Anda di halaman 1dari 10

LATAR BELAKANG

Hewan pemamah biak (Ordo Artiodactyla atau hewan berkuku genap, terutama dari
subordo Ruminantia) adalah sekumpulan hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang mencerna
makanannya dalam dua langkah: pertama dengan menelan bahan mentah, kemudian
mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna dari perutnya dan mengunyahnya lagi.
Lambung hewan-hewan ini tidak hanya memiliki satu ruang (monogastrik) tetapi lebih dari satu
ruang (poligastrik, harafiah: berperut banyak).

Domba merupakan ternak ruminansia kecil yang dalam pemeliharaan tidak begitu sulit,
hal ini disebabkan karena ternak domba badannya relatif kecil dan cepat dewasa sehingga secara
otomatis cukup menguntungkan karena dapat menghasilkan wol dan daging.Domba sudah sejak
lama diternakan oleh manusia. Semua jenis domba memiliki beberapa karakteristik yang sama.
Adapun klasifikasi domba tersebut yaitu : Kingdom : Animalia, Filum : Chordata, Kelas :
Mamalia, Ordo: Artiodactyla, Family : Caprae, Sub-family : Caprinae, Genus : Ovis aries,
Spesies : Ovis mouffon ( domba mouffon ), Ovis orientalis, Ovis vignei ( domba Uial ), Ovis
canadensis ( domba bighorn ).
TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pencernaan Domba


Perkembangan sistem pencernaan pada domba mengalami tiga fase perubahan. Fase
pertama, pada waktu domba dilahirkan sampai dengan umur tiga minggu yang disebut non
ruminansia karena pada tahapan ini fungsi sistem pencernaan sama dengan pencernaan mamalia
lain. Fase kedua mulai dari umur 3-8 minggu disebut fase transisi yaitu perubahan dari tahap non
ruminansia menjadi ruminansia yang ditandai dengan perkembangan rumen.Tahap ketiga fase
ruminan dewasa yaitu setelah umur domba lebih dari delapan minggu.(Iis , 2006)

Saluran Pencernaan (tractus digestifus)


