Anda di halaman 1dari 15

SISTEM SARAF PUSAT

“Makalah ini disusun sebagai syarat memenuhi tugas Mata Kuliah”


“Askep Sistem Neurobehavior”
Dosen : Dewi Prasetyani, Ns., M.Kep.

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Irma Susrini (108114023)

2. Laelatul Mahmudah (1081140)

3. Aisah Fitriani (1081140)

4. Novieka Dwi M. (1081140)

5. Mukharom (1081140)

6. Khasbulloh (1081140)

7. Aryanti (1081140)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

TAHUN AKADEMIK 2017


SISTEM SARAF PUSAT

A. DEFINISI SSP
Sistem saraf pusat (central
nervous system/CNS) terdiri dari
otak dan sumsum tulang belakang.
CNS dilindungi oleh tulang-tulang;
sumsum tulang belakang dilindungi
oleh ruas ruas tulang belakang dan
otak dilindungi oleh tengkorak.
Sebagian besar otak terdiri dari
neurons, glia, dan berbagai sel pendukung. Otak merupakan bagian tubuh yang
sangat penting oleh karena itu selain dilindungi oleh tulang tengkorak yang keras,
ia juga dilindungi oleh jaringan dan cairan-cairan di dalam tengkorak.
Fungsi sistem saraf pusat:
1. Menerima atau menangkap rangsangan
2. Mengontrol gerakan-gerakan otot-otot kerangka
3. Otak sebagai pusat indera
4. Otak besar sebagai pusat daya rohaniah yang tinggi
5. Otak sebagai pengontrol fungsi pernapasan dan peredaran darah
Dua macam jaringan pelindung utama dalam sistem saraf adalah meninges
dan cairan serebrospinal.
1. Meninges
Jaringan pelindung di sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang) adalah meninges (bentuk tunggal: meninx). Meninges terdiri dari
tiga lapisan, yaitu:
a. Dura Mater (berasal dari kata dura=hard=keras dan mater=mother=ibu),
merupakan lapisan paling luar yang menutupi otak dan medula spinalis,
serabut berwarna abu-abu yang bersifat liat tebal, keras dan fleksibel tetapi
tidak dapat direnggangkan
b. Arachnoid Membrane (berasal
dari kata arakhe=spider),
merupakan jaringan bagian
tengah yang tipis dan lembut
yang bentuknya seperti jaring
laba-Iaba, berwarna putih karena
tidak tidak dialiri aliran darah
Sifatnya lembut, berongga-
rongga dan terletak di bawah
lapisan durameter.
c. Pia Mater (berasal dari kata pious=small=kecil dan mater=mother=ibu),
merupakan jaringan pelindung yang terletak pada lapisan paling bawah
berupa dinding tipis dan transparan (paling dekat dengan otak, sumsum
tulang belakang, dan melindungi jaringan-jaringan saraf yang lain).
Lapisan ini mengandung pembuluh darah yang mengalir di otak dan
sumsum tulang belakang. Antara pia mater dan membran arachnoid
terdapat bagian yang disebut subarachnoid space yang dipenuhi oleh
cairan cerebrospinal fluid (CSF).
2. Cairan Cerebrospinal (CSF)
Otak sangat lembut dan kenyal.
Karena sifat fisiknya tersebut otak sangat
mudah rusak, oleh karena itu perlu dilindungi
dengan sempurna. Otak manusia dilindungi
oleh cairan cerebrospinal di dalam
subarachnoid space. Cairan ini menyebabkan
otak dapat mengapung sehingga beratnya yang
sekitar 1400gram dapat berkurang menjadi 80 gram dan kondisi ini sekaligus
mengurangi tekanan pada bagian bawah otak yang dipengaruhi oleh gravitasi.
Cairan cerebrospinal ini selain mengurangi berat otak juga melindungi otak
dari goncangan yang mungkin terjadi.
B. STRUKTUR DAN FUNGSI OTAK
Otak merupakan jaringan yang paling banyak memakai energi dalam seluruh
tubuh manusia dan terutama berasal dari proses metabolisme oksidasi glukosa.
Otak mengandung hampir 98% jaringan saraf tubuh (Batticaca, 2008). Otak
dibungkus oleh tiga selaput otak (meningen) dan dilindungi oleh tulang
tengkorak. Bagian cranial pada tabung saraf membentuk tiga pembesaran
(vesikel) yang berdiferensiasi untuk membentuk otak : otak depan, otak tengah
dan otak belakang.
1. Otak Depan (proensefalon)
Terbagi menjadi dua subdivisi : telensefalon dan diensefalon.
Telensefalon merupakan awal hemisfer serebral atau serebrum dan basal
ganglia serta korpus striatum (substansi abu-abu) pada serebrum.Diensefalon
menjadi thalamus, hipotalamus dan epitalamus.
a. Otak besar (cerebrum)
Merupakan bagian terbesar otak. Fungsinya untuk mengendalikan
mental, tingkah laku, pikiran, kesadaran, kemauan, kecerdasan,
