Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN KULIAH UMUM

TRANSORTASI MASAL DKI JAKARTA

Universitas Mercu Buana Jakarta


Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Sipil
Tahun Akademik
2014 / 2015
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 3


1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 3
1.2 Tujuan Kuliah Tamu ..................................................................................................................... 3
1.3 Manfaat ......................................................................................................................................... 4
BAB II PROFIL DAN DISKRIPSI PERUSAHAAN .............................................................................. 5
2.1 Deputi Gubernur DKI ................................................................................................................... 5
2.2 Alamat Kantor ............................................................................................................................... 5
BAB III HASIL PAPARAN KULIAH UMUM ....................................................................................... 6
3.1 Transportasi Di DKI ..................................................................................................................... 6
3.2 Paparan Materi .............................................................................................................................. 6
LAMPIRAN FOTO-FOTO KULIAH UMUM & PERSENTASI MATERI ...................................... 10
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mahasiswa memerlukan pandangan langsung tentang bagaimana dunia lapangan
kerja yang sesungguhnya. Karena banyaknya lapangan kerja yang membutuhkan tenaga
kerja dengan berbagai keahlian dan terkadang mata kuliah yang di ajarkan di dalam kelas
terasa kurang cukup, maka untuk menyeimbangkan mata kuliah yang telah diajarkan.
Mahasiswa perlu tambahan informasi dari praktisi lapangan, untuk mendengar dan
memahami secara langsung penggunaan dan penerapan Teknik Sipil di dalam dunia
pekerjaan dan perindustrian.

Oleh sebab itu UNIVERSITAS MERCU BUANA mengadakan kuliah umum,


mahasiswa yang mengikuti Kuliah umum, diharapkan mampu memperoleh pengetahuan
tentang sistem yang digunakan perusahaan tersebut. Mahasiswa juga diharapkan dapat
mengidentifikasi secara langsung penerapan teori tentang Transportasi masal yang dipakai
pada perusahaan tersebut. Mahasiswa pun memiliki pandangan kedepannya tentang
penerapan Teori Transportasi masal di dalam dunia kerja. Selain itu dapat dijadikan
pandangan untuk mencari sebuah lapangan pekerjaan. Dalam sudut pandang yang lain,
kuliah umum ini juga bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa Program Studi Teknik
Sipil, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana dalam dunia Teknik Sipil yang
sebenarnya.

1.2 Tujuan Kuliah Tamu


Tujuan dari diadakannya kegiatan “Kuliah Umum” ini adalah :
1. Memperkenalkan secara langsung kepada mahasiswa tentang penerapan Teori
Konsep Transortasi masal yang digunakan di DKI
2. Hubungan antara mata kuliah yang diajarkan kampus dan implementasinya di
dalam dunia kerja
3. Memperdalam wawasan mahasiswa tentang lingkungan kerja dalam bidang Teknik
Sipil.
4. Mahasiswa dapat mengetahui macam – macam prospek kerja dari lulusan Sipil
dalam struktur manajemen dalam sebuah institusi kerja.
5. Mempersiapkan mahasiswa untuk mengikuti Kerja Praktek.
6. Mengetahui sejauh mana perkembangan Teknik Sipil di dalam dunia kerja atau
perusahaan.
7. Mahasiswa dapat memperoleh informasi secara langsung tentang cara berkarier dan
cara-cara menjadi developer property yang baik dan berkualitas.

1.3 Manfaat
Manfaat untuk mahasiswa:
1. Mengetahui secara langsung profil Kantor, fisik bangunan, serta mekanisme kerja
perusahaan baik dari sisi manajemen operasional, SDM, keuangan, dan pemasaran.
2. Mempraktikkan teori-teori yang telah diperoleh dalam proses kegiatan di
perusahaan atau institusi.
3. Terinspirasi serta termotivasi untuk mendirikan usaha/bisnis setelah memperoleh
gambaran di lapangan.

