Anda di halaman 1dari 13

Proses Penganggaran Organisasi Sektor Publik

Tugas Mata Kuliah

Akuntansi Sektor Publik

Oleh:

1. Helvira Devi (150810301042)


2. Imas Yuliati Wahyuni (150810301056)
3. Elsara Savitri A. (150810301097)

Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Jember

2018
PENDAHULUAN

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai


selama periode waktu tertentu. Dapat dinyatakan berupa estimasi finansial, sedangkan
anggaran sendiri adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran.
Penganggaran dalam organisasi sektor publik merupakan tahapan yang cukup rumit yang
mengandung nuansa politik yang tinggi. Dalam organisasi sektor publik, peanggaran
merupakan suatu proses politik. Hal tersebut berbeda dengan penganggaran pada sektor
swasta yang relative kecil nuansa politiknya. Pada sektor swasta anggaran merupakan
bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk publik, namun sebaliknya pada sektor
publik anggaran justru harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan
diberi masukan. Anggaran sektor publik merupakan instrument akuntabilitas atas
pengelolaan dana public dan pelaksanaan program – program yang dibiayai dengan uang
public.

Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana
untuk tiap-tiap program aktifitas dalam satuan moneter. Proses penganggaran organisasi
sektor publik dimulai ketika perumusan strategi dan perencanaan strategik telah selesai
dilakukan. Anggaran merupakan artikulasi dari hasil perumusan strategi dan perencanaan
strategik yang telah dibuat. Tahap penganggaran menjadi sangat penting karena
anggaran yang tidak efektif dan tidak berorentasi pada kinerja akan dapat menggagalkan
perencanaan yang sudah disusun.
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Anggaran Sektor Publik

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai


selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial,
sedangkan penganggaran adalah proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu
anggaran. Dalam organisasi sektor publik, penganggaran merupakan suatu proses politik.

Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang
tertutup untuk publik, sebaliknya pada sektor publik anggaran justru harus diinformasikan
kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan. Penganggaran sektor
publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan
aktivitas dalam satuan moneter.

Proses penganggaran organisasi sektor publik dimulai ketika perumusan strategi


dan perencanaan strategic telah selesai dilakukan. Anggaran merupakan managerial plan
for action untuk memfasilitasi tercapainya tujuan organisasi. Aspek-aspek yang harus
tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi :

1. Aspek perencanaan

2. Aspek pengendalian

3. Aspek akuntabilitas publik

Penganggaran sektor publik harus diawasi mulai tahap perencanaan, pelaksanaan,


serta pelaporan dan akan lebih efektif jika diawasi oleh lembaga pengawas khusus
(oversight body).

2.2 Pengertian Penganggaran Sektor Publik


Anggaran publik berisi rencana kegiatan yang dipresentasikan dalam bentuk
rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam bentuk yang
paling sederhana, anggaran publik merupakan suatu dokumen yang menggambarkan
kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi pendapatan, belanja, dan
aktifitas. Anggaran berisi estmasi mengenai apa yang akan dilakukan dalam beberapa
periode yang akan datang. Setiap anggaran memberikan informasi mengenai apa yang
hendak dilakukan dalam beberapa periode yang akan datang.
Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan suatu rencana
financial yang menyatakan.
1. Beberapa biaya atas rencana yang dibuat
2. Berapa banyak dan bagaimana cara memperoleh uang untuk mendanai rencana
tersebut (pendapatan).

2.3 Pentingnya Anggaran Sektor Publik

Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan


masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan sebagainya agar
terjamin secara layak .

Anggaran dan Kebijakan Fiskal Pemerintah

Kebijakan fiskal adalah usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi


keadaan ekonomi melalui sistem pengeluaran atau sistem perpajakan untuk mencapai
tujuan tertentu. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Angaran sektor publik harus
dapat memenuhi kriteria berikut :

 Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat

 Menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen-departemen pemerintah,


pemerintah propinsi atau pemerintah daerah.

Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu:

1. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan


sosial-ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualititas hidup
masyarakat.

2. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak
terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.
Anggaran diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber daya (scarcity of
resources), pilihan (choice), dan trade offs.
3. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab
terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan instrument pelaksanaan
akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada.