Domba merupakan jenis ternak ruminansia kecil termasuk hewan mamalia atau menyusui
anaknya. Domba memiliki saluran pencernaan (tractus digestifus) yang unik dan komplek pada
bagian lambungnya, dimana dibagi atas empat bagian yaitu rumen, retikulum, omasum dan
abomasum.
Secara normal domba memiliki saluran pencernaan mulai dari mulut, esophagus,
lambung (rumen, reticulum, omasum, dan abomasum), usus halus (duodenum, jejenum, dan
ileum), dan usus besar (sekum, kolon dan rectum). (Iis , 2006)
1. Mulut
Pencernaan di mulut pertama kali di lakukan oleh gigi molar dilanjutkan oleh mastikasi
dan diteruskan ke pencernaan mekanis. Di dalam mulut terdapat saliva yang membantu
proses penelanan sebagai pelumas dan lidah yang mengatur letak makanan selama di dalam
mulut.
2. Esofagus
Esofagus merupakan suatu saluran yang terdiri dari otot berwarna merah yang dilapisi
oleh selaput lendir, menghubungkan faring dengan lambung.
3. Lambung
Lambung ruminansia terdiri dari rumen atau perut, reticulum (sarang madu), omasum
(perut buku) dan abomasum.
a. Rumen
Rumen merupakan bagian terbesar dibandingkan dari bagian-bagian lain dari
lambung karena berfungsi menampung bahan makanan yang voluminous, yang akan
mengalami pencernaan fermentatif. Rumen dapat dibagi dalam dua kantong yaitu
kantong dorsal dan kantong ventral yang dipisahkan oleh cranial groove.
b. Retikulum
Rumen dan retikulum kurang jelas pemisahannya, oleh karena itu partikel
makanan dapat lewat secara bebas dari rumen ke reticulum dan sebaliknya.Bagian
dalam dinding reticulum memperlihatkan bentuk seperti sarang lebah.Retikulum dapat
menahan makanan kasar, benda asing yang terikut dalam bahan makanan, seperti paku
atau kawat yang dapat menjadi masalah bagi kesehatan hewan yang bersangkutan.
c. Omasum
Omasum terletak disebelah kanan rumino-retikulum. Omasum disebut perut buku,
karena di dalamnya tersusun oleh sejumlah lembaran-lembaran jaringan yang disebut
leaves (lipatan). Adanya bentuk-bentuk lembaran dalam omasum berfungsi untuk
mencegah masuknya partikel besar dari bahan makanan ke dalam orifisium omasal, dan
mengurangi ukuran partikel dari bahan yang melintas pada omasum.
d. Abomasum
Abomasum disebut pula perut sejati atau perut kelenjar karena menghasilkan HCl
dan pepsinogen.Terletak sebelah kanan rumen yang menghubungkan omasum ke usus
kecil.Pada abomasum terdapat lipatan-lipatan yang memperluas permukaan.Jumlah
lipatan abomasum pada ternak kambing, domba dan sapi berbeda.Jumlah lipatan pada
domba 17.
4. Usus Halus
Usus halus terbagi atas 3 bagian, yaitu: duodenum, jejenum, dan ileum. Duodenum
merupakan bagian yang pertama dari usus halus.Jejenum dengan jelas dapat dipisahkan
dengan duodenum.Jejenum bermula dari kira-kira pada posisi dimana mesenteri mulai
kelihatan memanjang (pada duodenum mesenterinya pendek).Ileummerupakan bagian yang
berhubungan dengan sekum dan kolon pada ruminansia. Panjang usus halus domba 22,2 m.
Pergerakan usus berfungsi untuk mendorong ingesta melaju ke dalam saluran
pencernaan, membuat kontak dengan dinding usus dan vili agar terjadi penyerapan, dan
membantu sirkulasi darah dan limfa.
5. Usus Besar
Usus besar mempunyai selaput lendir relative lebih tebal, tidak memiliki villi, lebih
banyak sel mangkok dari pada usus halus. Sebagian besar air diserapoleh selaput mukosa
usus besar dan pada usus besar ini dikeluarkan lendir yang berfungsi sebagai pelicin, pada
ruminansia, usus besar terdiri atas sekum, kolon, dan rektum..
a. Sekum dan kolon
Sekum merupakan suatu kantung buntu dan kolon yang terdiri atas bagian yang
unik, mendatar dan turun. Bagian yang turun akan berakhir direktum dan anus. Usus
buntuk bersama kolon berfungsi sebagai tempat fermentasi selulosa dan karbohidrat
lainnya yang tidak terfermentasi di dalam rumen, pada ruminansia alat pencernaan itu
jauh lebih besar.
b. Rektum
Rektum sebagai saluran pendek, terdiri dari garis otot polos dengan membrane
mukosa dan mempunyai lapisan serosa pada interior dan berakhir pada anus dan
dubur.Rektum berfungsi untuk menyimpan feses selama menunggu saat yang tepat
untuk dikeluarkan.
PEMBAHASAN

Domba termasuk jenis hewan herbivora (pemakan rumput/hijauan) disebut hewan


memamah biak (ruminansia). Sistem pencernaan makanan pada hewan ini lebih panjang dan
kompleks. Makanan hewan ini banyak mengandung selulosa yang sulit dicerna oleh hewan pada
umumnya sehingga sistem pencernaannya berbeda dengan sistem pencernaan hewan lain.(iis,
2006)
Perbedaan sistem pencernaan makanan pada hewan ruminansia, tampak pada struktur
gigi, yaitu terdapat geraham belakang (molar) yang besar, berfungsi untuk mengunyah
rerumputan yang sulit dicerna. Di samping itu, pada hewan ruminansia terdapat modifikasi
lambung yang dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu: rumen (perut besar), retikulum (perut jala),
omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam).
Dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya.Kapasitas
rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasums 7-8%.Pembagian ini terlihat dari
bentuk gentingan pada saat otot spingter berkontraksi.Abomasum merupakan lambung yang
sesungguhnya pada hewan ruminansia.(Suganda, 2011)
Pada domba, proses pencernaan terjadi dua kali, yaitu pada lambung dan sekum
keduanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.Adanya bakteri selulotik pada lambung
hewan memamah biak merupakan bentuk simbiosis mutualisme yang dapat menghasilkan
vitamin B serta asam amino. Di samping itu, bakteri ini dapat ,menghasilkan gas metan (CH4),
sehingga dapat dipakai dalam pembuatan biogas sebagai sumber energy alternative.( Iis, 2006)
Pada praktikum Nutrisi Ternak Ruminansia kali ini membahas khusus mengenai rumen
dan usus pada ternak domba.

