Panduan Informed Consent Corected
Panduan Informed Consent Corected
(INFORMED CONSENT)
A. DEFINISI
B. RUANG LINGKUP
b. Jika pasien belum dewasa atau tidak sehat akalnya maka yang berhak memberikan
atau menolak memberikan persetujuan tindakan kedokteran adalah orang tua,
keluarga, wali atau kuratornya.
c. Bila pasien yang sudah menikah maka suami atau isteri tidak diikut sertakan
menandatangani persetujuan tindakan kedokteran, kecuali untuk tindakan
keluarga berencana yang sifatnya irreversible; yaitu tubektomi atau vasektomi.
g. Persetujuan yang sudah diberikan dapat ditarik kembali (dicabut) setiap saat,
kecuali tindakan kedokteran yang direncanakan sudah sampai pada tahapan
pelaksanaan yang tidak mungkin lagi dibatalkan.
h. Dalam hal persetujuan tindakan kedokteran diberikan keluarga maka yang berhak
menarik kembali (mencabut) adalah anggota keluarga tersebut atau anggota
keluarga lainnya yang kedudukan hukumnya lebih berhak sebagai wali.
7. Penundaan persetujuan
Persetujuan suatu tindakan kedokteran dapat saja ditunda pelaksanaannya oleh
pasien atau yang memberikan persetujuan dengan berbagai alasan, misalnya terdapat
anggota keluarga yang masih belum setuju, masalah keuangan, atau masalah waktu
pelaksanaan. Dalam hal penundaan tersebut cukup lama, maka perlu di cek kembali
apakah persetujuan tersebut masih berlaku atau tidak.
C. TATA LAKSANA
Dokter pelaksana tindakan menerangkan secara benar dan jelas mengenai jenis
informasi kepada pasien dan keluarga
a). Jenis informasi : di isi oleh DPJP. Jika DPJP tidak bisa menerangkan
secara langsung maka DPJP bisa memberikan wewenang kepada dokter
umum atau perawat atau bidan yang kompeten
b). Diagnosa :
Penjelasan tentang diagnosis penyakit atau dalam hal belum dapat
ditegakkan maka sekurang-kurangnya diagnosis kerja dan diagnosis
banding.
c). Dasar diagnose
Dasar diagnose bisa didapat dari anamnesa, pemeriksaan fisik, atau
pemeriksaan penunjang
d). Tindakan kedokteran
Jenis tindakan yang akan dilakukan
e). Indikasi tindakan
Alasan untuk membenarkan Indikasi tindakan medis yang akan dilakukan
f). Tata cara
Tatacara pelaksanaan tindakan apa yang akan dialami pasien selama dan
sesudah tindakan
g). Tujuan
Tujuan tindakan kedokteran yang dapat berupa tujuan preventif,
diagnostic, terapeutik, atau rehabilitatif
h). Resiko dan komplikasi
Resiko dan komplikasi yang mungkin akan terjadi dari tindakan yang
akan dilakukan.
i). Prognosis
Sanam (sembuh), Bonam (baik), Malam (buruk/jelek), Dubia (tidak
tentu/ragu-ragu), Dubia ad sanam/bonam (tidak tentu/ragu-ragu,
cenderung sembuh/baik) Dubia ad malam (tidak tentu/ragu-ragu,
cenderung buruk/jelek)
j). Alternative dan resiko
Pasien diberitahu tantang beberapa alternative yang ada dan resiko jika
penyakitnya tidak diobati
k). Catatan khusus
Diisi jika ada catatan tambahan yang di sampaikan kepasien atau
keluarga.
a. Pasien sendiri, yaitu apabila telah berumur 18 tahun atau berumur kurang 18 tahun
tapi telah menikah.
b. Bagi pasien anak-anak atau dibawah umur 18 tahun, persetujuan tindakan medis
(Informed Consent) atau penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka menurut
urutan hak sebagai berikut :
a). Ayah/ Ibu Kandung
b). Saudara – Saudara Kandung
c. Bagi pasien dibawah umur 18 tahun dan tidak mempunyai orang tua atau orangtuanya
berhalangan hadir, persetujuan tindakan medis (Informed Consent) atau penolakan
tindakan medis diberikan oleh mereka menurut hak sbb:
a). Ayah/Ibu Adopsi
b). Saudara – Saudara Kandung
c). Wali
d. Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, persetujuan tindakan medis (Informed
Consent) atau penolakan penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka menurut
hak sebagai berikut:
a). Ayah/Ibu kandung
b). Wali yang sah
c). Saudara – Saudara Kandung
e. Bagi pasien dewasa yang berada dibawah pengampunan (curatelle) Persetujuan atau
penolakan tindakan medis diberikan menurut hal tersebut.
a). Wali
b). Curator
f. Bagi Pasien dewasa yang telah menikah/ orang tua, persetujuan atau penolakan
tindakan medik diberikan pleh mereka menurut urutan hal tersebut.
a). Suami/ Istri
b). Ayah/ Ibu Kandung
c). Anak- anak Kandung
d). Saudara – saudara Kandung
D. DOKUMEN