2.4 Fungsi Anggaran Sektor Publik


Anggaran dalam akuntansi berada di dalam lingkup akuntansi manajemen.
Mardiasmo ( 2009 ) mengidentifikasi beberapa fungsi anggaran dalam manajemen sektor
publik sebagai berikut :
1. Anggaran sebagai Alat Perencanaan
Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan
organisasi sehingga organisasi akan mengetahui apa yang harus dilakukan dan ke
arah mana kebijakan akan dibuat. Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan
tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan,
dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut. Anggaran sebagai
alat perencanaan digunkan untuk :
a) Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi
yang diterapkan
b) Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi
serta alternatif pembiayaannya
c) Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun
d) Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi
2. Anggaran sebagai Alat Pengendalian
Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari adanya
pengeluaran yang terlalu besar, terlalu rendah, salah sasaran, atau adanya
penggunaan yang tidak semestinya. Sebagai alat pengendalian manajerial, anggaran
sektor publik digunakan untuk meyakinkan bahwa pemerintah mempunyai uang yang
cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Pengendalian anggaran sektor publik dapat
dilakukan dengan empat cara, yaitu :
a) Membandingkan kinerja akrual dengan kinerja yang dianggarkan
b) Menghitung selisih anggaran
c) Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan
atas suatu varians
d) Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya
3. Anggaran sebagai Alat Kebijakan Fiskal
Anggaran sebagai kebijakan fiskal pemerintah, digunakan untuk menstabilkan
ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran sektor publik dapat
diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksi dan
estimasi ekonomi.
4. Anggaran sebagai Alat Politik
Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan kebutuhan
keuangan terhadap prioritas tertentu. Anggaran tidak sekedar masalah teknik,
melainkan diperlukan keterampilan berpolitik, membangun koalisi, keahlian
bernegosiasi, dan pemahaman tentang manajemen keuangan sektor publik yang
memadai oleh para manajer publik.
5. Anggaran sebagai alat Koordinasi dan Komunikasi
Melalui dokumen anggaran yang komprehensif, sebuah bagian atau unit kerja
atau departemen yang merupakan sub-organisasi dapat mengetahui apa yang harus
dilakukan dan apa yang akan dilakukan oleh bagian/unit kerja lainnya. Oleh karena,
anggaran dapat digunakan sebagai alat koordinasi dan komunikasi antara dan
seluruh bagian dalam pemerintahan.
6. Anggaran sebagai Alat Penilaian Kinerja
Kinerja eksekutif dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran, efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer public dinilai berdasarkan berapa
hasil yang dicapai dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran
merupakan alat yang efektif untuk pengendalian dan penilain kerja.
7. Anggaran sebagai Alat Motivasi
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya
agar dapat bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan
tujuan organisasi yang ditetapkan. Agar dapat memotivasi pegawai, anggaran
hendaknya bersifat challenging but attainable atau demanding but
achieveable. Maksudnya adalah target anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi
sehingga tidak dapat dipenuhi, namun jangan terlalu rendah sehingga terlalu mudah
untuk dicapai.
8. Anggaran sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang Publik
Masyarakat dan elemen masyarakat lainnya non pemerintah, seperti LSM,
Perguruan Tinggi, Organisasi Keagamaan, dan Organisasi Masyarakat lainnya harus
terlibat dalam proses penganggaran publik. Keterlibatan mereka dapat bersifat
langsung dan tidak langsung. Keterlibatan langsung masyarakat dalam proses
penganggaran dalam proses penganggaran dapat dilakukan mulai dari proses
penyusunan perencanaan pembangun maupun rencana kerja pemerintah (daerah),
sedangkan keterlibatan secara tidak langsung dapat melalui perwakilan mereka di
lembaga legislative (DPR/DPRD).

2.5 Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik


Anggaran sektor publik dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Anggaran Operasional (operation/recurrent budget)

Anggaran Operasional diguanakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari


dalam menjalankan pemerintahan. Misalnya adalah belanja rutin (recurrent
expenditure) yaitu pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran
dan tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi pemerintah. Secara umum
pengeluaran yang masuk kategori anggaran operasional antara lain Belanja
Administrasi Umum dan Belanja Operasi dan Pemeliharaan.