Rumen
Rumen merupakan bagian saluran pencernaan vital pada ternak ruminansia.Pada rumen
terjadi pencernaan secara fermentatif dan pencernaan secara hidrolitik.Pencernaan fermentatif
membutuhkan bantuan mikroba dalam mencerna pakan terutama pakan dengan kandungan
selulosa dan hemiselulosa yang tinggi.Sedangkan pencernaan hidrolitik membutuhkan bantuan
enzim dalam mencerna pakan.Rumen terletak di rongga abdominal bagian kiri.Rumen sering
disebut juga dengan perut beludru.Hal tersebut dikarenakan pada permukaan rumen terdapat
papilla dan papillae. Sedangkan substrat pakan yang dimakan akan mengendap dibagian ventral.
Pada retikulum dan rumen terjadi pencernaan secara fermentatif, karena pada bagian tersebut
terdapat bermilyaran mikroba.Letak rumen berada di sebelah kiri rongga perut.Bagian dalam
permukannya dilapisi papillayang berguna memperluas permukaan untuk absorbsi VFA.Rumen
terdiri dari 4 kantong (saccus) dan terbagi menjadi 4 zona. Kondisi di dalam rumen yaitu
temperature 39-40oC; pH 6,7 - 7,0; BJ 1,022-1,055; gas CO2, CH4, N2, O2, H2, H2S; BK isi rumen
10-15%; mikroba bakteri, protozoa, jamur; kondisi anaerob. (Perpustakaan cyber, 2013)
Fungsi rumen:
a. Tempat fermentasi oleh mikroba rumen
b. Absorbsi : VFA, amonia
c. Lokasi mixing
d. Menyimpan bahan makanan→ fermentasi
Pembagian zona dalam rumen:
a. Zona gas : CO2, CH4, H2, H2S, N2, O2
b. Zona apung (pad zone) : Ingesta yang mengapung (ingesta baru dan mudah dicerna)
c. Zona cairan (intermediate zone) : cairan dan absorbsi metabolit yang terlarut dalam cairan,
banyak mikrobianya.
d. Zona endapan (high density zone) : ingesta tidak dapat dicerna dan benda-benda asing

Retikulum
Retikulum sering disebut sebagai perut jala atau hardware stomach.Fungsi retikulum
adalah sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi rumen. Retikulum berbatasan
langsung dengan rumen, akan tetapi diantara keduanya tidak ada dinding penyekat. Pembatas
diantara retikulum dan rumen yaitu hanya berupa lipatan, sehingga partikel pakan menjadi
tercampur.Secara fisik tidak terpisahkan dari rumen, terdapat lipatan-lipatan esophagus yang
merupakan jaringan yang langsung dari esophagus ke omasum, permukaan dalam terdapat
papilla berbrntuk sarang laba-laba (honey comb) perut jala. (Suganda, 2011)
Fungsi retikulum:
a. Tempat fermentasi
b. Membantu proses ruminasi
c. Mengatur arus ingesta ke omasum
d. Absorpsi hasil fermentasi
e. Tempat berkumpulnya benda-benda asing hasil ikutan pakan

Omasum
Omasum sering juga disebut dengan perut buku, karena permukaannya berbuku-buku.pH
omasum berkisar antara 5,2 sampai 6,5. Antara omasum dan abomasum terdapat lubang yang
disebut omaso abomasal orifice.Letak omasum di sebelah kanan(retikulum) garis median
(disebelah rusuk 7-11), berbentuk ellips permukaan dalam berbentuk laminae.Perut buku pada
lamina terdapat papilla untuk absorbsi.(Suganda, 2011)
Fungsi omasum:
a. grinder
b. filtering
c. fermentasi
d. absorpsi

