Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian gerak sadar


Gerak sadar adalah gerakan yang terjadi karena proses yang disadari. Impuls
pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa
ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa
tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh
efektor
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf
yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang
keluar dari sumsum tulang belakang. (Pangestiningsih, 2010) Sistem saraf terdiri dari
saraf aferen dan saraf eferen. Saraf aferen (sensorik) berfungsi menyalurkan informasi
yang berasal dari organ reseptor. Mekanisme penghantaran informasi antara reseptor
dengan sistem saraf pusat terjadi melalui proses penghantaran impuls dengan kode
irama dan frekuensi tertentu.
Saraf eferen (motorik) terdiri dari dua bagian yaitu somatik dan autonom.
Saraf motorik somatik membawa impuls dari pusat ke otot rangak sebagai organ
efektor. Melalui proses komunikasi secara biolistrik di saraf dan proses komunikasi
melalui neurotransmitter di hubungan saraf-otot, dapat terbangkit kontraksi otot. Baik
kekuatan maupun jenis kontraksi otot rangka dapat dikendalikan oleh sistem saraf
pusat maupun oleh sistem saraf tepi. Sistem saraf somatik turut berperan dalam proses
mengendalikan kinerja otot rangka yang diperlukan untuk menyelenggarakan
beragam sikap dan gerakan tubuh (Singgih,2003)
Beberapa contoh gerakan sadar, dapat berupa:
a. Memejamkan mata
b. Berjalan
c. Berlari
d. Menelan

A. Mekanisme Gerak sadar


Proses terjadinya gerak ini adalah:

1. Rangsangan diterima oleh reseptor, atau secara kompleknya diterima oleh


neuron sensorik.
2. Setelah rangsangan diterima oleh neuron sensorik, maka olehnya rangsangan
itu dikirimkan kepada saraf pusat dalam bentuk impuls saraf.
3. Otak yang berperan pada system gerak sadar ini adalah otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang
terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan
yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak
mungkin dilaksanakan.
4. Oleh saraf pusat informasi itu diolah dan dicerna menghasilkan suatu
keputusan yaitu berupa respon yang akan dilakukan terhadap rangsangan itu.
Kemudian, hasil cerna itu dikirimkan kepada neuron motorik atau efektor.
5. Perintah dari saraf pusat diterima oleh neuron motorik, dan olehnya efektor
bekerja sesuai perintah.

1. Dendrit

Dendrit adalah percabangan dari badan sel saraf yang berupa tonjolan sitoplasma
yang pendek dan bercabang-cabang. Fungsi dendrit adalah untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.
2. Badan Sel

Badan sel adalah bagian utama dari sel saraf yang mengandung bagian-bagian yang
umumnya dimiliki oleh sel hewan. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma, nukleus
(inti sel), dan nukleolus (anak inti sel). Fungsi badan sel adalah untuk menerima
impuls (rangsangan) dari dendrit dan meneruskannya ke neurit (akson).

3. Inti Sel

Inti sel (nukleus) adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel
saraf (neuron). Di dalam inti sel juga terdapat kromosom dan DNA yang berfungsi
untuk mengatur sifat keturunan dari sel tersebut.

4. Neurit

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran sitoplasma
badan sel. Neurit disebut juga akson. Neurit mirip dengan dendrit. Namun neurit
hanya ada satu dan berukuran lebih besar dan lebih panjang dari dendrit. Di dalam
neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Akson berperan dalam
menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor, seperti otot dan kelenjar.
Walaupun diameter akson hanya beberapa mikrometer, namun panjangnya bisa
mencapai 1 hingga 2 meter. Fungsi neurit adalah untuk meneruskan impuls dari
badan sel saraf ke sel saraf lainnya.

5. Selubung Mielin

Selubung mielin adalah selaput pembungkus neurit. Selubung mielin banyak


mengandung lemak dan bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut
nodus ranvier. Selubung mielin dikelilingi oleh sel schwann. Sel yang memproduksi
selubung mielin disebut sel glial atau oligodendrosit. Fungsi selubung mielin adalah
untuk melindungi neurit dari kerusakan dan mencegah impuls bocor. Fungsi
selubung mielin mirip pembungkus kabel listrik yang bersifat isolator.