Manfaat untuk Universitas Mercu Buana Jakarta:


1. Memperoleh masukan terkait isu-isu terkini dalam dunia kerja serta usaha sebagai
bahan pengembangan penelitian dan pendidikan.
2. Meningkatkan dan memperluas jaringan kerjasama dengan institusi bisnis baik
swasta, BUMN, dan sebagainya.
BAB II PROFIL DAN DISKRIPSI PERUSAHAAN

2.1 Deputi Gubernur DKI


Deputi mempunyai tugas membantu Gubernur dalam menyelenggarakan
Pemerintahan Daerah Provinsi DKI Jakarta yang karena kedudukannya sebagai Ibukota
Negara Kesatuan Republik Indonesia.Deputi Bidang Industri, Perdagangan dan
Transportasi mempunyai tugas membantu Gubernur dalam menyelenggarakan
Pemerintahan Daerah Provinsi DKI Jakarta di bidang industri, perdagangan dan
transportasi.

Deputi Bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi dalam melaksanakan tugas


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3), menyelenggarakan fungsi:
a.pemberian saran dan pertimbangan kepada Gubernur di bidang industri, perdagangan dan
transportasi;
b.koordinasi, pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan tugas di bidang industri,
perdagangan dan transportasi.

2.2 Alamat Kantor


Kantor Deputi Bidang Industri,Perdagangan, dam Transportasi Beralamat di:
Balaikota Blok G 23th Floor, JL. Medan Merdeka Selatan, No. 8-9, Central, Jakarta,
DKI Jakarta, 10110, RT.11/RW.2, Gambir, RT.11/RW.2, Gambir, Kota Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110
Telepon: (021) 3504812
BAB III HASIL PAPARAN KULIAH UMUM

3.1 Transportasi Di DKI


Ketersediaan transportasi publik terutama di kota-kota besar di Indonesia,
merupakan masalah yang sudah semakin meluas. Terlebih di Jabodetabek. Tingginya
tingkat mobilitas dan komuter di kawasan tersebut, ketersediaan sarana transportasi publik
yang efektif dan efisien sangat diharapkan menjadi solusi bagi kebutuhan mobilitas
masyarakat.

Selama ini dengan terbatasnya sarana dan transportasi publik di Jabodetabek, telah
menyebabkan masyarakat menjadi sangat tergantung pada kendaraan pribadi, Hal inilah
yang menjadi salah satu penyebab semakin padat dan macetnya jalan raya. Meski
pemerintah terus menambah jalan baru, baik jalan tol maupun non tol, namun ha tersebut
tetap tidak mampu secara efektif mengurangi kemacetan yang telah lama terjadi.
Karenanya, pengembangan moda transportasi publik yang memadai, efektif dan efisien
serta terintegrasi, menjadi salah satu kebutuhan utama yang tidak dapat dihindari dalam
pembangunan di wilayah Jabodetabek.