2. Anggaran Modal (capital/investment budget)

Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas


aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya. Pada
dasarnya pemerintah tidak mempunyai uang yang dimiliki sendiri, sebab seluruhnya
adalah milik publik.

2.6 Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik


Prinsip-prinsip anggaran sektor publik meliputi:

a. Otorisasi oleh legislative. Anggaran publik harus mendapat otorisasi dari legislatif
terlebih dulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.

b. Komprehensif. Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran


pemerintah. Pleh karena itu, adanya dana non-budgetair pada dasarnya adalah
menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif.
c. Keutuhan anggaran. Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun
dalam dana umum (general fund).

d. Nondicretionary Apropriation. Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus


termanfaatkan secara ekonomis, efisien, dan efektif.

e. Periodik. Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan
maupun multi-tahunan

f. Akurat. Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang


tersembunyi (hidden reserve) yang dapat dijadikan sebagai pemborosan dan
inefisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya underestimate
pendapatan dan overestimate pengeluaran.

g. Jelas. Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak


membingungkan .

h. Diketahui public. Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

2.7 Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik


Proses penyusunan anggaran mempunyai 4 tujuan yaitu :

1. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi


antarbagian dalam lingkungan pemerintahan.

2. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa
publik melalui proses pemrioritasan.

3. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.

4. Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR/DPRD


dan masyarakat luas.

Faktor dominan yang terdapat dalam proses penganggaran adalah :

1. Tujuan dan target yang hendak dicapai

2. Ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi yang dimiliki pemerintah)


3. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target

4. Faktor-faktor lain yang memengaruhi anggaran, seperti: munculnya peraturan


pemerintah yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan politik, bencana alam,
dan sebagainya.

Pengelolaan keuangan publik melibatkan beberapa aspek, yaitu aspek


penganggaran, aspek akuntansi, aspek pengendalian, dan aspek auditing.

2.8 Prinsip-Prinsip Pokok Dalam Siklus Anggaran


Richard Musgrave seperti yang dikutip Coe (1989) mengidentifikasikan tiga
pertimbangan mengapa pemerintah perlu “terlibat” dalam “bisnis” pengadaan barang dan
jasa bagi masyarakat. Ketiga pertimbangan tersebut meliputi stabilitas ekonomi,
redistribusi pendapatan, dan alokasi sumber daya.
Lemahnya perencanaan anggaran memungkinkan munculnya underfinancing atau
overfinancing yang akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas anggaran. Siklus
anggaran meliputi empat tahap yang terdiri atas:

a. Tahap persiapan anggaran (preparation);

b. Tahap ratifikasi (approval/ratification);

c. Tahap implementasi (implementation);

d. Tahap pelaporan dan evaluasi (reporting and evaluation).

Tahap Persiapan Anggaran (Budget Preparation)

Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran
pendapatan yang tersedia. Yang perlu diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiran
pengeluaran, terlebih dahulu harus dilakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat.

Dalam persoalan estimasi, yang perlu mendapat perhatian adalah terdapatnya


faktor “uncertainty“ (tingkat ketidakpastian) yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, manajer
keuangan publik harus memahami betul dalam menentukan besarnya suatu mata
anggaran. Besarnya mata anggaran pada suatu anggaran yang menggunakan “line-item
budgeting” akan berbeda pada “input-output budgeting”, “program budgeting” atau “zero
based budgeting”.

Di Indonesia, proses perencanaan APBD dengan paradigma baru menekankan


pada pendekatan bottom-up planning dengan tetap mengacu pada arah kebijakan
pembangunan pemerintah pusat. Arahan kebijakan pembangunan pembangunan
pemerintah pusat tertuang dalam dokumen perencanaan berupa GBHN, Program
Pembangunan Nasional (PROPENAS), Rencana Strategis (RESENTRA), dan Rencana
Pembangunan Tahunan (REPETA).

