan oligosakarida dapat Minuman susu fermentasi
berperan sebagai sumber nutrisi bagi berperisa pada waktu fermentasi
Lactobacillus casei selama proses 36 jam dengan kadar 0.22 %.
fermentasi. Kandungan oligosakarida d. Ada beda kadar asam laktat susu
pada sari ubi jalar ungu merupakan fermentasi kedelai dengan dan
nutrien spesifik bagi pertumbuhan tanpa penambahan sari ubi jalar
bakteri probiotik seperti Lactobacillus ungu.
casei. e. Selisih waktu fermentasi susu
Susu fermentasi yang berasal kedelai dengan dan tanpa
dari perpaduan susu kedelai dan ubi penambahan sari ubi jalar ungu 10
jalar ungu ini mempunyai banyak sekali % adalah 60 jam.
manfaat, salah satunya dapat
meningkatkan daya tahan tubuh. Selain 5. SARAN
itu, susu fermentasi ini juga mempunyai Setelah dilakukan evaluasi atas
waktu fermentasi yang lebih cepat. penelitian ini ada beberapa saran yang
Sehingga dapat mempercepat waktu dapat penyusun sampaikan yaitu :
pemasaran produk ini. a. Susu fermentasi kedelai tanpa
Untuk mendapatkan produk yang penambahan sari ubi jalar ungu 10
berkualitas dan disukai konsumen, % sebaiknya disimpan di almari es
maka dalam proses pembuatannya suhu 4ºC pada waktu fermentasi
sangat perlu diperhatikan kesterilitasan 96 jam.
alat dan bahan. Kualitas bakteri kultur, b. Susu fermentasi kedelai dengan
susu kedelai, dan ubi jalar ungu juga penambahan sari ubi jalar ungu 10
sangat perlu diperhatikan. Dalam % sebaiknya disimpan di almari es
proses fermentasi, sangat dianjurkan suhu 4ºC pada waktu fermentasi
untuk menggunakan kultur murni dari 36 jam.
9

c. Susu fermentasi kedelai ini perlu Surakarta: Fakultas Pertanian


dilakukan pengujian lanjutan Universitas Sebelas Maret.
terhadap angka cemaran mikroba, [3] Herawati, D.A. dan Wibawa, D.A.A.
kadar lemak, kadar protein, kadar 2007. Pengaruh Konsentrasi Susu
abu, dan pengujian terhadap Skim dan Waktu Fermentasi
warna, aroma, rasa atau tekstur terhadap Hasil Pembuatan
agar tercapainya syarat mutu SNI Soyghurt. Jurnal Ilmiah Teknik
Minuman susu fermentasi Lingkungan. Volume 1 Nomor 2.
berperisa Nomor 7552 tahun 2009. Surabaya: Universitas
d. Penelitian berbasis eksperimen Pembangunan Nasional Veteran.
sebaiknya dilakukan 5 kali [4] Yusmarini, R.Indrati, T.Utami,
pengulangan dalam setiap Y.Marsono. 2010. Aktivitas
perlakuan, agar didapatkan hasil Proteolitik Bakteri Asam Laktat
yang lebih akurat. dalam Fermentasi Susu Kedelai.
Jurnal Teknologi dan Industri
UCAPAN TERIMA KASIH Pangan. Volume 21 Nomor 2.
Pada kesempatan ini penulis Bogor: Institut Pertanian Bogor.
ingin mengucapkan terima kasih [5] Sari, N.K. 2007. Pengembangan
kepada : Produk Minuman Fermentasi Susu
1. Abidillah Mursyid, SKM. MS. Kedelai (Soygurt) dengan
selaku Direktur Politeknik Penambahan Ekstrak Teh Hijau
Kesehatan Kemenkes Yogyakarta. (Camellia sinensis) di PT Fajar
2. Ir. Roosmarinto, M.Kes. selaku Taurus Jakarta Timur. Skripsi.
Ketua Jurusan Analis Kesehatan Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Politeknik Kesehatan Kemenkes [6] Shurtleff, W. dan Aoyagi, A. 1984.
Yogyakarta. Tofu and Soymilk Production: The
3. R. Fx. Saptono Putro, S.Pd. ST. Book of Tofu. Volume 2. California:
M.Kes. selaku Pembimbing Utama. The Soyfoods Center.
4. Suryanta, S.Si. M.Sc. selaku [7] Desnilasari, D. dan Lestari, N.P.A.
Pembimbing Pendamping. 2014. Formulasi Minuman Sinbiotik
5. Sistiyono, SKM, MPH, selaku dengan Penambahan Puree
Penguji. Pisang Ambon (Musa paradisiaca
6. Dosen dan karyawan Jurusan Var. sapientum) dan Inulin
Analis Kesehatan Poltekkes Menggunakan Inokulum
Kemenkes Yogyakarta. Lactobacillus casei. AGRITECH.
7. Bapak, ibu, dan kakakku yang Volume 34 Nomor 3. Bogor: Institut
telah memberikan dukungan. Pertanian Bogor.
8. Teman dan sahabatku atas doa [8] Jawi I.M., Suprapta D N, Subawa
dan dukungannya. AA N. 2008. Ubi Jalar Ungu
9. Rekan-rekan serta semua pihak Menurunkan Kadar MDA dalam
yang telah membantu yang tidak Darah dan Hati Mencit Setelah
bisa disebutkan satu-persatu. Aktifitas Fisik Maksimal. Jurnal
Veteriner. Volume 9 Nomer 2: 65–
DAFTAR PUSTAKA 71.
[1] Buckle, K.A., R.A. Edward, G.H. [9] Utami, R, M.A.M Andriani, dan
Fleet and M. Wooton. 1985. Ilmu Zoraya, A.P. 2010. Kinetika
Pangan. Alih Bahasa. Purnomo, H Fermentasi Yoghurt yang
dan Adiono. Jakarta: UI Press. diperkaya Ubi Jalar (Ipomoea
[2] Aditama, Z.A.P. 2009. Kajian batatas). Jurnal Caraka 25(1):51-
Kinetik pada Fermentasi Yoghurt 55.
dengan Penambahan Ekstrak Ubi
Jalar (Ipomoea batatas L.). Skripsi.

Anda mungkin juga menyukai