3.2 Paparan Materi


Mencermati keberadaan moda transportasi yang telah ada selama ini, secara umum
terdapat beberapa moda transportasi yang telah beroperasi selama ini. Sudah sejak lama,
di Jakarta terdapat berbagai jenis angkutan umum yang melayani masyarakat. Mulai dari
yang berbentuk angkutan kota, mini bis, bis kota, hingga kereta listrik Jabodetabek atau
yang sekarang dikenal dengan nama comuter line. Pihak pemerintah daerah DKI Jakarta
semenjak tahun 2004 juga sudah mengembangkan sistem transportasi publik yang
dinamakan transjakarta. Transjakarta ini juga menjadi sebuah sistem transportasi Bus
Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan. TransJakarta dirancang
sebagai moda transportasi massal dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (208 Km), serta
memiliki 228 halte yang tersebar dalam 12 koridor (jalur), TransJakarta yang awalnya
beroperasi mulai pukul 05:00-22:00 WIB ,Kini sudah beroperasi 24 jam ,
Moda transportasi publik lainnya adalah kereta api Jabodetabek atau yang sekarang
dikenal sebagai comuter line. Moda transportasi ini sebenarnya telah lama ada. Jalur kereta
terutama seperti yang menuju Bogor, sudah dibangun oleh Belanda. Pengembangan
menjadi kereta listrik juga telah dimulai semenjak tahun 1917. Ketika itu perusahaan kereta
api milik pemerintah Hindia Belanda, Staats Spoorwegen (SS) mencoba mengembangkan
kereta listrik untuk jalur Tanjungpriuk-Meester Cornelis (Jatinegara). Proyek yang dimulai
tahun 1923 ini selesai pada 24 Desember 1924. Pemerintah Hindia Belanda selanjutnya
membeli sejumlah lokomotif listrik untuk menarik rangkaian kereta api. Lokomotif yang
dibeli adalah seri 3000 buatan SLM (Swiss Locomotive & Machineworks)- BBC (Brown
Baverie Cie), seri 3100 buatan AEG (Allgemaine Electricitat Geselischaft) Jerman, seri
3200 buatan Werkspoor Belanda, serta KRL (Kereta Rel Listrik) buatan
pabrik Westinghouse dan General Electric. Peresmian elektrifikasi jalur Tanjungpriok –
Meester Cornelis kemudian dilakukan bersamaan dengan perayaan hari ulang tahun ke-50
SS pada April 1925.
Pihak PT KAI, kemudian mengembangkannya menjadi jalur ganda. Ha tersebut
dilakukan karena jumlah penumpang yang semakin banyak, dan menyebabkan arus
perjalanan kereta juga semakin padat. Pembenahan juga dilakukan dengan mendatangkan
berbagai rangkaian kereta bekas dari Jepang. Meski bekas, kondisinya relatif masih layak
pakai. Terkait jumlah penumpang yang menggunakan kereta api Jabodetabek, jumlahnya
semenjak tahun 2006 terus menunjukkan peningkatan. Jika pada tahun 2006 jumlah
penumpangnya baru sebesar 8681 orang, maka jumlah penumpang di bulan Januari 2017
sudah mencapai lebih dari 24 ribu orang. Jumlah tersebut terus meningkat hingga Juli 2017
yang telah mencapai lebih dari 27 ribu orang.
Semakin meningkatnya ketertarikan masyarakat untuk menggunakan moda
transportasi publik yang baik, pada dasarnya menunjukkan bahwa ada perubahan dalam
masyarakat terkait cara bertransportasi. Hal ini tentu harus difasilitasi oleh pemerintah
dengan membangun sebuah konsep transportasi yang terintegrasi, terutama untuk wilayah
Jabodetabek. Dalam kerangka tersebut, maka pemerintah telah menetapkan RUJAM
(Rencana Umum Jaringan Angkutan Massal) pada Kawasan Perkotaan Jabodetabek yeng
bertujuan(Badan Penelitian dan Pengembangan Pehubungan, 2014) :
1. Pelayanan dan penyediaan angkutan umum sebagai tulang punggung transportasi
Jabodetabek
a) Memiliki kualitas pelayanan yang cepat, aman, terpadu, tertib, lancar dan nyaman
b) Menjangkau seluruh kebutuhan lapisan masyarakat dengan ciri: ekonomis, efisien,
efektif dan terjangkau daya beli masyarakat.
2. Mengurangi ketergantungan penggunaan kendaraan pribadi
3. Meningkatkan keterpaduan antar moda dan inter moda
4. Membangun pola “push” dan “pull” melalui bangunan Transportation Demand Management.
Namun dalam implementasinya, terdapat berbagai permasalahan transportasi yang ada di
masing-masing daerah. Salah satunya adalah yang terjadi di Kabupaten Bekasi. Masalah
transportasi utama yang dihadapi oleh Kabupaten Bekasi terutama terfokus pada 3 hal:
1. pembenahan kualitas jalan akibat beban angkutan barang
2. banyaknya titik-titik kemacetan pada kawasan industri dalam kaitannya dengan
perlintasan sebidang KA
3. penataan ruang bagi perumahan karyawan industri dan dampaknya terhadap kendaraan
sepeda motor
Berbagai permasalahan yang terjadi di masing-masing daerah di Jabodetabek inilah yang
juga harus diselesaikan oleh masing-masing pemda. Sebab membangun sebuah sistem
transportasi antar daerah di Jabodetabek secara terintegrasi, juga membutuhkan perbaikan
atas kondisi masing-masing daerah sebagai salah satu prasyaratnya.
LAMPIRAN FOTO-FOTO KULIAH UMUM & PERSENTASI MATERI
LAMPIRAN FOTO-FOTO KULIAH UMUM & PERSENTASI MATERI

Anda mungkin juga menyukai