Sinkronisasi perencanaan pembangunan yang digariskan oleh pemerintah pusat


dengan perencanaan pembangunan daerah sejak spesifik diatur dalam Peraturan
Pemerintah No. 105 dan 108 Tahun 2000. Pada pemerintah pusat, perencanaan
pembangunan dimulai dari peyusunan PROPENAS yang merupakan operasionalisasi
GBHN. PROPERNAS tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk RESENTRA.
Berdasarkan PROPERNAS dan RESENTRA serta analisis fiscal dan makro ekonomi,
kemudian dibuat persiapan APBN dan REPETA.

Sementara itu, di tingkat daerah (propinsi dan kabupaten/kota) berdasarkan


ketentuan Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 pemerintah daerah disyaratkan
untuk membuat dokumen perencanaan daerah yang terdiri atas PROPEDA
(RENSTRADA). Dokumen perencanaan daerah tersebut diupayakan tidak menyimpang
dari PROPENAS dan RENSTRA yang dibuat pemerintah pusat. Dalam PROPEDA
dimungkinkan adanya penekanan prioritas program pembangunan yang berbeda darisatu
daerah dengan daerah yang lain sesuai kebutuhan masing-masing daerah. PROPEDA
(RENSTRADA) dibuat oleh pemerintah daerah bersama dengan DPRD dalam kerangka
waktu lima tahun yang kemudian dijabarkan pelaksanaannya dalam kerangka tahunan.

Penjabaran rencana strategis jangka panjang dalam REPETADA tersebut


dilengkapi dengan:

1. Pertimbangan-pertimbangan yang berasal dari hasil evaluasi kinerja pemerintah


daerah pada periode sebelumnya.

2. Masukan-masukan dan aspirasi masyarakat.


3. Pengkajian kondisi yang saat ini terjadi, sehingga bisa diketahui kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan yang sedang dan akan dihadapi.

Tahap Ratifikasi Anggaran

Tahap berikutnya adalah budget ratification. Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan
proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya
memiliki “managerial skill” namun juga harus mempunyai “political skill”, “salesmanship”
dan “coalition building” yang memadai. Integritas dan kesiapan mental yang tinggi dari
eksekutif sangat penting dalam tahap ini.

Tahap Pelaksanaan Anggran (Budget Implementation)

Sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian manajemen sangat diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan anggaran. Manajer keuangan public dalam hal ini bertanggung
jawab untuk menciptakan sistem akuntansi yang memadai dan handal untuk perencanaan
dan pengendalian anggran yang telah disepakati, dan bahkan dapat diandalkan untuk
tahap penyusuanan anggaran periode berikutnya.

Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran

Tahap terakhir dari siklus anggaran adalah pelaporan dan evaluasi anggaran. Tahap
persiapan, ratifikasi, dan implementasi anggaran terkait dengan aspek operasional
anggaran, sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntanbilitas.
Jika tahap implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem
pengendalian manajemen yang baik, maka diharapkan tahap budget reporting and
evaluation tidak akan menemui banyak masalah.
KESIMPULAN

Penganggaran sektor publik merupakan proses yang sangat vital bagi organisasi
sector public. Anggaraan public penting sabab anggaran membantu menentukan tingkat
kebutuhan masyarakat. Anggaran merupakan instrument kebijakan viskal pemerintah
untuk mempengaruhi keadaan ekonomi melalui kebijakan pengeluaran dan perajakan.
Dengan anggaran, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya yang langka untuk
menggerakkan pembangunan sosial ekonomi, menjamin kesinambungan dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dan yang penting lagi, anggaran merupakan
sarana untuk menunjukkan akuntabilitas pemerintah terhadap publik.

Anggaran publik terdiri dari anggaran operasional dan anggaran modal. Anggaran
modal adalah pengeluaran yang dilakukan secara rutin dan tidak menambah kekayaan
serta manfaat hanya untuk satu tahun anggaran. Sedangkan anggaran modal (asset)
manfaatnya lebih dari satu tahun anggaran dan menambah kekayaan.
REFERENSI

Mahmudi. 2016. Akuntansi Sektor Publik, Edisi Revisi.Yogyakarta: UII Press

Mardiasmo (2005). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi

Anda mungkin juga menyukai