kemampuan berbicara, bahasa.
Fungsi otak besar
 Mengontrol seluruh gerakan yang disadari
 Menginterpretasi (menafsirkan) seluruh kejadian yang disadari
 Sebagai pusat daya rohaniah yang tinggi
Otak besar (cerebrum) manusia terdiri dari hemisfer cerebri yang
mempunyai 2 belahan setangkup tapi tidak simetris., yaitu hemisfer kiri
dan hemisfer kanan. Sebelah kiri mengendalikan bagian sebelah kanan
tubuh, begitu sebaliknya. Kedua hemisfer kiri dan kanan dihubungkan
oleh struktur padat yaitu corpus calosum.
Hemisfer cerebri terdiri dari korteks cerebri yang merupakan bagian
paling luar terdiri dari berbagai macam sel neuron yang secara
makroskopis tampak berwarna kelabu sehingga disebut substantia nigra.
Bagian di bawahnya (subkortikal) terdiri dari lanjutan sel neuron berupa
axon dan dendrit sehingga kumpulannnya tampak berwarna lebih putih
dan disebut substatia alba. Selain itu terdapat juga ganglia basalis. Area
terbesar dari korteks terdiri atas lekukan (sulcus) dan tonjolan (girus).
Cortex cerebralis ialah lapisan bahan abu-abu yang membentuk
permukaan setiap hemisfer otak. Di dalam cortex cerebralis inilah semua
impuls diterima dan dianalisa. Semua itu menyusun dasar pengetahuani:
otak "menyimpan" informasi, banyak di antaranya yang dapat
ditampilkan. kembali sesuai permintaan melalui suatu fenomena yang
dinamakan memory (ingatan). Di dalam cortex cerebralis inilah proses
berpikir seperti asosiasi, pertimbangan, dan diskriminasi terjadi. Dari
cortex cerebralis pula pengendalian kesadaran dan kegiatan yang
disengaja berasal.
Setiap hemisfer otak dibagi ke dalam empat belahan yang dapat
terlihat, diberi nama sesuai dengan tulang kranial yang melingkupinya.
Meskipun berbagai daerah otak bekerjasama dalam kcordinasi untuk dapat
menghasilkan perilaku, bagian cortex tertentu meinpengaruhi kategori
fungsi tertentu. Berikut ini adalah empat belahan (lobus) yang dimaksud.
1) Lobus frontalis relatif iebih besar
pada diri manusia ketimbang
organisme lainnya, terletak di
depan sulkus sentralis. Lobus ini
berisi cortex motorik yang
mengarahkan tindakan. Sisi kiri
otak mengatur sisi kanan tubuh,
sedangkan sisi kanan otak
mengatur sisi tubuh sebelah kiri. Lobus frontalis juga berisi dua daerah
yang penting untuk bicara.
2) Lobus parietalis menempati bagian atas setiap hemisfer dan terletak di
belakang lukus sentralis. Lobus ini berisi area sensorik di many impuls
dari kulit seperti rabaan, rasa sakit, dan suhu diinterpretasikan.
Determinasi jarak, ruang, dan bentuk juga terjadi di sini.
3) Lobus temporalis terletak di bawah sulkus lateralis dan melipat di
bawah hemisfer pada setiap sisinya. Lobus ini berisi area pendengaran
(auditorik) yang menerima dan menginterpreiasikan impuls yang
berasal dari telinga. Area pembauan (olfactorik) terletak di bagian
medial lobus temporalis dan distimulasi oleh impuls yang berasal dari
reseptor di dalam hidung.
4) Lobus occipitalis terletak di belakang lobus parietal dan melampaui
cerebellum. Lobus ini berisi area visual yang menginterpretasikan
impuls yang muncul dari retina mata.
b. Talamus
Talamus terdiri dari dua massa oval (lebar 1 ¼ cm dan panjang 3 ¾
cm) substansi abu-abu yang sebagian tertutup substansi putih. Masing-
masing massa menonjol ke luar untuk membentuk sisi dinding ventrikel
ketiga.
Talamus merupakan suatu struktur kompleks tempat integrasi sinyal
sensori dan memancarkannya ke struktur otak di atasnya, terutama ke
korteks cerebri.
c. Hipotalamus
Hipotalamus terletak di dinding inferior thalamus dan membentuk
dasar serta bagian bawah sisi dinding ventrikel ketiga. Hipotalamus
berperan penting dalam pengendalian aktivitas SSO yang melakukan
fungsi vegetatif penting untuk kehidupan, seperti pengaturan frekwensi
jantung, tekanan darah, suhu tubuh, keseimbangan air, selera makan,
saluran pencernaan dan aktivitas seksual.
Hipotalamus juga berperan sebagai pusat otak untuk emosi seperti
kesenangan, nyeri, kegembiraan dan kemarahan. Hipotalamus
memproduksi hormon yang mengatur pelepasan atau inhibisi hormon
kelenjar hipofise sehingga mempengaruhi keseluruhan sistem endokrin.

2. Otak tengah (Mesencephalon)


Merupakan bagian otak pendek dan terkontriksi yang menghubungkan
pons dan serebelum dengan serebrum dan berfungsi sebagai jalur penghantar
dan pusat refleks. Mengatur gerak refleks mata dan mengontrol pendengaran.
Otak tengah, pons dan medulla oblongata disebut sebagai batang otak.

3. Otak belakang (Rhombencephalon)


Terbagi menjadi dua subdivisi : metensefalon dan mielensefalon.
Metensefalon berubah menjadi batang otak (pons) dan serebelum.
Mielensefalon menjadi medulla oblongata.
a. Cerebelum (otak kecil)
Cerebellum (otak kecil) menempati bagian belakang batang otak,
melekat pada otak tengah, dan berfungsi untuk mengontrol gerakan
koordinasi otot-otot dan keseimbangan atau mengkoordinasikan gerakan.
Nuklei pusat motorik somatik di otak tengah mengatur gerakan waktu
berjalan, postur tubuh, gerak kepala dan bola mata.
Terletak di sisi inferior pons dan merupakan bagian terbesar kedua
otak. Terdiri dari bagian sentral terkontriksi, vermis dan dua massa lateral,
hemisfer serebelar. Serebelum bertanggung jawab untuk mengkoordinasi
dan mengendalikan ketepatan gerakan otot dengan baik. Bagian ini
memastikan bahwa gerakan yang dicetuskan di suatu tempat di SSP
berlangsung dengan halus bukannya mendadak dan tidak terkordinasi.
Serebelum juga berfungsi untuk mempertahankan postur.
Serebelum membandingkan informasi yg diterima dari:
 pusat pengontrolan yg lebih tinggi ttg apa yg sebaiknya otot lakukan
 sistem saraf perifer ttg apa yg otot lakukan
 memberi sinyal umpan balik untuk mengoreksi gerakan ® dikirim ke
serebrum mll thalamus ® gerakan yg lebih halus, cepat, terkoordinasi,
& terampil; mempertahankan posisi & keseimbangan

