Anda di halaman 1dari 2

DIET MAYO VS DIET KETO

Zaman sekarang mulai muncul berbagai diet yang selalu di gemari oleh banyak orang
khususnya pada kaum hawa yang selalu memperhatikan bentuk tubuhnya. Tak heran jika
belakangan ini banyak program diet yang menawarkan penurunan berat badan yang fantastis.
Di antara program program diet ada dua program yang akhir akhir ini banyak digemari, yaitu
diet mayo dan diet keto. Lalu apakah perbedaan dari kedua program itu ??

Diet mayo

Diet mayo adalah suatu jenis diet yang membatasi konsumsi karbohidrat dan garam.
Diet ini menjanjikan akan penurunan berat badan hingga 7 kg setiap 13 hari. Orang yang
melakukan program diet ini akan dituntut untuk mematuhi semua aturannya.

Biasanya makanan yang di sajikan oleh katering adalah makanan yang cara
pengolahannya hanya di kukus, di rebus, dan di panggang. Tidak ada nasi, maupun bahan
karbohidrat lainnya, dan menunya hanya di dominasi dari sayur, buah dan sumber protein
yang pastinya dalam pengolahannya tidak menggunakan garam.

Mekanisme berat badan turun hanya dengan diet mayo adalah karena karbohidrat
adalah sumber energi utama, maka di dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk glikogen
yang kemudian dipergunakan sebagai bahan bakar aktivitas Anda. Ketika cadangan glikogen
ini habis, tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber energi.

Tetapi, saat tubuh masih belum mendapatkan karbohidrat, lama kelamaan protein
akan dipecah untuk dijadikan sumber energi. Karena tubuh Anda tidak dapat menyimpan
protein seperti menyimpan karbohidrat, maka lama kelamaan tubuh kekurangan protein.
Asam amino tidak dapat lagi digunakan untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Tanda
yang paling kelihatan saat tubuh Anda kekurangan protein adalah menurunnya massa otot. Ini
dapat menyebabkan Anda terlihat lebih kurus.

Diet keto

Diet keto adalah diet ketogenik ini tergolong diet yang cukup ekstrim dan
dipromosikan sebagai diet yang membutuhkan waktu singkat dalam menurunkan berat badan.
Diet keto adalah diet yang menerapkan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak.
Apabila konsumsi lemak normal adalah sekitar 20-30%, diet ketogenik menganjurkan asupan
lemak mencapai 60-70%.

Beberapa pihak yang mendukung metode ini mengatakan diet ketogenik dapat
menurunkan berat badan dalam waktu singkat dan memberikan energi yang lebih. Namun di
/sisi lain, pihak yang tidak setuju mengatakan bahwa metode ini merupakan cara yang kurang
sehat untuk menurunkan berat badan.

Diet keto merupakan diet yang membatasi konsumsi karbohidrat secara ketat, dengan
tujuan membuat tubuh jatuh dalam keadaan ketosis. Dalam keadaan normal, ketosis terjadi
saat seseorang tidak mengonsumsi karbohidrat atau mengonsumsi sedikit sekali karbohidrat.
Kekurangan karbohidrat membuat kadar glukosa menurun dalam tubuh, sehingga tubuh
mulai memecah lemak untuk dijadikan sebagai sumber energi. Hal ini membuat hasil
pemecahan lemak yang disebut keton menumpuk dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai