128 Perawatan Pulpa Gigi [Eadedomti)
merupakan sumber terjadinya infeksi ulang. Jadi dalam hal ini,
fungsi irigasi amat penting untuk menghilangkan debris atau
some layer
Kegunaan lrigasi
Irigasi dapat digunakan untuk:
1. Melarutkan debris terutama organik dan anorganik yang ada
dalam kanal dan daerah yang tersembunyi karenadaerah ini
dapat merupakan tempat bakteri berkembang biak.
2. Mendesinfeksi saluran akar.
3. Membersihkan serpihan dentin sehingga mencegah blokade
saluran akar.
4. Sebagai alat pelicin instrumen yang dimasukkan ke saluran
akar.
5, Sebagai bahan pemutih bagian koronal dan radiks.
Sebagian besar bahan irigasi memenuhi sebagian syarat di
atas, tetapi kadang-kadang bahan irigasi ini dapat menyebabkan,
iritasi pada jaringan periapeks.
Bahan Irigasi
Naoc!}
Merupakan bahan yang dapat melarutkan jaringan vital /nonvital
dan juga merupakan bahan desinfeksi. Pelarutan ini merupakan
efek dari NaOCl terhadap jaringan vital jika konsentrasinya 1%
atau lebih. Juga dapat menghancurkan nanah atau jaringan nek-
rotis. Pada konsentrasi 0,5%, kontak NaOCl terhadap jaringan
vital ditiadakan atau dilarutkan oleh sirkulasi darah schingga
efeknya terhadap jaringan vital tidak ditemukan. Konsentrasi
NaOCl yang biasa digunakan berkisar antara (),5-5,24%.
NaOCl haras disimpan di tempat yang gelap dan dingin,
kalau tidak, akan menjadi rusak.4,0,
Merupakan cairan asam lemah H,O, 5% dengan pH 5. Pada
kedokteran gigi digunakan yang persentasenya 3-5%. H,O, ini
amat beracun terhadap sel, bereaksi dengan gugus SH. Melalui
kontak dengan enzim katalase dan gluthation-peroxidase, H,O,
tersebut melepaskan On yang menghasilkan buih bila berkontak
dengan jaringan vital, darah, atau nanah. Pada irigasi saluran
akar, pembentukan buih ini dapat membersihkan sisa- jaringan
dan sisa dentin, Dengan terlepasnya On, bakteri anaerob akan
dihancurkan. Proses pelarutan jaringan lebih sedikit dari
NaOCl.
lrigasi Berselang
Irigasi berselang antara NaOC! 5,25% dengan H,O, 3% pertama
kali dilakukan Grossman (1943). Irigasi berselang dapat meng-
hilangkan efek On dan juga meningkatkan efek bakterisida dari
bahan irigasi.
Trigasi terakhir harus selalu dilakukan dengan NaOCl karena
On yang terlepas dapat menyebabkan tekanan yang membesar
pada saluran akar yang tertutup dan pembengkakan serta rasa
sakit.
Chelation
Bahan ini dapat mengikat ion Ca dari dentin, dengan demikian
akan melunakkan dentin pada saluran akar yang sempit sehingga
mempermudah preparasi.
Chelator yang paling terkenal adalah EDTA, diperkenalkan
oleh Nygand Ostby (1957). Namun pada akar yang sempit, efek
ETDA ini juga kecil terhadap Ca dentin. Untuk meningkatkan
efek ETDA dalam pemakaiannya dapat digabung dengan NaOCl.
Chelator digunakan dulu sampai foramen fisiologikum ter-
larut. Penempatan EDTA di bawah tambalan sementara jugabukan tanpa masalah. Dengan sering mengirigasi menggunakan.
chelator, smear layer dapat dikurangi dari saluran akar sehingga
pengisian hermetis yang lebih baik dapat diperoleh.
Contoh chelator adalah:
- EDTA, pH 7,3, yang jika berkontak dengan tulang, dapat
merusak seperti halnya dengan dentin.
~ RC-preparasi.
15% EDTA ~ berbuth, Biasa digabung dengan NaOCl
* Calcinase
* Glyde
" Decal
* Largal ultra
* Salvizol
* File-Eze.
Bahan irigasi yang lain:
Solvidont
Alkohol
Physiologie Kochsalziosung
Zitronen saure (40-50%)
Jod-Jodkali 2%
ChEM, efek sitotoksisnya lebih tinggi dari efek bakteri.
Klorheksidin.
ee ee
KOMPLIKASI YANG TERJADI SAAT-
PREPARASI SALURAN AKAR
Walaupun telah dilakukan perawatan saluran akar dengan hati-
hati, masih sering ditemukan hambatan yang kadang-kadang
dapat menggagalkan perawatan endodonti tersebut. Di bawah
ini komplikasi yang dapat terjadi:
1. Reaksi anestesi lokal tidak cukup
Anestesi dapat diulang atau digunakan bahan anestesi lain.
Kalau pulpa terbuka, dapat dilakukan anestesi ke jaringan
pulpa secara langsung. Jika ini juga tidak berhasil, lakukan
dengan pemberian bahan devitalisasi ke saluran akar.
2. Sisa pulpa yang masih vital tertinggal di dalam saluran akar
setelah dilakukan ektirpasi, mungkin karena panjang kerjanya