4 fungsi serebelum :

1) Menerima perintah gerakan terencana bds informasi dr korteks


motorik & ganglia basal mll nukleus di Pons
2) Menerima gerakan nyata
 dari reseptor propriosepsi mll traktus spinoserebellar anterior &
posterior
 dari reseptor vestibular di telinga mll traktus vestibulocerebellar
 dari mata
3) Membandingkan sinyal umum (perintah untuk bergerak) dgn
informasi sensorik (gerakan nyata)
4) Mengirimkan umpan balik berupa sinyak korektif ke nukleus di batang
otak & korteks motorik mll thalamus
b. Medulla oblongata
Panjangnya sekitar 2,5 cm dan menjulur dari pons sampai medulla
spinalis dan terus memanjang. Bagian ini berakhir pada area foramen
magnum tengkoral. Pusat medulla adalah nuclei yang berperan dalam
pengendalian fungsi seperti frekwensi jantung, tekanan darah, pernapasan,
batuk, menelan dan muntah. Nuclei yang merupakan asal saraf cranial IX,
X, XI dan XII terletak di dalam medulla.
c. Pons varoli
Hampir semuanya terdiri dari substansi putih. Pons menghubungkan
medulla yang panjang dengan berbagai bagian otak melalui pedunkulus
serebral. Pusat respirasi terletak dalam pons dan mengatur frekwensi dan
kedalaman pernapasan. Nuclei saraf cranial V, VI dan VII terletak dalam
pons, yang juga menerima informasi dari saraf cranial VIII
4. Batang otak
Fungsi dari batang otak yang utama adalah sebagai pengatur pusat
pernafasan dan pengatur gerakan refleks dari tubuh. Struktur batang otak
berkaitan dengan fungsi vital somatik, otonomik, dan refleks yang merupakan
fungsi vegetatif agar manusia dapat bertahan hidup dan memelihara
kehidupannya. Pusat pengawasan sistem respirasi, kardiovaskular dan
pencernaan terletak di medulla, bagian otak yang paling primitif. Pons
bertugas untuk mengatur inhibisi pusat pernapasan, pons dan cerebellum
bersama-sama mengatur gerakan motorik. Nuklei retikular di pons dan
medulla merupakan pusat pengatur tidur dan eksitasi struktur otak besar di
atasnya.
Batang otak terdiri dari:
a. Diesenfalon yaitu bagian otak paling atas terdapat diantara serebelum
dengan mesenfalon
b. Mesensefalon yaitu bagian otak yang terletak diantara pons varoli dan
hemisfer serebri
 Pons varoli terletak didepan serebelum diantara otak tengah dan medula
oblongata. Fungsi pons yaitu menyampaikan sinyal dari serebrum ke
serebelum
c. Medula oblongata merupakan bagian otak paling bawah yang
menghubungkan pons varoli dengan medula spinalis, mengendalikan
denyut jantung , kecepatan bernafas dan aliran darah dalam pembuluh

