Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi juga


merupakan karunia Tuhan, oleh karenanya perlu diperlihatkan dan ditingkatkan
kualitasnya. Faktor perilaku dan lingkungan mempunyai peranan yang sangat
penting dalam peningkatan kualitas kesehatan dan merupakan pilar-pilar utama
dalam pencapaian Indonesia Sehat.
Diperkirakan waktu yang akan datang akan terdapat 2 wajah pola penyakit
di Indonesia yaitu penyakit infeksi yang memang akan terus ada dan penyakit-
penyakit non infeksi yang disebabkan oleh "non-living organism" atau "non-living
contaminant" seperti zat-zat kimia, debu, panas, logam-logam berat, tekanan
mental, perilaku hidup tak sehat dan lain-lain. Penyakit-penyakit tersebut antara
lain berupa pneumokoniosis, kanker, gangguan kardiovaskuler, keracunan zat-zat
kimia/logam berat, ketulian akibat bising, kecelakaan akibat kerja dan lain-lain.
Sejalan dengan era industrialisasi, penyakit non infeksi, termasuk penyakit yang
berhubungan dengan pekerjaan dan penyakit akibat kerja akan meningkat
sehingga perlu upaya antisipasi secara tepat waktu dan dapat mencapai seluruh
sasaran.
UU No. 14 Th 196 tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga
kerja yang memuat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan,
pemeliharaan moral kerja saat perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia
dan moral agama dan pemerintah membina perlindungan kerja yang mencakup
norma kesehatan dan hygine persh, norma keselamatan kerja, norma kerja dan
pemberian ganti rugi, perawatan, rehabilitasi dalam kecelakaan kerja,
menekankan perawat sebagai tenaga kesehatan untuk melaksanakan tugas
mengenai kesehatan pekerja dengan baik. Permasalahan tentang keselamatan
dan kesehatan kerja tidak dapat dipisahkan dari permasalahan dari dunia industri,
karena keselamatan dan kesehatan kerja berkaitan erat dengan peningkatan
produksi dan produktivitas. Seharusnya secara otomatis perancang-perancang
ISO memasukkan keselamatan dan kesehatan pekerja ke dalam masalah-
masalah lingkungan. Alasan yang mungkin mengeluarkan masalah keselamatan
dan kesehatan pekerja dari masalah lingkungan karena otoritas masalah
keselamatan dan kesehatan pekerja berada di bawah Departemen Tenaga Kerja.
Perawat yang bekerja di perusahaan selain mempunyai pengetahuan dasar
keperawatan, ia juga mempunyai aspek-aspek khusus dalam tugas mereka.
Karena itu dikembangkan spesialisasi perawatan yang disebut dengan perawatan
kesehatan kerja (occupational health nursing-). Perawatan yang bekerja di
perusahaan selain harus mahir dalam perawatan, ia juga harus mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang penyakit-penyakit akibat kerja, mengetahui
caracara pencegahan, diagnosis dini dan usaha-usaha lain dalam memberantas
penyakit akibat kerja. ia juga harus mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan
hubungan kerja yang kurang baik, berkurangnya gairah kerja, serta hal-ha1 lain.
Tugas utama atau pekerjaan utama seorang perawat di perusahaan adalah
melakukan promosi kesehatan dan keselamatan kerja. Berikut ini akan dibahas
mengenai peranan keperawatan kesehatan kerja. Dari latar belakang yang tel;ah
dijelaskan diatas menjadi alasan kami untuk membahas dan memahami konsep
dari ksesehatan kerja dalam area keperawatan komunitas.

Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengerti dan memahami konsep dari kesehatan kerja dalam area keperawatan
komunitas.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah:
a. Menjelaskan tentang definisi perawatan kesehatan kerja.
b. Menjelaskan bahaya ditempat kerja.
c. Menjelaskan praktik perawatan kesehatan kerja.
d. Menjelaskan isu praktik perawatan kesehatan kerja.
e. Menjelaskan analisis perkembangan perawatan kesehatan kerja.

Anda mungkin juga menyukai