6. Sel Schwann
Sel schwann adalah sel yan mengelilingi selubung mielin. Sel ini ditemukan oleh
Theodore Schwann, seorang ilmuwan dari Jerman. Sel schwann bekerja dengan
menghasilkan lemak dan membungkus neurit berkali-kali sampai terbentuk selubung
mielin. Fungsi sel schwann adalah untuk mempercepat jalannya impuls, membantu
menyediakan makanan untuk neurit, dan membantu regenerasi neurit.

7. Nodus Ranvier

Nodus ranvier adalah bagian pada neurit yang tidak terbungkus selubung mielin.
Selubung mielin berfungsi sebagai pelindung akson dan membungkusnya, namun
selubung ini tidak membungkus secara keseluruhan, dan yang tidak terbungkus
merupakan Nodus Ranvier. Fungsi utamanya sebagai loncatan untuk mempercepat
impuls saraf ke otak atau sebaliknya. Nodus ranvier berdiameter sekitar 1
mikrometer dan ditemukan oleh Louis-Antoine Ranvier. Adanya nodus ranvier
tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga
impuls lebih cepat sampai pada tujuan. Jika nodus ranvier diselubungi oleh selubung
myelin maka impul saraf tidak bisa loncat ke nodus ranvier, akhirnya tidak terjadi
respon apapun.

8. Oligodendrosit

Oligodendrosit adalah sebuah sel pendukung yang menyediakan isolasi bagi sel-sel
saraf dengan membentuk selubung mielin di sekitar akson. Fungsi oligodendrosit
adalah untuk membentuk selubung mielin yang sama pada sistem saraf pusat dan
sebagai sel penyokong. Oligodendrosit memiliki beberapa juluran memanjang yang
masing-masing membungkus (seperti dadar gulung) sepotong akson antarneuron
untuk membentuk segmen mielin.

9. Sinapsis

Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron
lain. Pada setiap neuron, terminal aksonnya membengkak membentuk suatu tonjolan
kecil yang disebut tombol sinapsis. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis.
Sebuah sinapsis menyediakan koneksi antar neuron yang memungkinkan informasi
sensorik mengalir di antara mereka. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang
disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut
neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang
berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis. Fungsi sinapsis adalah
untuk mengirimkan impuls dari akson ke dendrit di sel saraf lain.

Pihak-pihak yang terlibat dalam suatu pergerakan:

1. Impuls adalah rangsang atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan
luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai
serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh rangsang adalah
sebagai berikut:

a. Perubahan dari dingin menjadi panas.


b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
d. Suatu benda yang menarik perhatian.
e. Suara bising.
f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.

2. Reseptor. Yaitu sel yang menerima rangsangan, baik itu rangsangan berupa
sentuhan, suara, bebauan, rasa, maupun kenampakan. Dan reseptor yang dimaksud
di sini (reseptor manusia) adalah tidak lain yaitu alat indera (hidung, telinga, mata,
kulit, dan lidah). Secara khusus pada pembahasan nanti, yang akan berperan
sebagai reseptor secara hakikatnya adalah neuron sensorik, dimana neuron
sensorik tersebar pada alat-alat indera tadi pada ukuran sel.
3. Sistem saraf. Sistem saraf adalah seunit sistem yang bertugas mencerna informasi
dari reseptor untuk tindakan apa yang akan dilakukan. Entah itu berlari, duduk,
atau mungkin tidak melakukan gerakan apapun. Sistem saraf ada dua:

a. Saraf pusat. Saraf pusat terdiri dari otak (pusat berpikir & yang terlibat pada
gerak sadar) dan sum-sum tulang belakang (saraf pusat yang bertanggung
jawab atas gerak reffleks).
b. Saraf tepi (saraf perifer). Saraf tepi secara sederhana adalah saraf-saraf yang
berada di tepian saraf pusat. Saraf tepi yang berada di sekitar kepala (otak)
dinamakan kranial, sedangkan saraf tepi yang berada di sekitar sum-sum
tulang belakang disebut spinal.
4. Neuron. Secara sederhana adalah seperti pekerja. Keseluruhan proses gerak,
mulai dari diterimanya rangsangan oleh reseptor, lalu diteruskan ke saraf pusat,
sampai kepada efektor, pasti melibatkan hal ini. Neuron merupakan penghubung
kesegalaan proses-proses tersebut. Neuron ada 3 macam:

a. Neuron sensorik, yaitu sel-sel yang bertanggung jawab atas diterimanya suatu
rangsangan dari lingkungan. Neuron ini tersebar keseluruh penjuru indera-
indera tubuh. Tugasnya adalah menerima rangsangan dan meneruskan
rangsangan itu ke saraf pusat atau ke neuron konektor.
b. Neuron motorik, yaitu sel yang bertanggung jawab atas respon dari suatu
rangsangan, atau lebih sederhananya lagi, bahwa neuron motorik adalah
neuron yang bertugas untuk menggerakkan efektor. Saat melihat harimau,
neuron sensorik di mata memberikan informasi pada saraf pusat di otak,
kemudian pusat saraf mengirimkan perintah untuk berlari pada otot kaki
melalui neuron motorik ini.
c. Neuron konektor, yaitu neuron yang bertugas sebagai jembatan atau
penghubung antara neuron sensorik dan neuron motorik pada gerak reffleks
(gerak yang tidak melibatkan saraf pusat). Secara sederhana, neuron konektor
adalah pengganti saraf pusat dan neuron ini bekerja hanya pada gerak reffleks.
Untuk gerak sadar, neuron ini tidak berfungsi, karena pada gerak sadar, pusat
saraf ikut terlibat, sehingga neuron konektor yang hakikatnya hanyalah
penggantinya tidak diperlukan.

5. Efektor. Efektor adalah bagian tubuh yang melaksanakan respon terhadap


rangsangan. Contoh saat kita melihat harimau, kemudian setelah reseptor (mata)
menyampaikan informasinya kepada saraf pusat ada harimau, kaki kita tergerak
untuk lari secepat mungkin. Dalam contoh ini , efektornya adalah otot kaki kita.

B. Sistem saraf sadar

Adalah system saraf yang mengatur atau mengkoordinasikan semua kegiatan


yang dapat diatur menurut kemauan kita. Contohnya: melempar bola, berjalan,
berfikir, menulis, berbicara dan lain-lain.
Saraf sadar pun terbagi menjadi dua :
1. Saraf pusat terdiri dari :
a. Otak :Merupakan pusat kesadaran,yang letaknya di rongga tengkorak.
b. Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang berfungsi menghantarkan impuls (rangsangan) dari
dan ke otak,serta mengkoordinasikan gerak refleks. Letaknya pada ruas-ruas
tulang belakang,yakni dari ruas – ruas tulag leher hingga ke ruas-ruas tulang
pinggang yang kedua. Dan dalam sumsum ini terdapat simpul – simpul
gerak refleks.

2. Saraf Tepi

Sistem saraf tepi terdiri dari saraf-saraf yang berada di luar system saraf pusat
(otak dan sumsum ulang belakang). Artinya system saraf tepi merupakan saraf
yang menyebar pada seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ tubh
tertentu,sepeti kulit,persendian,otot,kelenjar,saluran darah dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA
Pangestiningsih, T. W., 2010. Mikroanatomi Sistem Saraf. Presentasi Kuliah Pengantar
Tanggal 13 April 2010 Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Yogyakarta
Singgih, S. A., 2003. Sistem Saraf Sebagai Sistem Pengendali Tubuh. Departemen Ilmu
Faal FKUI. Jakarta
Cunningham, J. G., 2002. Textbook of Veterinary Physiology. Saunders Company.
Philadelphia

Anda mungkin juga menyukai