C. SUMSUM TULANG BELAKANG (SPINAL CORD/MEDULLA


SPINALIS)
Medula spinalis dan batang otak membentuk struktur kontinu yang keluar
dari hemisfer serebral dan bertugas sebagai penghubung otak dan saraf perifer.
Panjangnya rata-rata 45 cm dan menipis pada jari-jari. Fungsi medula spinalis
sebagai pusat saraf mengintegrasikan sinyal sensoris yang datang mengaktifkan
keluaran motorik secara langsung tanpa campur tangan otak (fungsi ini terlihat
pada kerja refleks spinal, untuk melindungi tubuh dari bahaya dan menjaga
pemeliharaan tubuh) dan sebagai pusat perantara antara susunan saraf tepi dan
otak (susunan saraf pusat), semua komando motorik volunter dari otak ke otot-
otot tubuh yang dikomunikasikan terlebih dahulu pada pusat motorik spinal. Pusat
motorik spinal akan memproses sinyal sebagaimana mestinya sebelum
mengirimkannya ke otot. Sinyal sensoris dari reseptor perifer ke pusat otak harus
terlebih dahulu dikomunikasikan ke pusat sensorik di medula spinalis. Medula
spinalis berfungsi untuk mengadakan komunikasi antara otak dan semua bagian
tubuh serta berperan dalam gerak refleks, denyut jantung, pengatur tekanan darah,
pernafasan, menelan, muntah dan berisi pusat pengontrolan yang penting (Setiadi,
2007).
Sumsum tulang belakang berbentuk silindris dengan ketebalan kira-kira
seukuran jari kelingking manusia dewasa. Fungsi utama dari sumsum tulang
belakang adalah mendistribusikan perintah saraf-saraf motorik ke organ-organ
gerak (efektor) seperti kelenjar-kelenjar endokrin dan otot, serta mengumpulkan
informasi-informasi somatosensoris yang akan dikirim ke otak. Sumsum tulang
belakang juga memiliki beberapa fungsi saraf autonomik dan mengontrol
gerakan-gerakan refleks.
Sumsum tulang belakang dilindungi oleh mas-mas tulang belakang yang
terdiri dari 31 mas dan terbagi atas bagian-bagian berikut (lihat gambar 4.21)
1. Cervical (leher), terdiri dari 8 mas tulang
2. Thoracic (dada), terdiri dari 12 mas tulang
3. Lumbar (punggung bawah), terdiri dari 5 mas
4. Sacral (panggul), terdiri dari 5 ruas tulang
5. Coccygeal (ekor), terdiri dari 1 mas tulang

Sumsum tulang belakang terletak di tengah rongga (spinal foramen) mas-mas


tulang belakang. Panjang sumsum tulang belakang kira-kira hanya 2/3 panjang
mas-mas tulang belakang dan 1/3 bagian yang lain diisi oleh akar saraf-saraf
tulang belakang yang terdiri dari cauda equina (ekor utamalekor "ibu").

1. Fungsi Medulla Spinalis


Medulla spinalis mengendalikan berbagai aktivitas refleks dalam
tubuh. Bagian ini mentransmisi impuls ke dan dari otak melalui traktus
asenden dan desenden.
Fungsi sumsum tulang belakang dapat dibagi dalam tiga kelompok,
yaitu :
a. Aktifitas refleks, yang melibatkan integrasi dan transfer pesan-pesan yang
memasuki sumsum tulang belakang, sehingga memungkinkan impuls
sensorik (afferent) masuk dan pesan motorik (efferent) meninggalkan
sumsum tulang belakang tanpa melibatkan otak.
b. Konduksi impuls sensorik dari saraf afferen ke atas melalui tractus naik
menuju otak.
c. Konduksi impuls motorik (efferent) dari otak turun melalui tractus ke
saraf-saraf yang menginervasi otot atau kelenjar.

Jalur reflek melalui sumsum tulang belakang biasanya melibatkan tiga


neuron atau lebih seperti berikut :

a. Neuron sensoris yang permulaannya pada suatu receptor dan serat


sarafnya dalam nervus yang mengarah ke sumsum.
b. Satu neuron sentral atau lebih yang keseluruhannya ada di dalam sumsum.
c. Neuron motoris yang menerima impuls dari neuron sentral, kemudian
membawanya melalui sepanjang axon suatu saraf menuju otot atau
kelenjar yang disebut efektor.
2. Struktur Umum
Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih.
Walaupun diameter medulla spinalis bervariasi, diameter struktur ini biasanya
sekitar ukuran jari kelingking. Panjang rata-rata 42 cm. Dua pembesaran,
pembesaran lumbal dan serviks menandai sisi keluar saraf spinal besar yang
mensuplai lengan dan tungkai. Tiga puluh satu pasang (31) saraf spinal keluar
dari area urutan korda melalui foramina intervertebral.
3. Struktur Internal
Terdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi
putih. Kanal sentral berukuran kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu
bentuknya seperti huruf H. Batang atas dan bawah huruf H disebut tanduk
atau kolumna dan mengandung badan sel, dendrite asosiasi dan neuron eferen
serta akson tidak termielinisasi. Tanduk dorsal adalah batang vertical atas
substansi abu-abu. Tanduk ventral adalah batang vertical bawah. Tanduk
lateral adalah protrusi di antara tanduk posterior dan anterior pada area toraks
dan lumbal sistem saraf perifer. Komisura abu-abu menghubungkan substansi
abu-abu di sisi kiri dan kanan medulla spinalis. Setiap saraf spinal memiliki
satu radiks dorsal dan satu radiks ventral.
4. Traktus Spinal
Substansi putih korda yang terdiri dari akson termielinisasi, dibagi
menjadi funikulus anterior,posterior dan lateral. Dalam funikulus terdapat
fasiukulu atau traktus. Traktus diberi nama sesuai dengan lokasi, asal dan
tujuannya.
Terdapat 31 pasang saraf spinal yang melalui medula spinalis nervus
campuran yg berisi akson sensorik & motorik; berjalan di kolumna spinal
Semua akson sensorik masuk ke medula spinalis melalui ganglion akar
dorsal.
 Traktus spinotalamikus lateral menghantarkan impuls modalitas nyeri &
suhu
 Traktus spinotalamikus anterior menghantarkan impuls modalitas geli,
gatal, sentuhan, & tekanan
 Traktus lemniscus medialis-kolumna posterior menghantarkan impuls yg
membedakan 2 titik, stereognosis, propriosepsi, membedakan berat, &
sensasi getaran
Semua akson motorik keluar dari medula spinalis melalui akar ventral

JALUR PIRAMIDAL/LANGSUNG (melalui piramid medula oblongata;


langsung dari korteks motorik)

 Traktus kortikospinal lateral mengontrol ketepatan kontraksi otot otot di


ujung ekstermitas
 Traktus kortikospinal anterior mengkoordinasi gerakan rangka aksial
dengan mengontrol kontraksi otot di leher & lengan
 Traktus kortikobulbar mengontrol gerakan volunter kepala & leher

JALUR EKSTRAPIRAMIDAL/ TAK LANGSUNG (sirkuit polisinaps di


ganglia basal, thalamus, & serebelum)

 Traktus vestibulospinal (mulai dr nukleus vestibular) mengatur tonus otot


dalam berepons tarhadap gerakan kepala; berperan dlm keseimbangan
 Traktus tektospinal (mulai dr kolikulus superior) mengontrol gerakan
kepala dalam berespons terhadap rangsang visual

Interneuron menghubungkan saraf sensorik dengan saraf motorik refleks.


Kejut lutut adalah contoh refleks tulang belakang. Jalur saraf bagi refleks ini
meliputi neuron sensoris yang reseptornya ada di dalam tendo tepat di bawah
lutut, serat saraf sensorisnya ada di dalam nervus yang memanjang sampai
sumsum tulang belakang, neuron sentral di dalam bagian sumsum bagian
bawah, dan neuron motoris yang mengirim impuls melalui nervus dari
sumsum ke efektor yang berupa m.quadriceps femoris (otot paha yang
menendang).
DAFTAR PUSTAKA

http://staff.ui.ac.id/system/files/users/kuntarti/material/anatomisaraf.pdf

http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/sistem_persyarafan1.pdf

https://diaharrazy.files.wordpress.com/2010/12/sistem-saraf.pdf

http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2013/11/ANATOMI-FISIOLOGI-SISTEM-
SARAF.pdf

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/SARAF.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/51026/4/Chapter%20II.pdf

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_faal/bab4_anatomi_sistem_s
araf_pusat.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/197710132005012-
EUIS_HERYATI/DIKTAT_KULIAHx.pdf

Anda mungkin juga menyukai