Abomasum
Abomasum sering juga disebut dengan perut sejati.Fungsi omaso abomasal orifice adalah
untuk mencegah digesta yang ada di abomasum kembali ke omasum.pH pada abomasum asam
yaitu berkisar antara 2 sampai 4,1. Abomasum terletak dibagian kanan bawah dan jika kondisi
tiba-tiba menjadi sangat asam, maka abomasum dapat berpindah kesebelah kiri.Permukaan
abomasum dilapisi oleh mukosa dan mukosa ini berfungsi untuk melindungi dinding sel tercerna
oleh enzim yang dihasilkan oleh abomasum.Sel-sel mukosa menghasilkan pepsinogen dan sel
parietal menghasilkan HCl. Pepsinogen bereaksi dengan HCl membentuk pepsin.Pada saat
terbentuk pepsin reaksi terus berjalan secara otokatalitik.Letak abomasum berada di dasar perut
(kanan bawah), bentuk memanjang, bagian dalam terdapat tonjolan(fold)untuk absorpsi. Terdiri
3 bagian, yaitu: kardia untuk sekresi mucus;fundika untuk sekresipepsinogen, renin, HCl, mucus;
Pilorikauntuk sekresi mucus.(Iis, 2006)
Fungsi abomasum:
a. tempat permulaan pencernaan enzimatis (perut sejati) → pencernaan protein
b. mengatur arus digesta dari abomasum ke duodenum
Secara sederhana proses pencernaan di dalam lambung domba terjadi proses pencernaan
fermentative oleh mikrobia yang terjadi di rumen, reticulum, dan omasum. Lalu juga terjadi
proses pencernaan enzimatis dibantu oleh enzim pencernaan yang terjadi di abomasum.
Keuntungan proses pencernaan fermentative adalah dapat makan cepat dan menampung
pakan banyak, dapat mencerna pakan kasar : sumber energi (VFA), dapat menggunakan NPN :
sumber protein. Kerugian proses pencernaan fermentative adalah banyak energi terbuang sebagai
gas metan dan protein nilai hayati tinggi didegradasi menjadi ammonia.

Usus Halus (Intestinum Tenue)


Fungsinya yaitu melakukan pencernaan enzimatis dan absorpsi.Kedalam usus halus
masuk 4 sekresi yaitu cairan duodenum: alkalis, fosfor, buffer; cairan empedu: dihasilkan hati, K
dan Na (mengemulsikan lemak), mengaktifkan lipase pankreas, zat warna; cairan pankreas: ion
bikarbinat untuk menetralisir asam lambung dan cairan usus.

Usus Besar (Large Intestinum)


Sekum dan kolon berbentuk tabung berstruktur sederhana dan kondisinya seperti
rumen.Berfungsi sebagai tempat fermentasi oleh mikroba, absorpsi VFA dan air di
kolon.Konsentrasi VFA pada sekum 7 mM dan kolon 60 mM, sementara pada rumen 100-150
mM. Proses akhir dari sistem pencernaan domba yaitu berakhir di rektum merupakan saluran
pendek, terdiri dari garis otot polos dengan membrane mukosa dan mempunyai lapisan serosa
pada interior dan berakhir pada anus dan dubur. Rektum berfungsi untuk menyimpan feses
selama menunggu saat yang tepat untuk dikeluarkan.
KESIMPULAN

1. Domba merupakan hewan ruminansia. Pada hewan ruminansia terdapat modifikasi


lambung yang dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu: rumen (perut besar), retikulum (perut
jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam).
2. Secara sederhana proses pencernaan di dalam lambung domba terjadi proses pencernaan
fermentative oleh mikrobia yang terjadi di rumen, reticulum, dan omasum. Lalu juga
terjadi proses pencernaan enzimatis dibantu oleh enzim pencernaan yang terjadi di
abomasum. Pada usus halus terjadi pencernaan secara enzimatis dan absorpsi zat nutrisi.
Sedangkan pada usus besar sebagai tempat fermentasi oleh mikroba, absorpsi VFA dan
air di kolon.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.Id/bitstream/123456789/22350/4/Chapter%20II.pdf. Diakses 25 Juni


2018 pukul 12:00 WIB
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25497/3/Chapter%20II.pdf. Diakses 25 juni
2018pukul 12:00WIB
Iis Istidamah. 2006. Studi Perbandingan Fisio Anatomi Saluran Pencernaan Kambing dan
Domba Lokal (Thesis).Program Studi Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakutas Peternakan,
IPB.Diakses 25 Juni 2018 pukul 12.00 WIB.
Perpustakaan Cyber. 2013. Sistem Pencernaan Pada Hewan Memamah
Biakhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/sistem-pencernaan-pada-hewan-
memamah-biak.html. Diakses 25 juni 2018 pukul 12:00 WIB
Suganda. 2011. Proses Pencernaan pada Hewan Memamah Biak
(Ruminansia).http://sugandanyalirawae.wordpress.com/2011/11/06/proses-pencernaan-
pada-hewan-mamah-biak-ruminansia/. Diakses 25 Juni 2018 pukul 12:00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai