Rumen Usus
Rumen Usus
Hewan pemamah biak (Ordo Artiodactyla atau hewan berkuku genap, terutama dari
subordo Ruminantia) adalah sekumpulan hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang mencerna
makanannya dalam dua langkah: pertama dengan menelan bahan mentah, kemudian
mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna dari perutnya dan mengunyahnya lagi.
Lambung hewan-hewan ini tidak hanya memiliki satu ruang (monogastrik) tetapi lebih dari satu
ruang (poligastrik, harafiah: berperut banyak).
Domba merupakan ternak ruminansia kecil yang dalam pemeliharaan tidak begitu sulit,
hal ini disebabkan karena ternak domba badannya relatif kecil dan cepat dewasa sehingga secara
otomatis cukup menguntungkan karena dapat menghasilkan wol dan daging.Domba sudah sejak
lama diternakan oleh manusia. Semua jenis domba memiliki beberapa karakteristik yang sama.
Adapun klasifikasi domba tersebut yaitu : Kingdom : Animalia, Filum : Chordata, Kelas :
Mamalia, Ordo: Artiodactyla, Family : Caprae, Sub-family : Caprinae, Genus : Ovis aries,
Spesies : Ovis mouffon ( domba mouffon ), Ovis orientalis, Ovis vignei ( domba Uial ), Ovis
canadensis ( domba bighorn ).
TINJAUAN PUSTAKA
Rumen
Rumen merupakan bagian saluran pencernaan vital pada ternak ruminansia.Pada rumen
terjadi pencernaan secara fermentatif dan pencernaan secara hidrolitik.Pencernaan fermentatif
membutuhkan bantuan mikroba dalam mencerna pakan terutama pakan dengan kandungan
selulosa dan hemiselulosa yang tinggi.Sedangkan pencernaan hidrolitik membutuhkan bantuan
enzim dalam mencerna pakan.Rumen terletak di rongga abdominal bagian kiri.Rumen sering
disebut juga dengan perut beludru.Hal tersebut dikarenakan pada permukaan rumen terdapat
papilla dan papillae. Sedangkan substrat pakan yang dimakan akan mengendap dibagian ventral.
Pada retikulum dan rumen terjadi pencernaan secara fermentatif, karena pada bagian tersebut
terdapat bermilyaran mikroba.Letak rumen berada di sebelah kiri rongga perut.Bagian dalam
permukannya dilapisi papillayang berguna memperluas permukaan untuk absorbsi VFA.Rumen
terdiri dari 4 kantong (saccus) dan terbagi menjadi 4 zona. Kondisi di dalam rumen yaitu
temperature 39-40oC; pH 6,7 - 7,0; BJ 1,022-1,055; gas CO2, CH4, N2, O2, H2, H2S; BK isi rumen
10-15%; mikroba bakteri, protozoa, jamur; kondisi anaerob. (Perpustakaan cyber, 2013)
Fungsi rumen:
a. Tempat fermentasi oleh mikroba rumen
b. Absorbsi : VFA, amonia
c. Lokasi mixing
d. Menyimpan bahan makanan→ fermentasi
Pembagian zona dalam rumen:
a. Zona gas : CO2, CH4, H2, H2S, N2, O2
b. Zona apung (pad zone) : Ingesta yang mengapung (ingesta baru dan mudah dicerna)
c. Zona cairan (intermediate zone) : cairan dan absorbsi metabolit yang terlarut dalam cairan,
banyak mikrobianya.
d. Zona endapan (high density zone) : ingesta tidak dapat dicerna dan benda-benda asing
Retikulum
Retikulum sering disebut sebagai perut jala atau hardware stomach.Fungsi retikulum
adalah sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi rumen. Retikulum berbatasan
langsung dengan rumen, akan tetapi diantara keduanya tidak ada dinding penyekat. Pembatas
diantara retikulum dan rumen yaitu hanya berupa lipatan, sehingga partikel pakan menjadi
tercampur.Secara fisik tidak terpisahkan dari rumen, terdapat lipatan-lipatan esophagus yang
merupakan jaringan yang langsung dari esophagus ke omasum, permukaan dalam terdapat
papilla berbrntuk sarang laba-laba (honey comb) perut jala. (Suganda, 2011)
Fungsi retikulum:
a. Tempat fermentasi
b. Membantu proses ruminasi
c. Mengatur arus ingesta ke omasum
d. Absorpsi hasil fermentasi
e. Tempat berkumpulnya benda-benda asing hasil ikutan pakan
Omasum
Omasum sering juga disebut dengan perut buku, karena permukaannya berbuku-buku.pH
omasum berkisar antara 5,2 sampai 6,5. Antara omasum dan abomasum terdapat lubang yang
disebut omaso abomasal orifice.Letak omasum di sebelah kanan(retikulum) garis median
(disebelah rusuk 7-11), berbentuk ellips permukaan dalam berbentuk laminae.Perut buku pada
lamina terdapat papilla untuk absorbsi.(Suganda, 2011)
Fungsi omasum:
a. grinder
b. filtering
c. fermentasi
d. absorpsi
Abomasum
Abomasum sering juga disebut dengan perut sejati.Fungsi omaso abomasal orifice adalah
untuk mencegah digesta yang ada di abomasum kembali ke omasum.pH pada abomasum asam
yaitu berkisar antara 2 sampai 4,1. Abomasum terletak dibagian kanan bawah dan jika kondisi
tiba-tiba menjadi sangat asam, maka abomasum dapat berpindah kesebelah kiri.Permukaan
abomasum dilapisi oleh mukosa dan mukosa ini berfungsi untuk melindungi dinding sel tercerna
oleh enzim yang dihasilkan oleh abomasum.Sel-sel mukosa menghasilkan pepsinogen dan sel
parietal menghasilkan HCl. Pepsinogen bereaksi dengan HCl membentuk pepsin.Pada saat
terbentuk pepsin reaksi terus berjalan secara otokatalitik.Letak abomasum berada di dasar perut
(kanan bawah), bentuk memanjang, bagian dalam terdapat tonjolan(fold)untuk absorpsi. Terdiri
3 bagian, yaitu: kardia untuk sekresi mucus;fundika untuk sekresipepsinogen, renin, HCl, mucus;
Pilorikauntuk sekresi mucus.(Iis, 2006)
Fungsi abomasum:
a. tempat permulaan pencernaan enzimatis (perut sejati) → pencernaan protein
b. mengatur arus digesta dari abomasum ke duodenum
Secara sederhana proses pencernaan di dalam lambung domba terjadi proses pencernaan
fermentative oleh mikrobia yang terjadi di rumen, reticulum, dan omasum. Lalu juga terjadi
proses pencernaan enzimatis dibantu oleh enzim pencernaan yang terjadi di abomasum.
Keuntungan proses pencernaan fermentative adalah dapat makan cepat dan menampung
pakan banyak, dapat mencerna pakan kasar : sumber energi (VFA), dapat menggunakan NPN :
sumber protein. Kerugian proses pencernaan fermentative adalah banyak energi terbuang sebagai
gas metan dan protein nilai hayati tinggi didegradasi menjadi ammonia.